ideologi Negara
PANCASILA SEBAGAI WORKING IDEOLOGY
PANCASILA KEMBALI MENEMUI TITIK STARNYA SETELAH REFORMASI
BERUMUR SEKIRA 15 TAHUN YANG MENGKARATKAN ATAU
MEMINGGIRKAN PANCASILA SEBAGAI HUKUMAN TERHADAP
DOKTRIN ORDE BARU, TERKHUSUS DI DUNIA PERGURUAN TINGGI
DENGAN TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2012 YANG
MENGURUTKAN PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH
UMUM YANG DIWAJIBKAN
Arti Ideologi..
Ideologi berakar dari dua kata majemuk idea dan logos, berasal dari Bahasa
Yunani eidos dan logos. Yang berarti suatu gagasan berdasarkan pemikiran
sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat
Dengan demikian ideologi merupakan seperangkat prinsip pengarahan (guiding
principle) yang dijadikan dasar. Memberi arahan dan tujuan yang akan di capai di
dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan bangsa dan negara, serta
mencakup seluruh aspek eksistensi manusia.
Ideologi Pancasila dalam birokrasi/aparatur pemerintah
next merujuk pendekatan kesisteman, maka Pancasila dapat
dijabarkan dalam atau mengandung: sifat dan semangat
tatanan yang Integralistik.
Sehingga Pancasila yang bulat dan utuh memberi keyakinan
kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan akan
tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan
keseimbangan. Baik dalam hidup manusia sebagai pribadi,
dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam
hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan dengan
bangsa dan bangsa-bangsa lain, dalam hubungan manusia
dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah
dan kebahagiaan rohaniah (Bintoro Tjokroamidjojo, 1991
dalam dalam Oesman dan Alfian, 1992).
Pancasila sebagai ideologi…
Menurut Latif (2020). Setidaknya terdapat lima jalur yang mesti ditempuh jika Pancasila
dikehendaki menjadi Working Ideology:
1. Jalur penguatan pemahaman Pancasila menuju Indonesia cerdas
kewargaan
2. Jalur kerukunan kebangsaan menuju Indonesia Bersatu
3. Jalur pendekatan keadilan sosial menuju Indonesia berbagi
kemakmuran
4. Jalur pelembagaan Pancasila dalam pranata
kenegaraankemasyarakatan menuju Indonesia tertata-Lembaga
5. Jalur penyuburan keteladanan menuju Indonesia terpuji. Inilah jalan
kebahagiaan-kemajuan hidup bersama
TANTANGAN DAN KRITIK IDEOLOGI
PANCASILA
1. Semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih
mengedepankan hal-hal negatif di ruang public
2. Kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan
praktikpraktik
baik
3. Kurangnya pengarusutamaan keteladanan Pancasila di
ruang Publik
4. Masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan
dan masyarakat
5. Tendensi mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan dengan mengabaikan
prinsip-prinsip kebajikan kehidupan publik
TANTANGAN..
Menurut Azyumardi Azra dalam A. Ubaedillah dan Rozak (2016), ada tiga faktor
yang membuat Pancasila dalam posisi sulit dan termarjinalkan:
1. Pancasila telah tercemar karena di zaman Orba dipakai sebagai alat politik
untuk mempertahankan Status Quo kekuasaan.
2. Liberalisasi asas berpolitik di era Reformasi yang memberi peluang bagi
adopsi asas-asas ideologi lain, khususnya religionbased ideology.
3. Desentralisasi dan Otonomi Daerah yang sedikit banyak mendorong penguatan
sentimen kedaerahan, yang dapat menimbulkan sentimen local nationalism dan
tumpang tindih dengan ethno nationalism.
Pancasila jadi kehilangan posisi sentral, tidak lagi menjadi public discourse
KRITIK DALAM PANCASILA
Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok kemanusiaan,
simpul persatuan, mantra kedaulatan rakyat. Pewujudan dalam rangka
mewujudkan kemakmuran dan inklusi sosial, negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tum
Untuk itu diperlukan pengamanan atas Pancasila menurut Rosyadi (2001)
dapat melalui cara:
PANCASILA.
nasional, dan taat pada hukum
Pancasila sebagai
mempunyai konsistensi dengan 3. Pancasila yang semula hanya
produk-produk perundangan, melayani kepentingan vertikal
kohesi antarsila, dan (negara) menjadi Pancasila yang
Ideologi negara korespondensi dengan realitas
sosial
melayani kepentingan horizontal