Anda di halaman 1dari 7

A.

PENDAHULUAN
Aspal adalah termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun
demikian perilaku/ respon material aspal tersebut terhadap suhu pada
prinsipnya membentuk suatu spektrum/ beragam, tergantung dari komposisi
unsur – unsur penyusunnya.

Percobaan ini diciptakan karena pelembekan(softening) bahan – bahan


aspal dan ter. Tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih
merupakan perubahan gradual seiring penambahan suhu. Oleh sebab itu, setiap
prosedur yang dipergunakan/ di adopt untuk menentukan titik lembek aspal
atau ter, hendaknya mengikuti sifat dasar tersebut, artinya penambahan suhu
pada percobaan hendaknya berlangsung secara gradual dalam jenjang yang
halus.

Dalam percobaan ini titik lembek ditunjukkan dengan suhu pada saat
bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter
yang tertahan didalam cincin berukuran tertentu sehingga aspal atau ter
tersebut menyentuh pelat dasar yang terletak pada tinggi tertentu sebagai akibat
kecepatan pemanasan. Titik lembek menjadi salah satu batasan dalam
pergolongan aspal dan ter. Titik lembek haruslah diperhatikan saat akan
membangun kontruksi perkerasan jalan.

Titik lembek hendaknya lebih tinggi dari suhu permukaan jalan


sehingga tidak terjadi pelelehan aspal akibat temperatur permukaan jalan. Titik
lembek aspal dan ter adalah 30̊C. 200̊C, yang artiya masih ada nilai – nilai titik
lembek yang hampir sama dengan suhu permukaan jalan pada umumnya.
Untuk itu dilakukan usaha untuk mempertinggi titik lembek ini antara lain
dengan menggunakan filter terhadap campuran beraspal.

Metoda ring and ball yang umumnya diterapkan pada bahan aspal dan
ter ini, dapat mengukur titik lembek bahan semisolid sampai solid =. Titik
lembek adalah besarnya suhu dimana aspal mencapai derajat
kelembekan(mulai meleleh) dibawah kondisi spesifik dari tes. Berdasarkan
tes/aparatus yang ada disimpulkan bahwa pengujian titik lembek dipengaruhi
banyak faktor.

Spesifikasi bina marga tentang titik lembek utnuk aspal keras Pen 40
(Ring And Ball Test) adalah 51̊C (minimum) dan 63̊C (maksimum). Sedangkan
untuk Pen 60 adalah minimum 48̊C dan maksimum 58̊C.
Faktor yang mempengaruhi pengujian titik lembek : kualitas dan jenis
cairan penghantar, berat bola besi, jarak antara ring dengan dasar plat besi,
besarnya suhu pemanasan Mengisi nilai titik lembek : bersama – sama dengan
nilai penetrasi digunakan untuk menentukan PI(Penetration Index) yang
merupakan tingkat kepekaan aspal terhadap temperatur, menentukan Modulus
bahan aspal dengan menggunakan nomogram Van Der Poel, menentukan sifat
kelelhan dari lapisan aspal dan agregat.

B. LANGKAH—LANGKAH PENGUJIAN (pepi)


a. Pembuatan benda uji
1 Memanaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil diaduk terus menerus
hingga cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan perlahan-
lahan agar gelembung udara cepat keluar.
2 Memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu ruang, dan letakan
kedua cincin diatas pelat kuningan yang diberi lapisan sabun.
3 Menuangkan aspal kedalam kedua cincin setelah cair merata. Suhu
pemanasan aspal tidak melebihi 56°C diatas titik lembeknya dan untuk
aspal tidak melebihi 111°C diatas titik lembeknya.
4 Mendiamkan benda uji selama 30 menit
5 Meratakan permukaan aspal dalam cincin dengan spatula yang telah
dipanaskan.
6 Mendiamkan benda uji selama 30 menit

b. Proses pengujian
1. Mengisi bejana dengan air dan es hingga mencapai suhu 5°C sehingga
tinggi muka air berkisar antara 101,5 – 108 mm dan mendinginkan bola
bola baja hingga mencapai suhu 5°C
2. Memasang dan mengatur kedua benda uji diatas kedudukan dan letakkan
pengarah bola diatasnya. Kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut
kedalam bejana gelas.
3. Meletakkan thermometer yang sesuai untuk pekerjaan ini diantara kedua
benda uji (kurang lebih dari 12,7mm dari tiap cincin).
4. Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 5°C diatas dan ditengah
permukaan masing-masing benda uji yang bersuhu 5°C menggunakan
penjepit dengan memasang kembali pengarah bola.
5. Panaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 5°C permenit,
kecepatan pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk
3 menit pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh elebihi
0,5°C.
6. Pengamati kenaikan suhu setiap 5°C pada bejana dengan mencatat waktu
sesuai kenaikan suhu hingga mencapai titik lembek aspal
C. ALAT DAN BAHAN
1. Cincin kuningan
2. Bola baja diameter 9,53 mm berat 3,45 – 3,55 gram
3. Dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan plat dasar
yang mempunyai jarak tertentu
4. Bejana gelas tahan panas, mendadak diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi
±12 cm berkapasitas 800 ml
5. Termometer
6. Pengarah bola baja
7. Plat kaca
8. Spatula
9. Aspal
10. Air
11. Es batu

D. PELAPORAN DAN PERHITUNGAN DATA


1. Pelaporan
Laporkan suhu pada saat setiap bola menyentuh pelat dasar. Laporkan
suhu titik lembek bahan bersangkutan dari hasil pengamatan rata – rata dan
bulatkan sampai 0,5̊C terdekat untuk tiap percobaan ganda (duplo) .

Spesifikasi Bina Marga tentang titik lembek untuk aspal keras Pen 40
(Ring And Ball Test) adalah 51̊C (minimum) dan 63̊C (maksimum),
sedangkan untuk Pen 60 adalah minimum 48̊C dan maksimum 58̊C. Hasil
pengujian titik lembek adalah 47̊C, dengan demikian tidak memenuhi
standart yang ditetapkan.

Prosedur Pengujian Lain


- AASHTO T 53.89: 1990 / ASTM D 36 – 70
- BS 2000 58. 1983

- AASHTO T 53.89: 1990 / ASTM D 36-70 pada dasarnya prosedur


AASHTO T 53.89: 1990 / ASTM D 36 – 70 adalah sama dengan diatas,
hanya saja waktu penyiapan sampel waktu untuk pemanasan ter tidak lebih
dari 30 menit sedangkan untuk aspal tidak lebih dari 2 jam.

- BS 2000 58. 1983 Pada BS 2000 58. 1983 pemanasan benda uji
adalah 75-100̊C diatas titik lembek perkiraan. Sedangkan prosedur
pengujian terbagi dua yaitu untuk titik lembek dibawah 80̊C dan titik lembek
diatas 80̊C. Untuk pengujian titik lembek dibawah 80̊C prosedurnya sama
dengan diatas tetapi air suling pada awal pengujian sebesar 5̊ C harus
dipertahankan selama 16 menit adalah 35̊ C yang dipertahankan selama 15
menit.
2. Perhitungan data
Tabel 1.1 Data Hasil Pengujian Titik Lembek Aspal
No. Kegiatan Uraian

Contoh dipanaskan Pembacaan suhu


Pembukaan
1. Mulai jam = 07.30 oven
contoh
Selesai Jam = 07.50 = 100oC

Didiamkan di suhu ruangan


Mendinginkan
2. Mulai jam = 08.30
contoh
Selesai jam = 09.30
Direndam pada suhu 5oC Pembacaan suhu
Mencapai suhu
3. Mulai jam = 09.35 waterbath
pemeriksaan
Selesai jam = 10.08 = 5oC

Waktu Titik Lembek


No. Suhu yang diamati (oC)
I II I II
1. 5 0 0
2. 10 8’ 15” 8’ 15”
3. 15 12’ 46” 12’ 46”
4. 20 16’ 14” 16’ 14”
5. 25 19’ 13” 19’ 13”
6. 30 21’ 33” 21’ 33”
7. 35 24’ 25” 24’ 25”
8. 40 26’ 33” 26’ 33”
9. 43 28’ 13” 28’ 23” 43,2 oC 43,6 oC
10. 45 29’ 50” 29’ 50”
11. 49 31’ 14" 32’ 40"
12. 50 32’ 20” 32’ 20”

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Dari laporan kegiatan praktikum di atas di dapatkan kesimpulan
bahwa ketepatan waktu dan suhu pada pengujian titik leleh aspal ini sangat
perlu di perhatikan. Hasil titik leleh aspal yaitu 43,2°C dan 43,6°C tidak
sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan (seharusnya minimal 48°C dan
maksimal 58°C menurut spesifikasi bina marga) karena saat memanaskan
aspal di langkah pertama melebihi dari suhu yang di tentukan. Dan saat
mendinginkan aspal uji, aspal yang di uji lebih dulu di ambil dan di uji
sebelum memenuhi waktu pendinginan yang telah ditentukan.
2. Saran
a. Penguji harus memahami prosedur dan langkah-langkah dalam
pengujian titik leleh aspal.
b. Penguji hendaknya sangat memperhatikan waktu dan suhu karena
sangat berpengaruh terhadap hasil uji pada pengujian titik leleh aspal
ini.
c. Pada saat memanaskan benda uji hendaknya mengontrol suhu pada
kompor agar tetap stabil.

F. LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan

Gambar A.1 Cincin Kuningan Gambar A.2 Bola Baja

Gambar A.3 Dudukan Benda Uji Gambar A.4 Bejana gelas

Gambar A.5 Termometer GambarA.6 Pengarah bola baja


Gambar A.7 Plat Kaca Gambar A.8 Spatula

Gambar A.9 Aspal Gambar A.10 Es Batu

2. Langkah Pengujian

Gambar B.1 Melapisi Plat Kaca Gambar B.2 Mencairkan


dengan Sabun Aspal Hingga Rata
Gambar B.3 Menuangkan Aspal Cair Gambar B.4 Mengisi Bejana dengan
kedalam Cincin Kuningan Air dan Es Batu Hingga Suhu 5oC

Gambar B.5 Meletakkan Benda Uji Gambar B.6 Memanaskan dan


yang Telah Didinginkan Pada Dudukan Mengamati Kenaikan Suhu Benda Uji
Benda Uji dan Letakkan Bola Baja Hingga Mencapai Titik Lembeknya

Gambar B.7 Benda Uji Mencapai Titik


Lembeknya

Anda mungkin juga menyukai