Anda di halaman 1dari 10

Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan ….

| 16

PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM DAN PENJABARANNYA DALAM


UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Oleh: MUHAMMAD TAUFIQ1, PRAMONO SUKO LEGOWO2

ABSTRACT

Pancasila is the source of the basic law of the Indonesian state while the 1945
Constitution is the constitution of the Indonesian state. Pancasila as a source of basic state
law in the nation and state of the Indonesian nation is necessary in the 1945 Constitution.
This research was conducted using normative juridical research using sources of legal
materials including primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal
materials which will be analyzed using qualitative normative analysis.
The results of the research on the 1945 Constitution as a state constitution are based
on a description of the values of Pancasila or the 1945 Constitution which are sourced and
or inspired by Pancasila. So that with his country the main ideas of the Preamble of the
1945 Constitution which are sourced from Pancasila into the articles of the 1945
Constitution, Pancasila is not only a legal ideal, but has also become a positive law, and
has binding obligations for every Indonesian citizen.
Keywords: Legal Source, Pancasila, the 1945 Constitution

ABSTRAK
Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara Indonesia sedangkan Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi negara Indonesia. Pancasila sebagai sumber
hukum dasar negara dalam berbangsa dan bernegaranya bangsa Indonesia maka perlu
dijabarkan dalam UUD 1945.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian yuridis normative
dengan menggunakan sumber bahan hukum meliputi bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder dan bahan hukum tersier yang akan dianalisis menggunakan analisis normatif
kualitatif.
Hasil penelitian UUD 1945 sebagai konstitusi negara merupakan uraian terinci dari
nilai-nilai Pancasila atau UUD 1945 bersumber dan atau dijiwai oleh Pancasila. Sehingga
dengan dijabarkannya pokok-pokok pikiran pikiran Pembukaan UUD 1945 yang bersumber
dari Pancasila ke dalam pasal-pasal UUD 1945, maka Pancasila tidak saja merupakan
suatu cita-cita hukum, melainkan juga telah menjadi hukum positif, dan mempunyai
kekuatan yang mengikat bagi setiap warga negara Indonesia.
Kata kunci: Sumber Hukum, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945

Undang Dasar 1945 itu, jiwa yang


A. PENDAHULUAN menjadi pemberi hidup dan oleh karena
Dengan disyahkannya Undang itu ibarat roh kebangsaan ialah “falsafah”
Undang Dasar 1945 oleh Panitia yang berdiam dan berperan sebagai
Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada statika perjuangan perebutan
tanggal 18 Agustus 1945, di balik yang kebebasan, tetapi juga sebagai
tersurat dalam teks Pembukaan Undang- penggerak dalam dinamika lebih lanjut

1
Dosen, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, email: muhammad.taufiq@unsoed.ac.id
082133217447
2
Dosen, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Pramono.legowo@unsoed.ac.id
17 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 8 No. 1 Edisi Maret 2022
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

pengisian kemerdekaan. Kata Soekarno adalah negara berdasar atas hukum,


sebagai “meja statis” dan “leitsar selain hal itu dapat pula disimpulkan dari
dinamis”. Dan roh yang kita maksudkan alinea IV Pembukaan UUD 1945,
sebagai pemberi asas hidup bangsa itu didapati pula ketentuan yang merupakan
tidak lain adalah Pancasila.3 Sebagai penegasan secara eksplisit yaitu di
leitsar dinamis yang akan mengarahkan dalam penjelasan Undang-Undang
dan menggerakkan bangsa Indonesia di Dasar 1945 yang menyatakan Indonesia
dalam mewujudkan cita-citanya melalui ialah negara yang berdasar atas hukum
kehidupan bersama dalam wadah (rechsstraat) bukan berdasar atas
negara kesatuan Republik Indonesia. kekuasaan belaka (machtsstaat).
Di bagian Pembukaan pada alinea II itu Sebagai bangsa yang merdeka,
perjuangan pergerakan kemerdekaan dan sedari awal telah menyatakan diri
Indonesia menyatakan cita-citanya untuk sebagai negara hukum (rechtstaat)
mendirikan negara yang memiliki lima sebagaimana tegas dinyatakan dalam
sifat yaitu: merdeka, bersatu, berdaulat, Pembukaan UUD 1945, kita
adil dan makmur. Negara yang memiliki berkepentingan untuk meninggalkan
lima sifat itu adalah negara yang sistem hukum kolonial dan selanjutnya
menganut dasar filsafat Pancasila. membangun sistem hukum yang sesuai
Dari kutipan yang ada dalam dengan nilai-nilai Pancasila. Upaya ini
alinea IV Pembukaan UUD 1945 pada suatu sisi merupakan pekerjaan
tercantum kalimat yang mengisyaratkan yang amat mulia, namun pada sisi lain
adanya hasrat dan tekad bangsa sungguh mengandung konsekuensi
Indonesia untuk membangun Negara yang sangat berat. Dikatakan sebagai
Indonesia itu suatu negara yang pekerjaan berat karena pembangunan
berdasarkan atas hukum (rechsstraat). sistem hukum Pancasila itu bukan
Hal ini merupakan landasan pemikiran sekedar merombak secara fundamental
bahwa adanya perintah agar dibentuk struktur dan substansi hukum
suatu undang-undang dasar negara peninggalan kolonial saja, melainkan
sebagai hukum dasar yang tertulis. termasuk membangun budaya hukum
Menurut Notonagoro, asas politik negara yang khas Indonesia. Dalam budaya
adalah republik yang berkedaulatan pembangunan hukum inilah kita harus
rakyat, sedangkan bentuk negara adalah secara cermat dan hati-hati memilih nilai-
republik, dan asas kerokhanian negara nilai luhur yang memadai dengan sistem
adalah Pancasila. Negara Indonesia nilai yang hidup dan diyakini

3
Slamet Sutrisno, 1988, Pancasila
Kebudayaan dan Kebangsaan, Liberty,
Jogjakarta, hlm. 16.
Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan …. | 18

kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Pancasila yang termuat dalam


Sikap hati-hati dalam pembangunan Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila
budaya hukum tersebut dipandang perlu memiliki kedudukan yang kuat dan
mengingat budaya hukum senantiasa posisinya tidak dapat tergantikan.
memegang peranan penting dan Pancasila merupakan dasar filsafat
menentukan bagi bekerjanya sistem negara yang termuat dalam Pembukaan
hukum secara keseluruhan. Katakanlah, UUD 1945, artinya setiap hal dalam
walaupun dijumpai adanya berbagai konteks penyelenggaraan negara harus
kelemahan pada struktur hukum maupun sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk
substansi hukum, akan tetapi berbagai peraturan, perundang-undangan,
kelemahan tersebut akan segera dapat pemerintahan, sistem demokrasi, dan
teratasi manakala didukung oleh budaya lainnya.
hukum yang baik, yaitu budaya hukum Maka dapat disimpulkan jika hubungan
yang berisi nilai-nilai luhur yang diyakini antara Pancasila dengan Pembukaan
kebenarannya oleh segenap komponen UUD 1945 merupakan hubungan yang
bangsa. Bagi bangsa Indonesia, nilai- sifatnya formal, artinya Pancasila
nilai luhur tersebut tidak lain adalah nilai- dijadikan dasar dalam penyelenggaraan
nilai Pancasila itu sendiri.4 negara, serta sebagai norma positif.
Antara Pancasila sebagai dasar Pancasila memiliki kedudukan yang kuat
negara dan UUD 1945, khususnya dan tidak dapat diubah. Sedangkan
bagian pembukaan, sebagai dasar Pembukaan UUD 1945 berkedudukan
hukum, keduanya memiliki hubungan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain itu,
yang saling berkaitan atau tidak dapat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
dipisahkan. Dapat digambarkan jika juga memiliki hubungan material. Artinya
Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 merupakan kaidah hukum
UUD 1945 adalah raganya. Pancasila negara Indonesia, yang mana seluruh
merupakan unsur pokok dalam unsur dan pokok kaidahnya bersumber
Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini dari Pancasila. Maka dapat dikatakan
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam jika Pancasila juga merupakan tertib
pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum Indonesia.
hukum dasar dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa. B. PERUMUSAN MASALAH
Melansir dari buku Pendidikan Berdasarkan hal-hal yang telah
Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai- diuraikan dalam latar belakang di atas,
Nilai (2020) karya Ardhamon Prakoso,

4 Sudjito, 2006, Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Indonesia, Fakultas Hukum UGM,


Nilai Dasar Pengembangan Ilmu Hukum Jogjakarta, hlm. 2.
19 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 8 No. 1 Edisi Maret 2022
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

maka dapat ditarik suatu perumusan menginterpretasikan hukum yang


masalah sebagai berikut : berlaku.
Bagaimana penjabaran Pancasila Penelitian ini menggunakan
sebagai sumber hukum dasar dalam metode analisis normatif kualitatif.
UUD 1945? Metode analisis tersebut dilakukan
dengan cara menginterpretasikan dan
C. METODE PENELITIAN
mendiskusikan bahan hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
berdasarkan pada asas-asas hukum,
menggunakan tipe penelitian yuridis
teori-teori hukum, pengertian hukum,
normative dengan menggunakan
norma hukum, serta konsep yang
beberapa pendekatan yang meliputi
berkaitan dengan pokok permasalahan.
pendekatan konseptual (Conceptual
Analisis dilakukan secara deduktif yaitu
Approach), pendekatan perundang-
menarik kesimpulan dari suatu
undangan (Statute Approach), tepatnya
permasalahan yang bersifat umum
Undang Undang Dasar (Constitutional
terhadap permasalahan kongkret yang
Approach).5
dihadapi.
Sumber bahan hukum yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi D. HASIL PENELITIAN DAN
bahan hukum primer, bahan hukum PEMBAHASAN
sekunder dan bahan hukum tersier yang Pancasila diletakkan sebagai
berkaitan dengan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum,
sumber hukum dasar dan penjabarannya maka setiap aturan hukum yang memiliki
dalam UUD 1945. Bahan hukum yang posisi di bawah Pancasila sebagai
diperoleh kemudian dihubungkan antara groundnorm harus mendasarkan rasio
satu dengan lainnya sesuai dengan logisnya pada Pancasila dan tidak boleh
pokok permasalahan yang diteliti, bertentangan dengannya.6 Makna
sehingga menjadi satu kesatuan yang substansial Pancasila sebagai dasar
utuh (comprehensive), all inclusive dan negara berarti Pancasila menjadi
systematic. Metode pengumpulan bahan sumber dari segala sumber hukum,
hukum tersebut menggunakan sistem adalah bahwa Pancasila merupakan
kartu, dimana bahan-bahan hukum yang hukum tertinggi di Indonesia yang harus
berhubungan dengan masalah yang
dibahas dipaparkan, disistematisasikan
kemudian dianalisis guna

5 Peter Mahmud Marzuki, 2006, Penelitian Nilai Praksis, Jurnal Ilmiah Mimbar
Hukum, Kencana , Jakarta, hlm. 93. Demokrasi Volume 13, Nomor 1, Oktober
6 Fokky Fuad,2013,Filsafat Hukum 2013, hlm.2
Pancasila:Antara Cita Ideal Hukum dan
Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan …. | 20

dijadikan sumber dalam pembentukan 1945 sebagai staats fundamental


peraturan perundang-undangan.7 norm. Secara ilmiah-akademis,
Notonagoro menegaskan bahwa Pembukaan UUD 1945 sebagai
Undang-Undang Dasar tidak merupakan staatsfundamentalnorm mempunyai
peraturan hukum yang tertinggi. Di hakikat kedudukan yang tetap, kuat,
atasnya, masih ada dasar-dasar pokok dan tak berubah bagi negara yang
bagi Undang-Undang Dasar, yang dibentuk, dengan perkataan lain,
dinamakan pokok kaidah negara yang jalan hukum tidak lagi dapat diubah.
fundamental (staatsfundamentalnorm). Penempatan Pancasila sebagai
Lebih lanjut, Notonagoro menjelaskan staatsfundamentalnorm pertama kali
bahwa secara ilmiah kaidah negara yang disampaikan oleh Notonagoro. Pancasila
fundamental mengandung beberapa dilihat sebagai cita hukum (recht side)
unsur mutlak, yang dapat dilihat dari dua merupakan bintang pemandu. Posisi ini
segi. Pandangan Notonagoro tentang mengharuskan pembentukan hukum
unsur mutlak tersebut dapat dijabarkan positif adalah untuk mencapai ide-ide
sebagai berikut:8 dalam pancasila, serta dapat untuk
1. Pembukaan UUD 1945 memenuhi menguji hukum positif. Sebagai norma
syarat unsur mutlak sebagai dasar (gruondnorm) secara implisit telah
staatsfundamentalnorm. Oleh mendasari berbagai norma positif di
karena itu, kedudukan Pembukaan Indonesia dengan berbagai karakter
merupakan peraturan hukum yang produk hukum.9
tertinggi di atas Undang-Undang Pancasila merupakan asas
Dasar. Implikasinya, semua kerohanian dari Pembukaan UUD 1945
peraturan perundang-undangan sebagai staatsfundamentalnorm. Apabila
dimulai dari pasal-pasal dalam UUD disederhanakan, maka pola pemikiran
1945 sampai dengan Peraturan tersebut dapat diuraikan sebagai
Daerah harus sesuai dengan berikut:10
Pembukaan UUD 1945. 1. Pancasila merupakan asas
2. Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD
kerohanian dari Pembukaan UUD

7 Marwan Mas, 2018, Hukum Konstitusi dan Rangka Pengembanan Sistem Hukum
Kelembagaan Negara, Rajawali Pers, Nasional, Jurnal Hukum UNSRAT,
Depok, hlm.8 Vol.XX/No.3/April-Juni/2012, hal;1
8 10
Kementerian Riset, Teknologi, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,
2016, Pendidikan Pancasila, Direktorat Op.Cit., hlm.101
Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Jakarta, hlm. 98-100.
9
Dani Pinasang, 2012, Falsafah Pancasila
Sebagai Norma Dasar (Grundnorm) Dalam
21 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 8 No. 1 Edisi Maret 2022
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

1945 sebagai staats fundamental amandemen ke-4, dalam Pasal 37


norm. tersebut hanya memuat ketentuan
2. Pembukaan UUD 1945 perubahan pasal-pasal dalam UUD
dikristalisasikan dalam wujud 1945, tidak memuat ketentuan untuk
Pokok-pokok pikiran yang mengubah Pembukaan UUD 1945. Hal
terkandung dalam Pembukaan ini dapat dipahami karena wakil-wakil
Undang-Undang Dasar. bangsa Indonesia yang tergabung dalam
3. Pokok-pokok pikiran yang Majelis Permusyawaratan Rakyat
terkandung dalam Pembukaan UUD memahami kaidah ilmiah, terkait
1945 terjelma dalam pasal-pasal kedudukan Pembukaan UUD 1945 yang
UUD 1945. sifatnya permanen sehingga mereka
Negara Indonesia yang mengartikulasikan kehendak rakyat yang
berdasarkan Pancasila itu, tentunya tidak berkehendak mengubah
sumber hukum nasional bersumber dari Pembukaan UUD 1945.
hukum-hukum yang berasal dari Pengaturan lebih tegas yang
Pembukaan UUD 1945.11 Oleh karena menetapkan Pancasila sebagai sumber
itu, kewajiban bagi setiap hukum diatur dalam Pasal 2 UU Nomor
penyelenggaraan negara untuk 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
menegakkan keadilan dan kebenaran Peraturan perundang-undangan bahwa
berdasarkan Pancasila yang selanjutnya “Pancasila merupakan sumber dari
melakukan pedoman peraturan segala sumber hukum”. Ketentuan
peraturan pelaksanaan merupakan tersebut sebagai implementasi dari Pasal
sebuah keniscayaan dan kewajiban oleh 1 ayat (3) UUD 1945 sebagai landasan
aparat penegak hukum. Di samping itu, Konstitusional dalam bernegara, bahwa
sifat hukum berakar pada kepribadian “Negara Indonesia adalah negara
bangsa dan bagi Indonesia sebagai hukum”.
negara hukum yang berdasarkan Adapun makna substansial
Pancasila, hukum mempunyai fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala
pengayoman agar cita-cita luhur bangsa sumber hukum, bahwa Pancasila
Indonesia tercapai dan terpelihara.12 merupakan hukum tertinggi di Indonesia
Dalam kaitan itu, silakan disimak yang harus dijadikan sumber dalam
ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) pembentukan peraturan perundang-
sampai ayat (5) UUD 1945 pasca

11
Syahrul Kirom,2015, Mempraksiskan
Pancasila Dalam Penegakan Hukum Di
Indonesia,Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No
1, Januari 2015 hlm. 660
12
Ibid, hlm.661
Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan …. | 22

undangan, sebagaimana dijelaskan pada Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai


fungsi Pancasila sebagai: Politik (UU Partai Politik), yang
1. Norma Dasar menyatakan bahwa: “Pendidikan Politik
2. Norma Fundamental Negara sebagaimana dimaksud pada Ayat (3a)
(Staats Fundamental Norm) berkaitan dengan kegiatan: a.
3. Norma Pertama Pendalaman mengenai empat pilar
4. Pokok Kaidah Negara yang berbangsa dan bernegara yaitu:
Fundamental Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal
5. Cita Hukum (Rechtsidee) Ika, dan Negara Kesatuan Republik
Dengan demikian, Pancasila Indonesia”.
adalah ideologi dasar bagi Negara Dalam pertimbangan hukum
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi
Nama tersebut terdiri atas dua kata menegaskan, bahwa “frasa Empat Pilar
bahasa Sanskerta yaitu “Panca berarti Bebangsa dan Bernegara dalam Pasal
lima dan Sila berarti prinsip atau asas”. 34 ayat (3b) huruf-a UU Partai Politik
Pancasila merupakan rumusan dan bertentangan dengan UUD 1945 dan
pedoman dasar dalam kehidupan tidak mempunyai kekuatan hukum
berbangsa dan bernegara bagi seluruh mengikat”. Pengujian UU Partai Politik
rakyat Indonesia. Intinya, Pancasila diajukan oleh sejumlah warga negara
adalah Dasar Negara (Fondasi Negara) yang tergabung dalam Masyarakat
Indonesia yang terpatri dalam Alinea Ke pengawal Pancasila Jogjakarta, Solo,
empat pembukaan UUD 1945. Mengenai dan Semarang (MPP Joglosemar). Para
istilah “Empat Pilar Berbangsa dan pemohon uji materi merasa keberatan
Benegara” yang disosialisasikan MPR masuknya Pancasila sebagai salah satu
sudah dinyatakan oleh Mahkamah pilar kebangsaan.
Konstitusi dalam putusannya Nomor Mahkamah Konstitusi menilai
100/PUU-XI/2014 yang dibacakan pada bahwa pasal tersebut “menimbulkan
hari Kamis 3 Maret 2014 tidak memiliki ketidakpastian hukum karena
kekuatan hukum yang mengikat. menempatkan Pancasila sebagai salah
Putusan tersebut didasarkan pada satu pilar kebangsaan yang sejajar
permohonan uji materi (judicial review) dengan ketiga pilar lainnya”.
terhadap muatan undang-undang Penempatan Pancasila sebagai pilar
terhadap UUD 1945. Muatan materi dianggap kesalahan fatal karena
undang-undang yang dimohonkan uji Pancasila yang ada dalam Alinea
materi ke Mahkamah Konstitusi, adalah Keempat Pembukaan UUD 1945, telah
Pasal 34 Ayat (3b) huruf -a UU Nomor 2 disepakati para pendiri negara sebagai
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU
23 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 8 No. 1 Edisi Maret 2022
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Dasar Negara, serta merupakan sumber Pola pemikiran dalam pokok-pokok


segala sumber hukum. pikiran Penjelasan UUD 1945 tersebut,
Mahkamah Konstitusi merupakan penjelmaan dari Pembukaan
berpendapat bahwa menempatkan UUD 1945, Pancasila merupakan asas
keempat pilar yang berarti tiang penguat, kerohanian dari Pembukaan UUD 1945
dasar pokok, atau induk dalam posisi sebagai staatsfundamentalnorm. Apabila
sejajar dalam kehidupan berbangsa dan disederhanakan, maka pola pemikiran
bernegara dari perspektif konstitusional tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
tidaklah tepat. Sebab, keempat materi 1. Pancasila merupakan asas
dalam pendidikan politik seluruhnya kerohanian dari Pembukaan UUD
sudah tercakup dalam UUD 1945 yakni 1945 sebagai staats fundamental
Pancasila, meski dalam Pembukaan norm.
UUD 1945 tidak disebutkan secara 2. Pembukaan UUD 1945
eksplisit. Meskipun Penjelasan UUD dikristalisasikan dalam wujud
1945 sudah bukan merupakan hukum Pokok-pokok pikiran yang
positif, tetapi penjelasan yang bersifat terkandung dalam Pembukaan
normatif sudah dimuat dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar.
UUD 1945. Selain itu, dalam tataran 3. Pokok-pokok pikiran yang
tertentu penjelasan UUD 1945 dapat terkandung dalam Pembukaan UUD
menjadi inspirasi dalam kehidupan 1945 terjelma dalam pasal-pasal
bernegara bagi warga negara. UUD 1945.
Terkait dengan penjabaran Dalam kaitannya dengan
Pancasila dalam pasal-pasal UUD 1945, penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal
dapat kita simak bunyi penjelasan UUD UUD 1945, perlu di ingat bahwa
1945, sebagai berikut. Pancasila merupakan nilai dasar yang
Pokok-pokok pikiran tersebut sifatnya permanen dalam arti secara
meliputi suasana kebatinan dari ilmiah-akademis, terutama menurut ilmu
Undang-Undang Dasar Negara hukum, tidak dapat diubah karena
Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini merupakan asas kerohanian atau nilai
mewujudkan cita-cita hukum inti dari Pembukaan UUD 1945 sebagai
(rechtsidee) yang menguasai kaidah negara yang fundamental. Untuk
hukum dasar negara, baik hukum mengimplementasikan nilai-nilai dasar
yang tertulis (Undang- Undang Pancasila dalam kehidupan praksis
Dasar) maupun hukum yang tidak bernegara, diperlukan nilai-nilai
tertulis. Undang-Undang Dasar instrumental yang berfungsi sebagai alat
menciptakan pokok-pokok pikiran untuk mewujudkan nilai dasar. Adapun
ini dalam pasal-pasalnya.” nilai instrumental dari Pancasila sebagai
Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan …. | 24

nilai dasar adalah pasal-pasal dalam dalam Pasal 25A, Pasal 27 ayat (3) dan
UUD 1945. Oleh karena itu, kedudukan Pasal 30 ayat (1) sampai dengan ayat
pasal-pasal berbeda dengan kedudukan (5). Nilai sila ke 4 dijabarkan antara lain
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. dalam Pasal 1 ayat (1) dan ayat (2),
Implikasinya pasal-pasal dalam UUD Pasal2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 7, Pasal
1945 tidak bersifat permanen, artinya 19, Pasal 22C dan Pasal 22E. Nilai sila
dapat diubah berdasarkan ketentuan ke 5 dijabarkan antara lain dalam Pasal
dalam Pasal 37 ayat (1) sampai dengan 23, Pasal 28H, Pasal 31, Pasal 32, Pasal
ayat (5) UUD 1945. Perlu juga di pahami 33 dan Pasal 34.
bahwa setiap pasal dalam UUD 1945
E. SIMPULAN DAN SARAN
tidak sepenuhnya mengejawantahkan
1. Simpulan
nilai dari suatu sila dalam Pancasila
Berdasarkan hasil dan
secara utuh. Di sisi lain, suatu pasal
pembahasan, dapat disimpulkan
dalam UUD 1945 dapat mencerminkan
bahwa UUD 1945 sebagai
sebagian nilai yang terkait dengan
konstitusi negara merupakan
beberapa sila dalam Pancasila. Hal
uraian terinci dari nilai-nilai
tersebut dapat dipahami karena pasal-
Pancasila atau UUD 1945
pasal UUD 1945 sebagai nilai
bersumber dan atau dijiwai oleh
instrumental dapat terkait dengan satu
Pancasila, sehingga dengan
bidang kehidupan atau terkait dengan
dijabarkannya pokok-pokok
beberapa bidang kehidupan bangsa
pikiran pikiran Pembukaan UUD
secara integral.13 Di sisi lain, nilai-nilai
1945 yang bersumber dari
Pancasila antara nilai sila 1 dengan nilai
Pancasila ke dalam Pasal-pasal
sila lainnya tidak terpisah-pisah,
UUD 1945. Pancasila tidak saja
melainkan merupakan suatu kesatuan
merupakan suatu cita-cita hukum,
yang utuh dan harmonis.Beberapa
melainkan juga telah menjadi
contoh penjabaran nilai Pancasila dalam
hukum positif, dan mempunyai
UUD.14 Nilai Sila ke 1 dijabarkan antara
kekuatan yang mengikat bagi
lain dalam Pasal 28E ayat (1), Pasal 29.
setiap warga negara Indonesia.
Nilai sila ke 2 dijabarkan antara lain
dalam Pasal 1 ayat (3), Pasal 26 ayat (1)
2. Saran
dan ayat (2), Pasal 27 ayat (1) dan ayat
Saran yang dapat disampaikan
(2), Pasal 28A, 28B, 28C,28D, 28F, 28J.
dari penelitian adalah penjabaran
Nilai sila ke 3 dijabarkan antara lain
Pancasila sebagai sumber hukum

13 14
Kementerian Riset, Teknologi, dan Ibid
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,
Op.Cit., hlm.102
25 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 8 No. 1 Edisi Maret 2022
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

dasar dalam UUD 1945, Indonesia, Fakultas Hukum UGM,


Jogjakarta.
seharusnya tidak ada peraturan
Sutrisno, Slamet, 1988, Pancasila
yang bertentangan dengan Kebudayaan dan Kebangsaan,
Liberty, Jogjakarta.
Pancasila, jika ada maka perlu
Undang-Undang Dasar Negara Republik
adanya upaya tindak lanjut untuk Indonesia Tahun 1945.
pengembangan penelitian
selanjutnya tentang peraturan
perundang-undangan yang
bertentangan dengan Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor MS, 2010, Pendidikan


Pancasila, Pustaka Pelajar,
Jogjakarta.
Fuad, Fokky, Filsafat Hukum Pancasila:
Antara Cita Ideal Hukum dan Nilai
Praksis, Jurnal Ilmiah Mimbar
Demokrasi Volume 13, Nomor 1,
Oktober 2013.
Hadiwijono, August, Pendidikan
Pancasila, Eksistensinya Bagi
Mahasiswa, Jurnal Cakrawala
Hukum, Vol.7, No.1 Juni 2016.
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia, 2016, Pendidikan
Pancasila, Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Jakarta.
Kirom, Syahrul, Mempraksiskan
Pancasila Dalam Penegakan
Hukum Di Indonesia, Jurnal Ilmiah
CIVIS, Volume V, No 1, Januari
2015.
Marzuki, Peter Mahmud, 2006,
Penelitian Hukum, Kencana ,
Jakarta.
Mas, Mawan, 2018, Hukum Konstitusi
dan Kelembagaan Negara,
Rajawali Pers, Depok.
Pinasang, Dani, Falsafah Pancasila
Sebagai Norma Dasar
(Grundnorm) Dalam Rangka
Pengembanan Sistem Hukum
Nasional, Jurnal Hukum UNSRAT,
Vol.XX/No.3/April-Juni/2012.
Sudjito, 2006, Nilai-Nilai Pancasila
Sebagai Nilai Dasar
Pengembangan Ilmu Hukum

Anda mungkin juga menyukai