Anda di halaman 1dari 15

TITRASI ARGENTOMETRI

DISUSUN
OLEH :

Putri Mayang Sari


19160057
Titrasi pengendapan atau Argentometri adalah penetapan kadar zat yang
didasarkan atas reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran
larutan titer perak nitrat.

Kata argentometri berasal dari bahasa latin yaitu argentum yang artinya perak.Jadi argentometri
merupakan salah satu cara untuk menetukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
cara titrasi yang berdasarkan atas pembentukkan endapan dengan ion Ag+.

Pada argentometri, ion perak memegang peranan penting dalam pembentukan endapan, cara ini
dipakai untuk penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan garam perak, atau
untuk penetapan kadar perak tersebut.
Berdasarkan cara pengamatan titik akhir titrasi argentometri
yaitu :

01 02
Terjadinya kekeruhan Terjadinya endapan
(turbidity) berwearna

03 04

Terjadinya ion komplek Dengan indikator


berwarna absorpsi
Macam-macam
metoda
argentometri, yaitu :
metode Mohr,
metode Volhard,
dan metode Fajans.
1. Metode Mohr

Titrasi Mohr terbatas untuk larutan dengan nilai pH antara 6 – 10. Dalam larutan yang
lebih basa perak oksida akan mengendap. Dalam larutan asam konsentrasi ion kromat
akan sangat dikurangi, karena HCrO4 hanya terionisasi sedikit sekali. Lagi pula hidrogen
kromat berada dalam kesetimbangan dengan dikromat

Metode Mohr dapat juga diterapkan untuk titrasi ion bromida dengan perak, dan juga ion sianida
dalam larutan yang sedikit agak basa. Efek adsorpsi menyebabkan titrasi ion iodida dan tiosianat
tidak layak. Perak tak dapat dititrasi langsung dengan ion klorida, dengan menggunakan indikator
kromat
Reaksi yang terjad ialah :
Ag+ (aq) + Cl- (aq) Agcl (s) (Endapan putih )

Ag+ (aq) + Cro4-2 (aq) Ag2CrO4 (s) (coklat kemerahan)

• Endapan putih perak klorida akan terbentuk selama titrasi


berlansung dan digunakan indikator larutan kalium kromat encer
• Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion Ag+
pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator
yang membentuk endapan coklat kemerahan Ag2CrO4
• Sehingga titik akhir titrasi dapat di amati
2. Metode Volhard

Titrasi dengan Dapat digunakan


Reaksinya sebagai titrasi lansung
menggunakan metode
memerlukan kondisi dari Ag+ dengan SCN-
volhard merupakan
asam seperti halnya titrasi
titrasi tidak lansung
(titrasi balik ) balik penentuan Br-
,Cl-, dan I-

Indikator yang di gunakan dalam metode volhard


menggunakan larutan standar garam KSCN dan
NH4SCN.Indikator yang digunkan yaitu indikator larutan
Fe (III)
Reaksi yang terjadi pada metode Volhard :

Indikator Fe (III) bereaksi dengan


tiosinat yang menghasilkan larutan
berwarna merah .
Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl(s) (Endapan putih )
Fe+3 (Aq) + SCN- Fe(SCN)+2

Setelah reaksi sempurna ,endapan disaring Kemudian filtrat


dititrasi dengan larutan standar tiosianat

Ag+ (aq) + SCN- (aq) AgSCN (s) (Endapan putih )


3. Metode Fajans

Metode ini dipakai untuk penetapan kadar halida dengan menggunakan indikator adsobsi. Jika
AgNO3 ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor, titik akhir ditentukan dengan
berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga. Jika didiamkan, tampak endapan berwarna,
sedangkan larutan tidak berwarna disebabkan adanya adsobsi indikator pada endapan AgCl. Warna
zat yang terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada permukaan.
• Indikator yang digunakan dalam metode fajans ini menggunakan larutan AgNO3.
Indikator yang digunakan adalah indikator absorpsi seperti cosine atau fluo
nescein.

Reaksi yang terjadi pada metode ini ialah :


Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl (s) (endapan putih )

Alkaloid

- Endapan perak klorida membentuk endapan yang bersifat alkaloid


- Sebelum titik ekivalen tercapai maka endapan akan bermuatan negativ
disebabkan terabsopsi Cl- di seluruh pemukaan endapan.
- Setelah ekivalen tercapai maka tidak terdapat ion Cl- yang teradopsi pada
endapan sehingga endapan bersifat netral.
Kelebihan dan kekurangan metode argentometri

Metode Volhards
Metode Mohr
•Kelebihan : dapat
•Kelebihan : kerja lebih sederhana, menetapkan kadar
titik akhir titrasi lebih mudah semua halogenida
dilihat maupun rhodonida
seperti Cl,Br,I, dan CNS.
•Kekurangan : lingkungan untuk
titrasi berada pada suasanan •Kekurangan : suasana
netral sedikit alkalis pH 6 -10, pada lingkungan titrasi harus
suasana asam CrO42-dapat bersifat asam,
melarut sehingga Ag2CrO4 tidak perubahan warna
mengendap, dalam suasana basa menuju akhir titrasi
AgNO3 akan bereaksi dengan dapat terganggu oleh
basanya sehingga hasil titrasi akan Metode Fajans endapan AgCl.
salah.
•Kelebihan : titik akhir yang mudah didapat

•Kekurangan : reaksi rentan terhadap koagula


KESIMPULAN
PADA TITRASI PENGENDAPAN (ARGENTOMETRI )

01 02
Argentometri adalah salah satu
cara untuk menentukan suatu kadar
Faktor- faktor yan
mempengaruhi titrasi
03
zat dalam larutan yang dilakukan pengendapan ialah :
dengan titrasi berdasarkan Suhu,sifat pelarut ,ion Metode yang digunakan
pembentukan Ag+ sejenis ,aktivas ion dalam titrasi argentometri
,PH,Hidrolisis,Hidrolida ini mempunyai 3 metode
logam dan pembentukkan yaitu : metode
senyawa komplek. mohr,volhard ,dan fajans
Jurnal mengenai titrasi argentometri ..\..\..\Documents\jurnal
\267946849.pdf

..\..\..\Documents\jurnal\Prosiding-SNKP-UM-2017-Tri-Esti-P.pdf
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai