A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Senin / 02 Oktober 2018
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Material dan Perkerasan Jalan Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan umum
Dapat menentukan nilai titik nyala dan titik bakar material aspal
2. Tujuan khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian titik nyala dan titik bakar
material aspal dengan benar.
b. Dapat menggunakan peralatan pengujian titik nyala dan titik bakar material
aspal dengan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian titik nyala dan titik
bakar material aspal.
d. Dapat menyimpulkan besarnya titik nyala dan titik bakar material aspal
berdasarkan standar yang dipakai.
C. REFERENSI
1. Labor Rekayasa Jalan, 1999, “Modul Praktikum Perkerasan Jalan”, Departemen
Teknik Sipil ITB, Bandung.
2. SNI 2433 - 2011
D. DASAR TEORI
Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada
suatu titik diatas permukaan aspal, sedangkan titik bakar adalah suhu pada saat
terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik pada permukaan aspal.
Terdapat dua metode pratikum yang umum dipakai untuk menentukan titik nyala dari
bahan aspal. Pratikum untuk Aspal Cair (Cutback) biasanya dilakukan dengan
menggunakan alat Tagliabue Open Cup, sementara untuk bahan aspal dalam bentuk
padat biasanya digunakan alat Cleveland Open Cup. Kedua metode tersebut pada
prinsipnya adalah sama, walau pada metode Cleveland Open Cup, bahan aspal
dipanaskan di dalam tempat besi yang direndam di dalam bejana air, sedangkan
pada metode Tagliabue Open Cup, pemanasan dilakukan pada tabung kaca yang
juga diletakkan di dalam air.
Pada kedua metode tersebut, suhu dari material aspal ditingkatkan secara bertahap
pada jenjang yang tetap. Seiring kenaikan suhu, titik api kecil dilewatkan diatas
permukaan sampel yang dipanaskan tersebut. Titik nyala ditentukan sebagai suhu
terendah dimana percikan api pertama kali terjadi sedangkan titik bakar ditentukan
sebagai suhu dimana sampel terbakar.
Syarat minimum temperatur nyala oleh Bina Marga untuk aspal PEN 60-70 (300 oC).
Titik nyala dan titik bakar perlu diketahui karena :
Sebagai indikasi tempratur pemanasan maksimum dimana masih dalam batas-
batas aman pengerjaan.
Agar karakteristik aspal tidak berubah (rusak) akibat dipanaskan melebihi
tempratur titik bakar.
Catatan :
- Aspal keras adalah aspal yang berasal dari PT PERTAMINA dengan nilai PEN
60/70.
- Air yang digunakan merupakan air bersih dilingkungan Laboratorium Material
dan Perkerasan Jalan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.
F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Menggunakan pakaian praktek lengkap selama pratikum
b. Membaca dan memahami referensi sebelum pratikum
c. Melakukan pratikum seuai dengan prosedur yang ada
d. Menggunakan peralatan dengan baik dan benar sesuai fungsinya
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan sarung tangan saat mencuci peralatan
b. Menggunakan sarung tangan tahan panas saat memanaskan benda uji
c. Memakai masker saat pratikum
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Penyiapan Sampel
a. Pertama, siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian.
b. Lalu, Panaskan contoh aspal antara 148,9 oC sampai 176 oC sampai cukup
air.
c. Kemudian, isikan cawan Cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan)
gelembung udara yang ada pada permukaan cairan.
2. Pengujian Titik Lembek
a. Pertama, letakkan cawan diatas kompor pemanas tetap dibawah titik dengan
cawan.
b. Lalu, letakkan nyala penguji dengan poros dengan pada jarak 7,5 cm dari titik
tengah cawan.
c. Selanjutnya, panaskan thermometer tegak lurus didalam benda uji dengan
jarak 6.4 mm di atas dasar cawan dan terletak satu garis yang
menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros penguji. Kemudian aturlah
titik poros thermometer sehingga terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari
tepi.
Untuk mendapatkan temperature titik nyala dan titik bakar yang akurat, perlu
diperhatikan dalam pengujiannya sebagai berikut :
Tersedianya pelindung angin yang menjaga nyala api dari hembusan angin.
Kecepatan pemanasan dengan menggunakan Bunsen ( pengatur besar
kecilnya api )
Pemberian api pemancing (pilot) dilakukan menjelang tempratur mendekati
titik nyala perkiraan dengan memperhatikan :
- Jarak as api pilot terhadap benda uji 10 mm.
- Kecepatan lewat api pilot di atas muka benda uji 1 detik perjurusan.
- Diameter api pilot berkisar 3,2 sampai 4,8 mm.
- Cahaya ruangan diatur sedemikian rupa sehingga nyala api pilot dan nyala
api pertama (pijaran api pertama terputus-putus dalam kurun waktu 5
detik) dapat terlihat jelas (dapat juga dilakukan di ruangan gelap).
- Thermometer harus bersih dan skala terbaca jelas, di upayakan
menggunakan bantuan kaca pembesar dalam pembacaannya.
Dari pengujian titik nyala dan titik bakar dengan Cleveland Open Cup yang telah
dilakukan didapat data sebagai berikut :
I. KESIMPULAN
Dari pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal PEN 60/70 produksi PT Pertamina
diperoleh data Titik Nyala pada suhu 313ºC dengan waktu 00’43’’ dan Titik bakar
pada suhu 328 ºC dengan waktu 01’10’’.
Dapat disimpulkan bahwa titik nyala dan titik bakar benda uji ini memenuhi standart
dan syarat minimum temperature titik nyala dan titik bakar aspal PEN 60/70 adalah
300ºC.
J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian