OLEH :
NAMA : ALIDZAR GHIFARI
NIM: 2021244010040
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 2021244010040
: 4 (Empat)
Kelompok
Dosen Pembimbing
Kasie Lab. Kimia Analitik
Untuk menjelaskan apa yang terjadi pada suatu titrasi, maka perlu
diketahui persamaan reaksi, mol, derajat keasaman/kebasaan (pH) dan
ekivalen. Pada metode titrasi, larutan yang akan ditentukan direaksikan
dengan sejumlah tertentu larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan
baku/larutan standar) sampai titik akhir dari reaksi tercapai. Dengan
mengukur berapa jumlah larutan baku yang dibutuhkan oleh larutan sampel,
maka kadar larutan sampel dapat ditentukan.
Asam dari basa lemah dapat dititrasi dengan larutan baku basa,
proses ini dinamakan alkalimetri. Basa dan garam dari asam lemah dapat
dititrasi dengan larutan baku asam, proses ini dinamakan asidimetri.
Ada beberapa asam dan basa organik yang tidak terdisosiasi dan
bentuk ion menunjukkan warna yang berbeda. Molekul-molekul ini dapat
digunakan untuk menunjukkan kapan penitran sudah cukup ditambahkan dan
disebut indikator visual. Tabel 1 berikut memperlihatkan beberapa indikator
asam basa dengan range perubahan pH yang mendekati dan perhatikan,
bahwa range perubahan kira-kira 1 – 2 satuan pH.
d. Keselamatan Kerja:
4. Langkah Kerja:
a. Penentuan Konsentrasi Asam klorida, HC1:
1. Pipet masing-masing l0mL larutan HC1 (sebagai sampel) dan
masukkan ke dalam 3 buah erlenmeyer l00mL
2. Tambah 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam masing-masing
erlenmeyer di atas
3. Titrasi dengan larutan baku NaOH 0,1N sampai tepat terjadi
perubahan warna menjadi merah jambu
3. Titrasi dengan larutan baku NaOH 0,1N sampai tepat terjadi perubahan
warna menjadi kuning
5. Data Percobaan:
No Volume sampel Volume Konsentrasi
Jenis larutan rata-rata (ml) larutan Sampel (N)
Sampel penitrasi
rata-rata (ml)
1. HCl 10 ml 9,5 ml 0,095 N
2. H2SO4 10 ml 10,2 ml 0,051 N
3. CH3COOH 10 ml 11,3 ml 0,113 N
4. NaOH 10 ml 9,6 ml 0,096 N
5. (NH4)2C2O4.H2O 10 ml 0,5 ml 0,025N
1. CH3COOH → NaOH
V1 . M1 . ∝ = V2 . M2 . ∝
11,3 ml . 0,1 M . 1 = 10 . M2 . 1
1,13 = 10 . M2
M2 = 0,113 M
2. HCl → NaOH
V1 . M1 . ∝ = V2 . M2 . ∝
9,5 ml. 0,1 M . 1 = 10 ml. M2 . 1
0,95 = 10 . M2
M2 = 0,095 M
3. H2SO4→ NaOH
V1 . M1 . ∝ = V2 . M2 . ∝
10,2 ml . 0,1 M . 1 = 10 ml . M2 . 2
1,02 = 20. M2
M2 = 0,051 M
5.2 Perhitungan Acidimetri
1. (NH4)2C2O4.H2O → HCl
V1 . M1 . ∝ = V2 . M2 . ∝
0,5 ml . 0,1 M . 1 = 10 ml . M2 . 2
0,05 = 20 . M2
M2 = 0,025 M
2. NaOH → HCl
V1 . M1 . ∝ = V2 . M2 . ∝
9,6 ml . 0,1 M . 1 = 10 ml. M2. 1
0,96 = 10 . M2
M2 = 0,096 M
6. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan berjudul titrasi asam basa atau lebih dikenal
dengan titrasi asidimetri alkalimetri. Tujuan praktikum ini dimana kita dapat
menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan larutan
baku NaOH dan HCl. Ada 5 macam jenis sampel yang digunakan, yakni HCl,
H2SO4, CH3COOH, NaOH, dan (NH4)2C2O4.H2O. indikator yang digunakan
indikator PP. Titran yang digunakan yaitu HCl 1N dan NaOH 1N. Sampel
digunakan sebanyak 10 ml. Kemudian masukkan ke dalam erlemneyer lalu
tambahkan indikator PP sebanyak 2-3 tetes. Setelah itu di titrasi dengan NaOH
untuk larutan asam dan HCl untuk larutan basa. Proses titrasi dilakukan dengan tiga
kali pengulangan. Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali ini agar mendapatkan
konsentrasi dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Volume titran yang dihasilkan dengan sampel HCl yaitu 9,5 ml, H 2SO4 10,2
ml dan (NH4)2C2O4.H2O. 0,5 ml. Setelah dilakukan perhitungan, maka konsentrasi
yang didapat dapat dari sampel HCl 0,095 N, H2SO4 0,051 N, CH3COOH 0,113 N,
NaOH 0,096, dan
(NH4)2C2O4.H2O 0,025 N. Untuk meminimalisir kesalahan dilakukan pengecekan
alat dan bahan terlebih dahulu. Indikator yang digunakan harus indikator yang
sesuai dengan titrasi yang dilakukan.
7. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa:
• Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar asam.
• Alkalimetri adalah titrasi larutan asam dengan menggunakan larutan standar
basa.
• Titrasi ialah metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam
laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.
• Konsentrasi/kadar dari beberapa sampel yang digunakan adalah:
H2SO4 : 0,051 N
HCl : 0,095 N,
CH3COOH : 0,113 N
NaOH : 0,096 N
(NH4)2C2O4.H2O : 0,025 N
8. Daftar Pustaka
Anonim. Jobsheet Praktikum Kimia Analitik D3 Politeknik Negeri Lhokseumawe