DISUSUN OLEH:
1. DESY WAHYUNINGTYAS (16)
2. FEBITIA LAUDYA ENGELENY (26)
3. AZZAHRA PRATIWI PUTRI (11)
4. ARMAN MAULANA (08)
5. FAJAR EKA SAPUTRA (24)
(XI KA 1)
Cover
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Pada praktikum kali ini kita melakukan analisa untuk menentukan kadar
NaCl dalam garam dapur melalui titrasi argentometri dengan metode Mohr.
Titrasi argentometri adalah salah satu yang digunakan untuk menentukan kadar
zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan
endapan dendan ion Ag. Penamaan argentometri diambil dari kata argentum
yang artinya perak, hingga dinamakan titrasi argentometri karena mengandung
ion Ag. Titrasi argentometri disebut dengan titrasi presipitasi/pengendapan
karena titrasi tersebut mengalami reaksi yang menghasilkan pembentukan
endapan Ag (perak). Metode argentometri memiliki 3 macam yaitu metode
fajans, metode Volhard, dan metode mohr. Metode fajans adalah metode yang
menggunakan indicator adsorbs, sebagai kenyataan bahwa pada titik ekuivalen
indikator terabsorbsioleh endapan. Pada metode ini dinamai Kazamierz Fajans,
biasanya ditandai dengan suspensi hijau yang berubah merah muda. Sebelum
titik akhir titrasi, ion klorida tetap berlebih. Reaksi yang terjadi pada metode
fajans:
Ag+(aq) + Cl-(aq) →AgCl(s)
(endapan putih)
Pada metode volhard yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
klorida, bromida, dan iodide dalam suasana asam. Metode ini didasarkan pada
pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam nitrat, dengan menggunakan
ion besi (III) untuk meneliti ion tiosianat berlebih. Untuk indikatornya, metode
volhard menggunakan besi amonium sulfat. Dihasil akhir proses titrasi, indikator
ini akan berubah warna menjadi warna merah darah. Reaksi yang terjadi pada
metode volhard:
Ag+(aq) + Cl-(aq) →AgCl(s)
←(endapan putih)
Ag+(aq) + SCN-(aq) ↔AgSCN(s)
(endapan putih)
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+
(kompleks berwarna merah darah)
Sedangkan metode mohr adalah salah satu metode titrasi argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakuakn
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Metode mohr ini dapat dengan
sebagai indikator yang bertujuan untuk mengetahui warna dari titik akhir titrasi.
Suasana larutan harus netral, yaitu pada rentang pH 6,5 – 10. Bila pH > 10 (basa)
akan terbentuk endapan AgOH yang akan terurai menjadi Ag2O, sedangkan
apabila pH < 6,5 (asam), ion kromat akan bereaksi dengan H+ menjadi Cr2O72-.
Solusinya harus mendekati netral, karena perak hidroksida terbentuk pada pH
tinggi, sedangkan kromat membentuk H2CrO4 pada pH rendah, mengurangi
konsentrasi ion kromat, dan menunda pembentukan endapan. Karbonat dan
fosfat mengendap dengan perak, dan harus absen untuk mencegah hasil yang
tidak akurat. Reaksi yang terjadi pada metode mohr:
AgNO3 + NaCl →AgCl(s) ↓ putih
NaCl + K2CrO4 →Na2CrO4 ↓ kuning
AgCl(s) + K2CrO4 →Ag2CrO4 ↓ merah bata
Pada titrasi argentometri larutan standar primer yaitu larutan NaCl karena
sifatnya yang murni dan tidak mudah rusak. Sedangkan yang sebagai larutan
standar sekunder adalah larutan AgNO3 karena sifatnya yang tidak stabil dan
mudah rusak oleh cahaya matahari. Indikator yang digunakan adalah K2CrO4
karena menggunakan metode mohr. Untuk garam dapur memiliki kadra NaCl
sebesar maksimal 95%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat:
1. Erlenmeyer 3
2. Gelas beaker 100 mL 1
3. Gelas beaker 50 mL 1
4. Labu ukur 100 mL 1
5. Labu ukur 50 mL 1
6. Corong kaca 1
7. Pipet tetes 1
8. Pipet volume 10 mL 1
9. Pengaduk kaca 1
1. AgNO3
2. NaCl
3. Garam Dapur
4. K2CrO4
5. Aquadest
4.1 PERHITUNGAN
Titrasi 1 Titrasi 2
V. Akhir 10,7 10,6
V. Awal 0 0
V. Titrasi 10,7 10,6
10,7+10,6 21,3
V. Rata2 = = = 10, 65mL
2 2
Diketahui: Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl
= 23 + 35,5
= 58, 5 g/mol
L = 0,05
ek = 1
g . ek
Jawab: NNaCl = Mr . L
0,1448 . 1
= 58,5 . 0,05
0,1448
= 2,925
NNaCl = 0,0495 N
AgNO3 NaCl
V.N = V,N
10, 65 . NAgNO3 = 10 . 0,0495
10, 65 . NAgNO3 = 0,495
0,495
NAgNO3 = 10,65
NAgNO3 = 0,0464 N
b. Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur
Massa garam yang ditimbang = 0,402 gram
Titrasi 1 Titrasi 2
V. Akhir 14, 8 14, 7
V. Awal 0 0
V. Titrasi 14, 8 14, 7
14,8+14,7 29,5
V. Rata2 = = = 14, 75mL
2 2
50
Diketahui: Fp = 10 = 5
% = 53,124 %
4.2 PEMBAHASAN
Penentuan kadar NaCl dalam sampel garam dapur kali ini menggunakan
titrasi argentometri dengan metode mohr titrasi argentometri adalah titrasi yang
melibatkan ion Ag (perak) yang akan menghasilkan endapan berwarna putih jika
bereaksi dengan Cl- dari NaCl yang terdapat dalam garam dapur. Larutan AgNO3
yang digunakan pada titrasi sifatnya tidak stabil atau mudah rusak apabila terkena
cahaya matahari. Oleh karena itu, pada percobaan kali ini selain larutan AgNO3
dititrasi dengan buret amber,larutan AgNO3 juga distandarisasi terlebih dahulu
dengan larutan baku primer NaCl,serta menggunakan larutan K2CrO4 sebagai
indikator. Pada percobaan metode mohr kali ini,sampel garam dapur ditimbang
sebanyak 0,402 gram kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100
ml. lalu larutan sampel garam dapur tersebut dipipet 10 ml dan dimasukkan
kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan larutan indikator K2CrO4 sebanyak 0,5
ml. Selanjutnya dititrasi. Selama proses titrasi,setiap tetes larutan AgNO3 dari buret
tampak terjadi kekeruhan larutan pada erlenmeyer. Hal ini menyebabkan terjadinya
reaksi antara ion Ag+ dari AgNO3 dan ion Cl- dari NaCl yang terkandung dalam
garam dapur membentuk endapan putih AgCl. Reaksi ini terjadi:
AgNO3 + NaCl →AgCl(s) ↓ putih
Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna pada larutan menjadi warna
merah bata. Hal ini dikarenakan ion Cl- dalam sampel sudah habis bereaksi dengan
ion Ag+,sehingga Ag+ berlebih akan bereaksi dengan ion CrO42- membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. Reaksi ini terjadi:
AgCl(s) + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ merah bata.
Hasil kadar NaCl dalam sampel garam dapur yang kita dapat pada praktikum kali
ini adalah 53,124%. Hasil yang kita dapat ini tidak sesuai dengan standar kadar
NaCl pada umunya memiliki kadar 95%. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh
kurangnya ketelitian seperti pada pengisian AgNO3 kedalam buret amber yang
berbeda dari penglihatan garis meniscus,bisa juga karena larutan AgNO3 yang
terlalu lama didalam gelas kimia yang menyebabkan larutan AgNO3 sudah rusak,
Serta bisa juga dikarenakan saat melihat atau pembacaan volume meniscus pada
buret atau pada pipet volume yang berbeda dari sudut pandangan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
-Pada praktikum kali ini konsentrasi AgNO3 yang didapat setelah proses standa
risasi adalah 0,0464 N.
-Pada praktikum kali ini kadar NaCl dalam garam dapur yang didapat adalah 53,
124%.
-Siswa dapat memahami analisis presipitasi atau analisis argentometri dengan m
enggunakan metode mohr.
5.2 SARAN
-Pada saat praktikum proses titrasi beri alas kertas untuk mempermudah melihat
warna.
-Setelah praktikum, alat harus dibersihkan agar tidak ada sisa – sisa bahan
praktikum.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-
titrayasa/teknologi-pangan/bab-i/9544834
(diakses pada tanggal 1 Februari 2023)
https://hyprowira.com/blog/titrasi-argentometri
(diakses pada tanggal 1 Februari 2023)
https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-titrasi-pengendapan
(diakses pada tanggal 2 Februari 2023)
https://www.academia.edu/16366059/argentometri
(diakses pada tanggal 2 Februari 20223)