Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KEGIATAN PENGAMATAN PRAKTIKUM PERCOBAAN Titrasi Netralisasi

Aditya Samastha, 4201420078, Pendidikan Fisika

FMIPA Universitas Negeri Semarang

A. Pendahuluan

Titrasi adalah metode untuk menentukan kadar suatu zat denga menggunakan zat lain
yang sudah diketahui konsentrasinya. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titran,
sedangkan larutan yang ditambah titran disebut titrat (dalam hal ini titran dan titrat berupa asam
dan basa atau sebaliknya) (Wikipedia). Titrasi asam basa disebut reaksi penetralan atau juga
titrasi netralisasi yaitu titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan basa dan
merupakan teknik untuk menenutukan kosentrasi asam atau basa. Tujuan dari praktikum ini
adalah mencari konsentrasi dari larutan asam yang digunakan dengan mencampurkannya
bersama larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya.

B. Alat, Bahan, dan Prosedur Kerja


No. Alat Bahan Prosedur Kerja
#1  Statif  Larutan 1) Mengukur volume dari larutan
 Labu Natrium Natrium hidroksida menggunakan
erlenmayer hidroksida pipet ukur dengan volume 25 ml
 Pipet ukur (NaOH) yang sudah dipasang bulb pipet,
volume 25 ml  Larutan sehingga mendapatkan volume
 Pipette asam sulfur tepat 25 ml.
filler/bulb pipet (𝐻2𝑆𝑂4 ) 2) Memasukkan larutan NaOH pada
 Buret  Metil jingga pipet ke dalam labu erlenmayer.
 Corong kaca 3) Menyiapkan buret kemudian
 Beaker glass memastikan bahwa buret sudah
tertutup sehingga larutan tidak
 Lempengan
mengalir keluar ketika diisi.
keramik
4) Memasukkan larutan 𝐻2 𝑆𝑂4
kedalam buret menggunakan
corong kaca, sebelumnya turunkan
posisi buret terlebih dahulu.
Mengisi buret hingga larutan
menyentuh angka nol (0).
5) Menaikkan kembali posisi buret,
kemdian meletakkan lempengan
keramik di bawahnya.
6) Memasukkan metil jingga sebanyak
2 tetes ke dalam 25 ml larutan
NaOH. Kemudian meletakkannya
di bawah buret.
7) Membuka kran buret sedikit demi
sedikit dan secara bersamaan
memutar labu erlenmayer untuk
mencampur larutan NaOH dan
𝐻2𝑆𝑂4 hingga mencapai titik akhir
titrasi yang ditandai dengan
perubahan warna campuran.
8) Mengamati berapa volume larutan
𝐻2𝑆𝑂4 yang dimasukkan saat
mencapai titik akhir titrasi.
9) Mengulangi kembali percobaan
untuk memastikan volume dari
larutan 𝐻2𝑆𝑂4 yang digunakan
hingga mencapai titik akhir titrasi.
10) Mencatat data yang didapatkan.
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Pada percobaan tersebut, sudah diketahui volume dan konsentrasi dari larutan NaOH,
untuk mengetahui konsentrasi dari larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 , maka harus diketahui terlebih dahulu berapa
volume dari larutan 𝐻2𝑆𝑂4 yang digunakan hingga mencapai titik akhir titrasi yang ditandai
dengan perubahan warna. Setelah kedua larutan dicampurkan, campuran tersebut berubah
warna menjadi merah muda yang menunjukkan bahwa campuran sudah mencapai titIk akhir
titrasi, Setelah melakukan beberapa percobaan, diketahui bahwa larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 yang
ditambahkan hingga mencapai titik akhir sebanyak 13,1 ml. Sehingga konsentrasi asam dapat
dicari. Rumus kimia dari campuran tersebut adalah.

2NaOH + 𝐻2 𝑆𝑂4  𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 + 2𝐻2 𝑂

V= 25 ml 13,1 ml

M= 0,1M ?

n = Molaritas x V 0,00125 mol

= 0,1M x 0,025L

= 0,0025 mol

2 mol dari NaOH bereaksi dengan 1 mol 𝐻2 𝑆𝑂4 , sehingga rasionya 2 : 1. Mol dari 𝐻2 𝑆𝑂4 berarti
adalah ½ x 0,0025 = 0,00125. Volume dan mol dari 𝐻2𝑆𝑂4 diketahui sehingga konsentrasi dapat
dicari.
𝑛 0,00125
M=𝑉= 0,0131
= 0,095 M

D. Simpulan
Perubahan warna pada campuran dikarenakan terjadi netralisasi asam-basa yang menyebabkan
metil jingga berubah warna menjadi merah muda. Titrasi yang dilakukan pada percobaan adalah
alkalimetri, karena pada titrasi ini merupakan kebalikan dari asidimetri karena larutan yang
digunakan untuk menentukan asam disini adalah basa (Susanti, 1995). Metil jingga digunakan
dalam titrasi asam karena ia berubah warna pada pH sedikit asam, maka biasa digunakan dalam
titrasi asam (Wikipedia).Penggunaan metil jingga dilakukan karena jika menggunakan indicator
lain, maka trayek pHnya sangat jauh dari ekuivalen (Harjadi,W. 1990). Dari titrasi tersebut terjadi
reaksi netralisasi dengan persamaan.

2NaOH + 𝐻2 𝑆𝑂4  𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 + 2𝐻2 𝑂

Karena Konsentrasi dan volume larutan basa diketahui yaitu 0,1 M dan 25 ml serta dari titrasi
tersebut volume larutan asam diketahui yaitu 13,1 ml, maka setelah perhitungan menggunakan
konsep mol, konsentrasi dari larutan 𝐻2𝑆𝑂4 adalah 0,095 M.

E. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Asidi-alkalimetri
https://id.wikipedia.org/wiki/Metil_jingga
Susanti, S. 1995. Analisis Kimia Farmasi Kualitaif. LEPHAS: Makassar
Rivai, H. 1990. Asas Pemeriksaan Kimia. UI press: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai