I. DESKRIPSI
1. Tujuanp
2. Ruang Lingkup
3. Acuan
4. Istilah dan Definisi
1. Prinsip
2. Peralatan dan Bahan Penunjang Uji
3. Persiapan dan Pengawetan Contoh Uji
4. Persiapan Pengujian
5. Perhitungan
6. Jamianan Mutu dan Pengendalian Mutu
7. Rekomendasi
1. RUANG LINGKUP
Pengujian ini dilakukan terhadap semua aspal padat, selanjutnyahasilnya dapat
digunakan dalam pekerjaan perencanaan campuran serta pengendalian mutu
perkerasan jalan
a. Pengertian
Berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal padat dan berat air
suling dengan isi yang sama pada suhu 250C atau 15,60C.
b. Manfaat dan Tujuan
1) Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan
pengujian berat jenis aspal padat dan ter dengan piknometer
2) Tujuan
Tujuan metode ini adalah untuk menentukan berat jenis aspal padat.
2. REFERENSI
SNI 06-2441-199
SK SNI M-30-1990-1
4. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
e. Panaskan contoh bitumen atau ter sejumlah 100 gram, sampai menjadi cair dan
aduklah untuk mencegah pemanasan setempat; pemanasan tidak boleh lebih
dari 30 menit pada suhu 1110C atas titik lembek aspal
f. Tuangkan benda uji tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi
¾ bagian;
g. Biarkan piknomter sampai dingin, selama tidak kurang dari 40 menit dan
timbanglah dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg; (C)
h. Isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa
ditekan, diamkan agar gelembung-gelembung udara keluar
i. Angkatlah becana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya
kemudian tekanlah penutup hingga rapat, masukkan dan diamkan bejana ke
dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, angkat keringkan,
dan timbanglah piknometer (D)
Keterangan :
= berat jenis aspal
A = berat piknometer (dengan penutup (gram)
B = berat piknometer berisi air (gram)
C = berat piknometer berisi aspal (gram)
D = berat piknometer berisi air dan aspal (gram)
6. DOKUMEN TERKAIT
Laporan berat jenis aspal padat sampai tiga angka di belakang koma
LAMPIRAN B
LAIN-LAIN
GAMBAR 1 TERMOMETER