Selain itu, kami telah melakukan wawancara dengan Pak Aster sebagai
Quality assurance manager, dalam pemeriksaan bahan dan hasil pekerjaan.
Berikut hasil wawancara kami mengenai control mutu hasil pekerjaan
struktur:
1. Beton Bertulang
Campuran beton harus memiliki konsistensi yang baik, harus kohesif untuk
dapat dikirim dan dituang tanpa mengalami segregasi dan harus memenuhi
mutu beton yang dispesifikasikan.
4. Konstruksi Baja
4.1. Material Baja
ASTM A36 untuk carbon steel, seperti terindikasi pada gambar
ASTM A992 Grade 50 untuk baja high-strength low-alloy, seperti
terindikasi pada gambar
ASTM A572 Grade 50 untuk pelat
4.2. Baut
Seluruh sambungan baut menggunakan High-Strength Bolt
High-Strength bolt sesuai ASTM A325, nut sesuai dengan ASTM
A153, dan washer sesuai dengan ASTM A436 tipe 1, medium
carbon, plain.
4.3. Las
4.3.1. Elektroda las harus memenuhi tipe rendah hydrogen E-90xx (hanya
untuk kingpost) dan #-70XX untuk bagian lain.
4.3.2. Pengendalian Kualitas dan Penjaminan Kualitas, kontraktor harus
menyerahkan:
Elongation (min) % 18 20
Besi Tulangan adalah hot rolled steel bar, cold reduced steel wire atau steel fabric
yang mempunyai komposisi, manufaktur, sifat kimia dan fisis sesuai
1. Besi (tulangan)
a. Besi tulangan diberi label yang jelas sesuai dengan ‘bar schedule’ dan
acuan bar mark.
b. Hot rolled mild steel bar : sesuai dengan standar BS4449 atau ASTM
A615.
c. Hot rolled high yield steel deformed bar : sesuai degan standar BS4449
d. Cold reduced steel wire : sesuai dengan standar BS4482.
e. Tulangan pada eleme pemikul beban gempa harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
i) Kuat leleh actual berdasarkan pengujian tidak melampaui kuat
leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 120MPa (uji ulang tidak
boleh memberikan hasil yang melampui harga ini sebesar lebih
dari 20 MPa)
ii) Rasio kuat Tarik actual terhadap kuat leleh aktua tidak kurang
dari 1.25
2. Fabric
a. Steel fabric : sesuai dengan standar BS4483
b. Steel wraping fabric : sesuai dengan standar BS4483
3. Penyediaan dan Pengujian
a. Sumber Besi tulangan yang akan dipakai harus mendapatkan
persetujuan dari manajer konstruksi
b. Jamin semua besi tulangan yang dikirim ke lapangan berasal dari satu
sumber
c. Selain mendapatkan persetujuan Manajer Konstruksi atas sumber besi
tulangan, juga bertanggung jawab pada pemenuhan spesifikasi
d. Pindahkan semua material yang tidak memenuhi syarat dari lapangan
e. Untuk persetujuan Dinas Pengawasan Pembangunan hal-hal berita
diserahkan segera setelah penandatanganan kontrak:
i) Sertifikat asli, dan pernyataan komposisi kimia besi yang
diperoleh dari pabrikan.
ii) Hasil pengujian untuk tiap-tiap diameter besi yang diperoleh dari
laboratorium pengujian lokasi yang independen sesuai dengan
ASTM A615 atau ASTM A706 atau SNI 07-2052-2002.
iii) Jumlah contoh uji sebagai berikut:
Setiap kelompok yang terdiri dari nomor leburan dan
ukuran yang sama diambil satu contoh uji
Setiap kelompok yang terdiri lebih dari satu nomor
leburan dari satu ukuran dan satu kelas baja yang sama,
diambil 1 contoh uji setiap 25 ton, sebanyak-banyaknya
5 contoh uji
Contoh untuk uji sifat mekanis diambil sesuai dengan
kebutuhan, masing-masig maksimum 1500 mm yang
dipotong dari salah satu batang baja tulangan beton dan
tidak boleh dengan cara panas.
4. Perlengkapan
a. Sediakan penjaga jarak dan dudukan untuk menahan tulangan agar tetap
dalam posisinya.
b. Penjaga jarak Selimut beton (tahu beton) dapat menggunakan salah satu
tipe (kecuali ditenukan lain):
Beton : dibuat dengan agregat 10 mm, digunakan dalam
pekerjaan ekspos
Mortar: dibuat dari semen-pasir dengan perbandingan 1:2
Plastik: tipe diijinkan
c. Annealed Iron Tying Wire : 1.6 mm (16 SWG)
5. Campuran
Campuran debonding untuk besi dowel : 66% dari campuran bitumen panas
pen 200 dengan 14% minyak creosote, ketika dingin, dicampur ke dalam
cat secara konsisten dengan menambahkan 20% solvent naphtha atau
campuran lain yang diijinkan
6. Keahlian (umum)
a. Bagian lain : bagian ini terkait dengan semua bagian lain yang
berhubungan dengan konstruksi beton cor di tempat.
b. Penyimpanan tulangan diletakan dengan tidak menyentuh muka tanah
dan harus dicegah kontaminasi oleh material lain.
c. Kebersihan : pada waktu pengecoran beton, tulangan harus bersih dan
bebas bitnik karat, serpihan besi lepas, karat lepas, minyak dan bahan
lain yang dapat menyebabkan pengaruh negative pada tulangan, beton
atau ikatan diantaranya
d. Noda karat : mencegah kontak tulangan dari cuaca yang dapat
menyebabkan noda karat pada muka beton ekspos
7. Pemotongan dan Pembengkokan
a. Secara umum, pemotongan dan pembengkokan tulangan sesuai dengan
BS4466, bar schedule dan detail yang tersedia, kecuali diinstruksikan
lain
b. Galvanise tulangan yang digalvanis sesuai dengan BS729 dilakukan
setelah pemotongan tetpai sebelum pembengkokan tulangan.
c. Pembengkokan tulangan tanpa cara pemanasan (cold bending)
membengkokkan tulangan dengan mesin pembengkok yang disetujui
d. Pembengkokan kembali tidak diperbolehkan tanpa persetujuan
e. Penyesuaian : sediakan fasilitas alat pembengkok manual di lapangan
untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian di tempat.
f. Tulangan yang menunjukan tanda-tanda retak tidak boleh digunakan.
g. Pembengkokan tulangan dengan cara pemanasan (hot bending) tidak
diijinkan.
h. Stek tulangan yang terpasang tidak boleh dibengkokan tanpa
persetujuan.
8. Perbaikan
a. Panjang lewatan atau tumpangan sesuai dengan instruksi jika detail
tidak ada pada gambar.
b. Panjang lewatan tulangan sekunder adalah 30 kali diameter tulangan.
c. Jaga tulangan pada posisi dengan kawat beton, klip besi atau las
setempat jika diijinkan. Bengkokan kawat kearah belakang menjauhi
cetakan
d. Las titik pada tulangan tidak diijinkan tanpa persetujuan manajer
konstruksi
e. Las titik pada tulangan galvaniss tidak diijinkan.
f. Toleransi selimut beton lebihdari 5 mm, tetapi tidak boleh kurang
g. Dudukan untuk tulangan atas pada pelat dipasang setiap jarak 1 m
kecuali didetailkan lain.
h. Penjaga jarak tulangan : tempatkan pada tulangan dinding setiap jarak 1
m kecuali didetailkan lain.
i. Penjaga jarak selimut beton harus disetujui tipe, ukuran dan posisinya
j. Tulangan tidak boleh disisipkan ke dalam beton yang sedang di tuang
k. Cetakan-cetakan dan garis cetakan tidak boleh rusak ketika pemasangan
tulangan.
9. Pengelasan pada sambungan structural
Las pada sambungan structural tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan
khusu Manajer Konstruksi.
10. Mechanical joints
a. Mechanical joint digunakan hanya pada posisi yang ditunjukan dalam
gambar, kecuali disetujui lain.
b. Metode pemasangan mechanical joint sesuai dengan rekomendasi
pabrikan.
c. Semua sambungan mechanical harus mampu menahan minimum 125%
dari kekuatan leleh besi tulangan.
Beton
1. Umum
1.1.Lingkup kerja
a. Menyediakan mutu beton seperti yang ditunjukan pada gambar,
yang dijelaskan dalam spesifikasi, atau seperti yang diisyaratkan
untuk penyelesaian pekerjaan secara benar, mengacu kepada gambar
untuk menentukan lokasi dan jenis beton yang digunakan
b. Perawatan dan penyelesaian akhir, termasuk grouting dan pekerjaan
sacking
c. Pemasangan material yang tertanam di dalam beton selain dari besi
tulangan
d. Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari bagian lain
e. Peletakan beton dasar untuk perlatan mekanikal
1.2.Keterkaitan dengan spesifikasi lain
Terkait dengan semua bagian lain mengenai konstruksi beton in situ
1.3. Referensi
Seluruh standard seperti ACI dan ASTM mengenai pelakasanaan dan
perawatan beton
1.4. Penjelasan
a. Beritahukan kepada Manajer Konstruksi tidak kurang dari 48 jam
sebelum pengecoran beton
b. Notasi pada gambar struktur adalah bagian dari spesifikasi ini
1.5.Mix-design Beton
a. Siapkan proporsi mix-design beton menurut ACI 318, bab 6
b. Kontraktor harus menyerahkan tiga Salinan mix-design beton
kepada Engineer untuk diperiksa untuk setiap mutu beton yang
tercantum dalam denah atau Spesifikasi ini. Masukan hal-hal brikut:
1. Jenis dan jumlah material
2. Slump
3. Kadar udara
4. Berat isi beton segar
5. Analisis gradasi Agregat
6. Kuat tekan beton
7. Lokasi pengecoran dalam struktur
8. Metode pengecoran
9. Metode curing/perawatan
10. Kuat tekan beton pada umur 7 dan 28 hari (pengetesan di ex
batching plant pondok indah)
11. Water cementious material ratio
c. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat supplier beton, yang
menyatakan bahwamaterial yang digunakan telah memenuhi
spesifikasi ASTM. Mix-design yang tidak sesuai akan ditolak
d. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk persiapan mix design
beton
e. Untuk batch beton di lapangan, Kontraktor harus melakkan uji
perobaan pada mix design yang disetujui di laboratorium lapangan,
untuk mengetahui workability, slump, drying shrinkage, kekuatan,
dan kepadatan beton.
f. Setelah uji percobaan di laboratorium selesai dengan memuaskan,
percobaan skala penuh dengan peralatan dan mesin yang digunakan
dalam pekerjaan permanen harus dilakukan. Uji coba harus
dilanjutkan, mengubah mix design jika diperlukan, sampai hasilnya
sesuai dengan spesifikasi.
1.6.Trial Mix Awal
Sebelum pengecoran dimulai, Kontrak harus menyiapkan campuran
percobaan pendahuluan dengan kondisi produksi berada dalam skala
penuh, dengan menggunakan sejumlah contoh yang mewakili agregat,
semenm supplemental cementious material, dan admicture lainnya yang
akan digunakan. Kecuali ada ketentuan khusu dari engineer, untuk stiap
mutu beton harus dibuat 1 set yang terdiri dari 8 buah silinder yang harus
diambil dari 2 batch. Setiap setnya, 4 dari 8 silinder tersebut harus diuji
pada umur 7 hari dan 4 silinder lainnya pada umur 28 hari. Pengujian
harus dilakukan pada setiap batching plant yang akan menyediakan
beton untuk proyek.
Bila pengujin diusul dibawah 28 hari untuk keperluan kerja, 4 buh
silinder tambahan dari tiap batch dibuat, dirawat dan diuji sesuai aturan
percepatan.
3.8.Kondisi lingkungan
Laksanakan pengecoran pda cuaca panas sesuai dengan ACI 305.
Lindungi beton dari kekeringan dan suhu berlebihan untuk 7 hari
pertama. Lindungi beton segar dari angin.