Disusun oleh:
Nabila A’syuro Putri (5111420015)
b. Timbangan
c. Oven
C. Persiapan Pengujian
• Panaskan aspal ± 25 gr hingga cair.
• Letakkan 2 buah cincin di atas pelat kuningan yang telah diolesi talk-gliserol
• Tuang contoh ke dalam cincin cetakan, diamkan pada temperatur ruang
selama 30 menit.
• Ratakan permukaan contoh dengan pisau.
• Pasang kedua benda uji.
• Masukkan pada bejana gelas berisi air suling bertemperatur 5 ± 1°C.
• Pasang termometer khusus untuk penentuan titik lembek.
• Letakkan bola baja di atas benda uji.
• Rendam di dalam air pada temperatur 5°C selama 15 menit
D. Langkah Pengujian
• Panaskan bejana dengan kenaikan temperatur air 5°C/menit
• Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit pertama 5°C ± 0,5/ menit
• Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola baja jatuh
E. Hasil Pengujian
Berdasarkan tabel di atas, suhu titik lembek benda uji bervariasi dari 43 °C
hingga 51 °C dengan waktu paling cepat 12 menit 53 detik dan paling lama 17 menit
11 detik.
Titik lembek memiliki peran yang penting untuk material yang digunakan
sebagai pengisi sambungan dan keretakan. Semakin tinggi titik lunak, maka saat
pengerjaannya benda tersebut tidak akan mengalir dan semakin rendah
kerentanan suhunya. Aspal dengan titik lunak yang lebih disukai di kondisi iklim
hangat. Hal ini demi keselamatan dalam konstruksidan penggunaannya karena
kemungkinan aspal meleleh di lingkungan beriklim tinggi lebih besar.
F. Kesimpulan
G. Rekomendasi
1. Pada saat pengujian alangkah baiknya dilakukan dengan seksama,
terstruktur, dan saat pengambilan data harus teliti agar hasil data valid.
2. Peralatan yang digunakan dan seluruh kegiatan harus sesuai SNI.
3. Perhatikan laju pemanasan benda uji 5 °C per menit agar tidak terjadi
kesalahan pengukuran temperatur.
4. Perhatikan kandungan aspal yang diuji harus murni.