Anda di halaman 1dari 11

IKATAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


KELOMPOK 6
PALEMBANG

BAB VI
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER
(SOFTENING POINT OF ASPHALT AND TAR WITH RING AND
BALL TEST)

6.1 Tujuan Umum


Praktikum ini memberikan pengertian dan kemampuan dasar kepada
mahasiswa untuk dapat menentukan nilai/suhu titik lembek aspal.

6.2 Tujuan Khusus


Setelah selesai melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa :
1. Mengerti prosedur pengujian secara esensial.
2. Mampu mengukur/menentukan nilai/suhu titik lembek aspal.

6.3 Dasar Teori


Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai
dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun
demikian perilaku/ respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya
membentuk suatu spektrum/ beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur
penyusunnya.
Titik lembek adalah besarnya suhu dimana aspal atau ter mancapai derajat
kelembekan (mulai meleleh) dibawah kondisi spesifik dari tes. Titik lembek juga dapat
diartikan sebagai suatu suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun
suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

aspal atau ter tersebut menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin pada tinggi
tertentu, akibat pemanasan tertentu.
Percobaan ini diciptakan karena pelembekan (softening) bahan-bahan aspal
dan ter, tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan
perubahan gradual seiring penambahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang
dipergunakan/ di-adopt untuk menentukan titik lembek aspal atau ter, hendaknya
mengikuti sifat dasar tersebut, artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya
berlangsung secara gradual dalam jenjang yang halus. Metode Ring and Ball yang
umumnya diterapkan pada bahan aspal dan ter ini, dapat mengukur titik lembek bahan
semisolid sampai solid.
Spesifikasi Bina Marga tentang titik lembek untuk aspal keras PEN 40 (Ring
and Ball Test) adalah 51°C (minimum) dan 63°C (maksimum), sedangkan untuk PEN
60 adalah minimum 48°C dan maksimum 58°C. Mengingat pentingnya penentuan titik
lembek dalam perkerasan jalan, maka titik lembek menjadi salah satu faktor penentu
spesifikasi aspal dan ter. Titik lembek seharusnya lebih tinggi dari suhu permukaan
jalan sehingga aspal tidak akan meleleh dan merusak konstruksi yang ada.

6.4 Terminologi
Duplo : Istilah yang menyatakan bahwa sampel yang di uji adalah ganda dan
dipersiapkan, dibuat, dan dijaga pada kondisi yang sama.
Ring and ball : Istilah umum yang digunakan untuk menyatakan jenis praktikum ini
(pemeriksaan titik lembek aspal dan ter), karena peralatan utama yang
digunakan adalah seperangkat cincin kuningan dan bola baja.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

6.5 Alat dan Bahan


Alat :
1. Cincin Kuningan
2. Bola baja, diameter 9,53 mm, berat 3,45 gr sampai 3,55 gr.
3. Dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan plat dasar yang
mempunyai jarak tertentu.
4. Gelas ukur 1000 ml.
5. Thermometer.
6. Penjepit.
7. Alat pengarah bola.
8. Stopwatch.
9. Waterbath.
10. Kompor.

Bahan :
Aspal PEN 60/70.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

6.4 Prosedur Percobaan


6.6.1 Penyiapan Sampel
Adapun penyiapan sampel yang dilakukan, yaitu :
a. Panaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil diaduk terus menerus hingga
cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan perlahan-lahan agar
gelembung-gelembung udara cepat keluar.
b. Setelah cair merata tuanglah contoh kedalam dua buah cincin. Suhu
pemanasan aspal tidak melebihi 56°C diatas titik lembeknya dan untuk
aspal tidak melebihi 111°C diatas titik lembeknya.
c. Panaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang contoh, dan letakkan
kedua cincin diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan dari campuran
talk dan sabun.
d. Tuang contoh kedalam 2 buah cincin, diamkan pada suhu kurang-
kurangnya 8°C dibawah titik lembeknya sekurang-kurangnya 30 menit.
e. Setelah dingin, ratakan permukaan contoh dalam cincin dengan pisau yang
telah dipanaskan.

6.6.2 Pengujian Titik Lembek


Adapun pengujian titik lembek yang dilakukan yaitu :
a. Pasang dan aturlah kedua benda uji diatas kedudukan dan letakkan pengarah
bola diatasnya. Kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam
bejana gelas.
b. Isilah bejana dengan air suling baru, dengan suhu (5 ± 1)°C sehingga tinggi
permukaan air berkisar antara 101,6 sampai 108 mm.
c. Letakkan termometer yang sesuai untuk pekerjaan ini diantara kedua benda
uji (kurang lebih dari 12,7 mm dari tiap cincin).
d. Periksalah dan aturlah jarak antara permukaan pelat dasar benda uji
sehingga menjadi 25,4 mm.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

e. Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 5°C diatas dan ditengah permukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 5°C menggunakan penjepit
dengan memasang kembali pengarah bola.
f. Panaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 5°C per menit.
Kecepatan pemanasan rata -rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk 3
menit pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh melebihi 0,5°C.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

6.5 Perhitungan
(20-500 A)
PI =
(1+50 A)
(log 800 - log Pen)
A =
(titik lembek - 25)

Syarat :
0,015 ≤ A ≤ 0,06
-3 ≤ A ≤ +7
PI (+) berarti kurang peka terhadap temperatur
PI (-) berarti peka terhadap temperatur

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER


(Softening Point of Asphalt and Tar with Ring and Ball Test)
No. Kegiatan Uraian
1. Pembukaan contoh Contoh mulai Pembacaan Suhu Oven
dipanaskan 70 o C
Mulai jam = 16.10
Selesai jam = 16.20
2. Mendinginkan Didiamkan suhu
contoh ruangan
Mulai jam = 16.20
Selesai jam = 16.30
3. Mencapai suhu Direndam pada suhu Pembacaan Suhu
pemeriksaan 25 o C Waterbath
Mulai jam = 16.30 28o C
Selesai jam = 17.00

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

Tabel 6.1 Data


No. Suhu yang Waktu Suhu yang Waktu
diamati (oC) Sampel I diamati (oC) Sampel II
1. 25 0 25 0
2. 33 2’45’’ 33 2’45’’
3. 38 3’59’’ 38 3’59’’
4. 43 5’26’’ 43 5’26’’
5. 48 6’37’’ 48 6’37’’
6. 53 7’56’’ 53 7’56’’
7. 55 8’46” 55 9’18’’
8. 56 9’30”

Tabel 6.2 Perhitungan

No. Titik Lembek Aspal Sampel I Sampel II Rata-Rata

1 A 0.0363 0.0352 0.0358


2 PI 0.6498 0.8761 0.7629

Penjabaran Perhitungan :
Sampel I
(log 800 - log 65)
A= = 0,0363
55 - 25
(20 - 500. 0,0363)
PI = = 0,4698
(1 + 50.0,0363 )

Sampel II
(log 800 - log 65)
A= = 0,6498
56 - 25
(20 - 500. 0,6498)
PI = = 0,8761
(1 + 50. 0,6498)

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

Nilai Rata-Rata
A sampel I + A sampel II
Rata-Rata Nilai A =
2
0,0363 + 0,0352
=
2

= 0,0358
PI sampel I + PI sampel II
Rata-Rata Nilai PI =
2
0,6498+0.8761
=
2
= 0,7629

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

6.8 Sumber Kesalahan


Sumber kesalahan adalah sebagai berikut :
1. Kurang teliti dalam menuang aspal ke dalam cincin kuningan yang
mengakibatkan ketidaksamaan ketebalan aspal di kedua sampel.
2. Kurang teliti dalam pembacaan suhu.
3. Perendaman didalam waterbath yang tidak mencapai suhu ruangan
4. Kurang tepat dalam meletakkan bola baja, sehingga menyebabkan perbedaan
posisi bola baja dari masing-masing sampel.

6.9 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat yaitu:
1. Penetrasi indeks (PI) untuk sampel I = 0,6498 dan sampel II = 0,8761.
2. Dari percobaan tersebut didapat nilai penetrasi indeks (PI) rata rata adalah
0.7629.
3. Dari hasil pengujian didapat aspal mulai melembek pada sampel I dengan suhu
55oC dan pada sampel II dengan suhu 56oC.
4. Dengan hasil praktikum didapatkanlah PI (+), hal ini menunjukkan bahwa
aspal tersebut kurang peka terhadap temperatur.
5. Aspal pada sampel I dan sampel II sesuai dengan syarat Bina Marga, Syarat
Bina marga titik lembek untuk aspal PEN 60-70 adalah 48oC-58oC.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

6.10 Lampiran Gambar

Gambar 6.1 Bola Baja Gambar 6.2 Cincin Kuningan

Gambar 6.3 Waterbath Gambar 6.4 Termometer

Gambar 6.5 Dudukan Benda Uji Gambar 6.6 Kompor

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6
PALEMBANG

Gambar 6.7 Gelas Ukur Gambar 6.8 Tatakan Kompor

Gambar 6.9 Stopwatch Gambar 6.10 Cawan

Gambar 6.11 Aspal PEN 60/70

Civil Engineering of Sriwijaya University

Anda mungkin juga menyukai