Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat,


Yang Diampu Oleh Bapak Dedi Setiadi SKM,M.Kes

di Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun oleh :

Kelompok 2
1. Aisah Nindiani Putri (P20637021039)
2. Ayulia Melinda (P20637021027)
3. Diah Asriyani (P20637021022)
4. Ghifari Zidhan Syahputra (P20637021026)
5. Nandita Fajriani (P20637021006)
6. Putri Nurfiani Zahra (P20637021018)
7. Restiyani (P20637021016)
8. Salma Fitria Abdul Halim (P20637021025)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunianya. Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan berkat dan rahmat
Tuhan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak baik yang secara
langsung maupun yang tidak langsung telah membantu dalam proses pembuatan makalah
ini dari awal hingga akhir. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,
makalah yang berjudul ”KONSEP PENYEBAB PENYAKIT” . Makalah ini berisikan
tentang konsep penyebab penyakit, rantai penularan penyakit, factor – factor timbulnya
penyakit, riwayat alamiah penyakit. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat.
Penyelesaian makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh
karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dedi Stiadi
SKM,M.Kes Selaku dosen yang mengampu mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat.
Semoga bantuan Bapak menjadi ladang amal dan mendapat balasan yang lebih baik di
sisi Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap semua pihak dapat memberikan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan makalah yang akan datang. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
2.4 Konsep Penyebab Penyakit..........................................................................................................4
2.5 Penyebab Penyakit.......................................................................................................................6
2.6 Rantai Proses Penularan Penyakit...............................................................................................7
2.7 Faktor Timbulnya Penyakit..........................................................................................................9
2.8 Hubungan Faktor Dengan Penyakit.............................................................................................9
2.9 Riwayat Alamiah Penyakit........................................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut While tahun 1977, kesehatan adalah keadaan dimana seseorang pada
waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda –
tanda suatu penyakit atau kelainan.
Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Dimana semua
orang ingin terhindar dari berbagai penyakit, baik itu penyakit yang biasa saja maupun
penyakit yang dapat mematikan. Akan tetapi, banyak orang yang jarang sekali
memperhatikan tentang masalah kesehatan.
Masalah kesehatan ialah hal yang sangat kompleks akibat dari berbagai
keterkaitan antara ketidaksetimbangan baik dari lingkungan yang bersifat alamiah atau
dari dampak ulah manusia itu sendiri. Pada zaman sekarang banyak dampak positif dan
negatif bagi derajat kesehatan negara – negara yang sedang berkembang maupun yang
sudah maju. Dampak negatif bagi suatu negara ialah perkembangan mikroorganisme
yang dapat menyebabkan penyakit menular seperti bakteri, virus, jamur yang mengalami
peningkatan, pemutasian dan penambahan jenis.
Pada umumnya pandangan orang terhadap penyebab penyakit atau timbulnya
penyakit merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Menurut Dr. Eko Dudiarto
penyakit adalah kegagalan suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan terhadap fungsi atau struktur organ
atau system tubuh.
Maka dari itu kita sebagai manusia perlu mengetahui bagaimana konsep
penyebab penyakit, rantai proses penularan, faktor – faktor timbulnya suatu penyakit,
serta riwayat alamiah penyakit, supaya kita dapat terhindar dari suatu penyakit dan agar
lebih waspada lagi terhadaptimbulnya penyakit, serta dapat meningkatkan pola hidup
yang lebih sehat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyebab penyakit?
2. Apa saja penyebab penyakit?
3. Bagaimana rantai proses penularan penyakit?
4. Apa saja faktor – faktor timbulnya penyakit?
5. Bagaimana hubungan antara faktor dengan penyakit?
6. Bagaimana riwayat alamiah penyakit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penyebab penyakit
2. Untuk mengetahui apa saja penyebab penyakit
3. Untuk mengetahui bagaimana rantai proses penularan penyakit
4. Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor timbulnya penyakit
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan faktor dengan penyakit
6. Untuk mengetahui bagaimana riwayat alamiah penyakit

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Penyebab Penyakit


1) Definisi Penyebab Penyakit
Adalah peristiwa, kondisi, sifat atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang
memainkan peranan penting dalam timbulnya penyakit.
Ciri-ciri :
 Penyebab mendahului penyakit
 Bisa menimbulkan atau memicu terjadinya penyakit
 Penyakit tidak bisa timbul bila ia tidak ada
 Tidak selalu merupakan faktor tunggal, seringkali terdiri dari beberapa unsur
2) Istilah yang Berhubungan Kejadian Penyakit
 Faktor resiko :
Faktor resiko adalah faktor-faktor yang secara positif berhubungan dengan resiko
berkembangnya suatu penyakit, tetapi tidak cukup untuk menyebabkan penyakit.
Contoh : predisposising, enabling
 Interaksi :
Interaksi adalah fenomena yang menunjukkan bahwa dampak dari 2 atau lebih
penyebab yang bekerja bersama-sama sering lebih besar dibanding 1 penyebab.
Contoh : Merokok ditambah terpapar debu asbes beresiko lebih besar terkena Ca
Paru atau  hanya merokok/hanya terpapar debu asbes dapat menyebabkan Ca Paru.
 Hubungan temporal
Adalah hubungan yang menunjukkan bahwa penyebab mendahului dampak.
3) Penentu Penyebab Penyakit Menurut Austin Badford. Hill( Murti, 2003)
Hill  membuat suatu kriteria Faktor sebagai  hubungan penyebab atau kausal:
 Kekuatan asosiasi
Ukuran yang digunakan untuk menilai kekuatan hubungan paparan dengan
penyakit adalah Resiko Relatif (RR) atau Rasio Odds(OR). Makin kuat hubungan
paparan dengan penyakit, makin kuat pula keyakinan bahwa hubungan tersebut
bersifat kausal.Asosiasi kuat dapat saja non kausal dan hanya merupakan hasil
yang terdistorsi oleh pengaruh factorresiko lain yang berkorelasi kuat dengan
paparan yang diteliti.
Contoh: kebiasaan membawa korek api bukan penyebab terjadinya kenker
paru, meski menunjukan asosiasi kuat. Kebiasaan kmembawa korek api
berkorelasi dengan kebiasaan merokok dan member efek terjadinya kanker paru.
 Konsistensi
Temuan studi yang direplikasi pada berbagai populasi yang berbeda oleh
berbagai peneliti yang berbeda memberikan bukti lebih kuat daripada studi
tunggal. Makin konsisten dengan riset-riset lainnya yang dilakukan pada populasi
dan lingkungan yang berbeda, makin kuat pula keyakinan hubungan kausal.
Contoh: Merokok baru diyakini sebagai penyebab Ca. Paru setelah dibuktikan 
melalui riset di berbagai populasi, Negara, dan waktu.

4
 Spesifisitas
Kriteria spesifisitas menegaskan bahwa factor kausal menghasilkan hanya
sebuah penyakit dan bahwa penyakit itu dihasilkan dari hanya sebuah kausa
tunggal. Makin spesifik efek paparan, makin kuat kesimpulan hubungan kausal.
Begitu pula makin spesifik penyebab makin kuat kesimpulan hubungan kausal
 Hubungan temporal
Untuk mempercayai sebuah factor kausa penyakit, maka harus dipastikan
bahwa paparan terhadap factor itu berlangsung sebelum terjadinya penyakit.
 Adanya efek Dosis – Respon
Doseresponeffect artinya peningkatan dosis pada factor kausal akan
meningkatkan pula kemungkinan terjadinya efek  dan sebaliknya. Contoh:
Apabila resiko terkena Ca Paru meningkat dengan bertambahnya jumlah batang
sigaret yang dihisap per hari maka keyakinan hubungan kausal antara merokok
dan Ca Paru makin kuat pula.
 Biologic Plausibility
Keyakinan hubungan kausal makin kuat apabila dapat dijelaskan dengan masuk
akal dalam kerangka mekanisme biologi. Dengan demikian secara umum dapat
dikatakan , amkin terbatas pengetahuan biologi tentang hubungan paparan dengan
penyakit, makin kurang aman untuk memutuskan bahwa hubungan itu non kausal.
 Khorensi bukti – bukti
Bukti yang tersedia tentang riwayat alamiah, biologi, dan epidemiologi
penyakit harus koheren satu dengan yang lainnya, membentuk suatu kesatuan
pemahaman. Dengan kata lain, hubungan kausal yang dihipotesiskan hendaknya
tidak menunjukkan kontradiksi dengan informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber pengetahuan lainnya, baik eksperimen (manusia dan hewan), laboraturium(
in vivo dan in vitro), hasil studi klinis, patologis, dan epidemologis (deskrptif atau
analitik).
Contoh: Peningkatan kebiasaan merokok pada Negara barat di abad 20 diikuti
dengan meningkatnya kematian akiabtcaparu.kedua pengaruh rokok lebih jelas
pada pria daripada  wanita dilihat dari kebiasaan merokok lebih banyak
pria(ZangandWynder, 1996). Ketiga resiko terkena kanker paru meningkat dengan
meningkatnya kebiasaan merokok( Haldorsen dan Grimsrud, 1999). Keempat
akhir-akhir ini ditunjukkan penurunan angka kematian akibat ca paru dengan
memperhitungkan perbedaan umur dikarenakan penurunan kebiasaan
merokok( Ronnebergetal, 1994) kelima dari eksperimen binatang ditemikanfactor-
faktor karsinogenik dalam asap rokok. Keenam, bukti-bukti histopatologi
menunjukkan efek sitotoksik merokok terhadap epitel bronkus perokok.
 Bukti – bukti ekperimen
Kemampuan relatif studi dalam membuktikan penyebab :
 Randomizedcontrolledtrials : kuat
 Kohort : moderate
 Casecontrol : moderate
 Potong silang : lemah
 Studi ekologi : lemah
 Analogi

5
2.2 Penyebab Penyakit
Menurut Gordon penyebab penyakit disebab kan oleh tiga  hal yaitu host, agent,
environment.  Perubahan pada salah satu factor atau komponen akan mengubah keseimbangan.
Hubungan ketiga komponen digambarkan sebagai tuas dalam timbangan: environment sebagai
penumpu. Faktor Penentu Penyakit :
 Agent
Suatu substansi atau elemen makhluk hidup/bukan makhluk hidup yang kehadirannya
/ketidakhadirannya dapat menimbulkan /mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Jenis-
jenis agent antara lain:
 Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa
 Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air
 Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan
 Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia),
uremia,daneksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu)
 Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan
jaringan
 Host
Semua faktor yang ada pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan penyakit. Misalnya keturunan, umur, jenis kelamin, ras status perkawinan,
pekerjaan, kebiasaan hidup
 Environment ( Noor, 2008)
Agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan organisme. Lingkungan dibagi dalam tiga jenis yaitu
 Fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung , maupun lingkungan biologis dan sosial manusia.
Lingkunagn fisik (termasuk kimiawi dan radiasi) meliputi:
 Keadaan cuaca, geografis dan geologi
 Air baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai sumber penyakit, serta
berbagai unsure kimiawi dalam air, termasuk pencemaran air.
 Unsur kimiawi lainnya termasuk pencemaran udara, tanah, air, radiasi.
 Biologik
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi
berbagai mikroorganisme pathogen dan tidak pathogen dan berbagai binatang dan
tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber
kehidupan ( bahan makanan dan obat-obatan ), maupun sebagai reservoir/ sumber
penyakit atau penjamu antara( host- intermedia). Fauna sekitar manusia yang
berfungsi sebagai vector penyakit tertentu terutama penyakit menular
 Sosial ekonomi
Semua bentuk kehidupan social budaya, ekonomi,politik, sistemorganisasi, serta
institusi/ peraturan yang berlaku bagi individu yang berlaku bagi individu yang
membentuk lingkungan masyarakat tersebut.

6
2.3 Rantai Proses Penularan Penyakit
Rantai proses penularan penyakit adalah rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan
proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung. Rantai proses penularan penyakit adalah
sebagai berikut.
1. Infectious Agent (Agen Infeksi)
Sebuah organisme mikroba dengan kemampuan untuk menyebabkan penyakit.
Semakin besar virulensi organisme (kemampuan untuk tumbuh dan
berkembangbiak), invansi (kemampuan untuk masuk ke dalam jaringan), dan
patogenesis (kemampuan untuk menyebabkan penyakit), semakin besar kemungkinan
bahwa organisme akan menyebabkan infeksi. Agen infeksiusadalah bakteri, virus,
jamur, dan parasit.
2. Reservoir
Reservoir adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi dapat atau tidak
berkembangbiak. Reservoir yang paling umum adalah tubuh manusia, hewan, dan
lingkungan. Berbagai mikroorganisme hidup padakulit dan dalam rongga tubuh,
cairan dan keluaran. Untuk berkembangbiak dengan cepat mikroorganisme
memerlukan lingkungan yang sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu, pH, dan
cahaya.
3. Portal of Exit (Portal Keluar dari Resevoir)
Sebuah tempat keluar mikrooranisme meninggalkan resevoir. Sebagai contoh,
mikroorganisme dapat meninggalkan reservoir melalui hidung atau mulut ketika
sesorang bersin atau batuk. Mikroorganisme, terbawa dari tubuh oleh tinja, juga dapat
meninggalkan reservoir usus yang terinfeksi.
4. Mode of Transmission (Cara Penularan)
Bibit penyakit(mikroba pathogen) dapat menular (berpindah) dari penderita,hewan
sakit atau reservoir bibit penyakit lainnya, kemanusia sehat dengan beberapa cara
diantaranya sebagai berikut.
a) Penularan secara Langsung (Direct Contact)
Sebagian besar penyakit infeksi menular secara kontak lansung. Berikut cara –
cara penularan secara kontak langsung.
1) Melalui sentuhan kulit langsung
Penularan ini terjadi saat orang yang sakit bersentuhan langsung dengan
orang lain. Beberapa penyakit kulit menular melalui kontak langsung
seperti kudis (scabies), impetigo dan kutil.
2) Melalui cairan tubuh
Kontak melaui cairan tubuh antaralain melaui darah, luka terbuka atau
melalui hubungan seksual, kebanyakan penyakit menular seksual (sexually
transmitted disease) seperti Human Papiloma Virus (HPV) herpes, sifilis,
HIV/AIDS menular melalui cara ini, penyakit infeksi lainnya seperti
hepatitis dapat menular melalui cara ini.
3) Melalui ibu ke bayi
Seorang ibu yang pada saat hamil mengalami infeksi berisiko menularkan
ke janinnya. Penularan terjadi melalui plasenta. Namun beberapa penyakit
menular seksual dapat menular malalui persalinan. Sebagai contoh, gonore
ditularkan dari ibu ke bayi pada saat proses persalinan.

7
4) Melalui percikan( droplet ) 
Percikan (droplet) yang dikeluarkan oleh seseorang yang sakit saat ia
batuk, bersin atau berbicara jarak dekat dapat menularkan ke orang
sekitarnya. Contoh penyakit yang ditularkan melalui cara ini antara lain
COVID – 19, Tuberculosis (TBC), difteri dan infeksi saluran nafas
umumnya.
5) Kontak Hewan ke manusia
Penularan langsung dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan
atau sentuhan dengan air seni atau kotoran hewan yang terinfeksi. Contoh
penyakit yang menular melalui hewan adalah toksoplasmosi, leptospirosis,
pes, dan rabies.
b) Penularan Secara Tidak Langsung ( Indirect Contact )
Penularan penyakit cara ini terjadi melalui perantara udara, benda hidup
maupun benda mati. Cara penularan secara tidak langsung antara lain sebagai
berikut.
1) Melalui udara (airbone)
Beberapa agen penyebab infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur bisa
melayang di udara dan bertahan dalam waktu yang lama. Penyakit seperti
cacar, campak bisa menular melalui cara ini.
2) Melalui benda yang terkotaminasi
Kuman bisa bertahan hidup di permukaan benda seperti gagang pintu,
pegangan tangan bahkan di handphone. Penularan terjadi ketika sesorang
menyentuh benda yang telah terkontaminasi kuman tersebut.
Mikroorganisme penyebab infeksi jua bisa ditularakan melalui
penggunaan barang pribadi, misalnya handuk, sikat gigi, pisau cukur,
secara bergantian dengan orang lain. Contoh penyakit yang dapat
ditularkan dengan cara ini adalah COVID – 19, penyakit kulit akibat
jamuur seperti panu, kadas, dan kurap.
3) Melalui makanan yang terkontaminasi
Penularan penyakit juga dapat terjadi melalui makanan yang
terkontaminasi seperti mengkonsumsi daging setengah matang atau
makanan kaleng yang terkontaminasi. Anthrax, flu, babi, botulism adalah
jenis penyakit yang ditularkan melalui cara ini.
4) Melalui gigitan serangga
Beberapa penyakit juga dapat ditularkan melalui serangga, terutama yang
mengisap darah, seperti nyamuk, kutu, dan caplak. Penyakit ditularkan
saat serangga ini menggigit manusia. Malaria, demam berdarah,
chikungunya, filariasis (kaki gajah), Lyme disease adalah contoh penyakit
yang ditularkan lewat cara ini.
5) Melalui lingkungan
Penularan penyakit juga dapat terjadi melalui lingkungan (air, tanah,
tumbuhan) yang mengandung mikroorganisme penyebab infeksi. Sebagai
contoh Legionnaires diseaseyang disebabkan oleh bakteri yang menyebar
melalui unit Air Conditioner (AC)

8
5. Portal of Entry (Pintu Masuk)
Sebuah posisi / pintu gerbang tempat masuk organisme ke dalam host / penderita.
Portal termasuk lubang tubuh, selaput lendir, atau istirahat di kulit. Portal juga hasil
dari tabung yang ditempatkan dalam rongga tubuh, seperti kateter urin, atau dari
tusukan yang dihasilkan oleh prosedur invasif seperti penggantian cairan intravena.
6. Subsectiple Host ( Penjamu )
Seseorang / individu yang tidak bisa menahan invensi mikroorganisme ke dalam
tubuhnya dan mengakibatkan infeksi. Host rentan terhadap penyakit, kurang
kekebalan, atau ketahanan fisik untuk mengatasi invansi oleh mikroorganisme
patogen.
2.4 Faktor Timbulnya Penyakit
Factor-faktor yang memegang peranan sebagai penyebab penyakit menurut Lawrence
Green:
 Predisposisi
Predisposisi adalah faktor yg membuat seseorang peka terhadap penyakit, misalkan umur,
jenis kelamin dan penyakit terakhir yang diderita, yang dapat menciptakan keadaan yang
rentan.
 Faktor yang memungkinkan
Faktor yang memungkinkian adalah faktor yang mendukung/dapat mendorong timbulnya
penyakit, misalkan pendapatan rendah, gizi buruk, perumahan kumuh dan perawatan
medis yang tidak adekuat.
 Faktor pencetus
Factor pencetus adalah faktor yg memungkinkan terjadinya penyakit, misalkan paparan
agent penyakit yang spesifik atau agent beracun yang berasosiasi dengan terjadinya
penyakit.
 Faktor pemberat
Faktor pemberat adalah faktor yg mempercepat terjadinya penyakit, contoh : pemaparan
berulang, kerja berat tidak beraturan dapat mendorong ke arah terjadinya penyakit
2.5 Hubungan Faktor Dengan Penyakit
Penyakit yang dialami seseorang tidak akan lepas dari factor penyebab penyakit itu sendiri.
Sebelum seseorang dinyatakan mengalami suatu penyakit pasti ada factor penyebab kenapa
penyakit itu bisa dialami seseorang. Jadi factor penyebab penyakit dan penyakit yang dialami
memiliki hubungan yang sangat erat. Misalkan ketika seseorang mengalami penyakit diabetes,
otomatis seseorang itu pasti memiliki factor penyebab timbulnya penyakit itu, diantaranya bisa
saja karena factor keturunan, mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
factor penyebab lainnya. Selain factor penyebab, sebelum seseorang mengalami penyakit tertentu
ia akan merasakan gejalanya terlebih dahulu, misalnya sering buang air kecil, sakit kepala, sulit
berkonsentrasi dan sebagainya.
Saat suatu penyakit atau virus masuk kedalam tubuh kita, maka saat itu system kekebalan
tubuh akan bekerja. Ia akan berusaha melawan penyakit tersebut sesuai dengan kemapuan
system kekebalan tubuh tersebut, setelah itu tubuh akan mulai menanggapinya dengan tanda
munculnya gejala ringan yang di alami oleh seseorang.

9
2.6 Riwayat Alamiah Penyakit
Istilah/term lain yang sering dipakai antara lain: Natural History of Disease, Natural
Course of Disease, atau Natural History of Illness. Istilah natural history of disease adalah yang
paling banyak digunakan. Menurut Rothmann (2008) studi riwayat alamiah penyakit bertujuan
mengukur kondisi kesehatan (health outcome) yang akan diperoleh pada orang sakit jika tidak
mendapatkan pengobatan yang signifikan bagi kesehatannya. Sedangkan Van de Broeck (2013)
menyatakan studi pemaparan riwayat alamiah penyakit merupakan salah satu tujuan dari studi
epidemiologi deskriptif, sebagaimana tabel berikut. Tabel Riset Epidemiologi dan Beberapa
Tujuannya (Sumber: Van de Broeck, 2013)

Klasifikasi Studi Tujuan Studi Studi


deskriptif (orientasi fenomenologi) Mengestimasi burden/beban penyakit
Memaparkan riwayat alamiah penyakit
Memprediksi risiko kejadian penyakit
Menentukan klasifikasi penyakit
Studi analitik (orientasi kausa/penyebab) Mengidentifikasi penyebab penyakit (atau
faktor protektif) Mengevaluasi intervensi
kesehatan

Dalam studi epidemiologi suatu penyakit, memahami riwayat alamiah penyakit


merupakan hal sangat penting. Contohnya dalam mempelajari edpidemiologi HIV/Aids akan
dapat dipahami jika telah mempelajari tahap-tahap penyakitnya. Riwayat alamiah penyakit
adalah perjalanan perkembangan penyakit pada seseorang sepanjang waktu, bila tidak dilakukan
pengobatan. (CDC, 2012 dan Gerstman, 2003). Sedangkan menurut Last (2001), Riwayat
Alamiah Penyakit adalah perjalanan penyakit sejak timbul (onset atau inception) hingga selesai
(resolution).

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyebab Penyakit adalah peristiwa, kondisi, sifat atau kombinasi dari faktor-faktor
tersebut yang memainkan peranan penting dalam timbulnya penyakit. Secara umum, penyakit
biasanya ditandai dengan penyebab, gejala, dan evolusi. Meskipun ada yang menyalah artikan,
penyakit berbeda dari cedera (lesi fisik atau mental) cacat (kekurangan, yang mungkin juga
karena penyakit sebagai cedera) dan sindrom (satu set dengan adanya tanda-tanda atau gejala
yang muncul secara bersamaan). Rantai proses penularan penyakit adalah rangkaian sejumlah
faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung. Ada factor-
faktor yang memegang peranan sebagai penyebab penyakit menurut Lawrence Green yaitu,
predisposisi, faktor yang memungkinkan, faktor pencetus, faktor pemberat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ariska Puspita. 2020. Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kadar Gula Darah Tinggi.
Available at: https://amp.kompas.com/health/read/2020/07/16/163300568/yang-
terjadi-pada-tubuh-saat-kadar-gula-darah-terlalu-tinggi [Accessed Sep 02, 2021]

Anonim. 2016. Penyeba Penyakit, Tips dan untuk Mencegahnya. Available at :


https://muda.kompas.id/baca/2016/10/30/penyebab-penyakit-tips-dan-untuk-
mencegahnya/ [Accessed Sep 02, 2021]

Anonim. 2019. 12 Faktor Meningkatkan Risiko Diabetes Melitus. Available at:


https://www.halodoc.com/artikel/12-faktor-ini-tingkatkan-risiko-diabetes-melitus
[Accessed Sep 02, 2021]

Anonim. TT. Available at: https://eprints.uny.ac.id/40665/1/BAB%20I.pdf [Accessed Sep 02,


2021]

Azanella, Luthfia Ayu. 2020. Cara Sistem Kekebalan Tubuh Bereaksi Saat Diserang Virus
Corona. Available at:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/25/201333665/begini-cara-sistem-
kekebalan-tubuh-bereaksi-saat-diserang-virus-corona [Accessed Sep 02, 2021]

Hapsari, Riani. 2020. Yuk Ketahui Cara – Cara Penularan Penyakit. Available at:
https://www.guesehat.com/yuk-ketahui-cara-cara-penularan-penyakit [Accessed Sep
02, 2021]

Heryana, Ade. TT. Riwayat Alamiah Penyakit.

Hidayah, Aep Nurul. 2016. Definisi Penyebab Penyakit Presented. Available at:
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/05/31/definisi-penyebab-penyakit-
presented-by-aep-nurul-hidayah/ [Accessed Sep 02, 2021]

2015. Rantai Penularan Penyakit. Available at: https://www.slideshare.net/Irfandark/rantai-


penularan-penyakit [Accessed Sep 02, 2021]

Kemenkes RI. 2016. Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:


Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai