Anda di halaman 1dari 10

Pembukaan UUD 1945

Merupakan sumber tertib hukum tertinggi Terdiri atas 4 alinea. Pernyataan Kemerdekaan :
ALINEA 1
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
ALINEA 2
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
ALINEA 3
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
ALINEA 4
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum mencerdaskan kehidupan bangsa….. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada alinea 1,2 dan 3 terdapat Pernyataan tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-pasalnya
( penjelasan atas peristiwa/keadaan yang mendahului terbentuknya negara RI.
Sedangkan alinea ke 4 Memiliki hubungan kausal dengan pasal-pasalnya, dalam sudut :
1. UUD ditentukan akan ada
2. Yang diatur dlm UUD adalah tentang pembentukan pemerintahan neg yang memenuhi berbagai
syarat
3. Negara Inodnesia adalah berbentuk Republik yang berkedaulatan Rakyat
4. Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar filsafat negara

Pembukaan UUD 1945


Undang-undang Dasar suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar Negara itu. Undang-
undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-undang Dasar itu berlaku
juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara, meskipun tidak ditulis.
Memang untuk menyelidiki hukum dasar (droit constitutionnel) suatu negara, tidak cukup hanya
menyelidiki pasal-pasal Undang-undang Dasarnya (loi constituionnelle) saja, akan tetapi harus
menyelidiki juga sebagaimana prakteknya dan sebagaimana suasana kebatinannya (geistlichen
Hintergrund) dari Undang-undang Dasar itu.
Undang-undang Dasar Negara manapun tidak dapat dimengerti, kalau hanya dibaca teksnya saja.
Untuk mengerti sungguh-sungguh maksudnya Undang-undang Dasar dari suatu Negara, kita harus
mempelajari juga bagaimana terjadinya teks itu, harus diketahui, keterangan-keterangannya dan juga
harus diketahui dalam suasana apa teks itu dibikin.
Dengan demikian kita dapat mengerti apa maksudnya Undang-undang yang kita pelajari aliran
pikiran apa yang menjadi dasar Undang-undang itu.

Pernyataan kemerdeKaan yang terinci

pernyataan kemerdekaan yang lebih terperinci tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang
berbunyi "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan."

Mengandung cita-cita luhur Proklamasi


Pembukaan UUD 1945 adalah deklarasi kemerdekaan Indonesia yang memuat cita-cita luhur dari
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Proklamasi tidak akan mempunyai arti tanpa deklarasi sebab tujuan
proklamasi menjadi semata-mata hanya kemerdekaan. Sebaliknya, deklarasi baru mempunyai arti dengan
adanya proklamasi yang melahirkan kemerdekaan sebagai sumber hukum terbentuknya NKRI.

Memuat sifat-sifat Fundamental & asasi bagi negara

A. HAKEKAT PEMBUKAAN UUD 1945

Dari segi isinya, pembukaan UUD 1945 memuat dasar- dasar pokok negara, dasar filsafat negara (asas
kerohanian negara), bentuk negara, dan dasar tujuan negara (baik tujuan umum maupun tujuan khusus).
Dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat
kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum
tertinggi dan pada hakikatnya mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada batang tubuh UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental mengandung pokok-pokok
pikiran yang harus dijabarkan dalam pasal- pasal UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok
kaidah negara yang fundamental yang menentukan adanya UUD 1945 yang menguasai hukum dasar
negara baik yang tertulis maupun tidak tertulis, jadi merupakan sumber hukum dasar negara.

B. POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945

1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
3. Pokok Pikiran ketiga: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
C. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN PANCASILA

Hubungan secara Formal Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI adalah seperti yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 dalam pengertian ilmiah merupakan Pokok Kaedah
Negara yang Fundamental, dan dalam tertib hukum Indonesia mempunyai 2 kedudukan, yaitu Sebagai
dasarnya, karena memberikan faktor-faktor mutlak bagi tertib hukum Indonesia, serta menempatkan diri
sebagai tertib hukum tertinggi Pancasila yang hakikat, sifat, kedudukan dan fungsinya sebagai Pokok
Kaedah Negara yang Fundamental, menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup Negara RI
Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat
dirubah, serta terlekat pada kelangsungan hidup negara Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat dirubah, serta melekat pada kelangsungan hidup
negara. Hubungan secara Material Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum yang tertinggi,
sementara Pancasila adalah sumber tertib hukum di Indonesia

D. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN  BATANG TUBUH UUD 1945  

Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis, dan pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh karena
itu, dipahami bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum UUD 1945 bersumber atau dijiwai
oleh dasar falsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud dengan arti dan fungsi Pancasila sebagai Dasar
Negara. Dengan demikian, jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan
langsung dengan Batang Tubuh UUD 1945, karena Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok
pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian
kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal
merupakan perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang tidak
lain adalah pokok pikiran : Persatuan Indonesia, Keadilan social, Kedaulatan Rakyat berdasar atas
kerakyatan dan permusyawaratan/ perwakilan, dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok-pokok pikiran tersebut tidak lain adalah pancaran dari
Pancasila yang telah manpu nenberikan semangat dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat UUD
1945. Semangat (Pembukaan) pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian kesatuan yang tak dapat
dipisahkan. Kesatuan serta semangat yang demikian itulah yang harus diketahui, dipahami, dan dihayati
oleh setiap insan warga Negara Indonesia.

Berkedudukan tetap dan tidak dapat diubah


merupakan satu rangkaian utuh dengan proklamasi kemerdekaan. Maka Pembukaan UUD 1945 tidak
dapat diubah. Jika pembukaan diubah, berati mengubah hakikat negara Indonesia yang sudah
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Sebagai fakta sejarah yang tak dapat terulang

Hakikat Pembukaan UUD 1945 (staatsfundamentalnorm)

 Sebagai Pokok Kaidah Negara Yg Fundamental

Dari segi terjadinya sebagai kehendak bersama Dari segi isinya:


-Dasar tujuan negara (umum dan khusus)
-Ketentuan diadakanya UUD ( maka disusnlah kemerdekan…
-Bentuk negara (susunan neg berkedaulantan rakyat)
-dasar Filsf. Neg. (dengan berdasar pada ketuhanan…sosial

 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi sumber hukum positifpokok2 pikiran meliputi


suasana kebatinan, mewujudkan cta-cita hukum, menguasai hukum dasar tertulis
(UUD) dan tak tertulis/konvensi.

-pokok pikiran terkongkritisasi dalam pasl2


-pasal-pasal dijabarkan dalam hukum
positif dibawahnya

 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia

1. Adanya Kesatuan Subjek; penguasa atasperaturan hukum ( Al:4)


2. Adanya Kesatuan Daerah seluru tumpah darah, Al. 4
3. Adanya Kesatuan waktu, dimana perat. Hkm berlaku. (maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan..
4. Adanya Kesatuan asaa kerokhanian; dasar dari keseluruhan perat hukum, sbg sumber segala
hukum . Al. 4

Tetap terlekat pada kelangsungan hidup negara

 Tak dapat diubah oleh siapapun


 Sebagai pengejawantahan Proklamasi
 Sebagai tertib hukum tertinggiyang tetap & dapat diubah

Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945

Alinea 1 : hak kodrat adalah hak, yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak
kodrat merupakan hak yang melekat pada diri manusia, baik manusia sebagai makhluk individu
maupun manusia sebagai makhluk sosial. dalam alinea 1 Pembukaan UUD 1945 tersebut di
tegaskan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, bukan hanya hak individu sebagaimana
deklarasi negara liberal. Bangsa merupakan suatu penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial.

Alinea 2 : Mengungkapkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, yaitu negara Indonesia yang
berdaulat, adil dan makmur. Menunjukkan adanya ketepatan dan ketajaman penilaian.

Alinea 3 : Mengandung Nilai religius, moral, pernyataan ulang Proklalamasi.


Alinea 4

 Tujuan Negara
"..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial..."
Dari alinea tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan nasional berdasarkan Pancasila,
sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial

 Ketentuaan Diadakannya UUD Negara


yaitu bahwa tujuan pembentukan Indonesia haruslkah didasarkan pada suatu kerangka
UUD. UUD tersebut haruslah diletakkan pada suatu kerangka yang lebih besar. Kerangka
tersebutlah yang kemudian dilandaskan pada Pancasila sebagai dasar Negara.

 Bentuk Negara
Bentuk negara berdasarka UUD 1945 itu adalah negara hukum pelaksaan demokrasi
pancasila.. dan indonesia berbentuk negara kesatuan yang berbentuk republik. kepala
pemerintahannya ialah presiden maunpun wakilnya yg dipilih melalui Pemilu . disini
terihat bahwa bentuk negara indonesia adalah negara yang melakukan sistem demokrasi.

 Dasar Filsafat Negara


Dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung pokok-pokok pikiran yang merupakan falsafah
negara Indonesia Pancasila yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (sila I).
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila II).
3. Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia berdasarkan
persatuan (sila III).
4. Negara yang berkedaulatan rakyat (sila IV). Negara mewujudkan keadilan sosial
(sila V).
Tujuan Pembukaan UUD 1945

 ALINEA I
Pertanggung jawaban atas pernyataan kemerdekaan yang sudah selayaknya,
berdasar hak kodrat yang mutlak dari moral bangsa untuk merdeka

 ALINEA II
Penetapan cita-cita bangsa yang ingin dicapai dengan kemerdekaan ;
terpeliharanya kemerdekaan, kedaulatan negara,kesatuan bangsa,neg &daerah
atasdasar hukum dan moral, untuk kemakmuran bersama yang berkeadilan

 ALINEA III
Penegasan bahwa proklamasi menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan
kenagaraan yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan

 ALINEA IV
Penegasan bahwa untuk melaksanakan segala hal dalam perwujudan hal-hal
tertentu dalam alien 4, sebagai pedoman dan peganagan yang tetap dan praktis
dalam realisasi hidup bernegara berdasar Pancasila

Makna Alinea 1
Sosio-Histori
Dalil Objektif
- Bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusisaan dan perikeadilan
- Bahwa semua bangsa di dunia harus dapat menjalankan hak asasinya yaitu hak untuk merdeka
Pernyataan Subjektif
- Aspirasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan
Landasan Pokok Politik Luar Negeri
- Melawan setiap bentuk penjajahan, mendukung kemerdekaan setiap bangsa
- Menentang setiap hal atau sifat yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan

Yuridis
- Dasar hukum dari pembentukan negara Republik Indonesia

- Bahwa berdasarkan hukum alam adalah hak asasi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan

Makna Alinea 2
Sosio-Historis
Alinea ini menunjukkan ketajaman penilaian :
- Bahwa perjuangan pergerakan Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan
- -Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyetakan
kemerdekaan
- -Bahwa kemerdekaan tersebut bukanlah tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu ,berdaulat, adil dan makmur
Yuridis
Alinea ini menunjukkan unsur-unsur negara merdeka, menurut anggapan bangsa Indonesia , yaitu :
-Merdeka
-Bersatu
-Berdaulat
-Adil
-Makmur
Makna Alinea 3
Sosio-Historis
- Pengukuhan dari Proklamasi kemerdekaan
- Membuat motivasi spiritual yang luhur, suatu kehidupan yang seimbang material dan spiritual didunia
dan akhirat
- Menunjukkan ketagwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan YME. Berkat ridhoNya bangsa Indonesia
berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya.
Yuridis
- Menunjukkan adanya perjanjian masyarakat atau perjanjian membentuk Negara
- Berbeda dengan teori Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau, sehingga perjanjian ini merupakan :
1. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Didorong oleh keinginanyang suapya berkehidupan kebangsaan yang bebas.

Makna Alinea 4
Sosio-Historis
Tujuan perjuangan :
Negara Indonesia mempnyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuan yaitu :
-Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
Prinsip Dasar :
Menyusun kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam satu UUD Negara Indonesia yang terbentuk dalam
suatu susunan negara yang berkedaulan rakyat
Dasar Falsafah Negara :
PANCASILA
Yuridis
Dirumuskan adanya:
Unsur-unsur Negara ( teori Klasik):
Pemerintah, Bangsa, Wilayah
Tujuan negara Indonesia:
- Nasional
- International
Sistem Hukum dasar kita :
UUD 1945 ( Hukum Dasar Tertulis)
Bentuk negara : REPUBLIK
Kekuasaan tertinggi : KEDAULATAN RAKYAT
Dasar Negara: PANCASILA
Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 45

 Pokok Pikiran I
“PERSATUAN”
Pokok pikiran pertama : Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam “Pembukaan” diterima aliran pengertian negara persatuan.
Negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa dan wilayah seluruhnya, jadi negara mengatasi
segala faham golongan, mengatasi segala faham perseorangan, negara menurut pengertian Pembukaan
UUD 1945 tersebut menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Hal ini
menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lazim, negara penyelenggara dan setiap
warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun
perorangan. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Ketiga Pancasila.

 Pokok Pikiran II
“KEADILAN SOSIAL”
Pokok pikiran kedua : Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pokok pikiran ini menempatkna suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dalam Pembukaan, dan
merupakan suatu kausa finalis (sebab tujuan), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana
yang harus dilaksanakan dalam UUD untuk samapai pada tujuan itu yang didasari dengan bekal
persatuan. Ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Kelima Pancasila.

 Pokok Pikiran III


“KEDAULATAN RAKYAT”

Pokok pikiran ke tiga : Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” mengandung konsekuensi logis bahwa sistem negara yang
terbentuk dalam UUD harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan
permusyawaratan/perwakilan. Ini merupakan pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa
kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Pokok pikiran inilah yang merupakan
Dasar Politik Negara. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Keempat Pancasila.

 Pokok Pikiran IV
“KETUHANAN & KEMANUSIAAN”

Pokok pikiran keempat : Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang maha Esa. Menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pokok pikiran keempat dalam “Pembukaan” ini mengandung konsekuensi logis bahwa UUD harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara, untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan pokom pikiran kemanusiaan
yang adil dan beradab yang mengandung pengertian menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau
nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat ini merupakan Dasar moral Negara yang pada
hakikatnya merupakan penjabaran dari Sila Pertama dan Sila Kedua Pancasila.

Kedudukan Pembukaan UUD 45


- Sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci
- Mengandung dasar,rangka dan suasana bagi negara dan hukum Indonesia
- Memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara
- Mengandung pengakuan atas adanya macam-macam hukum : nilia hukum Tuhan, hukum
kodrat,hukum etis,hukum filosofis

Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat Dan Hukum Etis Yang Terkandung
Dalam Pembukaan UUD 1945
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea I, II, dan III terdapat hubungan kesatuan. Alinea IV pada
hakikatnya merupakan penjelmaan alinea I, II, dan III.
Dalam alinea I terkandung nilai-nilai hukum Moral yang juga merupakan nilai Hukum Kodrat
yaitu terdapat dalam kalimat : “… kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…” yang
selanjutnya direalisasikan dalam alinea ke II.

Dalam alinea III merupakan suatu pengakuan adanya Hukum Tuhan yang terdapat dalam kalimat
“… Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…”

Sedangkan alinea IV terdapat Pancasila sebagai asas-asa dasar umum dari hukum atau dalam
istilah filsafat hukum sebagai Hukum Filosofis.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung pengakuan
Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, Hukum Etis dan Hukum Filosofis

Hubungan keempat hukum tersebut adalah bahwa Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, Dan Hukum
Etis berturut-turut merupakan sumber nilai bagi Negara dan hukum positif Indonesia , sedangkan
Hukum filosofis (yaitu dasar filsafat pancasila) merupakan pedoman dasar dalam bentuk dan sifat
tertentu.

Kerangka hukum kaitannya dengan Negara Indonesia memiliki hubungan sebagai berikut : bahwa
Negara Indonesia terhadap nilai-nilai hukum tuhan, hukum kodrat, hukum etis dan hukum
filosofis yaitu mengambilnya sebagai materi, nilai, bentuk, dan sifat dari unsur-unsur nilai-nilai
hokum tersebut. Pelaksanaannya yaitu memberikan dan mewujudkan nilai-nilai hokum positif
Indonesia dengan menyesuaikan berdasarkan keadaan, kebutuhan, kepentingan, tempat, waktu
dan kebijaksanaan (Notonagoro, 1974 : 25.26)

Anda mungkin juga menyukai