BAB I
PENDAHULUAN
Asam asetat adalah salah satu contoh dari asam karboksilat yang
mempunyai gugus fungsi –COOH yang disebut gugus karboksil. Karena
merupakan gugus dari gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-OH). Aam
asetat juga disebut sebagai senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan asam cuka memiliki rumus
Emoiris C2H4O2. Rumus ini sering kali ditulis dalam bentuk CH3COOH atau
CH3CO2H. Asam Asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,6oC
Asam Asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana.
Setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air meruakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-
Asam Asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting
Berdasarkan BSN, kadar asam asetat yang baik untuk dikonsumsi tubuh
adalah 3% maksimum 60 mg/kg.
1.2.4 Indikator PP
Indikator PP adalah asam dwiprotik yang tak berwarna. Mula-mula zat
ini berdiososiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna dan kemudian dengan
kehilangan proton kedua, menjadi ion dengan sistem konjugasi maka timbulah
warna merah. Untuk asam lemah, PH titik kesetaraan diatas 7 dan biasanya
dipilih phenoptalein. Untuk basa lemah, dimana PH titik kesetaraan dibaawah
7, biasanya digunakan metil merah atau metil jingga. Untuk asam kuat dan
basa kuat biasanya dipilih metil merah, bromo timol biru, dan phenolptalein.
BAB II
METODOLOGI
BAB III
DATA DAN HASIL PENGAMATAN
3.1.2 Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Sigitiga Tujuh sembilan
Tabel 2. Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Sigitiga Tujuh
sembilan
Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Sigitiga Tujuh sembilan
No Bahan yang ditambahkan Percobaan I Percobaan II
V.
FP N.NaoH V.NaoH
No Sampel BM Sampel % FFA
(ml) (N) (ml)
(ml)
Segitiga tujuh
1 sembilan 10 60 0,12 13,5 10 9,72 %
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN
Tujuan, dapat melakukan standarisasi larutan NaOH 0,1 N
Pada saat melakukan standarisasi pada larutan NaOH 0,1 N yaitu dengan cara
menintrasi dengan larutan Asam Oksalat ( C2H2O4 ) pertama – tama
mengambil larutan NaOH 0,1 N 10ml dengan pipet volume dan memasukkan
kedalam erlenmeyer 250 ml, lalu menteteskan 3 tetes indikator PP, setelah itu
mentitrasi dengan Asam Oksalat ( C2H2O4 ) 0,1 N dan didapatkan titik akhir
titrasi yaitu pada volume 12 ml yaitu ditandai perubahan warna dari bening
kewarna pink dan pada percobaan kedua titik akhir titrasi yaitu 12 ml, setelah
mendapatkan data, setelah itu dapat dilakukan perhitungan dengan rumus V1 x
N1 = V2 x N2. Setelah melakukan perhitungan dapat diketahui konsentrasi
pada larutan NaOH 0,12 N. Kenapa dalam percobaan ini harus dilakukan
standarisasi NaOH 0,1 N. Ini dilakukan untuk memastikan apakah
konsentrasi NaOH 0,1 N memang benar, ini dilakukan supaya nanti dalam
melakukan penentuan kadar Asam Asetat, yaitu dengan menggunakan NaOH
0,1 N sebagai titrannya, dan untuk menentukan volume titrannya lebih akurat.
Menentukan kadar Asam Asetat yang terdapat dalam asam cuka merk segitiga
tujuh sembilan
Penentuan kadar asam asetat dalam cuka dengan mengencerkan sampel cuka
dengan mengambil 10 ml cuka terus diencerkan dengan aquadest 90ml
didalam labu ukur, diambil 10 ml dan ditetes kan 3 tetes indikator PP dan
langsung dititrasi dengan NaOH 0,1 N titik akhir titrasi sampai berubah warna
dan bening kewarna pink dan volume pada percobaan pertama 19 ml dan
larutan kedua 13ml, perbedaan ekuivalen ini disebabkan karna sifat NaOH 0,1
N itu sendiri yang mengikat dengan muda senyawa- senyawa di udara maka
itu perubahan massa didalam NaOH 0,1 N dan menyebabkan titik ekuivalen
berbeda dari larutan pertama dan kedua, padahal NaOH 0,1 N distandarisasi,
setelah mendapatkan data setelah itu dilakukan perhitungan kadar asam asetat
didalam cuka, setelah dilakukan perhitungan didapatlah kadar asam asetat
didalam cuka segitiga tujuh sembilan yaitu 9,72 %. Kadar asam asetat yang
𝑚𝑔
baik untuk dikonsumsi oleh tubuh adalah 3% maksimum 60 ⁄𝑘𝑔, maka
kadar asam asetat pada cuka segitiga tujuh sembilan tidak baik dikonsumsi,
karena kadar melebihi kadar yang ditetapkan BSN yaitu 3% maksimum 60
𝑚𝑔
⁄𝑘𝑔
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsentrasi NaOH setelah distandarisasi adalah 0, 12 N
2. Kadar asam asetat pada cuka merk segitiga tujuh sembilan sebesar 9, 72 %
5.2 SARAN
Dalam praktikum kali ini, disarankan agar alat dan bahan yang digunakan saat
praktikum dalam keadaan baik dan lengkap agar lebih dapat mempercepat
jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/Instrumen_analisis/idiometri/analisis-
kuantitatif-secara-volumetri/
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2016. ”penuntun Praktikum kimia dasar”.
Samarinda: POLNES
Fessenden,2006.kimia Organik” ,Bumi aksara : Bandung
PERHITUNGAN
= 12 ml
v1 . N1 = V2 . N2
12 . 0,1 = 10 . N2
N2 = 0,12 N
= 13,5 ml
= 9,72 %
GAMBAR ALAT
Erlenmeyer Corong
Pipet Ukur
Spatula Piknometer
Gelas Kimia Buret
Praktikum Kimia Dasar Page 17
Teknologi Kimia Industri – D4
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda