B. Prinsip Dasar
Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna,
serta terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H₂O karena
air memiliki sifat yang hampir bisa digunakan untuk apa saja maka air
merupakan zat yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan
(tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain matahari yang
merupakan sumber energi. Air dapat berupa air tawar dan air asin (air
laut) yang merupakan bagian terbesar di bumi ini. Di dalam lingkungan
alam proses, perubahan wujud, gerakan aliran air (di permukaan tanah, di
dalam tanah, dan di udara) dan jenis air mengikuti suatu siklus
keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi (Kodotie &
Sjarief, 2010).
C. Reaksi
a) Keasaman Dalam Air Dengan Metode Titrimetrik
B. Cara Kerja
a) Percobaan Keasaman dengan Titrimetrik
a. Penetapan Kenormalan Larutan Baku NaOH
1. Larutan asam oksalat 0.05 N sebanyak 15 mL diukur secara
duplo dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 50 mL.
2. Kemudian, indikator fenolftalein ditambahkan sebanyak 3
tetes.
3. Larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0.02 N sampai
larutan tidak berwarna menjadi merah muda seulas.
4. Volume pemakaian larutan NaOH dicatat (mL).
5. Pengujian diulangi jika terdapat jika terdapat perbedaan
pemakaian secara duplo lebih dari 0.10 mL.
6. Hasilnya dirata-ratakan jika kurang atau sama dengan 0.10 mL.
7. Kenormalan larutan baku NaOH dihitung.
b. Pengujian
1. Sebanyak ± 2ml sampel diukur ke dalam tabung reaksi.
2. 3 tetes indikator metil jingga ditambahkan.
3. Jika terjadi warna merah jingga, 100 ml sampel diukur ke
dalam Erlenmeyer 250 ml dan tambahkan 3 tetes indikator
metil jingga dan dititrasi dengan larutan NaOH 0.02 N hingga
menjadi warna kuning. Kemudian volume larutan NaOH yang
digunakan, dicatat.
4. Jika terjadi warna kuning, 100 ml sampel diukur dan
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan kemudian 3
tetes indikator fenolftalein ditambahkan.
5. Sampel dititrasi dengan larutan NaOH 0.02 N sampai berwarna
merah muda dan kemudian volume larutan NaOH yang
digunakan, dicatat.
6. Jika terjadi perbedaan pemakaian NaOH dalam titirasi secara
duplo lebih dari 0.10 ml, pengujian diulangi. Bila kurang dari
0.10 ml maka hasilnya dirata-ratakan untuk perhitungan kadar
keasaman.
Gambar 1.1
Perubahan
Warna Hasil
Titrasi Asam
Oksalat
2. 10 ml 23.9 Tidak Pink
berwarna seulas
Gambar 1.2
Perubahan
Warna Hasil
Titrasi Asam
Oksalat
Tabel 3.2 Hasil Perubahan Warna Air Sampel dengan Indikator Metil
Jingga
Volume Volume
Perubahan Warna Keterangan
Sampel Air NaOH
50 ml 1.7 ml Kuning
Gambar 1.3
Hasil Perubahan
Warna Air Sampel
dengan Indikator
Metil Jingga
B. Perhitungan
a. Percobaan Keasaman dengan Titrimetrik
Rumus Perhitungan:
𝐴𝑥𝐵
- Normalitas Larutan Baku NaOH (1) = 𝐶
=
𝑉𝑜𝑙. 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝑁 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑉𝑜𝑙. 𝑁𝑎𝑂𝐻
10 𝑚𝑙 𝑥 0.05 𝑁
= 23.8 𝑚𝑙
= 0.021 N
𝐴𝑥𝐵
- Normalitas Larutan Baku NaOH (2) = 𝐶
10 𝑚𝑙 𝑥 0.05 𝑁
= 23.9 𝑚𝑙
= 0.02092 N
0.021 𝑁 + 0.02092 𝑁
= 2
0.04192
= 2
= 0.02096 N
= 0.72 mg/L
= 35.632 mg CaCO₃/L
0,025
0,02
0,015
0,01 y = 0,0003x + 0,0017
R² = 0,9708
0,005
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Konsentrasi (Unit Pt-Co)
0,011 𝐴−0,0017
𝑥=
0,0003
𝑥 = 31 Unit Pt-Co
C. Pembahasan
Prinsip pengujian yang digunakan pada percobaan keasaman
dalam air dengan metode titrimetrik adalah keseimbangan keasaman
yang didapat menggunakan indikator fenolftalein (PP) dan metil jingga.
Dari hasil percobaan tersebut didapatkan nilai standarisasi normalisasi
NaOH pada pengujian pertama didapatkan hasil sebesar 0.021 N dan
pada pengujian kedua didapatkan sebesar 0.02092 N. Dari hasil pengujian
pertama dan pengujian kedua, kita dapat mencari rata-ratanya dan hasil
rata-rata yang diperoleh adalah 0.02096 N. Maka, dengan diketahui hasil
perhitungan di atas kita dapat mencari nilai kadar keasaman yang
terdapat pada sampel. Nilai kadar keasaman pada percobaan keasaman
dalam air dengan metode titrimetrik diperoleh sebesar 35.632 N.
B. Saran
Saran untuk percobaan ini adalah praktikan agar lebih berhati-hati
lagi dan memahami semua prosedur pengerjaan praktikum, cara
menggunakan alat percobaan, dan materi tentang percobaan. Karena
dengan itu, percobaan dapat memudahkan praktikan dalam menulis
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, R. and Kurniawati, D. 2021. “Pengembangan Soal berpikir kritis pada
materi asam Basa Dan titrasi asam basa,” Entalpi Pendidikan Kimia, 2(1),
pp. 66–76.
Kodoatie, Robert J., dan Roestam, Syarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta:
Andi.
Mustikaningrum, M. 2015. Aplikasi Metode Spektrofotometri Visibel Genesys-
20 Untuk Mengukur Kadar Curcuminoid Pada Temulawak (Curcuma
Xanthorrhiza). Jakarta: Universitas Diponegoro.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 492/MENKES/PER/IV/2010 Persyaratan
Kualitas Air Minum. 19 April 2010. Jakarta.
Raharjo, R. 2019. Penetapan Bahan organik Tanah tandus secara
spektrofotometri & titrimetri. Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan, 1(1), 33.