Oleh : Mudjijono*)
Ringkasan
Pewarnaan Logam sangat diperlukan untuk memperoleh warna logam seakan-akan asli bukan
permukaan cat pada logam. Bahan-bahan logam baik sebagai asesoris maupun funsgsi utama
akan lebih menarik dengan pewarnaan logam bukan cat. Kesan warna yang indah dan bermutu
tinggi, pewarnaan logam menggunakan teknik chemical-plating atau sering dikenal dengan
chemical coating. Prinsip dasar dari metal-chemical coating adalah reaksi redoks seperti yang
terjadi pada elektroplating. Pada elektroplating reaksi tak spontan didorong oleh arus listrik
sehingga terjadi reduksi logam pada katoda dan hasil reduksi melapisi katodanya. Sedangkan
chemical coating yang juga dapat disebuat conversion coating, menggunakan prinsip reaksi
spontan dari bahan kimia dengan permukaan logam dan hasil reaksi menempel pada permukaan
logam tersebut. Hasil reduksi yang terjadi pada larutan pewarna beraviliasi dengan hasil oksidasi
logam membentuk warna pada permukaan logam.
Pendahuluan
Walaupun telah tersaingi oleh kehadiran plastik atau polimer, logam masih sangat mendominasi
bahan baku barang fungsional untuk kehidupan manusia, dimana telah ribuan tahun sejak
ditemukannya, logam menggantikan batu. Teknologi metalurgi mengalami perkembangan yang
hebat sehingga fungsi dari logam seakan tak jenuh dalam menyangga kebutuhan hidup manusia.
Peralatan rumah tangga, mesin, tools, dan asesoris tak lepas dari logam.
Pewarnaan logam ditujukan untuk beberapa keperluan seperti penahan korosif dan peningkatan
penampilan (fasion). Memang secara fungsi pewarnaan lebih terbatas dibandingkan dengan
pelapisan/plating, dimana plating dapat berfungsi sebagai penahan korosi, fasion, pengaturan
paramagnitig, pengaturan resistansi listrik, dan lain-lainnya. Tetapi pewarnaan secara chemical
coating memberikan variasi warna yang lebih banyak sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih
luwes.
Ada tiga poin penting untuk diingat ketika melakukan pewarnaan logam:
1. pekerjaan harus bersih sempurna;
2. semua larutan kimia ketika tidak digunakan harus disimpan dalam botol yang ditutup rapat.
3. penyelesaian kerja harus dilakukan perlindungan untuk menjaga warna tetap bertahan dengan
sejenis lapisan pernis atau wax.
<Edited>
Teori
Pada dasarnya semua logam mempunyai warna kilap yang sudah indah disebut warna metalik,
ada yang mengkilap putih seperti besi, seng, alumnium, krom, tin, adapula yang berwarna kuning
seperti emas, tembaga dll. kilap logam ini akan cepat hilang untuk logam-logam yang bukan
merupakan logam mulia, hal ini disebabkan oleh kereaktifan logam yang tinggi terutama
oksidasinya dengan oksigen diudara. Logam membentuk oksida logam ketika reaksi dengan
oksigen:
Oleh karena itu paling utama dalam mengelola warna logam tetap awet adalah melindungi
permukaan logam dari oksidasinya.
Beberapa oksida logam sangat erat melekat pada logamnya sehingga melindungi proses oksidasi
lanjutan sehingga logam akan terlindungi dari reaksi oksidasi yang merapuhkan karakter logam
itu sendiri. Hal ini terjadi pada logam-logam seperti alumunium, krom, dan campuran-
campurannya. Bahkan oksida yang transparan membuat kenampakan seakan-akan tidak ada
oksidasi yang terjadi, karena warna logam hampir tidak terkurangi. Tetapi tidak demikian
dengan logam besi, oksida besi sangat rapuh dan terangkat dari logamnya, sehingga memberikan
efek percepatan reaksi oksidasi karena terjadinya situs-situs positif dan negatif.
Pewarnaan logam dapat dilakukan dengan memanfaatkan warna logam dan campurannya,
misalnya warna tembaga-cobalt memberikan efek warna coklat sampai hitam yang indah
tergantung komposisi dan suhu maupun logam yang diwarnainya. Pewarnaan dengan
pencelupan memanfaatkan reaksi pendesakan logam-ionlogam
M1(s) + ion M2(aq) + ion M3(aq) > ion M1(aq) + M2(s) + ion M3(s)
dimana logam M2 dan M3 hasil reaksi menempel pada permukaan logam M1 sebagai subtrat
(benda kerja)
yang perlu diperhatikan akan menjaga agar senyawa komplek tidak larut lagi dalam air karena
pada umumnya senyawa komplek larut dalam air.
Benda kerja disiapkan dengan pembersihan dan memberikan efek pori-pori akan mudah
menyerap sistem garam maupun logam lain. Ini dilakukan dengan memanfaatkan reaksi logam
dengan asam. Beberapa campuran asam pada umumnya digunakan, reaksi asam dan logam
seperti pada reaksi yang ditunjukkan di atas.
Beberapa catatan tentang pewarnaan yang banyak digunakan adalah sebagai berikut:
<Edited>
Logam Alumunium
Aluminium yang akan diwarnai harus dibersihkan dulu dari pengotor dengan larutan NaOH
panas, kemudian larutan HCL encer dan dibilas dengan air, lalu dikeringkan.
B. Persiapan Pewarna:
a. Warna Hitam:
3. MTK 450S 65 gr
4. MTK 44CA 32 gr
5. Aquades 3,8 Lt
1. Kalium permanganat 10 gr
2. Asam nitrat 4 gr
3. MTK 420 S 25 gr
4. Aquades 1 Lt
Cara Kerja:
1. Semua bahan dicampurkan dalam wadah plastik tahan panas atau stainlessteel dan dipanaskan
kira-kira 80 derajad celcius.
b. Warna Biru
Persiapan Bahan
Aquadest 1 Lt