Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN

MODUL J-03

TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVELAND OPEN CUP

KELOMPOK R15

1. Ryan Nathaniel 1606878852


2. Muhammad Adil Berjuang 1606881525
3. Felicia Agatha 1606884325
4. Hasan 1606904491
5. Nuri Ayu 1606904402

Tanggal Praktikum : 21 April 2019

Assisten Praktikum : Syifa Lutfia

Nilai Laporan :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2019
J-03 TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVELAND OPEN CUP
(PA – 0303 – 76)
(AASHTO T – 48 – 81)
(ASTM D – 92 – 02)

1. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis
hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala
open cup kurang dari 79 °C.
Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan
aspal.
Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu
titik diatas permukaan aspal. Commented [WU1]: Tambahkan dasar teori ya

2. DASAR TEORI
Mengacu kepada SNI 2433:2011 Cara Uji Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal
dengan Alat Cleveland Open Cup, Titik Nyala adalah temperature terendah, dimana uap
benda uji dapat menyala (nyala biru singkat) apabila dilewatkan api penguji. Sementara
Titik Bakar adalah temperature terendah ketika uap benda uji terbakar selama minimum 5
detik apabila dilewati api penguji. Temperatur Titik Nyala dan Titik Bakar tersebut harus
dikoreksi pada tekanan barometer udara 101,3kPa (760 mmHg).
Selain itu, kegunaan dari diketahuinya titik nyala dan titik bakar ialah:
a) Titik nyala merupakan salah satu cara untuk menentukan kecendrungan aspal dapat
menyala akibat panas dan api, pada kondisi laboratorium terkontrol, hasil tersebut
dapat dijadikan informasi bahaya kebakaran sesungguhnya dilapangan.
b) Titik nyala digunakan sebagai informasi keselamatan pada pengiriman untuk bahan
yang mudah terbakar.
c) Titik Nyala yang rendah memberikan petunjuk adanya bahan yang mudah menguap
dan terbakar.
d) titik bakar merupakan salah satu cara untuk menentukan kecendrungan aspal dapat
terbakar akibat panas dan api, pada kondisi laboratorium terkontrol.
3. PERALATAN Commented [WU2]: Dirapihkan ya formatnya biar rata kiri
kanan
a) Termometer
b) Cleveland open cup yaitu cawan kuningan dengan bentuk dan ukuran
c) Pelat Pemanas, terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland, bagian atas
dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm (1/4”).
d) Sumber Pemanas, Pembakar gas atau tungku listrik, atau pembakar alcoholyang
tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan
e) Penahan angin, alat yang menahan angin apabila digunakan nyala
sebagaipemanas.
f) Nyala penguji, yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 –4,8
mm dengan panjang tabung 7,5 cm.
4. BENDA UJI
a. Panaskan contoh aspal antara 148,9 °Cdan 176 °C sampai cukup cair.
b. Kemudian isilah cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan)
gelembung udara yang ada pada permukaan cairan.

5. PROSEDUR Commented [WU3]: Ini juga ya dirapihkan biar rata kiri kanan

a) Letakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak di
bawah titik tengah cawan.
b) Letakkan nyala penguji dengan poros jarak 7,5 cm dari titik tengah cawan.
c) Tempatkan termometer tegak lurus didalam benda uji dengan jarak 6,4 mm diatas dasar
cawan dan terletak pada satu garis yang menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros
nyala penguji. Kemudian aturlah sehingga poros thermometer terletak pada jarak 1/4
diameter cawan tepi.
d) Tempatkan penahan angin di depan nyala penguji.
e) Nyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 +
1) °C per menit sampai benda uji mencapai suhu 56 °C dibawah titik nyala perkiraan.
f) Kemudian aturlah kecepatan pemanasan 5 °C per menit sampai 28 °C dibawah titik nyala
perkiraan.
g) Nyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2
sampai 4,8 mm.
h) Putarlah nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam
waktu satu detik. Ulang pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2 °C.
i) Lanjutkan pekerjaan (f) dan (h) sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas
permukaan benda uji. Bacalah suhu pada termometer dan catat.
j) Lanjutkan pekerjaan (i) sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang- kurangnya 5 detik
diatas permukaan benda uji (aspal). Bacalah suhu pada termometer dan catat.
6. DATA

Gambar 1. Data Hasil Percobaan


Tabel 1. Data Hasil Percobaan
waktu
suhu
(mnt' titik
(°C)
detik") nyala/bakar
0' 42
1' 42
2' 44
3' 46
4' 48
5' 50
6' 56
7' 74
8' 112
9' 174
10' 196
11' 218
12' 232
13' 248
14' 264
15' 278
16' 290
17' 300
18' 318
19' 320
20' 328
21' 334
22' 338
23' 343
23'34" 346 Nyala
24' 348 Bakar

7. PERHITUNGAN
8. ANALISIS
a. Analisis Percobaan
Praktikum J-03 bartujuan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari
semua jenis hasil minyak bumi, pada percobaan ini digunakan aspal. Pertama
Praktikan meletakan aspal kedalam cawan, dan meletakan cawan keatas pemanas.
Lalu praktikan meletakan thermometer tegak lurus keladm benda uji didalam benda
uji, memberi jarak ujung thermometer yang didalam benda uji agar tidak terkena
cawan (6,4 mm dari dasar, ¼ diameter cawan dari sisi) agar terukur suhu benda uji,
bukan cawannya. Lalu praktikan menyalakan nyala api diatas permukaan aspal,
agar terlihat terbakarnya aspal untuk menentukan titik nyala dan bakar. Setelah
suhu thermometer stabil, praktikan menyalakan pemanas cawan, hal ini dilakukan
agar pencatatan suhu awal dimulai pada suhu stabil. Setelah itu pencatatan suhu
dilakukan tiap menit. Praktikan melakukan pencatatan hingga terlihat nyala singkat
dari permukaan benda uji, hingga didapat nilai titik nyala, dicatat waktu dan suhu
pada terjadinya nyala singkat tersebut. Setelah itu pencatatan dilakuan kembali
hingga nyala kembali api di permukaan aspal yang lebih dari 5 detik. Dilakukan
pencatatan suhu dan waktu pada saat hal tersebut terjadi (titik bakar).
b. Analisis Hasil
Dari percobaan, didapatkan titik nyala pada waktu 23 menit 34 detik dengan
suhu 346 derajat Celsius dan titik bakar pada waktu 24 menit dengan suhu 348
derajat Celsius. RSNI S-01-2003 Spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi,
menyatakan bahwa benda uji pada percobaan ini memenuhi persyaratan aspal pen
200, 120, 80, 60, dan 40.
Tabel 2. Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi, RSNI S-01-2003

c. Analisis Kesalahan
Kesalahan pada percobaan ini dapat terjadi pada:
 Thermometer yang terlalu dekat dengan cawan, hingga pencatatan suhu
yang salah
 Kesalahan parallax, kesalahan pembacaan bacaan thermometer dan
stopwatch
d. Analisis K3

9. KESIMPULAN
Benda uji memiliki titik nyala 346 derajat Celsius dan titik bakar 348 derajat Celsius,
memenuhi persyaratan aspal keras pen 40, 60, 80, 120 dan 200.
10. REFERENSI
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 2009. Pemeriksaan
Bahan Perkerasan Jalan. Depok: Laboratorium Struktur dan Material DTS FT UI.

SNI 2433:2011 Cara Uji Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal dengan Alat Cleveland Open
Cup

RSNI S-01-2003, Spesifikasi Aspal Keras

11. DOKUMENTASI

Gambar 2. Percobaan titik nyala dan titik bakar

Anda mungkin juga menyukai