DASAR NEGARA Kelompok: •Hani Nurpriyani NPM : P220206297 •Indri Zakiah Awaliyah NPM : P220206358
•Ipa Mustopa NPM : P220206226
•Jhosua Sitorus Pane NPM : P220206428 KATA PENGANTAR Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tentang HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN PANCASILA DAN PENJABARAN PANCASILA DALAM BATANG TUBUH UUD 1945 tepat pada waktunya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunya makalah ini. Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Pendidikan Pancasila. Dalam makalah ini membahas tentang Hubungan UUD 1945 dan pancasila serta penjabaran dalam batang tubuh UUD 1945. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya. LATAR BELAKANG Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai saat ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antar masyarakt Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat indonesia mempunyai ciri sendiri, yang merupakan kepribadiannya. Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan kehidupannya bermasyarakat. Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang diyakini kebenarannya. Itulah pandangan hidupnya, karena keyakinan yang telah mendarah daging itulah maka pancasila dijadikan sebagai dasar Negara serta ideologi Negara. Itulah kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 agustus 1945 melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia wajib bersyukur kepada tuhan yang maha esa karena sampai saat sekarag ini tetap dapat menjaga keutuhan wilayah Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) yang berbhineka tunggal ika berdasarkan pancasila. Hal ini patut diungkapkan karena uni soviet sebagai salah satu Negara adi kuasa disamping amerika serikat telah mengalami kehancuran. Namun bangsa Indonesia harus tetap waspada dan jangan mudah terombang-ambing dari tarikan ideologi bangsa lain, atau dengan kata lain bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan filosofi yang telah melekat pada bangsa Indonesia harus dipertahankan dalam rangka meneguhkan NKRI Rumusan Masalah Apa hubungan pembukaan UUD 1945 dengan pancasila? Bagaimana penjabaran pancasila dalam batang tubuh UUD 1945? Tujuan Mengetahui hubungan pembukaan UUD 1945 dengan pancasila. Mengetahui penjabaran pancasila dalam batang tubuh UUD 1945. A.Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD NKRI 1945 mengandung pokok- pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dari pandangan hidup dan dasar negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NKRI 1945. POKOK PIKIRAN PERTAMA: Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan. POKOK PIKIRAN KEDUA: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. POKOK PIKIRAN KETIGA: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. POKOK PIKIRAN KEEMPAT: Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab Hubungan Secara Formal. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu : a) Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi factor-faktor mutlak bagiadanya tertib hukum Indonesia. b) Memasukan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukansebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah Pancasila tidak tergantung pada batangtubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya. B.Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok- pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dar pandangan hidup dan dasar negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD 1945. Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4 pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. 2. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.” 3. Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan” 4. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adali dan beradab”. MPR RI telah melakukan amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali secara berturut-turut terjadi pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000, 9 November 2001, dan 10 Agustus 2001. Menurut Rindjin (2012: 245-246), keseluruhan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 yang telah mengalami amndemen dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: 1.Pasal-pasal yang tertakait aturan pemerintahan negara dan kelembagaan negara 2.Pasal-pasal yang mengatur hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara, agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial 3.Pasal-pasal yang berisi materi lain berupa aturan mengenai bendera negara, bahasa negara, lambing negara, lagu kebangsaan, peerubahan UUD, aturan peralihan, dan aturan tambahan. Berdasarkan hasil amandemen dan pengelompokan keseluruhan Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945, berikut disampaikan beberapa contoh penjabaran Pancasila kedalam batang tubuh melalaui pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945. Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggung-jawabkan. Pasal 3ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUDayat (2) : MPR melantik Prisiden dan / atau Wakil Presiden,ayat (3): MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan / atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD. · Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara, agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. 1.Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 2.Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 3.Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 4.Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 6.Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Berdasarkan penjelasan diatas hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan menunjuk pada tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-asas kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila. Hubungan Pebukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD 1945, sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah, menjadi hukum positif. PENUTUP Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaedah negara yang fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia. Berdasarkan penjelasan diatas hubungan pancasila dengan pembukaan UUD NRI 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan oleh kaelan menunjuk pada tercantumnya pancasila secara formal di dalam pembukaan UUD yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopeng pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan keeluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas asas kultural, religius dan asas asas kenegaraan yang unsur unsurnya terdapat dalam pancasila . THANK THANK YOU YOU