Minyak atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman tingkat tinggi dan mempunyai
peranan penting bagi tanaman itu sendiri maupun bagi kehidupan manusia. Peranan minyak atsiri untuk kehidupan
telah dikenal sejak lama. Seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang bahan alam maka usaha penggalian dan
pemanfaatan minyak atsiri semakin meningkat.
Minyak atsiri banyak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuanteknologi di bidang minyak
atsiri, maka usaha penggalian sumberr-sumber minyak atsiri dan kegunaannya dalam kehidupan manusia semakin
meningkat. Minyak atsiri banyak digunakan sebagai obat-obatan.Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagian besar
minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsir.
Sifat-Sifat Minyak Atsiri
Atsiri
02
Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung
senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer 03
terpena.Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah
menjadi2 golongan, yaitu berupa isoprenoid : 04
monoterpen (C10), dengan titik didih 140-180
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200°C 05
Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari
06
hidrokarbon tak jenuh isoprena (C5H8), menghasilkan
monoterpena C10H16 atau seskuiterpena C15H24.
Simplisia Minyak Atsiri 01
05
JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb) JINTAN HITAM (Ningella sativa Linn)
Kandungan kimia Rimpang mengandung Sineal, 06
Kandungan kimia Mengandung minyak terbang
Burneol, Sitral, Minyak atsiri. Kegunaan/khasiat dan munyak lemak. Kegunaam/khasiat :
rimpang bisa digunakan sebagai obat kuat, kejang, Digunakan sebagai pelangsing, penghangat
sinusius. badan dan sakit perut.
Fruit
Penggolongan minyak Atsiri 01
02
03
Hidrokarbon 04
Alkohol
Aldehid 05
Keton
06
Fenol
01
06 02
03
04
Thanks You 05
06
Resources 01
02
Guenther, T. 1987. Minyak Atsiri.
Terjemahan oleh Ketaren, S. 1990. 03
Jakarta : UI.
04
Kardinan, A., 2005. Budidaya dan Pasca
Panen Tanaman penghasil minyak 05
Atsiri. Agromedia Pustaka. Jakarta
06