Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KELAS XI MIPA 5
DISUSUN OLEH :
1. Berliani Fia Maharis Arikhala (06)
2. Erlin Tria Wandha (13)
3. Hithah Gulam Bagus Adawy (15)
4. Jihan Kusuma Dewi (17)
5. Rania Ferinda Kusuma Putri (24)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PARE
JL. Pahlawan Kusuma Bangsa No.41, Pare-Kediri, Telp. (0354) 391132
Email: info@sman1pare.sch.id
2018/2019

1
Judul Kegiatan : Titrasi Asam Basa
Jenis Kegiatan : Percobaan Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1.) Dapat menentukan molaritas HCl dengan larutan NaOH 0.1 M
2.) Dapat melalukan titrasi asam basa dengan menggunakan larutan HCl
dan NaOH
Dasar Teori :
Titrasi merupakan salah satu prosedur dalam ilmu kimia yang digunakan untuk menentukan
molaritas dari suatu asam dan basa. Reaksi kimia pada titrasi dikenakan pada larutan yang
sudah diketahui volumenya, namun tidak diketahui konsentrasinya. Tingkat keasaman atau
kebebasan dapat ditentukan dengan menggunakan asam atau basa yang ekivalen. Ekivalen
+ ¿¿
asam setara dengan satu mol ion hidronium (H +¿¿ atau H 3 O ). Sedangkan ekivalen basa
setara dengan satu mol ion hidroksida (OH −¿¿). Jika yang direaksikan adalah asm atau basa
poliprotik (banyak ekivalen), maka setiap mol zat tersebut akan melepaskan lebih dari satu
H +¿¿ atau OH −¿¿. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam
proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut dengan titrasi
asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain
sebagainya.
Alat dan Bahan :
Alat Jumlah Bahan Jumlah

 Statif  1  Larutan HCl  10 ml


 Buret  1  Larutan  10 ml
 Erlenmeyer  100 ml 3 buah NaOH 0,1 M  3 tetes
 Tabung  1  Indikator
reaksi  25 ml 1 buah phenophtalen
 Gelas ukur

Cara Kerja :
a. Masukkan 10 ml larutan HCl dan 3 tetes indikator phenophtalen dengan Erlenmeyer
b. Isi buret dengan larutan NaOH 0.1 M hingga garis 0 ml.
c. Tetesi larutan HCl dengan NaOH
d. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap (merah muda)
e. Ulangi percobaan hingga diperoleh data yang hampir sama

2
Hasil Percobaan :
No Volume HCl yang Volume NaOH Warna
digunakan yang digunakan
1. 10 ml 7 ml Merah Muda
2. 10 ml 3 ml Merah Muda
3. 10 ml 3,1 ml Merah Muda

Analisis Data :
a. Volume rata NaOH rata-rata yang digunakan :
V 1+V 2+V 3 7+3+3,1 13,1
V rata-rata = = = =4,4 ml
3 3 3

b. Jumlah mol NaOH yang digunakan :


n=M.V
= 0,1 × 4,4
= 0,44 mmol
c. Jumlah mol HCl berdasar perbandingan koefisien adalah 0,44 mmol
d. Molaritas larutan HCl :
n
M=
V
0,44
M=
10
= 0,044 M
KESIMPULAN :
Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan
mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 3 tetes indikator PP dengan NaOH (titran). Titrasi
harus dihentikan apabila larutan HCl yang dicampurkan dengan 3 tete indikator berubah
warna dari bening hingga pink. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil
konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati. Volume rata-rata NaOH
untuk melakukan titrasi adalah 4,4 ml dan Konsentrasi HCl yang digunakan untuk titrasi
adalah 0,044 M.

3
LAMPIRAN :

Anda mungkin juga menyukai