DiSUSUN OLEH :
1. PRAMESTIA GAYUH WILUJENG ( 16 )
2. SABTA EKA GRAHA PRATAMA ( 21 )
3. TRIA HAVIDAH NINGSIH ( 27 )
4. ZULFATUS SA’ADAH ( 32 )
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Argentometri
2.2 Garam Dapur
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Prosedur Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Argentometri
Metode Fajans
Pada titrasi Argentometri metode fajans digunakan indikator adsorpsi
yaitu fluorescein ( HFL ).Berbeda dengan indikator metode lainnya, indikator
adsorbs tidak memberikan perubahan warna kepada larutan,tetapi pada
permukaan endapan.Endapan yang terbentuk harus dijaga dalam bentuk
koloid.Endapan yang dihasilkan berwarna merah muda dan warna tersebut
cukup kuat untuk dijadikan sebagai indikator visual penanda titik akhir
titrasi.Pada titrasi Argentometri dengan metode fajans ada dua tahap yaitu
sebelum titik ekuivalen tercapai dan memiliki reaksi :
Ag+ + X- → AgX : X- Na+
Dan sesudah tercapainya titik akhir titrasi,reaksinya yaitu :
AgX : Ag+ + Ind- → AgX : Ag+ Ind- (merah muda)
Metode Volhard
Pada metode volhard larutan garam perak dititrasi dengan larutan
garam tiosianat di dalam suasana asam, sebagai indikator digunakan larutan
garam feri (Fe3+), sehingga membentuk senyawa kompleks feritiosianat
yang berwarna merah. Titrasi argentomentri metode volhard harus dalam
suasana asam.Oleh karena itu maka ditambahkan larutan asam nitrat 0,5 –
1,5 N ke dalam sampel (analit). Apabila titrasi terjadi dalam suasana basa
maka menyebabkan ion besi (III) akan diendapkan menjadi Fe(OH)3,
sehingga titik akhir tidak dapat dicapai.Volume larutan standar AgNO3
ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion halida
(X-).Sisa larutan standar AgNO3 yang tidak bereaksi dengan ion X- dititrasi
dengan larutan standar tiosianat (KSCN atau NH4SCN) menggunakan
indikator besi (III) (Fe3+).Reaksinya sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu : 07.00-12.20
Hari/tanggal : Rabu,25 Januari 2023
Tempat : LABORATORIUM KIMIA ANALISIS SMK NEGERI 1
MOJOANYAR
NaCl
-ditimbang 0,1443 gr
-dilarutkan kedalam gelas beaker dengan sedikit aquadest
-dilarutkan kedalam labu ukur 50ml
-ditambahkan aquadest hingga batas tanda tera
-dihomgenkan
Penentuan Kadar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.2 Perhitungan
Menghitung NaCl 0,05N 50ML
N = M.ek
Mr.l
0,05 = m.1
58,5 . 0,05
0,05 = m . 1
2.925
0,05 . 2.925 = m . 1
0,146 = m . 1
0,146 = m
1
0,146 = m
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan praktikum kali ini.Reaksi yang terjadi yaitu antara AgNO3 sebagai
larutan standart sekunder.Bahan baku primer yang digunakan adalah Nacl karena tidak bersifat
higroskopis.Sedangkan indikator yang digunakan adalah kromat ( K2CrO4 ).Sehingga menghasilkan
larutan berwarna merah bata dan terdapat endapan yang berwarna kuning.Reaksi yang terjadi yaitu :
Reaksi antara AgNO3 dengan Garam Dapur
Ag+(aq) +Cl-(aq) AgCl(s) endapan putih
Reaksi AgNO3 dengan K2CrO4
2Ag+(aq) + CrO4²-(aq) Aq2CrO4(s)
Buret yang digunakan dalam proses titrasi ini adalah buret amber karena mudah teroksidasi oleh
cahaya matahari,apabila kita menggunakan buret biasa garam perak yang terkena cahaya matahari
atau dititrasi cukup lama akan mudah terurai dalam persen cahaya,sehingga garam dilindungi dari
cahaya dengan menggunakan alat yang berwarna gelap. Analisis kadar Nacl dalam garam dapur
normalnya 94% dan garam industri memiliki NaCl minimal 97% khusus untuk industri pangan dan
hasil yang kami dapatkan adalah sekitar 36,39%.Hasil yang kita dapat ini tidak sesuai dengan standart
kadar NaCl pada umumnya yang memiliki kadar 94%,hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh
kurangnya ketelitian seperti pada pengisian AgNO3 kedalam buret amber yang berbeda dari
pengelihatan garis meniscus,bisa juga karena larutan AgNO3 yang terlalu lama didalam gelas kimia
yang menyebabkan larutan AgNO3 sudah rusak,serta bisa juga dikarenakan saat melihat atau
pembacaan volume meniscus pada buret atau pada pipet volume yang berbeda dari sudut pandang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini yaitu
1. Berdasarkan hasil percobaan dapat kita ketahui kadar NaCl dalam garam dapur yaitu
sebesar 40,06 %
2. Pada praktikum kali ini kadar NaCl dalam garam dapur yang didapatkan sebesar
36,39%
3. Siswa dapat memahami analisis presipitasi atau analisis argentometri dengan
menggunakan metode Mohr
5.2 Saran
1. Ketelitian pada saat menggunakan buret amber
2. Sebaiknya kita menggunakan buret amber pada proses titrasi argentometri
3. Selalu menjaga kebersihan alat yang digunakan
4. Hati-hati saat melakukan proses titrasi agar tidak terjadi kesalahan yang fatal
DAFTAR PUSTAKA