Anda di halaman 1dari 24

KALIBRASI DAN

VERIFIKASI BURET
KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA ANALISIS
SMK-SMTI YOGYAKARTA
TUJUAN

1. Memahami metoda/prinsip kerja yang digunakan pada


kalibrasi buret.
2. Melakukan kalibrasi dan verifikasi buret.
DASAR TEORI

 Buret (burette) adalah salah satu alat ukur kuantitatif


dengan tingkat ketelitian tinggi.
 Buret digunakan dalam titrasi.
 Kapasitas buret bermacam-macam, antara lain: 10, 25,
dan 50 ml.
DASAR TEORI

Jenis-jenis buret berdasarkan kapasitasnya:


a. Makroburet : buret yang kapasitasnya 50 ml, skala terkecilnya
dapat dibaca sampai 0,10 ml.
b. Buret semimikro : buret yang kapasitasnya 25 ml, skala
terkecilnya dapat dibaca sampai 0,05 ml.
c. Buret mikro : buret yang kapasitasnya 10 ml, skala terkecilnya
dapat dibaca sampai 0,02 ml.
DASAR TEORI

Jenis-jenis buret di laboratorium:


a. Buret asam (dengan cerat kaca), digunakan untuk larutan yang
bersifat asam, netral (seperti tiosulfat atau KCNS), dan larutan
pengoksidasi (seperti kalium kromat, perak nitrat atau iodium).
b. Buret basa (dengan cerat karet atau polietilena), digunakan
untuk larutan yang bersifat basa (seperti NaOH) dan netral.
c. Buret Amberglass, digunakan untuk larutan yang mudah terurai
oleh cahaya (seperti kalium permanganat atau iodium).
d. Buret Schellbach, dinding dalam buret bagian belakang
dilengkapi dengan garis biru di atas dasar putih yang berfungsi
untuk mempermudah pembacaan.
DASAR TEORI

Menurut ASTM (American Standard Testing and Material) dan BS


(British Standards), buret dibagi dalam 2 kelas berdasarkan
akurasinya, yaitu:
 Kelas A untuk akurasi tinggi (High Grade)

Buret kelas A biasanya digunakan untuk kegiatan penelitian atau


analisis yang memerlukan ketelitian tinggi. Buret kelas A dibuat
dari gelas yang mempunyai nilai muai panjang yang kecil,
sehingga pemuaiannya hanya sedikit dipengaruhi oleh perbedaan
suhu.
 Kelas B untuk akurasi rendah (Lower Grade)

Buret kelas B biasanya digunakan untuk pendidikan atau


kegiatan analisis yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
DASAR TEORI

Tabel Toleransi Volume Buret

Kapasitas Buret Kelas A Buret Kelas B


(ml) (ml) (ml)
10  0,02  0,04
20  0,03  0,06
50  0,05  0,10
100  0,10  0,20
DASAR TEORI

 Buret harus dikalibrasi sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan agar


hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur standar/alat ukur
yang sudah ditera.
 Prinsip dasar kalibrasi buret adalah penetapan volume air yang
dipindahkan oleh buret berdasarkan massa yang dipindahkan pada
suhu tertentu. Apabila densitas air diketahui, maka volume terkoreksi
dapat ditentukan. Harga densitas air () pada berbagai suhu dapat
dilihat pada tabel.
 Dari pengukuran tersebut dapat diketahui volume air yang
dipindahkan oleh buret dan membandingkan antara faktor koreksi
(penyimpangan) dari perhitungan dengan faktor koreksi yang tertulis
pada alat atau toleransi pengukuran alat berdasarkan standar ASTM.
ALAT DAN BAHAN

1. Alat
 Buret 50 ml
 Erlenmeyer 250 ml
 Neraca analitik
 Termometer

2. Bahan
 Akuades
PROSEDUR KERJA

1. Pencatatan Spesifikasi Peralatan


a. Catat dengan baik spesifikasi neraca yang
digunakan, minimal meliputi : merk, tipe,
kapasitas.
b. Catat dengan baik spesifikasi buret yang akan
diverifikasi, minimal meliputi merk, tipe,
kapasitas, toleransi dan pembacaan skala
terkecil.
PROSEDUR KERJA

2. Verifikasi Buret
a. Cuci dan bilas erlenmeyer dengan alkohol lalu keringkan. Timbang
erlenmeyer kosong. Catat bobot yang tertera pada neraca sebagai
(A).
b. Erlenmeyer yang telah kering tidak boleh tersentuh langsung dengan
kulit tangan, maka digunakan kertas saring sebagai media untuk
memegang erlenmeyer.
c. Pastikan buret yang akan diverifikasi dalam kondisi yang bersih.
d. Isikan buret 50 ml dengan air suling yang suhunya sesuai dg suhu
penunjukkan alat hingga tinggi  1 cm diatas tanda garis nol.
e. Impitkan air pada tanda garis nol (gunakan kertas saring dan batang
pengaduk untuk menghisap sisa air yang menempel pada dinding
buret).
PROSEDUR KERJA

f. Keluarkan akuades sampai meniskus tepat pada angka 10 ml


dan tampung dalam erlenmeyer yang sudah ditimbang.
g. Timbang erlenmeyer yang berisi akuades tersebut, catat
beratnya (B).
h. Ulangi prosedur nomor f dan g untuk volume 10 ml, 20 ml, 30
ml, 40 ml, dan 50 ml masing-masing sebanyak 3 kali
pengulangan.
i. Ukur suhu akuades. Tentukan densitas air berdasarkan tabel.
j. Hitung volume buret yang terukur dan tentukan besarnya
penyimpangan/koreksinya.
VIDEO PRAKTIKUM
DATA PENGAMATAN

1. Data Spesifikasi Alat Buret


 Nama Alat : ..................................................
 Merk : ..................................................
 Kapasitas : ..................................................
 Toleransi/faktor koreksi : .............................
 Kelas : ..................................................
 Jenis alat ukur : ..............................................
 Suhu pengukuran : ........................................
DATA PENGAMATAN

2. Data Neraca
 Nama Alat : ..................................................
 Merk : ..................................................
 Kapasitas : ..................................................
DATA PENGAMATAN

3. Hasil Kalibrasi
a. Volume 10 ml

Berat erlenmeyer Berat erlenmeyer +


Berat akuades
No kosong akuades Suhu akuades
(B - A)
(A) (B)

1. 113,5510 g 123,5289 g ....... g 29,5 C


2. 115,2075 g 125,1856 g ....... g 29,5 C
3. 112,7866 g 122,7643 g ....... g 29,5 C
Rata-rata ....... g 29,5 C

Densitas akuades () = .......... g/ml


DATA PENGAMATAN

b. Volume 20 ml
Berat erlenmeyer Berat erlenmeyer +
Berat akuades
No kosong akuades Suhu akuades
(B - A)
(A) (B)

1. 113,5510 g 133,4868 g ....... g 29,5 C


2. 115,2075 g 135,1435 g ....... g 29,5 C
3. 112,7866 g 132,7221 g ....... g 29,5 C
Rata-rata ....... g 29,5 C

Densitas akuades () = .......... g/ml


DATA PENGAMATAN

c. Volume 30 ml
Berat erlenmeyer Berat erlenmeyer +
Berat akuades
No kosong akuades Suhu akuades
(B - A)
(A) (B)

1. 113,5510 g 143,4447 g ....... g 29,5 C


2. 115,2075 g 145,1015 g ....... g 29,5 C
3. 112,7866 g 142,6801 g ....... g 29,5 C
Rata-rata ....... g 29,5 C

Densitas akuades () = .......... g/ml


DATA PENGAMATAN

d. Volume 40 ml
Berat erlenmeyer Berat erlenmeyer +
Berat akuades
No kosong akuades Suhu akuades
(B - A)
(A) (B)

1. 113,5510 g 153,4027 g ....... g 29,5 C


2. 115,2075 g 155,0597 g ....... g 29,5 C
3. 112,7866 g 152,6378 g ....... g 29,5 C
Rata-rata ....... g 29,5 C

Densitas akuades () = .......... g/ml


DATA PENGAMATAN

e. Volume 50 ml
Berat erlenmeyer Berat erlenmeyer +
Berat akuades
No kosong akuades Suhu akuades
(B - A)
(A) (B)

1. 113,5510 g 163,3608 g ....... g 29,5 C


2. 115,2075 g 165,0176 g ....... g 29,5 C
3. 112,7866 g 162,5965 g ....... g 29,5 C
Rata-rata ....... g 29,5 C

Densitas akuades () = .......... g/ml


PERHITUNGAN

  Volume terukur =
 Penyimpangan = volume terukur – kapasitas alat

Catatan:
Perhitungan Volume terukur dan penyimpangan
dilakukan untuk masing-masing Volume buret 10, 20,
30, 40, dan 50 ml.
Kemudian dihitung penyimpangan rata-rata untuk
dibandingkan dengan faktor koreksi/toleransi buret.
SELAMAT BELAJAR
PEMBAHASAN
 Kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan hubungan atau
membandingkan antara hasil pengukuran dengan standard yang
tertelusur ke satuan internasional dengan tujuan mengetahui
keakuratan suatu alat ukur. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan
koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat ukur.
 Prinsip kerja kalibrasi buret menggunakan metode gravimetri, yaitu
penimbangan berat cairan yang ditampung atau dipindahkan oleh
alat ukur tersebut pada suhu tertentu. Apabila kerapatan/densitas
cairan tersebut diketahui, maka volume terkoreksi dapat ditentukan.
 Prinsip dasar kalibrasi buret adalah penetapan volume air yang
dipindahkan oleh buret berdasarkan massa yang dipindahkan pada
suhu tertentu. Apabila densitas air diketahui, maka volume
terkoreksi dapat ditentukan.
 Pencatatan spesifikasi peralatan bertujuan untuk
mengetahui spesifikasi

Anda mungkin juga menyukai