PERCOBAAN IV
NAMA : ERNAWATI
NIM : 2211014220005
KELOMPOK: III (TIGA)
ASISTEN : ANNURUN NISA HARAHAP
2022
PERCOBAAN IV
I. TUJUAN PERCOBAAN
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat
yang lebih sedikit disebut larutan, sedangkan zat yang lebih banyak
disebut pelarut. Jumlah suatu zat yang terlarut dimana terdapat pada
sejumlah tertentu pelarut maupun larutan disebut konsentrasi larutan. Pada
masalah konsentrasi larutan suatu zat cair atau padat disebut zat terlarut
sedangkan suatu zat cair disebut pelarut (Chang, 2004).
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat
terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi pada umumnya
dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.
Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per
juta (part per million). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan
dapat dinyatakan encer atau pekat, larutan encer larutan yang
konsentrasinya rendah sementara larutan pekat konsentrasinya lebih tinggi.
Molekul-molekul pada komponen larutan berinteraksi langsung dalam
keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antar partikel
komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antar pelarut
dengan zat terlarut. Apabila pelarut dan zat terlarutnya sesama polar maka
akan terbentuk suatu struktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut, hal ini
akan berinteraksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil apabila
komponen pada zat terlarut ditambahkan tidak dapat larut lagi (Oktoby,
2001).
konsentrasi yang dipakai guna menentukan pengaruh variasi waktu
pada kadar asam oksalat. Konsentrasi 5% dan atau 10%, makin lama
waktu digunakan, maka kadar asam oksalat akan semakin meningkat juga.
karena terjadi lamanya reaksi yang akan mempengaruhi molekul-molekul
yang akan saling berkontak satu dengan lainnya. Sedangkan konsentrasi
15%, 30%, dan 40%, semakin waktunya lama,kadar asam oksalatnya
semakin mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi karena telah
mencapai titik optimum waktu tertentu hasil asam oksalat akan turun
karena terurai menjadi garam alkali formiat dan gas H 2 (Kurniawan, A., &
Haryanto, H.,2017).
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi
larutan selain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas
menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam Iiter larutan
(Chang,2004).
Rumus yang digunakan :
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan
volumenya dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan
rumus dengan,
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume zat terlarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Cara membuat larutan aplikasinya banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Mungkin anda pernah membuat air teh manis.
Untuk menghasilkan larutan yang sesuai dengan yang diharapkan tentu
anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan dengan komposisi yang
sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak manfaatnya
baik di laboratorium maupun di bidang industri.\
Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan
melarutkan zat padat atau Kristal atau juga dengan melakukan
pengenceran larutan konsentrasi tinggi menjadi konsentrasi rendah.
10 mL MM
10 mL PP 10 mL MM
10 mL PP
1 mL HCL
10 mL MM
10 mL PP 10 mL MM
10 mL PP
VOLUME
TITRASI KE- PERUBAHAN WARNA
HCl NaOH
I 10 mL 3,5 mL Bening – bening - kuning
II 10 mL 3,5 mL Bening – bening - kuning
RATA-RATA 10 mL 3,5 mL
TITRASI
VOLUME PERUBAHAN
INDIKATOR
KE- WARNA
NaOH HCl
I 10 mL 17,9 mL Bening – kuning - merah
II 10 mL 18 mL Bening – kuning - merah
Metil merah
RATA-RATA 10 mL 17,95 mL
TITRASI
VOLUME PERUBAHAN
KE-
INDIKATOR
HCl NaOH WARNA
0,1 NaOH
M larutan B =
= mol/L
M larutan A =
= 8,75 mol/L
Dijawab : = =
Karena perbandingan mol HCl dan NaOH adalah 1 maka jumlah mol
NaOH akan sama dengan HCl.
M NaOH (larutan D) = 0,179 mol/L (T1)
Dengan melakukan perhitungan yang sama pada T2 akan didapatkan hasil
M NaOH (larutan D) = 0,18 mol/L (T2)
4.2. Pembahasan
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar. Suatu sistem
homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing
komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu
sistem yang heterogen disebut campuran. Suatu larutan adalah campuran
homogen yang terdiri atas dua atau lebih zat. Suatu larutan disebut suatu
campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena
susunannya begitu seragam sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian
yang berlainan. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu
dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah (Keenan,
1984).
Nilai dari suatu konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam beberapa satuan
diantaranya yaitu, Normalitas, Molaritas, dan berat ekivalen,. Berikut adalah
percobaan yang telah dilakukan, yaitu :
Pada Pembuatan dan Pengenceran asam Klorida 2 mL HCl pekat diencerkan,
dengan cara menambahkan 10 mL akuades pada labu takar, penambahan akuades
akan menyebabkan volume larutan bertambah, bertambahnya volume larutan ini
akan mengencerkan larutan HCL pekat. selanjutnya ketika larutan homogen maka
terbentuklah larutan HCl atau larutan A dengan konsentrasi 0,48 M, setelah
didapatkan konsentrasi 0,48 kemudian larutan A diencerkan lagi dengan cara
memasukkan larutan A ke dalam labu takar dan menambahkan akuades hingga
tanda batas. Konsentrasi yang didapat pada pengencerat yang kedua adalah 0,0096
M. Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Penentuan Konsentrasi Asam Klorida melalui Titrasi menggunakan Indikator
Metil Merah menggunakan indikator Metil Merah dan dititrasi dengan NaOH
dengan volume rata-rata 3,5 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan HCl 0,063
M. Fungsi dari penambahan indikator metil merah adalah untuk dapat mengetahui
perubahan sifat larutan saat melewati titik ekuivalen. Larutan HCl adalah larutan
yang bersifat asam sedangkan larutan NaOH adalah larutan yang bersifat basa.
Ketika titrasi asam basa akan terjadi reaksi penetralan yang akan mengubah sifat
larutan dari asam ke netral perubahan sifat larutan ini ditunjukkan oleh indikator
dengan cara merubah warna larutan tersebut. larutan HCl yang awal nya
berwarna bening berubah menjadi warna merah muda, kemudian terjadi
perubahan warna lagi saat di titrasi menggunakan larutan NaOH. Warnanya
berubah dari merah muda menjadi kuning. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Salah satu cara menurunkan konsentrasi suatu larutan
adalah dengan cara pengenceran. Pada proses titrasi diperlukan adanya indikator
sebagai penunjuk akhir suatu proses titras atau sebagai penunujuk tercapainya titik
ekuivalen. Indikator yaitu phenophtalein dan metil merah. Dari data perhitungan
konsentrasi dari Larutan A adalah 0,0875 M dan untuk larutan B sebanyak 0,035
M, kemudian konsentrasi larutan adalah C 0,3 M, dan konsentrasi dari larutan D
sebesar 0,18 M.
DAFTAR PUSTAKA
Perubahan Gambar
II
III
3. Penentuan konsentrasi larutan NaOH
Perubahan Gambar
II
III
Keterangan :
I : Setelah pengenceran
II : Setelah diberi Indikator (MM/PP)
III : Setelah dititrasi