Anda di halaman 1dari 8

1.

Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum Tertinggi


Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum
Indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental yaitu : pertama,
memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia, dan
kedua, memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi.
Dalam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia, pada hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam penyusunan tertib
Indonesia. Maka kedudukan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 adalam sumber dari segala sumber hukum Indonesia.

2. Pembukaan UUD 1945


Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia
Adapun syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud adalah meliputi empat
hal yaitu:
1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturran
hukum.
2. Adanya kesatuan asas kerokhanian, yang merupakan suatu dasar dari
keseluruhan peraturan-peraturan hukum, yang merupakan sumber dari
segala sumber hukum.
3. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan-peraturan hukum itu
berlaku, terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia,
sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.
4. Adanya kesatuan waktu, di mana seluruh peraturan-peraturan hukum
itu berlaku.
Dengan demikian maka seluruh peraturan hukum yang ada wilayah negara
Republik Indonesia sejak saat ditetapkannya Pembukaan UUD 1945
secara formal pada tanggal 18 Agustus 1945, telah memenuhi syarat
sebagai suatu tertib hukum negara.

3. Pembukaan UUD 195


Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
Pembukaan UUD 1945 itu sendiri berkedudukan sebagai Pokok Kaidah Negara
yang Fundamental (Staatsfundamentalnorm). Menurut ilmu hukum tatanegara
memiliki beberapa unsur mutlak antara lain dapat dirinci sebagai berikut:
a. Dari Segi Terjadinya:
Ditentukan oleh Pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir
sebagai penjelmaan kehendak Pembentuk negara, untuk menjadikan hal-hal
tertentu sebagai dasar-dasar negara yang dibentuknya.
b. Dari Segi Isinya
Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok negara sebagai berikut :
(1) Dasar tujuan negara, (baik tujuan umum maupun tujuan khusus)
Tujuan umum inilah yang merupakan dasar politik luar negeri Indonesia yang
bebas dan aktif.
Tujuan khusus ini meliputi tujuan nasional, sebagai tujuan bersama bangsa
Indonesia dalam membentuk negara dalam mewujudkan suatu masyarakat yang
adil dan makmur, material maupun spiritual.
(2) Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar Negara
Negara Indonesia harus berdasarkan pada suatu Undang-Undang Dasar dan
merupakan suatu dasar yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum.
(3) Bentuk negara :
Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat .....yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat.
(4) Dasar filsafat negara (asas kerokhanian negara) :
Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat ....dengan berdasar kepada Ketuhanan
yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksannaa dalam permusyawaratan
/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, maka
menurut ilmu hukum tatanegara bahwa pada hakikatnya telah memenuhi syarat
sebagai pokok kaidah negara yang fundamental (Staatsfundamentalnorm).

4. Pembukaan UUD 1945 Tetap Terlekat pada Kelangsungan


Hidup Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945

Pembukaan UUD 1945 memiliki hakekat kedudukan hukum yang kuat bahkan
secara yuridis tidak dapat diubah, terlekat pada kelangsungan hidup negara. Hal
ini berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
(a) Menurut tata hukum suatu peraturan hukum hanya dapat diubah atau
dihapuskan oleh penguasa atau peraturan hukum yang lebih tinggi tingkatya dari
pada penguasa yang menetapkannya. Oleh karena itu semuan ketentuan hukum
yang merupakan produk dari alat perlengkapan negara pada hakikatnya di bawah
pembentukan negara dan tidak berhak meniadakan Pembukaa UUD 1945 sebagai
Staatsfundamentalnorm.
(b) Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib hukum yang
tertinggi di negara Republik Indonesia . dalam ilmu hukum tatanegara, suatu
ketentuan hukum di bawah Pembukaan UUD 1945, secara yuridids tidak dapat
meniadakan Pembukaan UUD 1945. Selain itu terkandung fakyor-faktor mutlak
(syarat-syarat mutlak) bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia.
(c) Selain dari yuridis formal bahwa Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak
dapat diubah, juga secara material yaitu hakikat isi yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945, senantiasa pada kelangsungan hidup negara Republik
Indonesia.

5. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945


1. Alinea Pertama
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai hak
kodrat yang tersimpul dalam kalimat Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa..... hak kodrat adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan yang Maha
Esa, yang melekat pada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Oleh karena itu sifatnya sebagai hak kodrat, maka bersifat mutlak dan asasi dan
hak tersebut merupakan hak moral juga.
2. Alinea Kedua
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada ssat
yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke

depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,


berdaulat, adil dan makmur.
Alinea kedua ini sebagai suatu konsekuensi logis dari pernyataan akan
kemerdekaan pada alinea pertama. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di
samping sebagai bukti objektif atas penjajahan pada bangs Indonesia, juga
sekaligus mewujudkan suatu hasrat yang kuat dan bulat untuk menentukan nasib
sendiri, terbebas dari kekuasaan bangsa lain.
3. Alinea Ketiga
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan bahwa ini kemerdekaannya,
Pada alinea III ini merupakan suatu titik kulminasi, yang pada akhirnya
dilanjutkan pada alinea IV yaitu tentang pendirian negara Indonesia.
4. Alinea Keempat
Kemudian dari pada itu untu membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan soaial, maka disusunlah Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijksanaa dala permusyawarata/perwakilan, serta
denganmewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Maka dalam alinea keempat sebagai kelanjutan berdirinya negara republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip
serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintahan negara Indonesia.
Adapun isi pokok yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
adalah meliputi empat hal yang merupakan prinsip-prinsip pokok kenegaraan,
yaitu :
a. Tentang Tujuan Negara
(1) Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam hubungannya dengan politik dalam negeri Indonesia yaitu :

(a) Melindungi sgenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia hal ini
dalam hubungannya dengan tujuan negara hukum adalah mengandung pengertian
negara hukum formal.
(b) Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa hal ini dalam hubungannya dengan pengertian tujuan negara hukum
adalah mengandung pengertian negara hukum material.
(2) Tujuan Umum
Tujuan negara yang bersifat umum ini dalam arti lingkup kehidupan sesama
bangsa di dunia, yaitu di antara bangsa-bangsa di dunia ikut melaksanakan suatu
ketertiban dunia yang berdasarkan pada prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi
serta keadilan sosial. Hal ini yang merupakan dasa politik luar negeri Indonesia
yang bebas dan aktif.
b. Tentang Ketentuan Diadakannya UUD Negara
Ketentuan ini terkandung dalam anak kalimat ......maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasa Negara Indonesia....
Dalam kalimat ini menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum. Negara yang bersifat konstitusiona, di mana
mengharuskan bagi negara Indonesia utnuk diadakannya UUD Negara dan
ketentuan inilah yang merupakan sumber hukum bagi adanya Undang-Undang
Dasar 1945.
c. Tentang Bentuk Negara
Ketentuan ini terdapat dalam anak kalimat sebagai kalimat berikut:
....yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.....
Dalam anak kalimat ini menentukan bahwa bentuk negara Indonesia adalah
Republik yang berkedaulatan rakyat. Negara dari, oleh dan untuk rakyat. Dengan
demikian hal ini merupakan suatu norma dasar negara bahwa kekuasaan adalah di
tangan rakyat.
d. Tentang Dasar Filsafat Negara
Ketentuan ini terdapat dalam anak kalimat sebagai berikut:
.....dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil
dan beradab. Perstauan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta denagn mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia....

Tujuan Pembukaan UUD 1945

Berdasarkan susunan Pembukaan UUD 1945, maka dapat dibedakan empat


macam tujuan sebagaimana terkandung dalam empat alinea dalam Pembukaan
UUD 1945, sebagai berikut :
(a) (Alinea I) untuk mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaaan
sudah selaknya, karena berdasarkan hak kodrat yang bersifat mutlak dari moral
bangsa Indonesia untuk merdeka.
(b) (Alinea II) untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai
dengan kemerdekaan yaitu terpeliharanya secara sungguh-sungguh kemerdekaan
dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum
dan moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta kemakmuran bersama yang
berkeadilan.
(c) (Alinea III) untuk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan, menjadi
permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh orant
Indonesia, yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
(d) (Alinea IV) untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasardasar tertentu yang tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, sebagai
ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis yaitu dalam realisasi
hidup bersama dalam suatu negara Indonesia yang berdasarkan pancasila
(Notonagoro, 1974 : 40)

6. Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat dan Hukum Etis


Yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
ALINEA I

ALINEA II

ALINEA III

ALINEA IV

PELAKSANAAN
NEGARA
INDONESIA

HUKUM
KODRAT
CITA-CITA
HUKUM
ETIS
KEMERDEKAA
N

SUMBER BAHAN
DAN
SUMBER NILAI

HUKUM
TUHAN
HUKUM ETIS

HUKUM
FILOSOFIS
(PANCASILA)

SUMBER BENTUK
DAN SIFAT

HUKUM
POSITIF DAN
PELAKSANAAN
YA

PELAKSAAN
NEGARA
INDONESIA

7. Pokok-pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan


UUD 1945
Menurut penjelasan resmi dari Pembukaan UUD 1945 yang termuat dalam berita
Repubilk Indonesiatahun II No. 7, dijelaskan bahwa Pembukaan UUD 1945
mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD
Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum
(Rechtsidee) yang menguasai hukum dasar Negara baik hukum dasar tertulis
(UUD) maupun hukum dasar tidak tertulis (convensi). Pokok-pokok pikiran
tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Pokok pikiran pertama : Negara melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan
dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
(2) Pokok Pikiran Kedua : Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia.
(3) Pokok Pikiran Ketiga : Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
(4) Pokok Pikiran Keempat : Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
maha Esa. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menurut
penjelasan Undang-Undang dasar, merupakan penjelasan logis dari inti alinea
keempat pembukaan UUD 1945 dan merupakan penjabaran dari Dasar Filsafat
Negara, Pancasila.
Pokok pikiran, I, II, II merupakan suatu tujuan Negara yaitu melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia. Dasar Politik Negara yaitu persatuan republic
yang berkedaulatan rakyat (Pokok Pikiran I dan II).
Dasar Moral kehidupan kenegaraan Indonesia yaitu Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab (pokok
pikiran IV)
Suatu Negara pasti memiliki suatu cita-cita yang ingin dicapai yaitu keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia (Pokok pikiran keempat) merupakan dasar
cita-cita Negara.

C. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Batng Tubuh


Undang-Undang Dasar 1945

Anda mungkin juga menyukai