BAB V
BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER
(SPECIFIC GRAVITY OF SEMI-SOLID BITUMINOUS
MATERIALS)
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun demikian
perilaku/respon material bahan bitumen tersebut terhadap suhu pada prinsipnya
membentuk suatu spectrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur
penyusunnya. Bitumen keras adalah bitumen yang berbentuk padat pada saat keadaan
penyimpanan (suhu ruang). Sedangkan ter adalah material yang mirip dengan
bitumen, hanya saja merupakan hasil proses penyulingan dari batu bara.
Nilai penetrasi bitumen adalah nilai yang menyatakan derajat kekerasan
bitumen. Umumnya dipakai pada bitumen jenis penetrasi grade bitumen. Jenis
bitumen yang sudah berbentuk cair karena telah dicampur dengan bahan pencair yang
mudah menguap seperti bensin, solar, dan minyak tanah disebut juga cutback grades
bitumen.
Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau ter
terhadap berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan
dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen dan/atau ter dalam wadah
yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi berat jenis air
sama dengan satu). Dalam perkerasan jalan bitumen berfungsi sebagai pelekat dan
pengisi rongga antara agregat halus dan agregat kasar.
Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan perbandingan penentuan berat
jenis suatu material sebenarnya bisa dilakukan secara kualitatif dan visualisasi yaitu
dengan cara membandingkan berat jenis air. Berat jenis dari bitumen sangat
tergantung pada nilai penetrasi dan suhu dari bitumen itu sendiri. Macam-macam
berat jenis bitumen dan kisaran nilainya adalah sebagai berikut:
a. Penetration grade bitumen dengan berat jenis antara 1,010 (untuk bitumen
dengan penetrasi 300) sampai dengan 1,040 (untuk bitumen dengan penetrasi
25).
b. Bitumen yang telah teroksidasi (oxidized bitumen) dengan berat jenis berkisar
antara 1,015 sampai dengan 1,035.
c. Hard grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 1,045 sampai dengan
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
1,065.
d. Cutback grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 0,992 sampai
dengan 1,007.
e. Standar pengujian untuk berat jenis bitumen keras dan ter menurut SK SNI M-
30- 1990-F berkisar antara 1,015 sampai dengan 1,035.
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
4. Angkatlah bejana dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling
kemudian tutup piknometer tanpa ditekan.
5. Letakkan piknometer dalam bejana dan tekanlah penutup sampai rapat;
kembalikan bejana isi piknometer kedalam bak perendam. Diamkan bejana
tersebut di dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit,
kemudian angkatlah piknometer dan keringkan dengan lap. Timbanglah
dengan ketelitian 1 mg (B).
6. Tuangkan benda uji tersebut kedalam piknometer yang telah kering hingga
terisi ¾ bagian.
7. Biarkan piknometer sampai dingin, waktu tidak kurang dari 40 menit dan
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
8. Isilah piknometer dengan benda uji dan air suling dan tutuplah tanpa ditekan,
diamkan agar gelembung-gelembung udara keluar.
9. Angkat bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer didalamnya dan
kemudian tekanlah penutup hingga rapat. Masukkan dan diamkan bejana ke
dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit.
10. Angkat, keringkan, dan timbanglah piknometer (D).
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
No Kegiat Uraian
an
Contoh dipanaskan
1 Pembukaan Contoh Pembacaan suhu
Mulai Jam = 13.15 oven 58°C
Selesai Jam = 13.40
Didiamkan di suhu
2 Mendinginkan Contoh ruangan Mulai Jam =
13.40
Selesai Jam = 14.10
Direndam pada suhu
3 Mencapai Suhu Pembacaan suhu
25°C Mulai Jam = 14.10 waterbath 25°C
Pemeriksaan
Selesai jam = 14.40
Sampel 2
Berat Air / Isi Piknometer = B–A
= 121,6 – 54,6
= 67 gr
Berat Contoh (Bitumen) = C–A
= 75,6 – 54,6
= 21 gr
Berat Air = D–C
= 127,6– 75,6
= 52 gr
Isi Bitumen = Berat Air / Isi Piknometer – Berat Air
= 67 – 52
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
= 15 gr
= 1,533 gr/
Sampel 2
Berat Jenis =
= 1.4 gr/
Rata-Rata
Berat Jenis =
= 1,467 gr/
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG
5.7 Kesimpulan
4. Menurut SNI 2010, syarat minimum berat jenis aspal adalah 1,01 0,05 gr/cm3.
Dengan didapat hasil bahwa berat jenis rata-rata bitumen percobaan adalah
gr/cm3. Untuk percobaan tersebut aspal tidak memenuhi persyaratan.
5. Nilai berat jenis semakin besar apabila nilai isi bitumennya semakin kecil.
IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
KAMPUS PALEMBANG