Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

‘’PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI’’

LATAR BELAKANG

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila
tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata
tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung
dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat. Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar
dari tidak mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu pentingnya memahami
pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai pendidikan karakter.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian nilai?

2. Apa itu pancasila

3. Apa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila

4.Cara menerapkan pancasila dalam kehidupan sehari hari


PEMBAHASAN

1.Pengertian Nilai Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan yang ada di dalam masyarakat.
Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan
seseorang.. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik
untuk dilakukan. Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai :

a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam masyarakat.

b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya.

c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam masyarakat.

d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik.

e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota masyarakat.

2. Ruslan Abdul Ghani. Pengertian Pancasila menurutnya adalah filsafat negara yang diciptakan untuk menjadi ideologi
kolektif, yang nantinya harus digunakan sebaik mungkin untuk menyejahterakan rakyat serta bangsa Indonesia.

3. Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia
memiliki makna dan nilai-nilai luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai
yang sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang
dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup
adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa
maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang
etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini
pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan
masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka.
2. Kemanusiaan (Moralitas) Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna,
yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus,
lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum
universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk
mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni
penuh toleransi dan damai.
3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan) Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran
Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan
kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap
maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif
dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri
dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan
orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan
dan kepentingan bersama. Prinsipprinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa
Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri,
tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.
Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai
bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.
5. Keadilan Sosial Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu
secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta
belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. Dari uraian nilai-nilai kelima butir
Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat
disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan sebagaimana mestinya dalam
kehidupan sehari-hari karena kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut
mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesia 8 apabilai nilai-nilai itu telah tertanam
dalam setiap individu dalam hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan berada ditengah-tengah masyarakat.

4. Cara menerapkan pancasila dalam kehidupan sehari hari

a.penerapan sila ketuhanan yang maha esa

1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan terhadap agama tersebut harus
diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.

2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di
tengah masyarakat.
b. penerapan sila kemanusian yang adil yang beradab

1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan adat istiadat.

2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita dalam berbagai kondisi.

c.penerapan sila persatuan indonesia

1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.

d.penerapan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyaratan perwakilan

1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam
kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.

2. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak orang lain untuk menggunakan hak
pilihnya

e.penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.

2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah,
konser amal, dan lain sebagainya.
ANALISIS HUKUM

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum,yang artinya pancasila adalah ideologi bangsa indonesia . Hal tesebut
ditegaskan dalam ketetapan MPR NO. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang
undangan .

Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat 3 ayat diantaranya ;

1.sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan peundang undangan

2.sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak tertulis

3.sumber hukum dasar nasional adalah pancasila sebagai mana tertulis dalam pembukaan UUD 1945,yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusian Yang Adil Dan Beradab,Pesatuan Indonesia dan ,Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksaaan Dalam permusawaratan/ Perwakilan,serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat
Indonesia dan batang tubuh UUD 1945.

Sumber hukum materil

Dalam sebuah jurnal resmi program Pascasarjana UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA tentang “Pancasila sebagai
sumber segala sumber hukum dalam sistem hukum nasional”oleh FAIS YONAS BO’A, Pancasila termasuk sumber hukum
yang bersifat materil

Pancasila sebagai sumbr hukum materil ditentukan oleh muatan tau bobot materi yang terkandung dalam pancasila.
Setidaknya terdapat 3 kualitas materi pancasila yaitu;
-muatan pancasila merupakan muatan filosofis bangsa indonesia

-muatan pancasila sebagai identitas hukum nasional

-pancasila tidak menentukan perintah larangan dan sangsi melaikan hanya menentukan asas-asas fundamental bagi
pembentukan hukum (meta-juris)

Fungsi pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Adapun fungsi pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum mengandung arti bahwa pancasila berkedudukan
sebagai ;

1.ideologi hukum indonesia

2.kumpulan nilai –nilai yang harus berada dibelakang kesekuruhan hukum indonesia

3.asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum diindonesia

4.sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa indonesia,juga dalam hukumnya

DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, J. A., Hermawan, Y., Yunus, D., Prasetiyo, W. H., Efriani, Arifiyanti, F., & Nurgiansah,
T. H. (2021). Anti-Corruption Education as an Effort to Form Students With Character
Humanist and Law-Compliant. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 18(1), 70–81.

Nurgiansah, T. H. (2021a). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.

https://www.kompas.com

https://bpip.go.id/berita/1035/859/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala-sumber-hukum-apa-artinya.html

(pudatin, 2021)

Anda mungkin juga menyukai