OLEH:
KELOMPOK : V (LIMA)
metode Mohr. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk member pemahaman pada
antara ion halida ( Cl-, I-, Br- ) dengan ion perak Ag+. Titrasi ini menentuan analit
yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat AgNO 3.
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut
antara titran dan analit. Dalam praktikum ini digunakan sampel berupa larutan
garam dan air laut. Pada praktikum ini didapatkan kadar NaCl dalam garam dapur
sebesar 87,75% dan kadar Cl dalam air laut sebesar 772,125 ppm.
Kata kunci : Titrasi Argenometri, Metode Mohr, Garam Dapur, Air Laut, AgNO3
HALAMAN PENGESAHAN
dilakukan pada:
MELATI SUKMA
BAB I
PENDAHULUAN
Titrasi pengendapan adalah salah satu golongan titrasi dimana hasil reaksi
titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya ialah
titran, tidak ada pengotor yang mengganggu serta diperlukan indikator untuk
melihat titik akhir titrasi. Hanya reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada
endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar
pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya
interferensi yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Pada penetapan kadar yang sukar senyawa yang sukar larut digunakan metode
tertentu, karena sifat dari senyawa yang mudah larut sangat berbeda dengan
senyawa yang sukar larut. Dimana salah satu metode tersebut adalah metode
argentometri.
sebagai titran di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Titrasi
argentometri terdapat 3 metode, yaitu metode mohr, metode volhard, dan metode
fajans. Metode yang di lakukan pada praktikum ini yaitu metode mohr. Metode
mohr seperti halnya suatu sistem asam-basa dapat digunakan sebagai suatu
indikator untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat
demikian disebut dengan titrasi mohr dari klorida dengan ion perak yang dalam
hal ini ion kromat digunakan sebagai indikator. Metode Mohr dapat digunakan
untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
standar AgNO3 dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator (Kartika, et al. 2014)
I-, Br- ) dengan ion perak Ag+. Titrasi ini menentuan analit yang berupa ion halida
argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titran
dan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl
dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk
yaitu metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
ion klorida yang terdapat pada NaCl dengan menggunakan larutan AgNO 3 dengan
menggunakan K2CrO4 sebagai indikator. Titrasi mohr dari klorida dengan ion
perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan sebagai indikator. Penampilan
utama yang tetap dari endapan perak kromat yang kemerah-merahan dianggap
pengendapan argentometri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
titran di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Metode argentometri
senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada
sebagai titran di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Titrasi
argentometri terdapat 3 metode, yaitu metode mohr, metode volhard, dan metode
fajans. Metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu metode mohr. Metode
mohr seperti halnya suatu sistem asam-basa dapat digunakan sebagai suatu
indikator untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat
demikian disebut dengan titrasi mohr dari klorida dengan ion perak yang dalam
hal ini ion kromat digunakan sebagai indikator. Metode Mohr dapat digunakan
untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
standar AgNO3 dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator (Kartika, et al. 2014)
Argentometri dimana terbentuk endapan (ada juga argentometri yang
berdasarkan indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir. Adapun yaitu
Cara Mohr, Cara Volhard, Cara Fajans. Cara Mohr adalah titasi argentometri yang
menggunakan Kalium kromat sebagai indikator dan titran adalah AgNO3 terutama
untuk menentukan garam klorida dengan titrasi langsung. Cara Volhard yaitu
titrasi argentometri yang menggunakan indikator Fe3+ dan titran adalah KSCN atau
menurut macam-macam anion yang diendapkan oleh Ag+ dan titran AgNO3
(Harjadi, 1986).
yaitu metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
ion klorida yang terdapat pada NaCl dengan menggunakan larutan AgNO 3 dengan
menggunakan K2CrO4 sebagai indikator. Titrasi mohr dari klorida dengan ion
perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan sebagai indikator. Penampilan
utama yang tetap dari endapan perak kromat yang kemerah-merahan dianggap
titik akhir ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning mejadi merah jingga.
Jika didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tidak berwarna
disebabkan adanya adsorpsi indikator pada endapan AgCl. Warna zat yang
2.3 Garam
Salt is one of the basic needs for human life. A human body needs at least
6 grams of salt daily. Salt is unevenly distributed in the world. The most salt
productive country is China with around 27% of the total world salt production.
The second place in the row is the United States with around 17%. India produces
almost 7%, whereas Germany and Australia produce respectively 5%. Indonesia
is ranked number 37 behind the Philippine and Vietnam. The latter produces
Garam adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Tubuh
manusia membutuhkan setidaknya 6 gram garam setiap hari. Garam tidak merata
di dunia. Negara yang paling produktif garam adalah Cina dengan sekitar 27%
dari total produksi garam dunia. Tempat kedua dalam barisan adalah Amerika
Serikat dengan sekitar 17%. India menghasilkan hampir 7%, sedangkan Jerman
nomor 37 di belakang Filipina dan Vietnam. Yang terakhir menghasilkan dua kali
digunakan dalam produksi obat-obatan dan bahan kimia lainnya. Kualitas garam
produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah dan belum semua
produksi garam di Indonesia memenuhi SII, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
yang dibutuhkan sebagai bahan baku dalam industri klor alkali untuk
menghasilkan klor (Cl2), dan larutan kaustik (natrium hidroksida (NaOH) dan
dekomposisi larutan garam, saat ini 95% industri dari produksi klor dunia
Ca2+¿ ¿dan Mg 2+¿¿yang sering terdapat dalam garam laut akan merusak membran
gangguan penyeberangan ion Na+ pada sel membran. Baku mutu garam yang
diumpankan ke electrolyzer sesuai SII adalah NaCl 98,5, Ca2+¿ ¿0,1 dan Mg 2+¿¿
Haluoleo.
Alat yang digunakan adalah labu ukur 250 ml, Spatula, Pipet skala 25 ml,
erlenmeyer 250 ml, pipet tetes, klem, buret, statif, filler, batang pengaduk dan
corong. Sedangkan bahan yang digunakan adalah garam dapur, NaCl 0,04 N,
Ditimbang 0,058 gram NaCl 0,01 N dan dimasukkan dalam labu takar 250
piala dan dilarutkan dengan aquades hingga larut semua. Setelah larut
dimasukkan dalam labu takar 100 mL. Membilas gelas kimia dengan aquades
sebanyak tiga kali dan dimasukkan dalam labu takar dan ditambahkan aquades
indikator. Kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai pertama kali terjadi
No Perlakuan Pengamatan
1 Dihitung massaNaClyang 0,058 gram
dibutuihkan untuk membuat
larutan,
2 Dilarutkan dengan 50 mL akuades Larut
dalam gelas kmia.
3 Dihomogenkan dan didiamkan Homogen
beberapa menit.
ek
N=
V
gram
N= × valensi
BE. L
gram
0,01= ×1
169,87 x 0,1
gram=0,16 gram
ek
N=
L
gram
N= × valensi
BE. L
gram
0.01= ×1
58,5 x 0,1
gram=0,0585 gram
V1 x N1 = V2 x N2
0,057 = 5,7 N2
N2 = 0,01
Diketahui : VAgNO3 = 30 mL
NAgNO3 = 0,01 N
BE NaCl = 58,5
FP ( V × N ) AgNO 3 × BE NaCl
Penyelesaian : % NaCl = × 100%
Berat Sampel
250
( 30× 0,01 ) · 58,5
= 5 × 100%
1000 mg
877,5
= × 100%
1000 mg
= 87,75%
N AgNO3 = 0,01 N
V Sampel = 2 mL
V AgNO 3 x N AgNO 3 × BE Cl .
Penyelesaian : ppm Cl=
V Sampel
Titrasi pengendapan adalah salah satu golongan titrasi dimana hasil reaksi
titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Metode argentometri
senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada
suasana tertentu. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida
dan bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nintrat dengan
metode Mohr, metode Volhard, dan metode Fajans. Percobaan yang dilakukan ini
penambahan indikator ini akan menjadikan warna larutan menjadi kuning. Titrasi
Larutan yang digunakan untuk titrasi argentometri ini adalah AgNO 3 0,1 N, dan
K2CrO4 sebagai indikator karena suasana sistem cenderung netral. Kalium kromat
(K2CrO4) hanya bisa digunakan dalam suasana netral, jika kalium kromat yang
digunakan dalam suasana asam, maka ion kromat akan menjadi ion bikromat,
sedangkan dalam suasana basa, ion Ag+ akan bereaksi dengan OH- dari basa
dilakukan yaitu titrasi antara larutan NaCl tambah kalium kromat dengan AgNO3
sebagai larutan baku sehingga diperoleh titik akhir larutan berwarna kuning muda
dan terdapat endapan berwarna putih yang berasal dari AgCl, dimana Ag + dari
AgNO3 bereaksi dengan Cl- dari NaCl akan bereaksi membentuk endapan AgCl
yang berwarna putih. Setelah ion Cl- dalam NaCl telah habis bereaksi, maka ion
Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO4 2-dari K2CrO4 yang ditandai dengan perubahan
warna dari kuning menjadi merah bata. Keadaan tersebut dinamakan titik
ekuivalen dimana jumlah mol AgNO3 sama dengan jumlah mol NaCl.
dapur. Setelah dibuat larutan garam dapur, kemudian ditambahkan dua tetes
indikator K 2 CrO 4. Penambahan indikator ini dilakukan agar dapat diketahui titik
akhir titrasinya. Lalu kemudian larutan garam dititrasi dengan AgNO3 0,01 N.
merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambahkan
dengan aquades larutan tetap jernih dan tidak berwarna dan aquades tersebut larut
dalam larutan. Penambahan aquades ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu
berwarna putih yang merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan
AgNO3, sementara jumlah AgNO3 masih ada, maka AgNO3 kemudian bereaksi
dengan indikator K2CrO4 membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah
keruh. Endapan tersebut adalah endapan AgCl. Setelah semua ion Cl - mengendap
dengan sempurna, kelebihan 1-2 tetes larutan AgNO3 akan bereaksi dengan ion
dalam air laut. Percobaan ini dimulai dengan mengencerkan air laut sebanyak 2 ml
tetes. Kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 N hingga terbentuk endapan
putih. Perubahan warna ini mengindikasikan bahwa NaCl sudah habis bereaksi
dengan AgNO3. Namun, karena jumlah larutan standar AgNO3 telah habis, maka
titrasi ini tidak dapat dilanjutkan. Dari kedua percobaan yang dilakukan
didapatkan data kadar NaCl dalam garam dapur sebesar 87,75% dan kadar Cl
5.1 Kesimpulan
titrasi pengendapan dengan larutan standar AgNO3 dengan ion ion halida .
Pada praktikum ini didapatkan kadar NaCl dalam garam dapur sebesar 87,75%
5.2 Saran
metode mohr yang dilakukan, tetapi dicoba juga untuk metode volhard dan
metode fajans.
DAFTAR PUSTAKA
Gemati, A., Gunawan, dan Khabibi. 2013. Pemurnian Garam NaCl melalui
Metode Rekristalisasi Garam Krosok dengan Penambahan Na2CO3,
NaOH dan Polialuminium Klorida untuk Penghilangan Pengotor Ca2+
dan Mg2+. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi.16 (2) : 50 – 54
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
Khaludin, I., 2010. Kimia Analitik I. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala
Sukiyah, E., Vijaya, I., Adjat, S., dan Faisal, M., 2017. The Salt Potentials In
Indonesia. Journal Of Geological Sciences And Applied Geology.2 (1) :
28-33
Yusmita, L., 2017. Identifikasi Konsentrasi Natrium Klorida (Nacl) Pada Jahe dan
Lengkuas Giling Dibeberapa Pasar Tradisional di Kota Padang. Jurnal
Teknologi Pertanian Andalas.21(2) : 122 – 126
PROSEDUR KERJA
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
3. Penentuan Kadar Klorida dalam Air Laut
- Ditambahkan 20 mL aquades ke
dalam labu takar
- Ditambahkan 2 tetes indikator
K2CrO4 2%
- Dititrasi dengan larutan AgNO3
0,01 N
- Dilakukan duplo
- Dicatat volume titrasi
- Ditentukan kadar klorida dalam air
laut
Hasil Pengamatan