Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

PRAKTIKUM KE I

TITRASI ASAM BASA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Kimia Analitik II

Disusun oleh : Devi Windiarti

Nim : 31110014

PRODI FARMASI

STIKES BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA
2011

TITRASI ASAM BASA

A. Tujuan

Menetapkan kadar suatu sampel asam dengan menitrasinya dengan larutan baku basa
(alkalimetri )atau sampel basa dengan larutan baku asam (asidimetri )

B. Dasar Teori

Salahsatu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi asam basa adalah suatu prosedur
untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam-basa.

Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan laruta basa yang sudah diketahui
kadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan
larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.

Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan suatu indicator. Indicator untuk suatu titrasi
dipilih sedemikian sehingga pH pada titik ekivalen berada dalam rentang pH indikatornya.

Contoh –contoh indicator

Indicator Pelarut Warna Warna basa Daerah pH


asam

Tymol blue Air Merah Kuning 1,3-3,0

Metyl kuning Etanol 90% Merah Kuning 2,9-4,0

Metyl jingga Etanol 90% Merah Kuning 3,1-4,4


jingga

Brom fenol blue Air Kuning Merah jambu 3,0-4,6

Brom Cressol Green Air Kuning Biru 4,8-5,4

Metil Red Air Merah Kuning 4,2-6,2

Brom Tymol Blue Air Kuning Biru 6,0-7,6

Fenol red Air Kuning Merah 6,4-8,0

Fenolftalein Etanol 90% Tak Merah ungu 8,0-10,10


berwarna

Tirolftalein Etanol 90% Tak Biru 8,3-10,5


berwarna

C. Alat dan Bahan

a. Alat

Botol bertutup

Gelas arloji

Buret

Gelas kimia

Erlenmeyer

Gelas ukur

Corong

Botol semprot

b. Bahan

Aquadest

NaOH

Hcl

Asam Oksalat

Indicator

D. Prosedur

Pembuatan Pereaksi

¨ Larutan baku sekunder

Pembuatan baku sekunder HCl 0.1 N


1 laquadest lalu dinginkan

Pembuatan baku sekunder NaOH 0,1 N

4
g NaOH + 1 l aquadest

¨ Larutan baku primer


Pembuatan larutan baku primer asam oksalat

0,63 as.oksalat + air suling. Kocok !!

Pembakuan / standarisasi

Pembakuan larutan NaOH dengan larutan asam oksalat

50 ml aquadest + asam oksalat + 2 tetes penolftalein

Titrasi dg NaOH 0,1 N


Pembakuan HCl 0,1 N dengan Na2CO3

0,2 g boraks + 50 ml aquadest + 2 tetes indicator .

Titrasi dengan HCl..

E. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Pembakuan NaOH

Mg asam oksalat Volume NaOH

60 mg 0-9,9 ml

65 mg 9,9-20,1 ml

70 mg 20,1-30,6 ml

Rata-rata 0,6363 N

Kadar NaOH : V asam oksalat x N asam oksalat


V NaOH (titrasi)

: 60 mg x 0,1 / 9,9 ml = 0,6060 N

: 65 mg x 0,1 / 10,2 ml = 0,6372 N

: 70 mg x 0,1 / 10,5 ml = 0,6666 N

Penentuan kadar HCl

Volume HCl Volume NaOH

10 ml 2-2,2

10 ml 22-2,4

10 ml 2,4-2,5

Rata-rata 0,0015 N

Kadar HCl : V titrasi x N NaOH / V sampel

: 0,2 x 0,6363 / 10 ml = 0,0127 N

: 0,2 x 0,6366 / 10 ml = 0,0127 N

: 0,1 x 0,6363 / 10 ml = 0,0063 N

F. Pembahasan

Standarisasi NaOH dengan asam oksalat

Reaksi yang terjadi antara asam oksalat dengan NaOH adalah sebagai berikut :

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein
atau PP 1 % ,pada saat indicator ditambahkan warna larutan tetap bening,setelah dititrasi
dengan NaOH sebanyak 9,9 ml larutan berubah menjadi warna pink atau merah muda.
Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagai indicator
mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warna pada range pH yang
berbeda. Indicator penolftalein adalah indicator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida
fthalein dengan fenol. Jika indicator ini digunakan,maka akan menunjukan pH yang berkisar
antara 8,2 – 10,0 atau berlangsung antara basa kuat dengan asam kuat.

Dari hasil praktikum,di dapatkan normalitas NaOH melalui perhitunga sebagai berikut :

Kadar NaOH : V asam oksalat x N asam oksalat

V NaOH (titrasi)

: 60 mg x 0,1 / 9,9 ml = 0,6060 N

: 65 mg x 0,1 / 10,2 ml = 0,6372 N

: 70 mg x 0,1 / 10,5 ml = 0,6666 N

Rata-rata = 0,6060 + 0,6372 + 0,6666 / 3 = 0,6366 N

Jadi kadar NaOH pada proses titrasi yan dilakukan adalah sebanyak 0,6366 N .

Terjadinya kesalahan dalam melakukan praktikum ini disebabkan oleh beberapa


factor,diantaranya:

¨ Kesalahan pada saat penimbangan asam oksalat

¨ Kesalaha pada saat memasukan asam oksalat pada labu ukur

Dan kesalahan kecil lainnya termasuk pembersihan pada bagian muka bagian atas buret yang
tidak di lap oleh tisu .

Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan atau netralisasi. Titrasi yang dilakukan kali
ini adalah jenis titrasi asam kuat basa kuat yaitu antara NaOH dengan HCl .

Adapun reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :

NaOH + HCl NaCl + H2O

Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan basa
yaitu NaOH melalui buret,ke dalam larutan asam yang berada pada Erlenmeyer dengan
volume tertentu. Pada volume 0,2 ml terjadi perubahan warna pada Erlenmeyer seperti

gambar di bawah ini .


Gambar perubahan warna pada titasi menggunakan indicator pp.

ada dua cara untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi,

1. Memakai pH meter untuk memonitor pH selama titrasi dilakukan. Kemudian membuat


plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva
titrasi tersebut dinamakan titik ekivalen. Cara ini jarang dilakukan karena harus
menggunakan sarana yang mendukung.

2. Memakai indicator asam basa, indicator ditambahkan 2 hingga 3 tetes pada titran
sebelum proses titrasi dilaukan.indikatorini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi.
Pada saat inilah titrasi dihentikan.

Perubahan warna diarapkan tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Agar mendapatkan
hasil titrasi yang maksimal. Warna yang cocok adalah warna yang berada di tengah-tangah.
Tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

G. Kesimpulan

Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan laruta basa yang sudah diketahui
kadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan
larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.

Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah
penolftalein atau PP 1 %.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo Unggul,2006,Kimia untuk kelas XII SMA/MA,Jakarta,phibeta

http://harisdianto.files.wordpress.com/2010/01/titrasi-asam-basa.pdf

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008

Anda mungkin juga menyukai