Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN MATERI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Aditya Samastha, 4201420078, Pendidikan Fisika

Universitas Negeri Semarang

Pancasila dalam perspektif perjuangan bangsa memiliki arti bahwa lahirnya dasar negara yaitu
Pancasila dan juga NKRI tidak terlepas dari hal-hal yang melatarbelakanginya, hal-hal tersebut adalah kerajaan-
kerajaan di nusantara baik hindu, Buddha, maupun islam, serta sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
dalam mencapai kemerdekaan yang dilakukan secara bertahap.

Tahapan-tahapan lahirnya Pancasila dimulai dari perumusan dasar negara oleh BPUPKI dimana terdapat
3 tokoh yang mengutarakan rumusan pancasila yaitu Moh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, lalu Dr. Soepomo
yang mengungkapkan rumusan dasar negara dalam pidatonya tanggal 31 Mei 1945, dan yang terakhir adalah Ir.
Soekarno pada siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 dimana beliau mengusulkan tiga dasar negara yang diberi
nama Ekasila, Trisila, dan Pancasila di mana pada akhirnya nama dasar negara yang terakhir, yaitu Pancasila
yang dipilih.

Kemudian perumusan Pancasila berlanjut ke perumusan pancasila oleh panitia kecil bernaggotakan 9
orang termasuk Ir. Soekarno dengan tugas mengumpulkan usul dan pandangan para anggota BPUPKI yang
dimasukkan dalam agenda siding hingga pada tanggal 22 Juni 1945 didapatkan rumusan dasar negara.

Tahapan yang terakhir yaitu dilakukannya penyempurnaan serta pengesahan Pancasila oleh badan yang
dibentuk dengan nama PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945 dimana juga menjadi penutup sehingga lahirlah dasar
negara Indonesia yaitu Pancasila dengan isi silanya yaitu 1. Ketuhanan yang Maha Esa; 2. Kemanusiaan yang
adil dan beradab; 3. Persatuan Indonesia; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan bangsa dalam
permusyawaratan perwakila; dan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila juga dapat dimaknai dengan perspektif sejarah bangsa Indonesia. Pada sila pertama yaitu
Ketuhanan yang Maha Esa, bangsa Indonesia dengan tegas menolak paham komunis dalam peristiwa PKI dan
G30SPKI. Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dimaknai bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menegakkan hak dan keadilan seluruh umat manusia, oleh karena itu saat terjadi penjajahan, Indonesia
melakukan perlawanan kepada penjajah. Dalam sila ketiga, persatuan Indonesia, pada awalnya Indonesia
berjuang dengan kedaerahan tetapi setelah bersatu, kemerdekaan dapat diraih. Makna sila keempat pada
perspektif sejarah yaitu perjuangan bangsa tidak hanya secara fisik tetapi juga secara konstitusi oleh karena itu
juga dilakukan perundingan dan pengambilan keputusan dengan musyawarah sehingga adil untuk semua lapisan
masyarakat. Terakhir adalah sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dimana seperti sila kedua
yaitu bangsa Indonesia selalu berusaha mewujudkan keadilan bagi rakyat tetapi dalam sila kelima ini lebih
spesifik ke dalam hal sosial serta finansial.

Anda mungkin juga menyukai