Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naufal Abaabil Adzani

NIM : 43119010213

Absen : 14

Yang Saya Pelajari di Bab 3


Dasar negara Indonesia, dalam pengertian historisnya merupakan hasil pergumulan
pemikiran para pendiri negara untuk menemukan landasan atau pijakan yang kokoh untuk di
atasnya didirikan negara Indonesia merdeka. Walaupun rumusan dasar negara itu baru
mengemuka pada masa persidangan BPUPKI, namun bahan-bahannya telah dipersiapkan
sejak awal pergerakan kebangsaan Indonesia.
Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila yang berfungsi
sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD Tahun 1945, yang
dengan jelas menyatakan, “...maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Keberadaan Pancasila pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, maka fungsi pokok
Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum
atau sumber tertib hukum di Indonesia, Hal ini mengandung konsekuensi yuridis, yaitu
bahwa seluruh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia harus sejalan dengan
Pancasila. Dengan kata lain, isi dan tujuan Peraturan Perundang-undangan RI tidak boleh
menyimpang dari jiwa Pancasila.
Berdasarkan penjelasan di atas, hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI
tahun 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan
secara formal, menunjuk pada tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas sosial, ekonomi, politik. Dalam hubungan yang bersifat formal antara Pancasila dengan
Pembukaan UUD tahun 1945 dapat ditegaskan bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar
Negara Republik Indonesia adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD tahun
1945 alinea keempat.

Aktualisasi Pancasila dalam perundang-undangan dan kebijakan Negara


1. Pokok pikiran pertama berintikan ‘Persatuan’, yaitu; “negara melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2. Pokok pikiran kedua berintikan ‘Keadilan sosial’, yaitu; “negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
3. Pokok pikiran ketiga berintikan ‘Kedaulatan rakyat’, yaitu; “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”.
4. Pokok pikiran keempat berintikan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, yaitu; ‘negara
berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab’.
Pokok-pokok pikiran persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, dan Ketuhanan Yang
Maha Esa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan pancaran dari
Pancasila. Empat pokok pikiran tersebut mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai
hukum dasar negara, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Penjabaran keempat pokok pikiran Pembukaan ke dalam pasal-pasal UUD 1945 mencakup
empat aspek kehidupan bernegara, yaitu: politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan
keamanan yang disingkat menjadi POLEKSOSBUD HANKAM.

Anda mungkin juga menyukai