Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Nama : Noor Chairani


NIM : 2114201030
Kelas : 2A Keperawatan
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengajar : Dr. Djunaidi. M, Kn
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
• Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima
dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pancasila adalah
nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang
sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah
perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan bersama
tersebut sifatnya luhur, tidak boleh diganti ataupun diubah.
A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD RI Tahun 1945
Pancasila adalah sebagai inti Pembukaan UUD 1945, sehingga
mempunyai kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat diubah.
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara fundamental
secara hukum tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR dan
DPR. (Landasan Hukumnya Tap MPRS Nomor XX/MPRS/1966 No Tap
MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No. IX/MPR/1978). Mengubah
Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara proklamasi.
Oleh karena itu, alinea keempat (yang memuat Pancasila) juga
bersifat tetap (tidak dapat diubah), melekat kuat pada kelangsungan
hidup negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dan tertib
hokum Republik Indonesia, perumusan otentiknya termuat dalam
pembukaan yang telah pasti demi kepastian hukumnya. Oleh karena
itu, Pancasila merupakan substitusi esensial Pembukaan UUD 1945.
• Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka Pancasila diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
kenegaraan. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 adalah bahwa
pokok-pokok pikiran Pembukaan tidak lain adalah sila-sila Pancasila.
• Pembukaan UUD 1945 yang membuat dasar falsafah negara pancasila,
merupakan satu keasatuan nilai dan norma yang terpadu yang tidak dapat
dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945. hal
inilah yang harus kita ketahui, dipahami dan dihayati oleh setiap orang
Indonesia.
• UUD bukanlah hukum dasar biasa,melainkan hukum dasar yang merupakan
sumber hukum. Setiap produk hukum misalnya undang-undang, peraturan
pemerintah atau keputusan pemerintah, bahkan setiap kebijak sanaan
pemerintah haruslah berlandaskan atau bersumberkan pada peraturan yang
lebih tinggi,yang pada akhirnya dapat di pertanggung jawaban pada ketentuan
UUD 1945. Dalam kedudukan yang demikianlah,UUD alam kerangka tata
urutan atau tata tingkatan norma hukum yang berlaku,merupakan hukum
yang berlaku yang menempati kedudukan yang tinggi.
• Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila
yang berfungsi sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea
Keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yang dengan jelas
menyatakan, “…..maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdaar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi selutuh
rakyat Indonesia”.
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami
sebagai hubungan yang bersifat formal dan material.
• 1) Hubungan Secara Formal
berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok
kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum
c. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi,
selain sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan
d. Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaedah negara yang fundamental
e. Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan
hidup Negara Republik Indonesia.
• 2) Hubungan secara material :
hubungan secara material sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD
1945, maka secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-
tama adalah dasar filsafat Pncasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah
pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat
negara Pancasila berikutnya tersusunlah piagam jakarta yang di susun oleh panitia
9, sebagai wujud bentuk pertama pembukaan UUD 1945.
• Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumber
pada Pancasila, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia.
Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum
indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
• Menurut pandangan Kaelan (2000; 92), bilamana proses perumusan
Pancasila dan Pembukaan ditinjau kembali maka secara kronologis materi
yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat
pancasila, baru kemudian pembukaan. Setelah siding pertama selesai,
BPUPKI membicarakan Dasar Filsafat Negara Pancasila dan berikutnya
tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun oleh Panitia Sembilan yang
merupakan wujud pertama Pembukaan UUD NRI tahun 1945.
• Menurut teori dan keadaan,sebagaimana ditunjukkan oleh Bakry (2010:
222), Pokok Kaidah Negar yang Fundamental dapat tertulis dan juga tidak
tertulis. Pokok Kaidah yang tertulis mengandung kelemahan, yaitu sebagai
hukum positif, dengan kekuasaan yang ada dapat diubah walaupun
sebenarnya tidak sah. Walaupun demikian, Pokok Kaidah yang tertulis juga
memiliki kekuatan, yaitu memiliki formulasi yang tegas dan sebagai hukum
positif mempunyai sifat imperative yang dapat dipaksakan
B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945
Sesuai dengan penjelasan UUD NRI tahun 1945, pembukaan mengandung 4
pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat
pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:
A. Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
B. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.”
C. Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan”
D. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Berdasarkan hasil amandemen dan pengelompokan keseluruhan
Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945, berikut disampaikan beberapa
contoh penjabaran Pancasila kedalam batang tubuh melalaui pasal-
pasal UUD NRI Tahun 1945.
1) Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara
a. Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara
hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi
hukum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dan tidak ada
kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan.
b. Pasal 3
ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD
ayat (2) : MPR melantik Prisiden dan / atau Wakil Presiden
ayat (3) : MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
2) Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara,
agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
a. Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
b. Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
c. Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
d. Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya.
e. Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
f. Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3) Materi lain berupa aturan bendera negara, bahasa negara,
lambang negara, dan lagu kebangsaan.
a. Pasal 35 Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih
b. Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia c. Pasal 36A
Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika d. Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah
Indonesia Raya
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami sebagai
hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara
formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan menunjuk pada
tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan yang
mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak
hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi
dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat
padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-
asas kenegaraan yang unsure-unsurnya terdapat dalam Pancasila.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai