Anda di halaman 1dari 4

Materi – Kuliah – Pancasila – Ke – 7

Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia

Pancasila merupakan asas kerohanian juga disebut dasar filsafat negara (Philosofische Grronslag)
merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek setiap penyelenggara negara,
termasuk sebagai sumber tertib hukum di Indonesia.

Indonesia adalah negara demokrasi, yang berdasarkan atas hukum ( Negara hukum Pasal 1 Ayat 3
UUD 1945 ) Pembagian kekuasaan, Lembaga-lembaga tinggi negara, hak dan kewajinban warga
negara,keadilan sosial dan lainnya diatur dalam suatu UUD Negara, hal inilah yang dimaksud dengan
pengertian Pancasila dalam konteks ketetenegaraan Reppublik Indonesia, dalam hal ini tidak lepas
dari eksistensi Pembukaan UUD 1945 yang merupakan Deklarasi bangsa dan negara Indonesia, Yang
memuat Pancasila sebagai dasar negara, tujuan negara serta bentuk negara Republik Indonesia, oleh
karena itu Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan RI memiliki kedudukan yang sangat
penting karena merupakan Staasfundamentalnorm, dan kedudukannya dalam hierarki tertib hukum
tertinggi di Negara Indonesia.

A. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


( di sahkan oleh PPKI tgl 18 Agustus 1945)
Terdiri atas empat Alinea, dan setiap alenia memiliki spesifikasi, Alinea pertama, kedua dan
ke tiga memuat segolongan pernyataan yg tidak memiliki serangkaian pernyataan yang
menjelaskan peristiwa yang mendahului terbebtuknya negara Indonesia, Alinea ke empat
memuat dasar-dasar dan dasar fisafat Negara Pancasila.Oleh karena dalam Alinea ke empat
ini mempunyai hubungan” kausal organis” dengan Pasal-pasal UUD 1945, sehingga erat
hubungannya denga nisi daru Pasal-pasal UUD 1945.
• Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Merupakan dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
termasuk dalam penyusunan tertib hukum di Indonesia (Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum Indonesia) Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terkandung
pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945 Negara Indonesia serta
wewujudkan suatu cita-cita Hukum yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) maupun
hukum dasar tidak tertulia (Convensi). Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber hukum positif
Indonesia, maka seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus bersumber
pada Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terkandung asas kerokhanian Filsafat Negara
RI.

B. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi syarat adanya Tertib Hukum Indonesia


Syarat tertib hukum yangbdimaksud :
- Adanya kesatuan subyek penguasa yang mengadakan peraturan hukum, hal ini
terpenuhi dengan adanya Pemerintahan Negara Republik Indonesia
- Adanya kesatuan asas kerokhanian,dasar filsafat negara Pancasila tercantum dalam
Alinea IV Pembukaan UUD 1945
- Adanya kesatuan Daerah…dalam kalimat seluruh tumpah darah Indonesia tercantum
dalam Alinea IV Pembukaa UUD 1945
- Adanya kesatuan waktu, dimana seluruh praturan-peraturan hukum itu berlaku, Alinea
IV Pembukaan UUD 1945, …..maka disusunlan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”. Ini menunjukan saat berdirinya
negara Republik Indonesia disertai dengan suatu tertib hukum sampai seterusnya
selama kelangsungan hidup Negara RI.
Oleh karena itu kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum di Indonesia adalah:
Pertama : menjadi dasar, karena pembukaan UUD 1945 memberikan factor-faktor mutlak
bagi adanya suatu tertib hukum Indonesia. Hal ini karena dalam Pembukaan UUD 1945 telah
terpenuhi dengan adanya empat syarat suatu tertib hukum.
Kedua : pembukaan UUd 1945 memasukan diri didalamnya sebagai ketentuan hukum
yangtertinggi, sesuai dengan kedudukuannya sebagai asas bagi hukum dasar baik yang
tertulis (UUD) maupun hukum dasar yang tidak tertulis (convensi) serta perturan-perturan
lainnya yan glebih rendah ( Notonagoro.1974 : 45 )
Berdasarkan hakekatnya kedudukan Pembukaan UUD 1945 teserbut dalam tertib hukum
Indonesia, maka Pembukaan UUD 1945 menentukan adanaya tertib hukum Indonesia.
Konsekwensinya Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat dirubah. Hal ini sesuai
dengan Ketetapan No XX/MPRS/1966, juga ditegaskan dala Ketetapan No V/MPR/1973,
Ketetapan IX/MPR/1978, serta Ketetapan No III/ MPR/1983.

C. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental


Pokok-pokok kaidah Negara yang fundamental ( Staatsfundamentalnorm) menurut ilmu
hukum Tatanegara memiliki beberapa unsur mutlak antara lain :
a. Dari Segi terjadinya : Ditentukan oleh pembentuk negara dan terjelma dalam suatu
pernyataan lahir sebagaipenjelmaan kehendak pebentuk negara, untuk menjadikan hal-
hal tertentu sebagai dasar-dasar negara yang dibentuk.
b. Dari segi isinya : ditinjau dari segi isinya maka Pembukaan UUD 1945 memuat dasa-
dasar pokok negara : Dasar tujuan negara,….ikut melaksanakan ketertban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial” (tujuan umum).
Tujuan Khusus : Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa “….tujuan khusus
ini meliputi tujuan nasional, Untuk membentuk suatu masyarakat yang adil dan
Makmur, materiil maupun spiritual.
Ketentuan diadakannya UUD Negara;……” Maka disususnlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Indonesia “ ( halini merupakan suatau
ketentuan bahwa negra Indonesia harus berdasarkan pada UUD dan merupakan suatu
dasar yuridis formal bahwa negara Indonesua adalah negara yang berdasarkan atas
Hukum.
Bentuk Negara : pernyataan ini tersimpul dalam kalimat …” yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”……
Dasar filsafat negara (asas kerokhanian negara)…… dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta
mewujudkan suatu kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berdasarkan unsur-unsur yang terkandug dalam pembukaan UUD 1945 , maka menurut
ilmu hukum Tata negara Pembukaan UUD 1945 pada hakekatnya telah memenuhi syarat
sebagai pokok kaidah negara yan fundamental ( staatsfundamentalnorm)

D. Pembukaan UUD 1945 tetap Terlekat pada Kelangsungan Hidup Negara Republik Indonesia
17 Agustus 1945
Berdasarkan hakekatnya kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Naskah Proklamasi yang
terinci, penjelmaan dari Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945.dan memenuhi tertib
hukum di Indonesia dan sebagai pokok kaidah Negara yg fundamental
(staatsfundamentalnorm) maka Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang
kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah terlekat pada kelangsungan hidup
negara.berdasarkan alasa-alasan sebagai berikut :
- Menurut Tata hukum, suatau peraturan hanya dapay dirubah atau dihapus oleh
penguasa atau peraturan hukum yang lebih tinggi tingkatannya dari pada penguasa yang
menetapkannya. Dalam hal ini pembukaan UUD 1945 sebagai Staatsfundamentalnorm
dari segi terjadinya ditentukan oleh pembentu negara, yaitu yang menentukan dasar-
dasar mutlak negara, bentuk negara, tujuan negara, kekuasaan negara bahkan yang
menentukan fisafat negara Pancasila, setelah negara terbentuk semua penguasa
negara tersebut menjadi alat penguasa/perlengkapan negara yang mempunyai
kedudukan lebih rendah dari pembentuk negara. Oleh karena itu semua ketentuan
hukum yang merupakan produk dari ala tperlengkan negarapada hakekatnya dibawah
pembentuk negara dan tidak berhak meniadakan pembukaan UUD 1945 sebagai
Staatsfundamentalnorm
- Pembukaan UUD 1945 merupakan sustu tertib hukum yang tertinggi di INegara
Indonesia, dan Pembukaan UUD 1945 terkandung factor-faktor mutlak (syrat mutak)
bagi tertib hukun di Indonesia. Konsekwensinya Pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedududkan yang tetap dan terlekat pada negara dan secara huum tidak dapat diubah.
- Juga secara material isi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 senantiasa
terlekat pada kelangsungan hidup negara RI.dari segi isinya Pembukaan UUD 1945
adalah merupakan pengejawantahan Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia yang
hanya satu kali terjadi. Proklamasi adalah merupakan awal bangsa Indonesia dalam
hidup bernegara. Ysng merupakan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa.Oleh karena itu
Proklamasi dan Pembukaan UUD 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.(Notonagoro,tanpa tahun : 15)

E. Pengertian isi Pembukaan UUD 1945


* Alinea Pertama : “ Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, kerena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan” Disini terkandung tentang hak-hak kodrat (hak karunia dari
Tuhan Yang Maha Esa) kemerdekaan adalah hak segala bangsa bukan hak individu saja
seperti deklarasi negara liberal. ( Bangsa adalah manifestasi dari sifat kodrat manusia
sebagai individu dan sebagai makhluk sosial) oleh karena itu bersifat kodrat.
* Alinea Kedua : “ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaa Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, Bersatu, berdaulat
adil dan Makmur”
* Alinea Ketiga : “ Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengandidorongnya oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
* Alinea Keempat : “ Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah negara
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan,kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu
Undang_Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentukndalam suatu sususnan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan , serta dengan
mewujutkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi pokok Pembukaan UUD 1945 dalam Alinea ke empat ini :


a. Tujuan khusus : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
b. Tentang Ketentuan Diadakannya UUD Negara
“….. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia….”
c. Tentang Bentuk Negara
“………yang terbentuk dalam suatu sususnan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat……”
d. Tentang Dasar Filsafat
Ketentuan ini terdapat dalam kalimat berikut :
“…….dengan berdasar kepada Ketyhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan
beradab.Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia…..”

Anda mungkin juga menyukai