Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN

NEGARA DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA,DAN


HANKAM

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik


Indonesia dan sebagai ideologi nasional. Seluruh warga negara kesatuan Republik
Indonesia sudah seharusnya mengetahui, mempelajari, mendalami, dan
mengembangkannya serta mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari
dalam nermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan kemampuan masing-
masing individu.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia dalam
zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa indonesia dari ancaman disintegrasi
selama lebih dari lima puluh tahun. Pada zaman reformasi saat ini
pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam
pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-
liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara
pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan
pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa.

Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya


merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.
Adapun Implementasi pancasila dalam bidang Politik, sosial, ekonomi, hankam
1. implementasi pancasila dalam bidang politik
Pembuatan kebijakan Negara yang bertujuan untuk mengembangkan
kehidupan politik di Indonesia terutama pada masa reformasi ini harus
berdasarkan pada nilai-nilai sebagaimana tertuang dalam Pancasila, sehingga
kegiatan politik yang tidak berpihak pada rakyat dan/atau yang hanya
berorientasi pada kekuasaan semata dapat dihilangkan.
2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi
Kebijakan Negara yang dibuat dalam bidang ekonomi harus sesuai dengan
nilai Pancasila dimana lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu
ekonomi yang berdasarkan pada tujuan bersama demi mencapai kesejahteraan
rakyat secara luas.
3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya
Perkembangan sosial budaya pada masa reformasi sekarang ini sangatlah
cepat. Namun untuk mengimbangi pesatnya perkembangan tersebut maka
perlu dibentuk suatu perundangan-undangan yang mengangkat nilai etika
pancasila bersifat humanistik, maksudnya nilai-nilai pancasila yang
diimplementasikan harus mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk sosial.
Implementasi Pancasila setiap Sila dalam Bidang Sosial Budaya
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah dokma atau kepercayaan
yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu penala
ran yang berpangkaldari kesadaraan manusia sebagai makhluk tuhan. Bagi kita dan d
alam negara Indonesia, tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Mah
a Esa, tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti Ketuhanan Yang Maha Esa, srta
anti kehidupan bergama. Dengan kata lain didalam negara Indonesia tiadak ada dan ti
dak boleh ada faha m yang meniadakan atau mengingkari akan adanaya Tuhan Yang
Maha Esa (ateisme) dan yang seharusnya ada yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa (mon
oteisme) denggan toleransi kebebasan untuk memeluk agama dengan keyakinannya d
an untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
Dalam sila ini kemanusiaan merupakan norma untuk menilai apapun yang me
nyangkut kepentingan manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai denagn kesadaran
martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradap adalah kesadaran sikap
a dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam
hubungan norma-
norma kebudayaan pada umumnya. Hubungan dan norma baik terhadap diri pribadi, s
esame manusia dan terhadap lingkungannya. Nilai dalam sila Kemanusiaan yang adil
dan beradab itu adalah nilai yang merupakan nilai refleksi dari martabat serta harkat
manusia ayng memiliki nilai cultural. Potensi itu dihayati sebagai hal yang bersifat u
mum (universal) dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa terkecuali Dalam sila ini tersi
mpul nilai kemanusiaan yang lengkap, yang adil serta bermutu tinggi, karena kemam
puannya berbudaya. Menurut sila kemanusiaan yang adil dan beradap itu, setiap man
usia Indonesia adalah bagia dari warga dunia, yang meyakini adanaya prinsip persam
aan harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan.

Nilai Persatuan Indonesia


Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam
arti ideologis, pilotik social budaya dankeamanan.Sila peratuan Indonesia ini mengan
dung nilai-
nilai keharmonian dan nilai etis yang mencakup nilai kedudukan dan martabat manuis
a Indonesia untuk menghargai keseimbangan antar kepentingan pribadi dan masyarak
at. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan
membela kehormatan bangsa dan negara. Mengandung nilai petirotik serta pengharga
an ras abangga sebagai realitas yang dinamis.

Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dala


m permusyawaratan / perwakilan.
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumbe
r kepada nilai-
nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas demo
krasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada nilai ke
bersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan. Penghargaan nilai tertinggi terhad
ap nilai musyawarah mencerminkan nilai kebenaran. Dalam nilai sila keempat ini, ter
cermin nilai yang mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat yang harus did
ahulukan. Didalam sila ini terungkap nilai yang lebih mengahrgai kesukarelaan dan l
esadaran daripada memaksakan sesuatu kepada orang lain. Sila kerakyatan yang dipi
mpin oleh hikmat kebijaksanaan ini, menghargai sikap etis berupa tanggung jawab ya
ng harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung jawab itu bukan hanya
ditujukan kepada manusia, tetapi tanggung jawab moral kepada Tuhan Yang Mha Es
a. Sila ini pun mengandung pengkuan atas nilai kebenaran dan keadilan dalam mene
gakkan kehidupan yang bebas dan sejahtera.

Nilai keadilan sosial bagi seluruh Indonesia


Nilai-
nilai yang terkandung dalam sila ini mencakup bahwa keadilan sosial berarti keadilan
yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan baik material maupun spi
ritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang berdiam ditanah air, maupu
n bertempat tinggal dinegara asing. Keadilan social ini juga menjamin bahwa setiap r
akyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang hukum, elonomi, kebudayaan
dan social. Dalam sila ini diakui bahwa kedudukan pribadi tidak dapat dipisahkan ke
dudukannya sebagai warga masyarakat.
Nilai
nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi nilai keselarasan, keseimbangan
dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indone
sia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat
ekonominya. Dalam sila inipun terkandung nilai kedermawanan terhadap sesama, nil
ai yang memberi sikap juga mengembangkan nili untu kmenghargai karya dan norma
yang menolak adanya kesewenang-
wenangan serta pemerasan kepada sesama. Nilai kelima ini juga mengandung nilai vit
al yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan kemajuan yang merata dan keadila
n sosial, dalam makan untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai-
nilai yang mencakup keadilan sosial itu memberi jaminan untuk mencapai taraf kehid
upan yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya dan menempatkan nilai dem
okrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.
4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Indonesia pada hakikatnya merupakan negara hukum. Untuk menjaga
keamanan dan ditegakkannya keadilan maka diperlukan suatu peraturan
perundang-undangan Negara yang baik. Peraturan perundang-undangan
tersebut dibentuk untuk mengatur ketertiban warga dan melindungi hak-hak
warga Negaranya. Peraturan perundang-undangaan yang dibuat tersebut
seharusnya berdasar pada nilai Pancasila sebagai dasar Negara yang pada
hakikatnya mencakup nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan.

Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Dalam Bidang


Politik, Ekonomi, Sosial Budaya Dan Hankam

Pokok-pokok pikiran persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, dan Ketuhanan


Yang Maha Esa yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945
merupakan pancaran dari Pancasila untuk mewujudkan cita-cita hukum.
Penjabaran keempat pokokpikirantersebutmencakupempataspekkehidupanbernegara,
yaitu: politik, ekonomi, sosialbudaya, danpertahanankeamanan yang disingkat
menjadi POLEKSOSBUD HANKAM.
Aspekpolitikdituangkandalampasal 26, pasal 27 ayat (1), danpasal 28.
Aspekekonomidituangkandalampasal 27 ayat (2), pasal 33, danpasal 34.
Aspeksosialbudayadituangkandalampasal 29, pasal 31, danpasal 32.
Aspekpertahanankeamanandituangkandalampasal 27 ayat (3) danpasal 30.

Pasal 26 ayat (1) dengantegasmengatursiapa-siapasaja yang


dapatmenjadiwarganegaraRepublik Indonesia. (2)
menyatakanbahwapendudukialahwarga Negara Indonesia dan orang asing yang
bertempattinggal di Indonesia.

Adapunpadapasal 29 ayat (3) dinyatakanbahwasyarat-


syaratmenjadiwarganegaradanpenduduk Indonesia diaturdenganundang-undang.
Pasal 27 ayat (1) menyatakankesamaankedudukanwarganegara di
dalamhukumdanpemerintahandengantidakadakecualinya. Pasal 28
menetapkanhakwarganegaradanpendudukuntukberserikatdanberkumpul,
mengeluarkanpikirandenganlisandantulisandansebagainya, yang diaturdenganundang-
undang.Pasal 26, 27 ayat (1), dan 28 di atasadalahpenjabarandaripokok-
pokokpikirankedaulatanrakyatdankemanusiaan yang adildanberadab yang masing-
masingmerupakanpancarandarisilakeempatdankeduaPancasila.
Keduapokokpikiraniniadalahlandasanbagikehidupannasionalbidangpolitik di
negaraRepublik Indonesia.
1. SistemKepartaianmengalamiperubahan, Parpolbebasuntukdidirikan.
PemilihanUmumPolitikLuarNegeri yang
lebihproaktifdalammenjalankanjalannyapolitikInternasionalKebijakan di
BidangPolitik
2. 3. BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH) Beasiswadan Program
KeluargaHarapan JAMKESMAS Program PenanggulanganBencana Program
PemberdayaanManusiasepertiPantiSosialKebijakan di BidangSosial
3. 4. BLT (BantuanLangsungTunai)
KebijakanPembatasanBahanBakarMinyak (BBM) BI Rate NilaiTukar
OperasiMoneter
KebijakanMakroprudensialuntukpenglolaanliquiditasdanmikroprudensiallaluli
ntas modal. Pembangunan RSUP Keringananpajakpadaindustri yang
berorientasipadaekspor Perbaikanekspor mineral Kebijakan di
BidangEkonomi
4. 5. TK sebagaipendidikanPraSekolah Pengakuandari UNESCO bahwa
Batik Indonesia adalahwarisanbudaya Indonesia
KebijakanPerlindunganHakKakayaanIntelektual (HKI) di BidangBudaya
Panganugerahandanpenghargaan di bidangKebudayaan Program Visit Our
Indonesia Program StandardisasiPerfilman
PengenalanKebudayaankeLuarNegeru PengelolaanWarisanBudaya
Kurikulum 2013, Sertifikasi Guru, PerpustakaanKelilingdan TV Edukasi
World Culture Forum
danDiresmikanPusatPengembanganStrategidandiplomasiKebahasaanKebijaka
n di BidangPendidikandanBudaya
5. 6. Mendirikan KPK Realisasi HAM
danReormasiSektorKeamananPerlindungan TKI di LuarNegeridanKebijakan
Bea
danKebijakanPertahanandanKeamananCukaiMisiPerdamaianKebijakanwilaya
hkekuasaan Negara Indonesia
DibukanyalokakaryatentangPenyusunanRencanaIndukPemenuhanAlatPeralat
anPertahanandanKeamanan (Alpahankam) Kontrakpengadaanperalatan ANTI
SADAP untukamankanstrategis TNI.

Anda mungkin juga menyukai