PENDAHULUAN
2 Metode penguapan
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan
komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara
yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan
dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga
komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu
pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap.
Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat)
dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel
sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang
menguap. Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130oC, garam-
garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan
kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal
3 Metode elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut
menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri
Air Kristal dari Kristal barium akan keluar atau menguap kalau dipanaskan diatas
100C. tetapi pemanasan yang lebih tinggi (sampai 800-900C) tidak akan
mengganggu penetapan kadar air ini karena BaCl2 anhidrous sangat stabil dan
sukar menguap. Penentuan kadar air ini termasuk salah satu bagian dari analisa
kualitatif yang penting. Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan
memanaskan zat yang akan dianalisa pada temperature 100-105C selama
beberapa waktu sampai dicapai berat yang konstan. Kalau diketahui dengan pasti
bahwa zatnya, setelah melepaskan air, adalah stabil terhadap pemanasan,
pemanasan yang lebih tinggi akan mengganggu hasil penetapannya. Termasuk
dalam jenis ini, yaitu jenis yang boleh dipanaskan pada temperature yang tinggi
adalah penentuan kadar air Kristal dari :
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Cawan porselin
- Dipa
naska
n
selam
Bobot tetap
- Ditimbang
- Dimasukkan ke dalam gelas piala 800 mL yang dilengkapi
dengan batang pengaduk dan gelas arloji
- Dilarutkan dengan 25 mL aquades
- Ditambahkan 0,5 mL HCl pekat
- Diencerkan hingga volume 200 mL
- Didihkan
-- Ditetesi larutan BaCl2 5% 10-12 mL Ditambahkan 3 mL
- BaCl
Diaduk
2
-- Diuji filtratnya dengan BaCl2 5% Dibiarkan mengendap
- Dipanaskan dalam penangas air selama 1 jam
- Diuji kesempurnaan endapannya
- endapan
Disaring dengan kertas saring
- Dicuci dengan air panas
- Dilipat kertas saringnya
- Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui
Hasil
Endapan putih
BAB IV
Ke- 1 2 Rata
-rata
Berat cawan kosong 32, 32, 32,7
748 749 491
5 7
Berat cawan + 33, 33, 33,6
BaCl2.2H2O 650 650 503
3 3
Berat sampel 0,9 0.9 0,90
BaCl2.2H2O 018 006 12
Berat cawan+ 33, 33, 33,3
BaCl2.2H2O 350 347 4865
(setelah pemanasan) 1 2
Perhitungan :
a Penentuan kadar air dari BaCl2.XH2O
= 33,4720 g
Data penimbangan :
Berat cawan kosong 23,402
8 gram
Berat cawan + residu 23,700
BaSO4 3 gram
Berat residu BaSO4 0,2975
gram
Berat Sampel Ba 2+
0,3009
gram
Ar Ba berat residu
Kadar Ba (%) = x x 100 %
Mr BaSO4 berat sampel
137 0,2975
Kadar Ba (%) = x x 100 %
233 0,3009
= 58,134 %
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, BaCl2 dijadikan sampel untuk diendapkan.
Sebelum pengendapan, larutan sampel barium diasamkan dahulu dengan asam
yang mengandung ion senama. Ini berguna untuk membantu pengendapan,
karena untuk mencegah barium membentuk senyawa yang lainnya selain
BaSO4.
Pengendapan dilakukan saat suasana panas dan asam, penambahan
dilakukan secara perlahan. Keadaan ini bertujuan agar endapan yang
terbentuk besar-besar sehingga mudah untuk disaring. Setelah endapan
terbentuk dilakkukan pemanasan selama 30 menit (digest) ini juga dilakukan
untuk memperbesar ukuran partikel dan mengurangi pengotor.
Pencucian endapan pertama dengan menggunakan air panas yang
mengandung sedikit asam. Asam yang digunakan adalah H 2SO4. Asam
tersebut dipilih sebagai ion senama dari endapan, sehingga dapat memperkecil
kelarutan.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan ini, didapat kadar air bebas BaCl 2.XH2O dan kadar barium
dalam sampel sebagai BaSO4 sebagai berikut :
Kadar air dalam BaCl2.XH2O adalah 33,4720 %
BaCl2.XH2O BaCl2.2H2O
Kadar Barium dalam sampel BaCl2.2H2O sebagai BaSO4 adalah 58,134 %
DAFTAR PUSTAKA
Christian, Analytical Chemistry, Fifth Editions, Jhon Wiley and son Inc, New
York,1999.
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar. Bandung:ITB
Day, R.A and A.L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6,
Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN
Tugas penahuluan
5) Apakah kandungan air yang dihitung dalam sampel merupakan kandungan air
total?
Jawaban :
Tidak, kadar air yang dihitung dalam sample yang dipanaskan pada suhu
100C hanya kadar air bebas. Sedangkan kadar air dalam kristalmbutuh suhu
yang lebih tinggi untuk dapat teruapkan dan keluar dari kisi kristal.
6) Bagaimana prinsip kerja dari penentuan kadar air kristal dari barium klorida?
Jawaban :
Sampel BaCl2 ditimbang secara kuantitatif, kemudian dipanaskan pada suhu
100-105OC berat air merupakan kehilangan berat setelah pemanasan ,
sehingga kadar air kristal dapat dihitung.
7) Kenapa pengendapan dari Barium harus dilakukan dalam suasana asam, yaitu
dengan adanya penambahan HCl pekat?
Jawaban :
Karena pengendapan akan berlangsung lambat dengan adanya asam ,
sehingga ukuran parikel endapan yang akan dihasilkan akan lebih besar.
8) Kenapa pengendapan dilakukan dalam suasana panas?
Jawaban :
Untuk memperkecil kelarutan endapan yang terbentuk, sehingga tidak terjadi
peptidasi pada endapan , dan pengendapan berlangsung kuantitatif.