Nama : Reni Nurdiana

Kelas : XI IPA 7
Absen : 26
Laboratorium Kimia SMAN 1 TRENGGALEK
Praktikum 2 Semester 2 Kelas XI MIPA 7
2021/203
TITRASI ASAM BASA

I. Tujuan Kegiatan
Menentukan konsentrasi larutan HCL dengan larutan NaOH 0.1 M
II. Dasar Teori
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan
konsentrasi larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan
tersebut dengan zat yang diketahui konsentrasinya secara tepat.
Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi
asam basa.Titik ekuivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat
dimana sejumlah asam dinetralkan oleh sejumlah basa. Selama
titrasi berlangsung terjadi perubahan pH. Pada titik ekuivalen
ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisasi
asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa
adalah yang memiliki rentang pH dimana titik ekuivalen berada.
Pada umumnya titik ekuivalen tersebut sulit diamati, yang mudah
diamati adalah titik akhir yang dapat terjadi sebelum atau sesudah
titik ekuivalen tercapai. Titrasi harus dihentikan pada saat titik
akhir titrasi dicapai yang ditandai dengan perubahan warna
indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik
ekuivalen.
III. Alat
 a) Pipet teles
b) Corong kaca
c) Buret dan statif
d) Bulp (pipet filter)
e) Gelas ukur 50 ml
f) Pipet volumetric/ pipet gondog 10 Ml
g) Labu erlemeyer 250 ml

IV. Bahan
a) Larutan HCL
b) Larutan NaOH 0,1 M
c) Indicator pp/fenolftalein

V. Prosedur Percobaan
1) Ukur 10 ml larutan HCI dengan menggunakan pipet volumetric,
lalu masukkan kedalam labu erlemeyer kemudian uji dengan
indicator universal, catat pH nya.
2) Tambahkan 3 tetes indicator pp.
3) Masukkan larutan NaOH 0,1 M kedalam buret (sebaiknya
dimulai dari skala 0).
4) Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari
buret kedalam labu erlemeyer sambil diguncang, Penetesan
dihentikan jika larutan dalam labu erlemeyer menjadi merah
muda dan tidak menghilang jika erlemeyer diguncang.
5) Catat volume NaOH yang digunakan.
6) Ulangi 2-3 kali sampai diperoleh hasil yang hampir sama.

VI. Tabel Pengamatan

Percobaan ke Volume HCL Volume NaOH (ml)

(ml)
 V. V.Akhir Terpakai
Awal (V2) (V1-V2)
(V1)
Pertama 10 0 ml 8.3 ml 8.3 ml
Kedua 10 8.3 ml 15,8 ml 7.5 ml
Rata- 7,9 ml
rata

VII. Pertanyaan/Bahan Diskusi

Ph larutan HCL = 2
1) Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan di atas!
Jawab : HCI + NaOH→ NaCl + H₂O
2) Tentukan konsentrasi larutan HCL tersebut!
Jawab :
Ma .Va.a = Mb.Vb.b.
MHCL × 10 × 1 = 0,1 × 7,9 × 1
MHCL = (0,1 × 7,8 × 1) / 10
MHCL = 0,079 M = 79 ×10^-3 M
[H^+] = a [HCL]
= 1 × 0,079 = 79 × 10^-3 atau
= 1 × 0,07 = 7 × 10^-2
pH = -log [H^+]
= -log 79 × 10^-3 = 3 – log79 atau
= -log 7 × 10^-2 = 2 – log7

VIII. Foto Kegiatan Praktikum

 (Pengambilan larutan HCL) (Pengukuran pH larutan HCL sblm

ditambakn pp)

(Meneteskan Larutan NaOH) (Hasil yang di peroleh)

IX. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan percobaan titrasi tersebut.
 Titrasi adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi)
suatu larutan berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan
yang sudah diketahui kadarnya. ,
 Perhitungan pH dalam melakukan praktikum dapat ditentukan
dengan mencari volume rata-rata-rata dari larutan NaOH yang

digunakan untuk menaikkan kadar atau konsentrasi HCL.Titrasi

harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 3
 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink.
Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil
konsentrasi dari HCI tersebut, sehingga harus sangat berhati-
hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa)
diketahui, barulah Konsentrasi HCI (asam) bisa dihitung.
 (Jika asam ditetesi basa, maka pH larutan naik, sebaliknya jika
larutan basa ditetesi asam maka pH larutan akan turun)
X. Saran
Dalam melakukan praktikum, sebaiknya harus berhati-hati
dalam menggunakan larutan- larutan yang ada di laboratorium
dan dalam melakukan praktikum kali ini kita juga harus
memperhatikan ketelitian dalam mengukur volume larutan
basa (NaOH), karena volume larutan NaOH sangat
mempengaruhi hasil konsentrasi HCI.