Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS TITRIMETRI DAN GRAVIMETRI

“PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR”

DISUSUN OLEH:
1. DESY WAHYUNINGTYAS (16)
2. FEBITIA LAUDYA ENGELENY (26)
3. AZZAHRA PRATIWI PUTRI (11)
4. ARMAN MAULANA (08)
5. FAJAR EKA SAPUTRA (24)
(XI KA 1)

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS

SMK NEGERI 1 MOJOANYAR

Tahun Pelajaran 2022/2023


DAFTAR ISI

Cover
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

Bab II Kajian Teori


2.1 Standarisasi Argentometri

Bab III Metodologi Penelitian


3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Prosedur Kerja

Bab IV Perhitungan dan Pembahasan


4.1 Perhitungan
4.2 Pembahasan

Bab V Simpulan dan Saran


5.1 Simpulan
5.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Garam merupakan salah satu sumber pangan yang memiliki kandungan


Natrium Kloridaa didalamnya, pemenuhan Natrium Klorida dalam tubuh
berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, dan mengatur fungsi
kerja otot jantung. Namun ada banyak jenis garam yang ada disekeliling kita
yang berbagai macam merk. Seperti garam dolphin, garam garena, garam
lodan, garam refina, garam cap kapal yang banyak dijumpai, garam tradisional
balinese (tergolong garam yang mahal). Natural pink himalaya salt, dan masih
banyak lagi.
Dengan merk yang berbeda -beda, garam tersebut dijual dengan cara yang
berbeda, ada yang mahal dan juga sebaliknya. Hal tesebut ada alasannya,
garam yang dijual mahal mungkin karena prose pembuatan yang
sederhana/tradisional dan kemurniannya masih terjamin tanpa tambahan zat
kimia apapun (biasanya memiliki kadra NaCl yang lebih tinggi). Garam yang
dijual murah karena terdapat tambahan zat lain seperti gula, air dan ada sisa
pencemaran air laut yang menempel pada garam.
Namun daris sederet garam tersebut, sebenarnya semua garam sama saja,
namun perlu diperhatikan takaran/pemakaian yang secukupnya saja. Nah pada
perlakuan kali ini kita menganalisa berapa kadar NaCl pada salah satu garam
yang kita komsumsi.

1.2 TUJUAN

-Siswa/i dapat memahami analisis presipitasi/analisis argentometri dengan men


ggunakan metode mohr.
-Siswa/i dapat melakukan standarisasi larutan perak nitrat (AgNO3) dengan la
rutan baku primer NaCl untuk mengetahui konsentrasi AgNO3.
-Siswa/i dapat menentukan kadar NaCl dalam garam dapur.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 STANDARISASI ARGENTOMETRI

Pada praktikum kali ini kita melakukan analisa untuk menentukan kadar
NaCl dalam garam dapur melalui titrasi argentometri dengan metode Mohr.
Titrasi argentometri adalah salah satu yang digunakan untuk menentukan kadar
zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan
endapan dendan ion Ag. Penamaan argentometri diambil dari kata argentum
yang artinya perak, hingga dinamakan titrasi argentometri karena mengandung
ion Ag. Titrasi argentometri disebut dengan titrasi presipitasi/pengendapan
karena titrasi tersebut mengalami reaksi yang menghasilkan pembentukan
endapan Ag (perak). Metode argentometri memiliki 3 macam yaitu metode
fajans, metode Volhard, dan metode mohr. Metode fajans adalah metode yang
menggunakan indicator adsorbs, sebagai kenyataan bahwa pada titik ekuivalen
indikator terabsorbsioleh endapan. Pada metode ini dinamai Kazamierz Fajans,
biasanya ditandai dengan suspensi hijau yang berubah merah muda. Sebelum
titik akhir titrasi, ion klorida tetap berlebih. Reaksi yang terjadi pada metode
fajans:
Ag+(aq) + Cl-(aq) →AgCl(s)
(endapan putih)

Pada metode volhard yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
klorida, bromida, dan iodide dalam suasana asam. Metode ini didasarkan pada
pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam nitrat, dengan menggunakan
ion besi (III) untuk meneliti ion tiosianat berlebih. Untuk indikatornya, metode
volhard menggunakan besi amonium sulfat. Dihasil akhir proses titrasi, indikator
ini akan berubah warna menjadi warna merah darah. Reaksi yang terjadi pada
metode volhard:
Ag+(aq) + Cl-(aq) →AgCl(s)
←(endapan putih)
Ag+(aq) + SCN-(aq) ↔AgSCN(s)
(endapan putih)
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+
(kompleks berwarna merah darah)
Sedangkan metode mohr adalah salah satu metode titrasi argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakuakn
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Metode mohr ini dapat dengan
sebagai indikator yang bertujuan untuk mengetahui warna dari titik akhir titrasi.
Suasana larutan harus netral, yaitu pada rentang pH 6,5 – 10. Bila pH > 10 (basa)
akan terbentuk endapan AgOH yang akan terurai menjadi Ag2O, sedangkan
apabila pH < 6,5 (asam), ion kromat akan bereaksi dengan H+ menjadi Cr2O72-.
Solusinya harus mendekati netral, karena perak hidroksida terbentuk pada pH
tinggi, sedangkan kromat membentuk H2CrO4 pada pH rendah, mengurangi
konsentrasi ion kromat, dan menunda pembentukan endapan. Karbonat dan
fosfat mengendap dengan perak, dan harus absen untuk mencegah hasil yang
tidak akurat. Reaksi yang terjadi pada metode mohr:
AgNO3 + NaCl →AgCl(s) ↓ putih
NaCl + K2CrO4 →Na2CrO4 ↓ kuning
AgCl(s) + K2CrO4 →Ag2CrO4 ↓ merah bata

Pada titrasi argentometri larutan standar primer yaitu larutan NaCl karena
sifatnya yang murni dan tidak mudah rusak. Sedangkan yang sebagai larutan
standar sekunder adalah larutan AgNO3 karena sifatnya yang tidak stabil dan
mudah rusak oleh cahaya matahari. Indikator yang digunakan adalah K2CrO4
karena menggunakan metode mohr. Untuk garam dapur memiliki kadra NaCl
sebesar maksimal 95%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : 1 Februari 2023


Tempat : Laboratorium Kimia Analisis

3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat:
1. Erlenmeyer 3
2. Gelas beaker 100 mL 1
3. Gelas beaker 50 mL 1
4. Labu ukur 100 mL 1
5. Labu ukur 50 mL 1

6. Corong kaca 1

7. Pipet tetes 1

8. Pipet volume 10 mL 1

9. Pengaduk kaca 1

10. Pipet filler 1

11. Botol semprot 1

12. Buret amber 1

13. Klem dan statif 1


*Bahan:

1. AgNO3

2. NaCl

3. Garam Dapur

4. K2CrO4

5. Aquadest

3.3 SKEMA KERJA

a. Pembuatan larutan NaCl 0,05 N 50 mL


Membuat larutan NaCl 0,05 N 50 mL

-menimbang 0,1448 gram NaCL


-memasukkan kedalam gelas kimia dan menambahkan aquades, lalu
aduk
-memasukkan kedalam labu ukur 50 mL
-menambahkan aquades hingga tanda tera
-dihomogenkan

Larutan NaCl 0,05 N 50 mL

b. Pembuatan larutan garam 0,05 N 100 mL

Membuat larutan garam 0,05 N 100 mL


mL

-menimbang 0,402 gram garam


-memasukkan kedalam gelas kimia, tambahkan aquades, lalu aduk
-memasukkan kedalam labu ukur 100 mL
-menambahkan aquades hingga tanda tera
-dihomogenkan

Larutan garam 0,05 N 100 mL


c. Standarisasi AgNO3 dengan NaCl

Standarisasi AgNO3 dengan NaCl

-memipet 10 mL NaCl, masukkan kedalam Erlenmeyer


-tambahkan 0,5 mL K2CrO4 (indikator)
-titrasi dengan AgNO3 hingga terjadi perubahan warna merah bata
-catat volume AgNO3
-titrasi dihentikan

Hasil standarisasi AgNO3 dengan NaCl

d. Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur

Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur

-memipet 10 mL garam, masukkan kedalam Erlenmeyer


-tambahkan 0,5 mL indikator K2CrO4
-titrasi dengan AgNO3 hingga terjadi perubahan warna merah bata
-catat volume AgNO3
-titrasi dihentikan

Hasil penentuan kadar NaCl dalam garam dapur


BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 PERHITUNGAN

Massa NaCl yang ditimbang= 0,1448 gram

Titrasi 1 Titrasi 2
V. Akhir 10,7 10,6
V. Awal 0 0
V. Titrasi 10,7 10,6
10,7+10,6 21,3
V. Rata2 = = = 10, 65mL
2 2

Diketahui: Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl
= 23 + 35,5
= 58, 5 g/mol
L = 0,05
ek = 1
g . ek
Jawab: NNaCl = Mr . L
0,1448 . 1
= 58,5 . 0,05

0,1448
= 2,925

NNaCl = 0,0495 N

AgNO3 NaCl
V.N = V,N
10, 65 . NAgNO3 = 10 . 0,0495
10, 65 . NAgNO3 = 0,495
0,495
NAgNO3 = 10,65

NAgNO3 = 0,0464 N
b. Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur
Massa garam yang ditimbang = 0,402 gram

Titrasi 1 Titrasi 2
V. Akhir 14, 8 14, 7
V. Awal 0 0
V. Titrasi 14, 8 14, 7
14,8+14,7 29,5
V. Rata2 = = = 14, 75mL
2 2

50
Diketahui: Fp = 10 = 5

Berat sampel garam (mg) = 0,402 gram


= 402 mg
V. AgNO3 = 14,75 mL
N. AgNO3 = 0,0495 N
BE NaCl = 58,5
𝑉 . 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝑁. 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝐵𝐸 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑥 𝐹𝑒
Jawab: % = x 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑚 (𝑚𝑔)

14,75 𝑥 0,0495 𝑥 58,5 𝑥 5


%= x 100
402
213,561
%= x 100
402

% = 53,124 %
4.2 PEMBAHASAN

Penentuan kadar NaCl dalam sampel garam dapur kali ini menggunakan
titrasi argentometri dengan metode mohr titrasi argentometri adalah titrasi yang
melibatkan ion Ag (perak) yang akan menghasilkan endapan berwarna putih jika
bereaksi dengan Cl- dari NaCl yang terdapat dalam garam dapur. Larutan AgNO3
yang digunakan pada titrasi sifatnya tidak stabil atau mudah rusak apabila terkena
cahaya matahari. Oleh karena itu, pada percobaan kali ini selain larutan AgNO3
dititrasi dengan buret amber,larutan AgNO3 juga distandarisasi terlebih dahulu
dengan larutan baku primer NaCl,serta menggunakan larutan K2CrO4 sebagai
indikator. Pada percobaan metode mohr kali ini,sampel garam dapur ditimbang
sebanyak 0,402 gram kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100
ml. lalu larutan sampel garam dapur tersebut dipipet 10 ml dan dimasukkan
kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan larutan indikator K2CrO4 sebanyak 0,5
ml. Selanjutnya dititrasi. Selama proses titrasi,setiap tetes larutan AgNO3 dari buret
tampak terjadi kekeruhan larutan pada erlenmeyer. Hal ini menyebabkan terjadinya
reaksi antara ion Ag+ dari AgNO3 dan ion Cl- dari NaCl yang terkandung dalam
garam dapur membentuk endapan putih AgCl. Reaksi ini terjadi:
AgNO3 + NaCl →AgCl(s) ↓ putih
Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna pada larutan menjadi warna
merah bata. Hal ini dikarenakan ion Cl- dalam sampel sudah habis bereaksi dengan
ion Ag+,sehingga Ag+ berlebih akan bereaksi dengan ion CrO42- membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. Reaksi ini terjadi:
AgCl(s) + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ merah bata.
Hasil kadar NaCl dalam sampel garam dapur yang kita dapat pada praktikum kali
ini adalah 53,124%. Hasil yang kita dapat ini tidak sesuai dengan standar kadar
NaCl pada umunya memiliki kadar 95%. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh
kurangnya ketelitian seperti pada pengisian AgNO3 kedalam buret amber yang
berbeda dari penglihatan garis meniscus,bisa juga karena larutan AgNO3 yang
terlalu lama didalam gelas kimia yang menyebabkan larutan AgNO3 sudah rusak,
Serta bisa juga dikarenakan saat melihat atau pembacaan volume meniscus pada
buret atau pada pipet volume yang berbeda dari sudut pandangan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

-Pada praktikum kali ini konsentrasi AgNO3 yang didapat setelah proses standa
risasi adalah 0,0464 N.
-Pada praktikum kali ini kadar NaCl dalam garam dapur yang didapat adalah 53,
124%.
-Siswa dapat memahami analisis presipitasi atau analisis argentometri dengan m
enggunakan metode mohr.

5.2 SARAN

-Pada saat praktikum proses titrasi beri alas kertas untuk mempermudah melihat
warna.

-Setelah praktikum, alat harus dibersihkan agar tidak ada sisa – sisa bahan

praktikum.

-Pastikan saat melihat meniscus dengan teliti.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-
titrayasa/teknologi-pangan/bab-i/9544834
(diakses pada tanggal 1 Februari 2023)

https://hyprowira.com/blog/titrasi-argentometri
(diakses pada tanggal 1 Februari 2023)

https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-titrasi-pengendapan
(diakses pada tanggal 2 Februari 2023)

https://www.academia.edu/16366059/argentometri
(diakses pada tanggal 2 Februari 20223)

Anda mungkin juga menyukai