Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 11 Pendidikan Pancasila

Anggota :
Adaninggar Prameswari (1401421336)
Deffrian Prayogo (4211421005)
Muhammad Jiddan (5213421086)
Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 merupakan gambaran suasana batin
dari undang-undang itu sendiri, setiap pokok pikiran tersebut mewujudkan
cita-cita hukum yang menguasai dasar hukum negara baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Pada dasarnya, hakikat pokok pikiran pembukaan UUD
1945 dibagi menjadi 4 ( alinea 1-4 ) yaitu, pokok pikiran persatuan, pokok
pikiran keadilan sosial, pokok pikiran kedaulatan rakyat, dan pokok pikiran
Ketuhanan.
1. Pokok Pikiran Persatuan

 Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan”. Pokok pikiran tersebut
jelas menyatakan bahwa negara siap melindungi bangsanya serta seluruh wilayah Indonesia
dari paham-paham individualistic ataupun golongan. 1

2. Pokok Pikiran Keadilan Sosial

 Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pancaran sila kelima Pancasila yang
dimaksudkan supaya masyarakat memiliki pengertian dan kesadaran akan hak-hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh setiap individu. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 ini
dibuat dengan berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD 1945. 1
3. Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat

 Pokok pikiran ketiga, merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila yang terfokus
pada kedaulatan rakyat. Sebagai negara yang menerapkan system demokrasi dan musyawarah
mufakat, maka diharapkan kedaulatan rakyat dan permusyawaratan/ perwakilan dapat
berjalan di Indonesia dengan lancar sesuai dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu kedaulatan
dipegang oleh rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang. Pokok pikiran ini di
ciptakan atas dasar pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945. 1

4. Pokok Pikiran Ketuhanan

 Pokok pikiran yang keempat, merupakan pancaran dari sila pertama sekaligus kedua dari
Pancasila. Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Secara tersirat pokok pikiran
ini menegaskan kepada pemerintah dan perangkat hukum lainnya untuk tetap menerapkan
budi pekerti kemanusiaan yang baik dan ketaqwaan terhadap Tuhan. 1
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa secara yuridis
konstitusional berlaku mulai tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sejak disahkannya Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Pancasila sebagai dasar negara rumusan materinya tertuang dalam Pembukaan UUD
1945 alenia keempat: " .....maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Repub1ik Indonesia, yang berkedau1atan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2
Hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila
terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara formal yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar Negara (Suhadi, 1998). Cita-
cita hukum tersebut terangkum didalam empat pokok pikiran yang terkandung dalam Undang
Undang Dasar 1945 yang sama hakikatnya dengan Pancasila, yaitu :
1. Negara Persatuan  “Melindungi segenap bangsa Indonesia  dan seluruh tumpah darah Indonesia“
2. Keadilan sosial “Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia “
3. Kedaulaatan Rakyat “ Neara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan
/perwakilan.”
4. Ketuhanan dan kemanusiaan “Negara berdasarkan atas ketuhanan yang menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap.”
Pembukaan UUD 1945 adalah sumber motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia yang merupakan sumber cita-cita luhur dan cita cita mahal, sehingga
pembukaan UUD 19445 merupakan tertib jukum yang tertinggi dan memberikan
kemutlakan agi tertib hukum Indonesia. Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945
diundnagkan dalam berita Republik Indonesia tahun 11 No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal
18 Agustus 1945. Pada hakekatnya semua aspek penyelenggaraan pemerintah Negara yang
berdasarkan Pancasila terdapat dalam alenia IV pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD
1945. Maka Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan timbal balik
sebagai berikut.
1. Hubungan Secara Formal
 
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka
Pancasila memporelehi kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas social, ekonomi, politik, yaitu perpaduan
asas-asas kultural, religigius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila. Jadi
berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaedah Negara
yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu :
1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi faktor-faktor mutlak bagi
adanya tertib hukum Indonesia.
2. Memasukkkan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi.
a) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain
sebagai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga
berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya
berbeda dengan pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah
Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
b) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat,sifat,kedudukan
dan fungsi sebagai pokokkaedah negara yang fundamental, yang menjelmakan dirinya
sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal
17 Agustus 1945.
c) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia.
 
2. Hubungan secara material
 
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pncasila selain hubungan yang bersifat formal, sebagaimana di jelaskan di atas
juga hubungan secara material sebagai berikut:

Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang
di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah
pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah
piagam jakarata yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama pembukaan UUD 1945.
Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi,
adapun tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia.
Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila sebagai sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang
fubdamental, maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental
tersebut tidak lain adalah pancasila.
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai