DISUSUN OLEH :
1. MOCHAMMAD ADITYA NUR SUYUDI AKBAR (31)
2. FAHMI ZANUAR SUBEKHAN (22)
3. FATHIN OKTAVIA (25)
4. FAIQOTUL HIMMAH (23)
KELAS XI KA 1
Cover
Daftar isi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Siswa/Siswi dapat memahami analisis presipitasi/analisis argentometri dengan menggunakan
metode Mohr
2. Siswa/Siswi dapat melakukan standarisasi larutan perak nitrat (AgNO3) dengan larutan baku
primer NaCl untuk mengetahui konsentrasi AgNO3
3. Siswa/Siswi dapat menentukan kadar NaCl dalam garam dapur
BAB II
KAJIAN TEORI
Sampai larut
-homogenkan
4.3 PERHITUNGAN
A.Standarisasi AgNO3 dengan NaCl
Massa NaCl yang ditimbang adalah 0,147 gram
Titrasi 1 Titrasi 2
Volme akhir 10,7 ml 11,5 ml
Volume awal 0 0
Volume titrsi 10,7 ml 11,5 ml
10,7+11,5
Volume rata-rata = = 11,1 ml
2
Diketahui : Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl
= 23 + 35,5
= 58,5 g/mol
L = 50 ml = 0,05 L
Ek = 1
𝑔 . 𝑒𝑘
Jawab : N NaCl = 𝑀𝑟 . 𝐿
0,147 . 1
N NaCl = 58,5 . 0,05
0,147
N NaCl = 2,925
N NaCl = 0,0502 N
AgNO3 NaCl
V.N = V.N
11,1 . N AgNO3 = 10 . 0,0502
11,1 . N AgNO3 = 0,502
0,502
N AgNO3 = 11,1
N AgNO3 = 0,0452 N
Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur
50
Fp = 10 = 5
= 407 mg
V AgNO3 = 14,5
N AgNO3 = 0,0452 N
BE NaCl = 58,5
𝑉 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝐵𝐸 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑥 𝐹𝑃
%= 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 (𝑚𝑔)
% = 47,1 %
4.4 PEMBAHASAN
Penentuan kadar NaCl dalam sampel garam dapur kali ini menggunakan titrasi
argentometri dengan metode Mohr. Tirasi argentometri adalah titrasi yang melibatkan ion
Ag(perak) yang akan menghasilkan endapan berwarna putih jika bereaksi dengan Cl- dari
NaCl yang terdapat dalam garam dapur. Larutan AgNO3 yang digunakan pada titrasi sifatnya
tidak stabil atau mudah rusak apabila terkena cahaya matahari.Oleh karena itu,Pada
percobaan kali ini selain larutan AgNO3 dititrasi dengan buret amber,larutan AgNO3 juga
distandarisasi terlebih dahulu dengan larutan baku primer NaCl,serta menggunakan larutan
K2CrO4 sebagai indikator.
Pada percobaan metode Mohr kali ini,sampel garam dapur ditimbang sebanyak 0,407 gram
kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 ml.Lalu larutan sampel garam
dapur tersebut dipipet 10 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan
larutan indikator K2CrO4 sebanyak 0,5 ml.Selanjutnya dititrasi.
Selama proses titrasi,setiap tetes larutan AgNO 3 dari buret tampak terjadi kekeruhan
larutan pada erlenmeyer.Hal ini menyebabkan terjadinya reaksi antara ion Ag+ dari AgNO3
dan ion Cl- dari NaCl yang terkandung dalam garam dapur membentuj endapan putih AgCl.
Reaksi ini terjadi:
AgNO3 + NaCl → AgCl(s) ↓ putih
Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna pada larutan menjadi warna merah
bata.Hal ini dikarenakan ion Cl- dalam sampel sudah habis bereaksi dengan ion Ag+,sehingga
Ag+ berlebih akan bereaksi dengan ion CrO4²- membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna
merah bata.
Reaksi ini terjadi
AgCl(s) + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ merah bata
Hasil kadar NaCl dalam sampel garam dapur yang kita dapat pada praktikum kali ini adalah
47,1%. Hasil yang kita dapat ini tidak sesuai dengan standar kadar NaCl pada umunya
memiliki kadar 95%.Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh kurangnya ketelitian seperti pada
pengisian AgNO3 kedalam buret amber yang berbeda dari penglihatan garis meniscus,bisa
juga karena larutan AgNO3 yang terlalu lama didalam gelas kimia yang menyebabkan
larutan AgNO3 sudah rusak,Serta bisa juga dikarenakan saat melihat atau pembacaan
volume meniscus pada buret atau pada pipet volume yang berbeda dari sudut pandangan
BAB V
SIMPULAN SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Konsentasi AgNO3 dalam praktikum ini adalah 0,0452N
2. Kadar NaCl dalam garam dapur pada praktikum ini adalah 47,1 %
5.2 SARAN
1.pada saat proses titrasi beri alas kertas untuk mempermudah melihat perubahan
warna.
2. Setelah praktikum, alat harus dibersihkan agar tidak ada sisa-sisa dari bahan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/1917270/argentometri
https://hypowira.com/blog/titrasi-argentometri
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/teknologi-pangan/bab-
1/9544834