Anda di halaman 1dari 55

Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Bab tiga
PENGUKURAN
CENTRAL TENDENCY
Tujuan :
Setelah mempejalari bab ini secara lengkap, diharapkan anda dapat

Satu
Menjelaskan konsep dasar Central Tendency
(Gejala Pusat)

Dua
Menjelaskan dan memahami pengertian dan
perhitungan rata-rata (mean) baik untuk rata-
rata hitung dan rata-rata ukur baik untuk data
tidak dikelompokkan maupun data kelompok

Tiga
Menjelaskan dan memahami pengertian dan
perhitungan median baik untuk data tidak
dikelompokkan maupun data kelompok

Empat
Menjelaskan dan memahami pengertian dan
perhitungan kuartil, desil, dan prosentil baik
untuk data tidak dikelompokkan maupun data
kelompok

Lima
Menjelaskan dan memahami pengertian dan
perhitungan modus baik untuk data tidak
dikelompokkan maupun data kelompok

Statistik Deskriptif -62-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Penggunaan table distribusi frekuensi atau


grafik banyak digunakan karena dapat
memudahkan serta mempercepat di dalam
memahami sifat dan dan karakteristik dari
data yang ada.

Efisiensi di dalam pengambilan suatu


keputusan dapat dilakukan dengan bantuan
analisis distribusi frekuensi dan grafik.

Agar keputusan yang dihasilkan lebih akurat,


dalam beberapa hal dibutuhkan pengukuran
yang sifatnya tidak hanya bersifat umum
tetapi juga didukung pengukuran yang bersifat
spesifik. Untuk itulah pengukuran central
tendency perlu dibahas di dalam bab ini

Statistik Deskriptif -63-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.1. ARTI PENTING CENTRAL TENDENCY


Pada bab 2 telah dijelaskan bagaimana sekumpulan data
ditransformasi ke dalam suatu distribusi frekuensi atau dalam bentuk
grafik sehingga memudahkan para pengguna di dalam membuat suatu
kesimpulan dari data tersebut. Kesimpulan yang diperoleh melalui
distribusi frekuensi atau grafik menghasilkan suatu ilustrasi yang
berupa berupa pola atau tren dari data. Permasalahan seringkali
muncul ketika terdapat dua pola atau tren yang hampir homogen
sehingga pengambilan kesimpulan harus dilakukan dengan lebih
cermat dan teliti agar kesimpulan yang dihasilkan pun tidak salah.
Berikut contoh dari distribusi nilai ujian statistik dari 2 kelas. Dari
diagram pie untuk dua kelas tersebut dapat dilihat secara keseluruhan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap distribusi nilai
untuk kelas I dan kelas II tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan proporsi
dari luas kurva untuk nilai A, B,C,D dan E dari kedua kelas tidak
terlalu berbeda nyata. Jika dilihat dari nilai absolut diantara kedua
kelas tersebut juga menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu
berbeda signifikan. Misalkan untuk jumlah mahasiswa yang
memperoleh nilai A di kelas I sebanyak 5 orang sementara di kelas II
sebanyak 4 orang. Jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai B di kelas
A sebanyak 5 orang sedangkan di kelas B sebanyak 6 orang.

KELAS I KELAS II

Gambar 3.1. Diagram Pie Hasil Ujian Statistik 2 Kelas.

Jika terhadap kedua kelas tersebut akan dievaluasi kelas mana yang
kualitasnya lebih baik maka akan timbul kesulitan bila pengambilan
kesimpulan hanya dilakukan berdasarkan pola distribusi nilai dari
kedua kelas tersebut. Salah satu penyebabnya adalah relatif
homogennya pola distribusi nilai dari kedua kelas tersebut. Dalam
beberapa kasus, kondisi ini seringkali terjadi sehingga
Statistik Deskriptif -64-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

pengambilan kesimpulan dari data deskriptif juga membutuhkan


pengukuran-pengukuran yang sifatnya eksplisit. Terdapat tiga jenis
pengukuran yang secara eksplisit digunakan untuk menjelaskan
karakteristik data, yaitu pengukuran gejala pusat (central tendency),
pengukuran penyebaran (dispersion) dan pengukuran kemencengan
(skewness). Fokus dari materi bab 3 ini khusus membahas pengukuran-
pengukuran central tendency

3.2. PENGUKURAN GEJALA PUSAT (CENTRAL


TENDECNY)
Pengukuran gejala pusat seringkali dikenal dengan sebutan
pengukuran lokasi (measures of location) atau pengukuran letak.
Disebut sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan letak dari
pusat atau pertengahan sekumpulan data. Ukuran lokasi yang
digunakan adalah rata-rata, median, modus, kuartil, desil, persentil.

Gejala pusat (Central Tendency) atau ukuran lokasi


atau ukuran letak adalah nilai tengah dari suatu
distribusi.

3.2.1. Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)


Rata-rata merupakan istilah yang sudah sangat kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari. Di dunia pendidikan, seorang mahasiswa
menerima Indeks Prestasi (IP) setiap akhir semester yang diperoleh
dari rata-rata nilai yang diperoleh dari seluruh mata kuliah yang
diambil pada semester tersebut. Seorang produsen menghitung rata-
rata penjualan harian untuk mengetahui pola penjualan dari barang
yang dijual atau rata-rata harga saham harian dari perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hampir seluruh istilah rata-rata
yang dijelaskan diatas mengacu kepada definisi rata-rata hitung.
Simbol rata-rata dinyatakan dengan  untuk rata-rata populasi dan x
untuk rata-rata sampel.

Rata-rata hitung : jumlah semua data dibagi dengan


banyaknya data.

Statistik Deskriptif -65-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Perhitungan Rata-rata Hitung Data Yang Tidak


Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang
dikelompokkan umumnya berkaitan dengan jumlah data yang
digunakan. Jika jumlah data yang digunakan relatif sedikit, rata-rata
data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data) menjadi pilihan
untuk digunakan. Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif
banyak maka penggunaan data kelompok (grouped data) banyak
dipilih. Dengan semakin tersedianya software statistik yang ada
sekarang, perhitungan rata-rata dengan menggunakan data tidak
dikelompokkan bukan merupakan masalah yang sulit dilakukan baik
dari sisi kecepatan dan keakuratannya.
Dari sisi ketepatan, perhitungan rata-rata tidak dikelompokkan jelas
lebih baik dibandingkan dengan data yang dikelompokkan. Hal ini
disebabkan karena perhitungan rata-rata tidak dikelompokkan benar-
benar menghasilkan rata-rata yang sebenarnya, sementara
perhitungan rata-rata kelompok hanya merupakan pendekatan saja.
Secara formulasi, rata-rata hitung dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :

Rata-rata hitung populasi ( 3-1)

 = rata-rata populasi

=
 x
x = jumlah nilai seluruh observasi populasi

N N = jumlah populasi

Rata-rata hitung sampel ( 3-2)


x = rata-rata sampel
x  x = jumlah nilai seluruh observasi sampel
x=
n n = jumlah sampel

Statistik Deskriptif -66-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh soal
Berikut data jumlah produksi mainan anak-anak dari seluruh karyawan
PT DEA selama 1 bulan (unit)
80 85 110 95 120
85 130 100 85 90

Pertanyaan
Hitung rata-rata produksi mainan anak-anak dari karyawan PT
DEA selama 1 bulan ?

Jawab
Karena data yang tersedia merupakan populasi maka rata-rata hitung
yang digunakan adalah rata-rata populasi yang besarnya

=
x =
80 + 85 + 110 + 95 + 120 + 85 + 130 + 100 + 85 + 90
N 10

980
= = 98
10
Kesimpulan
Rata-rata produksi mainan anak-anak dari karyawan PT DEA adalah 98
unit/bulan

Contoh soal
Manajer produksi PT Yasmin yang bergerak dalam usaha produksi bola
lampu ingin mengetahui rata-rata daya tahun bola lampu yang
diproduksi. Dari sampel 8 bola lampu diperoleh data mengenai daya
tahan bola lampu tersebut yang dinyatakan pada informasi berikut ini

120 140 130 150 125 130 140 130

Pertanyaan
Hitung rata-rata daya tahan bola lampu yang diproduksi PT Yasmin
dengan menggunakan data yang ada?

Statistik Deskriptif -67-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Jawab
Karena data yang tersedia merupakan sampel, maka rata-rata hitung
yang digunakan adalah rata-rata sampel yang dinyatakan sebagai
berikut :

x=
x
n
120 + 140 + 130 + 150 + 125 + 130 + 140 + 130
=
8
1065
= = 133,25
8
Kesimpulan
Rata-rata daya tahan bola lampu yang dihasilkan PT Yasmin dengan
berdasarkan sampel yang digunakan adalah sebesar 133,25 jam.

Perhitungan Rata-rata Hitung Data Yang Dikelompokkan


(Grouped Data)
Perhitungan rata-rata hitung untuk data kelompok didasarkan pada
suatu distribusi frekuensi yang di dalamnya terdiri dari data-data yang
dikelompokkan menjadi beberapa kelas. Formulasi untuk rata-rata
hitung data yang dikelompokkan dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :

Rata-rata hitung sampel data kelompok ( 3-3)

x = rata-rata sampel


= lambang penjumlahan
f x f = frekuensi dari masing-
x= masing kelas
n x = nilai tengah dari masing-
masing kelas
n = jumlah observasi sampel

Statistik Deskriptif -68-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh soal
Berikut data mengenai laba dari 50 perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang dinyatakan dalam
distribusi frekuensi (satuan juta rupiah)

Tabel 3.1.
Laba 50 Perusahaan Industri Makanan
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Pertanyaan
Hitunglah rata-rata hitung untuk laba dari 50 perusahaan tersebut?

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari rata-rata hitung data kelompok adalah
• Tentukan nilai tengah (mid point) dari masing-masing kelas seperti
ditunjukkan dengan kolom 3 pada tabel 3.2.
• Tentukan hasil perkalian dari frekuensi (f) dengan nilai tengah (x)
yang merupakan perkalitan dari kolom 2 dengan kolom 3 seperti
ditunjukkan pada tabel 3..2
• Tentukan nilai rata-ratanya dengan rumus
 f.x 2435
x= = = 48,7
n 50
• Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan dari total 50 sampel,
rata-rata hitung laba perusahaan industri makanan yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta adalah sebesar Rp 48,7 juta.

Statistik Deskriptif -69-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Tabel 3.2.
Tabel Perhitungan Laba 50 Perusahaan Industri Makanan
Jumlah Frekuensi Nilai Tangah
f.x
Laba (f) (x)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
0 - 19 5 (0+19)/2 = 9,5 47,5
20 – 39 10 (20+39)/2 = 29,5 295
40 – 59 20 (40+59)/2 = 49,5 990
60 – 79 12 (50+79)/2 = 69,5 834
80 – 99 3 (80+99)/2 = 89,5 268,5

Total 50  f.x = 2435

Perhitungan Rata-rata Hitung Data Kelompok Dengan


Short-Cut
Dalam kasus tertentu, distribusi frekuensi numerikal berisikan kelas-
kelas yang nilainya relatif besar serta memiliki frekuensi yang
jumlahnya juga relatif besar. Akibatnya perhitungan nilai rata-rata
hitung membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak. Untuk
memudahkan perhitungan rata-rata pada kasus seperti ini, dapat
digunakan suatu teknik perhitungan yang dikenal dengan metode
short-cut. Perhitungan rata-rata hitung dengan metode short-cut
dapat dilakukan dengan formulasi berikut ini

Rata-rata hitung sampel data kelompok ( 3-4)


Metode Short-cut
x = rata-rata sampel

x = xo + ci
 u. f  xo = nilai tengah dari kelas
tertentu yang diberi coding 0
n ci= kelas interval
u = coding untuk masing-masing
kelas
f = frekuensi dari masing-
masing kelas
n = jumlah observasi sampel

Statistik Deskriptif -70-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh soal
Dengan mengacu kepada tabel 3.1, perhitungan rata-rata hitung untuk
laba 50 perusahaan industri makanan dan minuman di BEJ dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
• Tentukan nilai tengah (mid point) yang akan diberi nilai 0 dimana
nilai tengah ini merupakan perkiraan sementara dari rata-rata.
Pada prinsipnya penentuan nilai tengah yang memiliki nilai 0 ini
dapat dilakukan secara acak. Misalkan nilai tengah yang dipilih
adalah 49,5 (pada kelas ke 3) maka nilai u untuk kelas ke-3 adalah
0 sedangkan untuk kelas sebelumnya berkurang 1 dan kelas
sesudahnya bertambah 1. Nilai u yang dihasilkan untuk setiap
kelas dapat dilihat pada kolom 4 pada tabel 3.3.
• Tentukan perkalian dari u.f yang merupakan hasil perkalian
kolom 3 dengan kolom 4 sehingga diperoleh kolom 5
• Tentukan nilai rata-ratanya dengan rumus

x = x o + ci
 u. f  = 49,5 + 20 − 2 = 48,7
n 50
• Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata hitung laba perusahaan
industri makanan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta adalah
sebesar Rp 48,7 juta. (Hasil ini sama dengan perhitungan yang
rata yang dilakukan dengan metode standar.

Tabel 3.3.
Perhitungan rata-rata hitung data kelompok metode Short-cut
Jumlah
f (x) u u.f
Laba
(1) (2) (3) (4) (5)
0 - 19 5 9,5 -2 -2x5 = -10
20 – 39 10 29,5 -1 -1x10= -10
40 – 59 20 49,5 0 0 x 20 = 0
60 – 79 12 69,5 1 1x12=12
80 – 99 3 89,5 2 2x3=6

Total 50  f.x = -2

Statistik Deskriptif -71-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.2.2. Perhitungan Rata-rata Hitung Tertimbang


(The Weighted Mean)
Seorang dosen yang sedang mengajar mata kuliah statistika
menjelaskan sistem penilaian yang akan dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan kelulusan mata kuliah ini. Ada 5 komponen penilaian
yang akan menentukan kelulusan siswa yaitu Ujian Akhir Semester
(UAS), Ujian Tengah Semester (UTS), Quis, Tugas dan Nilai Lab
Statistik. Setiap komponen penilaian diberikan bobot penilaian yang
tidak sama yaitu masing-masing 35% untuk UAS, 30% untuk UTS, 20%
untuk Lab Statistik, 10% untuk Quiz dan 5% untuk Tugas. Dari informasi
tersebut jelas bahwa kelulusan seorang mahasiswa tidak dilakukan
hanya dengan mencari rata-rata nilai dari kelima komponen tersebut
tetapi harus diperhitungkan pula bobot penilaian dari setiap
komponen penilaian yang telah diberikan.
Dalam perekonomian yang semakin global, perdagangan luar negeri
memegang peranan penting terhadap pembangunan ekonomi suatu
negara. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi aktivitas
perdagangan luar negeri adalah nilai tukar (kurs). Pergerakan nilai
tukar dari waktu ke waktu akan sangat menentukan kinerja
perdagangan suatu negara. Oleh karena perdagangan tidak dilakukan
secara bilateral melainkan multilateral maka riil effective exchage
rate yang merupakan nilai tukar mata uang suatu negara dibandingkan
dengan mata uang negara mitra dagang merupakan proksi yang tepat
untuk mengukur nilai tukar (kurs). Sangat tidak tepat jika perhitungan
riil effective exchange rate dilakukan hanya dengan mencari rata-rata
nilai tukar mata uang mitra dagang. Karena itu perlu dilakukan
pembobotan untuk masing-masing nilai tukar dimana dasar
pembobotan bisa dilakukan berdasarkan ekspor atau impor dengan
mitra dagangnya.
Dua contoh diatas merupakan alasan yang dijadikan sebagai dasar di
dalam perhitungan rata-rata tertimbang (the weighted mean).

Rata-rata tertimbang (weighted mean) merupakan


rata-rata hitung yang di dalam perhitungannya
memasukkan tingkat kepentingan dari masing-masing
elemen yang digunakan.

Statistik Deskriptif -72-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Secara matematik, formulasi untuk rata-rata hitung tertimbang


dinyatakan dengan rumus berikut ini :

Rata-rata hitung tertimbang ( 3-5)

xw =
 w .x  xw
w
= rata-rata hitung tertimbang
= bobot yang diberikan untuk

w masing-masing observasi
 w.x  = jumlah bobot dari setiap observasi
dikalikan dengan nilai observasi
w = jumlah seluruh bobot

Contoh soal
Hasil ujian statistik 5 orang mahasiswa ditunjukkan tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Hasil ujian statistik 5 mahasiswa
Ujian
Ujian Tengah
Akhir QUIZ
Nama Semester TUGAS
Semester
(UTS)
( UAS)
Anti 80 90 70 90
Indri 75 85 80 95
Eka 90 60 90 97
Disha 60 95 65 88
Erna 95 100 85 98
Jika masing-masing komponen nilai mempunyai bobot 40% untuk UAS,
30% untuk UTS, 20% untuk Quiz dan 10% untuk tugas.
Pertanyaan
a. Hitung rata-rata nilai setiap mahasiswa berdasarkan keempat
komponen penilaian tersebut.
b. Jika kriteria kelulusan dinyatakan dinyatakan dengan ketentuan
berikut ini :
Nilai Dalam Angka Nilai Dalam Huruf
< 45 E
45 – 55,9 D
56 – 67,9 C
68 – 79,9 B
80 - 100 A
Bagaimana nilai yang diperoleh kelima mahasiswa tersebut ?
Statistik Deskriptif -73-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Jawab
a. Karena bobot penilian untuk UAS, UTS, Quiz dan Tugas tidak sama,
maka digunakan rata-rata hitung tertimbang yang formulasinya
dinyatakan pada persamaan 3.5. Perhitungan rata-rata
tertimbang untuk masing-masing mahasiswa sebagai berikut:

Anti : xw =
 w.x =
(80 * 0 ,4 ) + (90 * 0 ,3 ) + (70 * 0 ,2 ) + (90 * 0 ,1)
w 0 ,4 + 0 ,3 + 0 ,2 + 0 ,1
= 82,0

Indri : x w =
 w .x  =
(75 * 0 ,4 ) + (85 * 0 ,3 ) + (80 * 0 ,2 ) + (95 * 0 ,1)
w 0 ,4 + 0 ,3 + 0 ,2 + 0 ,1
= 81,0

Eka : x w =
 w .x  =
(90 * 0 ,4 ) + (60 * 0 ,3 ) + (90 * 0 ,2 ) + (97 * 0 ,1)
w 0 ,4 + 0 ,3 + 0 ,2 + 0 ,1
= 81,7

Disha: x w =
 w .x  =
(60 * 0 ,4 ) + (95 * 0 ,3 ) + (65 * 0 ,2 ) + (88 * 0 ,1)
w 0 ,4 + 0 ,3 + 0 ,2 + 0 ,1
= 74,3

Ema: x w =
 w .x  =
(95 * 0 ,4 ) + (100 * 0 ,3 ) + (85 * 0 ,2 ) + (98 * 0 ,1)
w 0 ,4 + 0 ,3 + 0 ,2 + 0 ,1
= 94,8
b. Dengan berdasarkan kriteria kelulusan, kelima mahasiswa tersebut
lulus dengan nilai :
- Empat mahasiswa memperoleh nilai A karena nilai yang
diperoleh lebih dari 80. Keempat mahasiswa tersebut adalah
Anti dengan nilai 82, Indri dengan nilai 81, Eka dengan nilai 81,7
dan Ema dengan nilai 94,8
- Satu orang mahasiswa memperoleh nilai B yaitu Disha dengan
nilai 74,3

Statistik Deskriptif -74-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.2.3. Rata-rata Ukur (The Geometric Mean)


Rata-rata ukur biasanya digunakan untuk mencari rata-rata perubahan
atau prosentase kenaikan dari suatu variabel. Untuk memperjelas
penggunaan rata-rata ini, berikut ilustrasi yang mendasari penggunaan
rata-rata ukur.
PT Rigel yang bergerak dalam usaha penjualan alat-alat olahraga
menghasilkan laba sebesar Rp 20 juta pada tahun 2004. Kenaikan laba
terjadi pada tahun 2005 menjadi Rp 40 juta dan kenaikan ini juga
berlanjut pada tahun 2006 yaitu laba yang diperoleh menjadi Rp 320
juta. Dari informasi tersebut dapat diketahui bahwa laba perusahaan
pada tahun 2005 naik 2 kali dibandingkan tahun 2004. Sementara laba
pada tahun 2006 naik 8 kali dibandingkan tahun 2005. Dengan
mengacu kepada rata-rata hitung, maka rata-rata kenaikan laba PT
Rigel adalah : ( 2 + 8 ) :2 = 5
Dengan rata-rata kenaikan laba sebesar 5 kali, jika pada tahun 2004
laba sebesar Rp 20 juta, besarnya perkiraan laba pada tahun 2005
sebesar 5 x Rp 20 juta = Rp 100 juta. Sementara itu, perkiraan laba
pada tahun 2006 sebesar 5 x Rp 100 juta = Rp 500 juta. Jika
dibandingkan dengan data yang sebenarnya, hasil perhitungan rata-
rata kenaikan laba dengan menggunakan rata-rata hitung relatif jauh
menyimpang. Pada tahun 2005 laba yang dihasilkan sebesar Rp 40
juta, sementara berdasarkan perkiraan rata-rata hitung memiliki laba
sebesar Rp 100 juta. Demikian pula pada tahun 2006 dimana laba yang
dihasilkan sebesar Rp 320 juta mengalami penyimpangan yang relatif
besar karena berdasarkan rata-rata hitung menghasilkan laba sebesar
Rp 500 juta.
Dengan demikian, untuk kasus mencari rata-rata dari suatu
perubahaan atau prosentase perubahan akan lebih tepat jika
digunakan pendekatan rata-rata ukur yang secara formulasi
dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Rata-rata hitung tertimbang ( 3-6)

G.M = rata-rata ukur (geometri)


G.M = n x1* x 2* x 3 .............x n x = nilai setiap observasi
n = jumlah observasi

Statistik Deskriptif -75-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Dari formulasi rata-rata ukur diatas, rata-rata perubahan laba PT Rigel


adalah

G.M = 2 2* 8 = 2 16 = 4

Dari hasil perhitungan rata-rata ukur diperoleh hasil 4 yang berarti


rata-rata perubahan laba PT Rigel setiap tahunya naik 4 kali
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikiran perkiraan
laba pada tahun 2005 nilainya sebesar 4 x Rp 20 juta = Rp 80 juta,
sedangkan perkiraan laba pada tahun 2006 sebesar 4 x Rp 80 juta =
Rp 320 juta. Bandingkan dengan data yang sebenarnya dimana laba
pada tahun 2005 sebesar Rp 40 juta sementara pada tahun 2006
sebesar Rp 320 juta.
Melalui perbandingan antara rata-rata hitung dan rata-rata ukur,
untuk perhitungan rata-rata perubahan atau prosentase dari suatu
variabel akan lebih tepat menggunakan rata-rata ukur dibandingkan
dengan rata-rata hitung.

LATIHAN-LATIHAN
3.1. Dari data sampel berikut ini 3, 5, 7, 9, 10
a. Hitung besarnya rata-rata sampel tersebut
b. Buktikan bahwa  (X − X ) = 0
3.2. Dari data sampel berikut ini 10, 15, 16, 35, 30, 20, 25, 25
a. Hitung besarnya rata-rata sampel tersebut
b. Buktikan bahwa  (X − X ) = 0
3.3. PT Vanya yang menjalankan usaha penjualan alat-alat kantor
memiliki 10 orang karyawan yang masing-masing memiliki
pendapatan sebagai berikut (dalam juta rupiah)
1,25 1,50 0,85 1,75 2,20
0,80 0,90 1,30 1,45 1,55

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata pendapatan dari karyawan tersebut
b. Apakah rata-rata tersebut merupakan rata-rata sampel atau
rata-rata populasi. Jelaskan.

Statistik Deskriptif -76-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.4. Fredy Tour sebagai agen tiket perjalanan domestik ingin


mengevaluasi tingkat kerajinan dari karyawannya yang harus
bekerja rata-rata 8 jam perhari. Dari sampel 8 karyawan
diperoleh data mengenai mengenai jam kerja dari 8 karyawan
berikut ini ( jam )
8,10 7,89 8,12 8,22
7,87 8,20 8,50 7,90

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata jam kerja dari karyawan tersebut
b. Apakah rata-rata tersebut merupakan rata-rata sampel atau
rata-rata populasi. Jelaskan.
c. Apakah dapat disimpulkan bahwa karyawan Fredy Tour
sudah memenuhi standar kedisiplinan yang ditentukan
perusahaan. Jelaskan.

3.5. Departemen pendidikan mengeluarkan kebijakan akan


memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah dengan kriteria
rata-rata nilai dari siswanya diatas 8,0. Proses pengevaluasian
dilakukan cukup dengan mengambil sampel 10 siswa secara acak
dari siswa sekolah tersebut. Suatu sekolah yang tela disurvei
menghasilkan data

7,5 8,5 9 10 9,5


7 8,5 9 10 6

Pertanyaan :
a. Apakah sekolah tersebut memenuhi kualifikasi untuk
mendapatkan subsidi. Jelaskan.
b. Bantuan subsidi akan diberikan dalam jangka panjang
apabila rata-rata pendapatan perkapita dari keluarga siswa
maksimum sebesar Rp 1,2 juta /bulan. Dengan berdasarkan
data berikut ini, apakah subsidi jangka panjang akan
diberikan kepada sekolah tersebut.
1,1 1,2 0,9 1,25 1,0
0,95 1,3 1,1 1,2 0,8
c. Jika jawaban b tidak, berapa banyak rata-rata pendapatan
keluarga harus diturunkan agar memenuhi kualifikasi ini?
Atau jika jawaban b ya, berapa banyak rata-rata
pendapatan dapat dinaikkan agar tetap memenuhi

Statistik Deskriptif -77-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

kualifikasi ini?

3.6. Aliya Company adalah perusahaan pengolahan ikan yang telah go


public sehingga perkembangan harga saham dari perusahaan ini
selalu mendapatkan perhatian khusus karena berkaitan dengan
investasi yang ingin dilakukan oleh investor. Perkembangan
harga selama 2 minggu ditunjukkan dengan tabel berikut ini :
Minggu I 1210 1430 1440 1350 1500
Minggu 2 1450 1540 1370 1440 1480

Pertanyaan :
a. Berapa rata-rata harga saham Aliya Company pada minggu
1, minggu 2 dan rata-rata selama 2 minggu ?
b. Jika rata-rata harga saham selama 2 minggu diatas 1420,
perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan kembali
saham baru di bursa efek dengan tujuan untuk melakukan
ekspansi perusahaan. Apakah kualifikasi ini terpenuhi ?

3.7. Vandry Company merupakan perusahaan yang bergerak dalam


produksi obat tradisonal (jamu). Perkembangan perusahaan
yang semakin pesat menyebabkan perusahaan akan melakukan
peninjauan terhadap kenaikan gaji karyawannya. Berikut
gambaran mengenai keadaan gaji karyawan berdasarkan
depertemennya.

Jumlah Pendapatan
Departemen
Karyawan Per orang
Peracikan 25 Rp 1.200.000,-
Pengemasan 15 Rp 850.000,-
Pengepakan 10 Rp 800.000,-

Pertanyaan :
a. Berapa rata-rata pendapatan seluruh karyawan Vandry
Company ?
b. Jika rata-rata upah karyawan diatas UMR sebesar Rp
1.000.000 maka rata-rata upah karyawan akan dinaikkan
sebesar 20%, sementara jika rata-rata upah dibawah UMR
akan ada kenaikan rata-rata pendapatan sebesar 30%.
Kebijakan mana yang akan dilakukan perusahaan.

Statistik Deskriptif -78-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.8. Rigel Store merupakan toko yang khusus menjual makanan khas
dari Yogyakarta. Hasil penjualan selama 30 hari ditunjukkan
data sebagai berikut : (dalam juta rupiah)

24,5 27,4 30,6 32,3 20,1


25,2 28,9 33,2 20,0 35,0
29,4 27,9 31,2 30,4 28,6
24,6 32,4 29,6 25,0 23,5
21,7 32,8 34,9 22,4 28,7
28,3 20,5 31,9 27,8 31,7
Pertanyaan :
a. Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk data diatas
b. Tentukan berapa rata-rata penjualan perhari yang diperoleh
Rigel Store baik dengan metode standar maupun metode
short-cut
c. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kondisi break even
point terjadi jika rata - rata penjualan perhari sebesar Rp
25 juta sehingga kelangsungan jalannya kegiatan usaha akan
dipertimbangkan. Bagaimana dengan kondisi Rigel Store ?
Jelaskan.

3.9. Dari tabel distribusi frekuensi berikut ini, hitung besarnya rata-
rata baik dengan metode standar maupun metode short-cut
Kelas Frekuensi
1 – 20 7
21 – 40 15
41 - 60 25
61 – 80 18
81 - 100 5

3.10. PT Multilever mengeluarkan suatu produk baru dan sedang


dilakukan uji coba untuk melihat target usia pada produk yang
dikeluarkan tersebut. Jika konsumen pengguna rata-rata usianya
dibawah 30 terhadap produk tersebut akan dilakukan modifikasi
sedangkan jika rata-rata usia konsumen di bawah 30 maka tidak
dilakukan modifikasi produk. Hasil survei terhadap 100
konsumen berdasarkan usia dinyatakan pada tabel berikut ini.

Statistik Deskriptif -79-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Usia Frekuensi
1 – 10 15
11 – 20 35
21 - 30 20
31 - 40 25
41 - 50 5

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata usia dari konsumen pengguna produk
tersebut baik dengan metode standar maupun metode
short-cut
b. Apakah perusahaan akan melakukan modifikasi terhadap
produk yang dikeluarkan tersebut. Jelaskan.

3.11. Sayidah adalah seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Ekonomi


yang sedang mengambil 7 mata kuliah. Berikut Kartu Hasil Studi
(KHS) yang diperoleh pada semester genap tahun ajaran
2006/2007.
Nilai
Mata Kuliah SKS
Huruf Angka
Agama Islam 2 A 4
Pengantar Akuntansi 3 B 3
Pengantar Ekonomi Makro 3 A 4
Pengantar Manajemen 3 B 3
Matematika Ekonomi 3 A 3
Statistika I 3 C 2
Bahasa Inggris I 3 A 4
20

Pertanyaan :
a. Berapa rata-rata nilai yang diperoleh Sayidah (Indeks
Prestasi) dalam angka ?
b. Keputusan Dekan menyatakan bahwa setiap mahasiswa yang
memperoleh IP minimal 3,25 akan memperoleh beasiswa
berupa diskon uang kuliah semester yang akan datang
sebesar 50%. Apakah Sayidah masuk dalam kriteria ini ?
Jelaskan.

Statistik Deskriptif -80-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.12. Seorang calon investor melakukan perhitungan riil effective


exchange rate (nilai tukar riil) untuk memprediksi cash flow
(aliran kas) dari kegiatan usaha yang rencananya akan
dilakukan. Untuk analisis perhitungan hanya dipilih nilai tukar
terhadap 4 negara dengan pertimbangan bahwa negara tersebut
merupakan mitra dagang utama. Agar perhitungan lebih akurat
dilakukan pembobotan yang didasarkan pada nilai ekspor ke
negara mitra dagang utama tersebut. Berikut data mengenai
nilai tukar negara Republik BBM terhadap Jepang, Singapura,
Amerika Serikat dan Australia. Data tahun 2006 mengenai nilai
tukar dan ekspor negara Republik BBM terhadap empat negara
tersebut dinyatakan dengan tabel berikut :
Variabel Amerika Singapura Jepang Australia
Kurs 9125 6450 843 7530
Ekspor
23.540 18.340 30.350 15.550
(Juta $)

Pertanyaan :
Hitung besarnya riil effective exchange rate negara Republik
BBM terhadap empat negara mitra dagang tersebut.

3.13. Harga merupakan variabel yang selalu menjadi perhatian khusus


oleh pelaku ekonomi baik konsumen maupun produsen.
Perhitungan perkembangan harga secara keseluruhan dari waktu
ke waktu yang dikenal dengan inflasi harus mempertimbangkan
tingkat kepentingan dari komoditas yang dimasukkan dalam
perhitungan. Semakin besar tingkat kepentingan dari komoditas
tersebut tentu saja akan menyebabkan pemberian bobot yang
besar pula terhadap komoditas yang bersangkutan. Berikut data
mengenai harga (P) dan kuantitas yang terjual (Q) yang terjual
dari 4 komoditas bahan pokok.

2004 2005 2006


Komoditas P Q P Q P Q
Rp kg Rp kg Rp kg

Beras 3000 5000 3500 6000 4200 7500

Minyak 7000 3000 7600 4000 8000 4500

Gula 5000 2000 5500 2500 6000 2800

Telur 7500 1500 8000 1700 8500 2000

Statistik Deskriptif -81-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata harga keempat komoditas tersebut untuk
tahun 2004-2006 dengan menggunakan tingkat kepentingan
setiap komoditas ditunjukkan dengan kuantitas barang yang
terjual sebagai bobot.
b. Buat kesimpulan secara umum mengenai perkembangan
harga keseluruhan selama periode 2004-2006

3.14. Prosentase peningkatan keuntungan PT Nadia yang bergerak


dalam usaha home industry makanan selama 5 tahun
ditunjukkan dengan data sebagai berikut (%)
Tahun 2002 2003 2004 2006 2006
Pertumbuhan
3,25 5,60 8,45 9,35 10,20
Laba (%)

Pertanyaan :
Hitung rata-rata pertumbuhan laba PT Nadia selama 5 tahun
tersebut.

3.15. Jumlah produksi PT Garda yang memproduksi pakan ternak


ayam dapat dilihat dari data berikut ini
Tahun 2002 2003 2004 2006 2006
Produksi
12.100 13.300 15.900 16.800 20.000
(juta ton)

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata prosentase peningkatan produksi PT Garda
selama periode tersebut.
b. Perusahaan akan melakukan ekspansi usaha jika rata-rata
prosentase peningkatan produksi lebih dari 5% pertahun.
Bagaimana dengan kondisi PT Garda? Jelaskan.

3.2.4. Median
Pada saat melakukan pengukuran gejala pusat (central tendency)
dimana terdapat satu atau dua nilai observasi yang sangat ekstrim
yaitu nilainya sangat besar atau sangat kecil sekali, pengukuran rata-
rata hitung menjadi tidak tepat. Ketika ada satu atau dua nilai yang
sangat besar, tentu saja akan menghasilkan nilai rata-rata yang
relatif besar sehingga karakteristik data yang dihasilkan melalui rata-
rata hitung menjadi tidak tepat menggambarkan kondisi yang

Statistik Deskriptif -82-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

sebenarnya. Untuk lebih jelasnya berikut contoh mengenai


perhitungan rata-rata hitung dengan kasus yang ekstrim.

Berikut sampel dari uang saku 8 mahasiswa (juta rupiah)


1,2 0,9 1,3 1,0 0,8 1,5 0,7 25

Jika dilakukan perhitungan rata-rata hitung diperoleh hasil sebagai


berikut :
1,2 + 0,9 + 1,3 + 1,0 + 0,8 + 1,5 + 0,7 + 25
x= = 4,05
8
Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata uang saku mahasiswa
sebesar 4,05. Hasil ini bisa memberikan interpretasi yang keliru jika
hanya melihat dari rata-ratanya, sebab yang membuat rata-rata uang
saku sebesar Rp 4,05 juta akibat adanya uang saku seorang mahasiswa
yang nilainya sangat besar yaitu Rp 25 juta/bulan, padahal data
lainnya hanya memiliki uang saku maksimum Rp 1,5 juta. Untuk kasus
seperti ini, ukuran gejala pusat yang tepat digunakan adalah median

Median adalah nilai tengah dari observasi setelah


data diurutkan dari terkecil ke terbesar atau dari
terbesar ke terkecil

Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan


(Ungrouped Data)
Untuk data tidak berkelompok (ungrouped data), perhitungan median
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
▪ Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil. Dalam pembahasan ini, urutan data selalu dimulai dari
terkecil ke terbesar.
▪ Tentukan letak median dengan formulasi :

Statistik Deskriptif -83-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Letak Median Data TidakDikelompokkan (3.7)

 n + 1
Letak Median =   n = jumlah observasi
 2 

▪ Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari dari observasi
yang sudah diurutkan merupakan nilai median sementara untuk
kasus jumlah data genap, nilai median merupakan rata-rata dari
dua data yang berada pada letak median untuk data yang sudah
diurutkan.

Contoh median kasus data ganjil


Berikut data indeks prestasi (IP) 9 mahasiswa

3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 3.21 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai median dari data diatas?

Jawab
Perhitungan median dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :

1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,21 3,76

▪ Tentukan letak median dengan rumus :

Letak Median =
n + 1 = 9 + 1 = 10 = 5
2 2 2
Jadi letak median ada di data kelima ( 5 )

▪ Tentukan nilai mediannya.


Karena letak median ada di data kelima maka nilai mediannya
adalah 2,85.

Statistik Deskriptif -84-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh median kasus data genap


Berikut data indeks prestasi (IP) 8 mahasiswa

3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai median dari data diatas

Jawab
Perhitungan median dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :
1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,76

▪ Tentukan letak median dengan rumus :

Letak Median =
n + 1 = 8 + 1 = 9 = 4,5
2 2 2
Jadi letak median ada diantara data ke-4 dan data ke-5

▪ Tentukan nilai mediannya.


Median untuk kasus data genap adalah rata-rata dadri data ke-4
dan data ke-5 yaitu (2,72+2,85)/2 = 2,785

Perhitungan Median Data Yang Dikelompokkan


(Grouped Data)
Langkah-langkah perhitungan median dengan menggunakan data
kelompok pada dasarnya sama dengan perhitungan data tidak
dikelompokkan. Perbedaannya hanya pada formulasi perhitungan
mediannya, dimana untuk data kelompok median dinyatakan dengan :

Statistik Deskriptif -85-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Median untuk data kelompok (3.8)

 n2  − ( f i )
Med = Lm +  .ci
 fm 
Med = nilai median
Lm = tepi kelas bawah dari kelas yang memuat
nilai median
n = jumlah observasi/data
 f i = jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah
kelas yang mengandung median
fm = frekuensi dari kelas yang mengadung median
ci = interval kelas

Contoh soal
Dengan mengacu pada contoh soal data kelompok dari tabel
3.1.mengenai laba dari 50 perusahaan industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta seperti pada tabel berikut ini
(satuan juta rupiah)
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Pertanyaan
Hitunglah besarnya median untuk data tersebut ?

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari median data kelompok adalah :
• Data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Untuk kasus data
kelompok, tabel distribusi frekuensi secara otomatis sudah
menunjukkan bahwa data sudah diurutkan dari terkecil ke
Statistik Deskriptif -86-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

terbesar.
• Tentukan letak kelas median
Letak Median = n
2 = 50/2 = 25
sehingga letak median ada di kelas ke-3 yaitu dikelas 40-59
(sebab frekuensi kumulatif 25 adalah di kelas ke-3). Lebih jelas
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20 Letak Median
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

• Hitung nilai median dengan memasukkan ke rumus median

Med = Lm +  2
 ( )
 n −  fi 
.ci
 fm 
 
 50 − (10 + 5 ) 
= 39,5 +  2 .20 = 39,5 + 10 = 49,5
 20 
• Jadi nilai median untuk data kelompok tersebut 49,5.

3.2.5. Kuartil, desil dan persentil


Dalam kasus tertentu dan untuk tujuan tertentu, penggunaan median
sebagai ukuran gejala pusat (central tendency) seringkali terlalu
bersifat umum (general) sehingga dapat mempengaruhi akurasi di
dalam pengambilan kesimpulan. Untuk itulah pengembangan dari
median banyak digunakan yaitu kuartil, desil dan persentil. Beberapa
contoh penggunaan kuartil, desin dan persentil sebagai pengembangan
dari median antara lain :
▪ Ketika perusahaan ingin memberikan bonus kepada karyawannya
yang memperoleh 25% penjualan tertinggi, maka batas minimal
penjualan yang menerima bonus tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan median tetapi dengan menggunakan kuartil ( kuartil
4) atau menggunakan persentil ( persentil 75)

Statistik Deskriptif -87-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

▪ Manajer personalia memutuskan hanya akan memperpanjang


karyawan kontraknya dengan kriteria hanya karyawan yang
ketidakhadiran di kantor maksimum menempati peringkat 10%
terendah. Dalam kasus ini penentuan jumlah karyawan yang akan
diperpanjang kontraknya tidak dapat dihitung dengan median
melainkan dengan menggunakan desil ( D1) atau persentil ( P10 )

Kuartil
Kuartil merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi empat
kelompok sehingga permasalahannya adalah mencari batas-batas
antara satu kuartil dengan kuartil lainnya. Dengan demikian nilai-nilai
yang dicari dari kuartil adalah besarnya kuartil 1 (Q 1) , kuartil 2 (Q2)
dan kuartil 3 (Q3).

Kuartil sekumpulan data yang dibagi menjadi empat


kelompok setelah data diurutkan dari terkecil ke terbesar.

Q1 Q2 Q3 Q4

Perhitungan kuartil Data Yang Tidak


Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Untuk data tidak berkelompok (ungrouped data), perhitungan kuartil
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
▪ Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil.
▪ Tentukan letak kuartil dengan formulasi :

Letak Kuartil Data Tidak Dikelompokkan (3.9)


Letak kuartil ke-i
i(n + 1)
Q i = nilai yang ke , i = 1,2,3 n = jumlah observasi
4

Statistik Deskriptif -88-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh soal
Berikut data indeks prestasi (IP) 9 mahasiswa
3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 3.21 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai kuartil 1, 2 dan 3

Jawab
Perhitungan kuartil dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :
1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,21 3,76

▪ Tentukan letak Q1, Q2 dan Q3


in + 1 19 + 1 10
Letak Q = = = 2,5 =
1 4 4 4
Letak kuartil 1 terletak antara data ke-2 dan data ke-3

in + 1 29 + 1 20
Letak Q = = =5 =
2 4 4 4
Letak kuartil 2 terletak pada data ke-5
in + 1 39 + 1 30
Letak Q = = = = 7,5
3 4 4 4
Letak kuartil 3 terletak antara data ke-7 dan ke-8

▪ Tentukan nilai Q1, Q2 dan Q3


Nilai kuartil 1 (Q1) terletak antara data ke-2 dan ke-3 sehingga
besarnya Q1 adalah rata-rata nilai data ke-2 dan ke-3
Q1 = (2,02+2,56)/2 = 2,29

Nilai kuartil 2 (Q2) terletak pada data ke-5 sehingga nilai Q2


adalah 2,85. Nilai kuartil 2 besarnya sama dengan median.

Nilai kuartil 3 (Q3) terletak antara data ke-7 dan ke-8 sehingga
besarnya Q3 adalah rata-rata nilai data ke-7 dan ke-8
Q3 = (3,21+3,21)/2 = 3,21

Statistik Deskriptif -89-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Perhitungan kuartil untuk data Yang


Dikelompokkan (Grouped Data)

Pada prinsipnya, langkah-langkah perhitungan mencari nilai kuartil


data dikelompokkan tidak terlalu berbeda dengan kasus data tidak
dikelompokkan. Formulasi untuk mencari nilai kuartil dinyatakan
dengan rumus :

Nilai Kuartil untuk data kelompok (3.10)

Qi = L Qo +
 
 in − ( f )
 4 i .ci


fQ 

Qi = nilai kuartil ke-i
LQo = tepi kelas bawah dari kelas yang memuat
nilai kuartil tertentu
n = jumlah observasi/data
f i = jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah
kelas yang mengandung kuartil tertentu
fQ = frekuensi dari kelas yang mengadung kuartil
ci = interval kelas

Contoh soal
Dengan mengacu pada contoh soal data kelompok untuk rata-rata
kelompok seperti ditunjukkan pada tabel laba dari 50 perusahaan
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
yang dinyatakan dalam distribusi frekuensi (satuan juta rupiah) seperti
pada tabel berikut :

Jumlah Laba Frekuensi


0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Statistik Deskriptif -90-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Pertanyaan
Hitunglah besarnya kuartil 1 dadn 3 untuk data tersebut ?

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari kuartil 1 dan 3 data kelompok adalah
• Data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Untuk kasus data
kelompok, tabel distribusi frekuensi secara otomatis sudah
menunjukkan bahwa data sudah diurutkan dari terkecil ke
terbesar.
• Tentukan letak kelas dimana terdapat kuartil 1 dan 3
in 1(50)
Letak kuartil 1 = = = 12,5
4 4
Jadi kuartil 1 ada di kelas 2 yaitu pada interval 20-30
in 3(50)
Letak kuartil 3 = = = 37,5
4 4
Jadi kuartil 3 ada di kelas 4 yaitu pada interval 60-79

Jumlah Laba Frekuensi


0 - 19 5
20 – 39 10 Kelas kuartil
1
40 – 59 20
60 – 79 12 Kelas kuartil
3
80 – 99 3
Total 50

• Hitung nilai kuartil 1 dan 3 dengan memasukkan ke rumus berikut


ini :

Statistik Deskriptif -91-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Kuartil 1

Q 1 = L Qo +  4
 
 1n − ( f )
i .ci
 f
Q1 

= 19,5 + 
 
 1.50 − (5 ) 
4 .20 = 19,5 + (0,75).20 = 34,5
 10 
Jadi besarnya nilai kuartil 1 adalah 34,5

Kuartil 3

Q 3 = L Qo +
 
 3n − ( f )
 4 i .ci
 f
Q3 

4
 
 3.50 − (20 + 10 + 5 ) 
.20 = 59,5 + (0,25).20 = 64,5
= 59,5 + 
 10 
Jadi besarnya nilai kuartil 3 adalah 64,5

Desil
Desil merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh
kelompok sehingga permasalahannya adalah mencari batas-batas
antara satu desil dengan desil lainnya. Dengan demikian nilai-nilai
yang dicari dari desil adalah besarnya desil 1 (D1), desil 2 (D2) sampai
desil 9 (D9).

Desil sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh


kelompok setelah data diurutkan dari terkecil ke
terbesar.

Statistik Deskriptif -92-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Perhitungan Desil Data Yang Tidak Dikelompokkan


(Ungrouped Data)
Untuk data tidak berkelompok (ungrouped data), perhitungan desil
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
▪ Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil.
▪ Tentukan letak desil dengan formulasi :

Letak Kuartil Data Tidak Dikelompokkan (3.11)

Letak Desil ke-i


i(n + 1)
Letak D i = , i = 1,2,3,....,9 n = jumlah observasi
10

Contoh soal
Berikut data indeks prestasi (IP) 9 mahasiswa

3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 3.21 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai desil 2, 5 dan 8

Jawab
Perhitungan desil dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :

1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,21 3,76

▪ Tentukan letak D1, D5 dan D8


in + 1 29 + 1 20
Letak D = = = =2
2 10 10 10
Letak Desil 2 terletak pada data ke 2

Statistik Deskriptif -93-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

in + 1 59 + 1 50
Letak D = = =5 =
5 10 10 5
Letak Desil 5 terletak pada data ke-5
in + 1 89 + 1 80
Letak D = = = =8
8 10 10 10
Letak Desil 8 terletak pada data ke-8

▪ Tentukan nilai D2, D5 dan D8


Nilai desil 2 (D2) terletak pada data ke-2 sehingga nila D2 adalah
2,02
Nilai desil 5 (D5) terletak pada data ke-5 sehingga nilai D5
2,85 (nilai D5 sama dengan median atau kuartil 2 )

Nilai desil 8 (D8) terletak pada data ke-8 sehingga besarnya D8


adalah 3,21

Perhitungan desil untuk data Yang Dikelompokkan


(Grouped Data)
Pada prinsipnya, langkah-langkah perhitungan mencari nilai desil data
dikelompokkan tidak terlalu berbeda dengan kasus data tidak
dikelompokkan. Formulasi untuk mencari nilai desil dinyatakan dengan
rumus :

Nilai Desil untuk data kelompok (3.12)

 10
Di = LDo + 
 
in − ( f )
i
.ci
 fD 
Di = nilai desil ke-i
LDo = tepi kelas bawah dari kelas yang memuat
nilai desil tertentu
n = jumlah observasi/data
f i = jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah
kelas yang mengandung desil tertentu
fD = frekuensi dari kelas yang mengadung desil
ci = interval kelas

Statistik Deskriptif -94-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Contoh soal
Dengan mengacu pada contoh soal data kelompok untuk rata-rata
kelompok seperti ditunjukkan pada tabel laba dari 50 perusahaan
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
seperti pada tabel berikut (dalam juta rupiah)
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Pertanyaan
Hitunglah besarnya desil 3 dan 5 untuk data tersebut ?

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari desil 3 dan 5 data kelompok adalah :
• Data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Untuk kasus data
kelompok, tabel distribusi frekuensi secara otomatis sudah
menunjukkan bahwa data sudah diurutkan dari terkecil ke
terbesar.

• Tentukan letak kelas dimana terdapat desil 3 dan 5


in 3(50)
Letak desil 3 = = = 15
10 10
Jadi desil 3 ada di kelas 2 yaitu pada interval 20-39

in 5(50)
Letak desil 5 = = = 25
10 10
Jadi desil 5 ada di kelas 3 yaitu pada interval 40-59

Statistik Deskriptif -95-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Jumlah Laba Frekuensi


0 - 19 5
20 – 39 10 Kelas desil 3
40 – 59 20 Kelas desil 5
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

• Hitung nilai desil 3 dan 5 dengan memasukkan ke rumus berikut ini

Desil 3
 
 3n − ( fi )
D 3 = L Do +  10 .ci
 f
D3 

10
 
 3.50 − (5 ) 
.20 = 19,5 + (1).20 = 39,5
= 19,5 + 
 10 
Jadi besarnya nilai desil 3 adalah 39,5

Desil 5
 
 5n − ( fi )
D5 = LDo +  10 .ci
 fD5 

10
 
 5.50 − (10 + 5)
.20 = 39,5 + (0,5).20 = 49,5
= 39,5 + 
 20 
Jadi besarnya nilai desil 5 adalah 49,5 (nilai D 5 sama dengan
median)

Persentil
Persentil merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus
kelompok sehingga permasalahannya adalah mencari batas-batas
antara satu persentil dengan persentil lainnya. Dengan demikian nilai-
nilai yang dicari dari persentil adalah besarnya persentil 1 (P 1),
persentil 2 (P2) sampai persentil 99 (P99).
Statistik Deskriptif -96-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Persentil sekumpulan data yang dibagi menjadi


seratus kelompok setelah data diurutkan dari
terkecil ke terbesar.

Perhitungan Persentil Data Yang Tidak


Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Untuk data tidak berkelompok (ungrouped data), perhitungan
persentil dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
▪ Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil.
▪ Tentukan letak persentil dengan formulasi :

Letak Persentil Data Tidak Dikelompokkan (3.13)


Letak Persentil ke-i
i(n + 1)
Letak Pi = , i = 1,2,3,....,99 n = jumlah observasi
100

Contoh soal
Berikut data indeks prestasi (IP) 9 mahasiswa

3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 3.21 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai persentil 30, 50, 90

Jawab
Perhitungan persentil dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :
1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,21 3,76
▪ Tentukan letak P30, P50 dan P90

Statistik Deskriptif -97-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

in + 1 309 + 1 300


Letak P = = = =3
30 100 100 100
Letak Persentil 30 terletak pada data ke 3

in + 1 509 + 1 500


Letak P = = = =5
50 100 100 100
Letak Persentil 50 terletak pada data ke-5

in + 1 909 + 1 900


Letak P = = = =9
90 100 100 100
Letak Persentil 90 terletak pada data ke-9

▪ Tentukan nilai P30, P50 dan D90


Nilai persentil 30 (P30) terletak pada data ke-3 sehingga nila P30
adalah 2,56

Nilai persentil 50 (P50) terletak pada data ke-5 sehingga nilai P50
adalah 2,85 (nilai P50 sama dengan median atau kuartil 2 atau
desil 5)
Nilai persentil 90 (P90) terletak pada data ke-9 sehingga besarnya
P90 adalah 3,76

Perhitungan persentil untuk data Yang


Dikelompokkan (Grouped Data)
Pada prinsipnya, langkah-langkah perhitungan mencari nilai persentil
data dikelompokkan tidak terlalu berbeda dengan kasus data tidak
dikelompokkan. Formulasi untuk mencari nilai persentil dinyatakan
dengan rumus :

Statistik Deskriptif -98-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Nilai Persentil untuk data kelompok (3.14)

 100
Pi = LPo + 
 
in − ( f )
i
.ci
 fP 
Pi = nilai persentil ke-i
LPo = tepi kelas bawah dari kelas yang memuat
nilai persentil tertentu
n = jumlah observasi/data
f i = jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah
kelas yang mengandung persentil tertentu
fP = frekuensi dari kelas yang mengadung
persentil tertentu
ci = Interval kelas

Contoh soal
Dengan mengacu pada contoh soal data kelompok untuk rata-rata
kelompok seperti ditunjukkan pada tabel laba dari 50 perusahaan
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
seperti pada tabel berikut (dalam juta rupiah):
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Pertanyaan
Hitunglah besarnya persentil 50 dan 70 untuk data tersebut ?

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari persentil 50 dan 70 data kelompok
adalah :
• Data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Untuk kasus data
kelompok, tabel distribusi frekuensi secara otomatis sudah

Statistik Deskriptif -99-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

menunjukkan bahwa data sudah diurutkan dari terkecil ke


terbesar.
• Tentukan letak kelas dimana terdapat persentil 50 dan 70
in 50(50)
Letak persentil 50 = = = 25
100 100
Jadi persentil 50 ada di kelas 3 yaitu pada interval 40-59

in 70(50)
Letak persentil 70 = = = 35
100 100
Jadi persentil 70 ada di kelas 3 yaitu pada interval 40-59

Jumlah Laba Frekuensi


0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20 Kelas persentil
50, 70
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

• Hitung nilai persentil 50 dan 70 dengan memasukkan ke rumus


berikut ini :
Persentil 50
 
 50n − ( fi )
P50 = L Po +  100 .ci
 f
P50 
 
 50.50 − (10 + 5 ) 
100 .20 = 39,5 + (0,5).20 = 49,5
= 39,5 + 
 20 
Jadi besarnya nilai persentil 50 adalah 49,5 (nilai ini sama dengan
median, kuartil 2 atau desil 5).

Persentil 70

P70 = LPo +  100


 
 70n − ( fi )
.ci
 f 
P70
Statistik Deskriptif -100-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

 
 70.50 − (10 + 5 ) 
100 .20 = 39,5 + (1).20 = 59,5
= 39,5 + 
 20 
Jadi besarnya nilai persentil 70 adalah 59,5

LATIHAN-LATIHAN
3.16. Dari data 7 sampel berikut ini, tentukan berapa besarnya
median
12, 20, 18, 13, 22, 10, 25

3.17. Dari hasil ujian 10 mahasiswa berikut ini, berapa besarnya


median dari data tersebut
6, 7, 9, 8, 5, 10, 7, 6, 9, 4

3.18. Dari data sampel 15 harga saham perusahaan farmasi yang


terdaftar di bursa efek berikut ini:

1200 5800 9000 16000 4500


900 12000 23000 3200 5200
2200 24200 5100 4300 17500

Pertanyaan :
a. Hitung besarnya rata-rata dan median untuk harga saham
tersebut.
b. Apakah rata-rata atau median yang tepat digunakan untuk
pengukuran central tendency (gejala pusat) harga saham
dari perusahan farmasi tersebut? Jelaskan.

3.19. PT Automotika ingin memberikan beasiswa sarjana kepada


mahasiswa Universitas ”TANDAKO” karena selama ini dianggap
memberikan kontribusi yang positif dari para alumninya yang
bekerja di perusahaan ini. Beasiswa diberikan dalam bentuk
pembayaran uang kuliah sampai lulus serta kepastian untuk
diterima di PT Automotika. Persyaratan yang ditentukan
perusahaan adalah minimal semester 4 dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK) paling rendah 3,25. Hasil seleksi adiministrasi
menunjukkan ada 30 mahasiswa yang masuk dalam kriteria
kelompok ini. Adapun IPK dari 30 mahasiswa tersebut sebagai
berikut :

Statistik Deskriptif -101-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3,26 3,87 3,45 3,55 3,76 3,28


3,56 3,63 3,77 3,34 3,33 3,50
3,54 3,32 3,29 3,80 3,75 3,45
3,28 3,30 3,60 3,75 3,40 3,50
3,90 3,92 3,54 3,62 3,60 3,70

Pertanyaan :
a. Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk data tersebut
b. Dengan berdasarkan tabel distribusi frekuensi, hitung
besarnya rata-rata dan median dari IPK mahasiswa calon
penerima beasiswa tersebut ?
c. Karena keterbatasan anggaran beasiswa yang diberikan
dibandingkan dengan banyaknya kriteria dari calon penerima
beasiswa yang memenuhi syarat, dibuat kriteria penerima
beasiswa berikut ini :
(i) Kepada mahasiswa yang menempati peringkat IPK 5%
terbaik, akan menerima beasiswa penuh dan langsung
diterima kerja. Hitung berapa nilai minimal dari IPK
mahasiswa yang menerima beasiswa ini ?
(ii) Kepada mahasiswa yang menempati peringkat IPK 11%
sampai 20% terbaik hanya akan memperoleh beasiswa
penuh selama kuliah. Hitung besarnya IPK minimal dari
mahasiswa yang menerima beasiswa penuh ini?

3.20. Nanda Insurance merupakan perusahaan asuransi yang sedang


mengalami ekspansi kegiatan usaha yang cukup signifikan. Data
mengenai peserta polis berdasarkan premi yang dibayar
ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi berikut ini

Besarnya
Jumlah peserta
Premi/tahun
Polis
(Juta Rp)
1– 5 100
6 – 10 80
11 – 15 70
16 – 20 90
21 - 25 60

Pertanyaan :

Statistik Deskriptif -102-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

a. Hitung berapa besarnya rata-rata premi dan median dari


peserta polis tersebut.
b. Peningkatan laba perusahaan yang signifikan serta dengan
tujuan dan agar peserta polis semakin percaya akan kinerja
perusahaan, akan diberikan bonus tahunan dengan kriteria
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Kriteria premi peserta Tentuka
Bonus n berapa
polis
batas-
25% premi terendah Rp 1 juta batas
26% - 75% premi terendah Rp 3 juta pembaya
76% - 90% premi terendah Rp 5 juta ran
premi
9% premi teringgi Rp 10 juta untuk
peserta
polis yang penerima bonus tersebut.

3.2.6. Modus (Mode)


Modus merupakan ukuran central tendency yang ketiga yang
tujuannya untuk mengetahui nilai (sifat) yang paling banyak terjadi
pada suatu sekumpulan data. Untuk data yang sifatnya kuantitatif,
modus adalah nilai yang paling sering muncul (terjadi) sedangkan
untuk data kualitatif modus merupakan keadaan atau sifat yang paling
banyak terjadi. Dengan demkian pengukuran modus ini hampir mirip
dengan pengukuran median dibandingkan dengan rata-rata. Jika rata-
rata hanya digunakan untuk variabel-variabel yang memiliki skala
interval atau rasio, modus ataupun median dapat digunakan untuk
mengukur central tendency baik yang berskala nominal, ordinal,
interval atau rasio.

Modus adalah nilai dari observasi yang paling


banyak muncul.

Perhitungan Modus Data Yang Tidak


Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Untuk data tidak berkelompok (ungrouped data), perhitungan modus
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Statistik Deskriptif -103-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

▪ Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke


terkecil.
▪ Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling
banyak muncul. Bisa terjadi dalam satu kumpulan data tidak
terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih dari satu.
Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodal
(bimodus) atau untuk yang lebih dari 3 modus dikenal dengan
sebutan multimodal (multimodus)

Gambar 3.1. Data dimana terhadap bimodal (bimodus)

Contoh soal
Berikut data indeks prestasi (IP) 9 mahasiswa

3.21 2.72 2.02 3.76 2.9 3.21 2.85 2.56 1.98

Pertanyaan
Cari nilai modus untuk data tersebut ?

Jawab
Perhitungan modus dilakukan dengan langkah-langkah
▪ Data diurutkan dari terkecil ke terbesar seperti ditunjukkan
sebagai berikut :

1,98 2,02 2,56 2,72 2,85 2,9 3,21 3,21 3,76

▪ Tentukan nilai modus dengan mencari nilai observasi yang paling


banyak muncul. Dari data yang sudah diurutkan tersebut terdapat
satu nilai yang memiliki frekuensi paling banyak yaitu 3,21.
Dengan demikian modus untuk data ini adalah 3,21.

Statistik Deskriptif -104-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Perhitungan Modus untuk data Yang


Dikelompokkan (Grouped Data)
Untuk data yang dikelompokan maka modus akan terletak pada kelas
yang frekuensinya paling banyak. Secara formulasi, modus data
dikelompok dinyatakan dengan

Modus untuk data kelompok (3.15)

 d1 
Mo = L Mo +  .ci
 d1 + d2 
Mo = besarnya modus
LMo = batas bawah dari kelas yang memuat modus
n = jumlah observasi/data
d1 = selisih antara frekuensi kelas dimana terdapat
modus dengan kelas sebelumnya.
d2 = selisih antara frekuensi kelas dimana terdapat
modus dengan kelas sesudahnya.
ci = interval kelas

Contoh soal
Dengan mengacu pada contoh soal laba dari 50 perusahaan industri
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta seperti
pada tabel berikut (dalam juta rupiah)

Jumlah Laba Frekuensi


0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

Pertanyaan
Hitunglah besarnya modus untuk dari tabel diatas

Statistik Deskriptif -105-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Jawab
Langkah-langkah untuk mencari modus data kelompok adalah :
• Data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Untuk kasus data
kelompok, tabel distribusi frekuensi secara otomatis sudah
menunjukkan bahwa data sudah diurutkan dari terkecil ke
terbesar.
• Tentukan letak kelas dimana terdapat modus. Karena frekuensi
terbesar 20 ada di kelas ketiga maka letak modus berada di kelas
40 – 59
Jumlah Laba Frekuensi
0 - 19 5
20 – 39 10
40 – 59 20 Kelas modus
60 – 79 12
80 – 99 3
Total 50

• Tentukan besarnya modus dengan formulasi :

 d1 
Mo = L Mo +  .ci
 d1 + d2 

= 39,5 + 
 (20 − 10) 
.20
 (20 − 10 ) + (20 − 12) 
= 39,5 + 11,11 = 50,61
Jadi besarnya modus adalah 50,61

LATIHAN-LATIHAN
3.21. Apa yang dapat anda jelaskan dalam kaitannya dengan nilai
modus dari sekumpulan observasi untuk masing-masing soal
berikut ini :
a. Ada 10 observasi dimana seluruh nilai observasi berbeda
b. Ada 8 observasi yang seluruhnya sama
c. Ada 6 observasi yang masing-masing memiliki nilai
1, 4, 3, 5, 4, 3
3.22. Dari data sampel berikut ini

Statistik Deskriptif -106-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

40 60 75 30 30 80 50 60 30 90 40 90
Hitung besarnya nilai modus

3.23. Hasil ujian statistik 40 mahasiswa ditunjukkan dengan nilai


berikut ini (dalam huruf)

A B D E D
C C B A A
C D B A D
B C C C D
B A C E B
B C B D A
B A C C D
C C C B E

Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana distribusi nilai ujian dari 40 mahasiswa
tersebut.
b. Nilai ujian berapakah yang paling banyak diperoleh
mahasiswa kelas statistik tersebut.

3.24. Manajer personalia PT Tito Company mendapat tugas dari


direktur perusahaan untuk menentukan formulasi kenaikan gaji
karyawannya. Kenaikan gaji yang akan diberlakukan tidak sama
untuk setiap karyawan dan dasar penentuan yang dijadikan
ukuran adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh
karyawannya. Data karyawan berdasarkan tingkat pendidikan
ditunjukkan dengan informasi berikut ini :
SD S1 S2 SMP SMU SMU
S1 SMU SMU S2 SD S3
SMU SMP SMP SMU SMU SMU
SMU S1 SMU S1 S1 S1
SMP SMU S1 S1 SMP SMU
S1 SMU S1 SMU SD S1
SD SMP SMU S2 S1 SD
SMU S1 SD SD S2 SMP
S1 S2 SMP SMU S1 SMU
SMU SMU S2 SMU SMU S1
Statistik Deskriptif -107-
Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana distribusi karyawan PT Tito
berdasarkan tingkat pendidikannya.
b. Apakah mayoritas tingkat pendidikan karyawan PT Tito
tersebut ? Jelaskan.

3.25. Berikut rata-rata usia dari penghuni ”APARTEMEN RERE” yang


berlokasi di ”Kawasan Segitiga Emas” yaitu area pusat bisnis di
Jakarta.
Kelompok Usia Frekuensi
25 – 29 20
30 - 34 50
35 - 39 80
40 - 44 60
55 – 49 40
50 – 55 50

Pertanyaan :
a. Tentukan berapa usia paling banyak tinggal di apartemen
tersebut ?
b. Buatlah analisis secara umum apa yang mendasari kelompok
usia pada jawaban a) yang paling banyak tinggal di
apartemen ini jika dikaitkan dengan lokasi tempat
apartemen.

Perbandingan antara Rata-rata, Median dan Modus


Pada saat memecahkan masalah statistik, kita dihadapkan pada
masalah alat statistik apa yang tepat untuk digunakan sehingga hasil
yang diperoleh akan optimal. Dalam kaitannya dengan masalah central
tendency , masalah yang dihadapi berkaitan dengan penentuan apakah
rata-rata, median atau modus yang tepat digunakan sebagai
pengukuran dari central tendency.
Hubungan antara rata-rata, median dan modus dapat dikaitkan dengan
bentuk kurva dari distribusi data observasinya. Untuk distribusi data
yang simetris atau berbentuk lonceng (bell shape) hanya terdiri dari
satu modus dan besarnya nilai rata-rata sama dengan median dan
modusnya seperti ditunjukkan dalam grafik berikut ini. Untuk kasus
seperti, kita tidak perlu melakukan pilihan ukuran central tendency

Statistik Deskriptif -108-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

mana yang harus dipilih karerna ukuran mana saja yang dipilih akan
memberikan kesimpulan yang sama.

Gambar 3.2.
Distribusi Obsevasi Yang Simetris (Bell Shape)

Jika distribusi dari observasi menceng kiri, modus mempunyai nilai


yang paling rendah, diikuti oleh median dan rata-rata mempunyai nilai
yang paling besar. Sebaliknya jika observasi menceng kanan maka
nilai tertinggi adalah modus sehingga puncak tertinggi dari distribusi
frekuensi adalah di sebelah kanan. Rata-rata mempunyai nilai yang
paling kecil dan median terletak diantara rata-rata dan modus. Dalam
kasus dimana distribusi frekuensi menceng kiri atau menceng kanan,
median lebih kali lebih dipilih sebagai pengukuran central tendency
yang terbaik karena nilai setiap observasi tidak dipengaruhi oleh nilai
observasi yang ekstrim seperti halnya modus dan rata-rata. Gambar
untuk distribusi frekuensi yang menceng kiri dan kanan dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 3.3. Distribusi Obsevasi Yang Tidak Simetris

Statistik Deskriptif -109-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

STUDI KASUS : INFLASI DAN UMR


Salah satu indikator makro yang mempengaruhi jalannya perekonomian
adalah inflasi. Secara umum, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga
umum yang berlangsung secara terus menerus. Laju pergerakan inflasi
selalu mendapatkan perhatian khusus pemerintah karena akan
berdampak besar terhadap kinerja perekonomian Indonesia secara
keseluruhan yang di dalamnya terdiri dari rumah tangga, perusahaan
dan pemerintah sendiri.

Prakiraan Inflasi Indonesia


Inflasi IHK pada 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang
ditetapkan sebesar 6% 1%. Meskipun diprakirakan meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya, tekanan inflasi IHK pada 2007
diprakirakan tetap terkendali. Kondisi inflasi yang terjaga dalam
sasarannya tersebut terutama didukung oleh kondisi pasokan dan
kestabilan nilai tukar yang tetap terjaga, serta tidak terjadinya kenaikan
harga kelompok barang strategis yang harganya diatur oleh Pemerintah,
seperti BBM dan TDL. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya mampu
meredam gejolak kenaikan ekspektasi inflasi masyarakat yang
diprakirakan berlangsung seiring dengan membaiknya prospek
perekonomian. Perkembangan inflasi berdasarkan survei terhadap
konsumen ditunjukkan dengan grafik berikut ini

Gambar. Ekspektasi survei konsumen di Indonesia

Statistik Deskriptif -110-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Sekalipun inflasi pada tahun 2007 diperkirakan masih dapat


dikendalikan oleh pemerintah, namun kenaikan tersebut tentu saja akan
berdampak terhadap daya beli masyarakat terutama untuk para pekerja
yang berstatus sebagai buruh. Untuk itulah pemerintah selalu melakukan
penyesuaian terhadap Upah Minimum Regional (UMR) yang besar
kecilnya disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing daerah.
Berikut perkembangan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Indonesia
selama periode 2006-2006

Tabel Upah Minimum Provinsi (UMP) Indonesia

Dengan berdasarkan informasi yang ada diatas, anda diminta melakukan


analisis yang mengkaitkan antara inflasi dengan UMR tersebut dengan
menggunakan ukuran-ukuran gejala pusat (central tendency) yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Statistik Deskriptif -111-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

KATA-KATA PENTING

 Central tendency
 Data tidak dikelompokkan (ungrouped data)
 Data dikelompokkan (grouped data)
 Rata-rata hitung (arithmatic mean)
 Metode short-cut
 Rata-rata hitung tertimbang (the weighted mean)
 Rata-rata ukur (the geometric mean)
 Median
 Kuartil
 Desil
 Persentil
 Modus (Mode)

Statistik Deskriptif -112-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

LATIHAN RIVIEW DAN APLIKASI


3.26. Tingkat suku bunga tabungan dari BPR ”AGA” selama 12 bulan
terakhir dinyatakan dengan data berikut ini :

8,21 9,96 10,23 8,50 9,23 10,52


6,75 8,50 10,76 9,24 7,50 8,50
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa besarnya rata-rata, median dan modus dari
suku bunga tangungan BPR ”AGA”
b. Apakah distribusi dari suku bunga tersebut mempunyai
bentuk yang simetris? Jelaskan.
c. Hitung besarnya suku bunga pada kuartil 1, Desil 6 dan
persentil 80.

3.27. Gaji per bulan dari karyawan PT AJENG yang bergerak dalam
usaha penjualan alat-alat tulis dapat dilihat pada informasi
berikut ini (dalam juta rupiah).

0,80 0,90 0,75 1,10 0,95

1,10 0,60 0,75 1,20 0,80

0,90 1,25 0,85 1,30 0,85

1,40 1,35 0,95 0,85 0,85

Pertanyaan :
a. Berapakah rata-rata gaji karyawan PT AJENG?
b. Berapakah mayoritas gaji yang diterima karyawan PT
AJENG? Jelaskan
c. Jika rata-rata UMR yang ditetapkan pemerintah Rp 900 ribu,
apakah secara umum rata-rata gaji karyawan PT AJENG
dibawah UMR yang ditetapkan? Jelaskan.
d. Berapa persen jumlah karyawan PT AJENG yang gajinya di
bawah UMR? Jika terhadap karyawan yang digaji di bawah
UMR akan ditingkatkan gajinya sebesar UMR, berapa
tambahan biaya total yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk membayar gaji karyawannya.
e. Berapa gaji karyawan PT AJENG yang berada pada 10
tertinggi ?

Statistik Deskriptif -113-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

3.28. Hasil peniliaian kinerja perusahaan yang dilakukan dengan


menggunakan balance score card menghasilkan indeks skor
kinerja sebagai berikut ( skala 0 – 1000)

320 450 237 658 879 237 879 340


456 650 870 980 658 359 763 990
456 764 875 274 870 260 870 980
360 650 390 760 398 390 780 879
780 984 890 760 678 963 870 370
350 487 560 870 498 760 657 890
908 780 376 890 870 760 479 760
650 568 650 870 567 760 679 760
670 675 567 870 567 987 890 666
870 760 456 870 670 870 876 568

Pertanyaan :
a. Susunlah tabel distribusi frekuensi untuk skor kinerja
perusahaan tersebut.
b. Tentukan berapa besarnya rata-rata, median dan modus dari
skor kinerja perusahaan berdasarkan data distribusi
frekuensi.
c. Setelah dilakukan perbandingan kinerja antara perusahaan
yang dievaluasi, akan dilakukan pengelompokkan status
perusahaan berdasarkan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Kategori
10% skor kinerja tertinggi Perusahaan sangat sehat
20% - 11% skor kinerja tertinggi Perusahaan sehat
50% - 21% skor kinerja tertinggi Perusahaan cukup sehat
49% skor kinerja terendah Perusahaan tidak sehat

Tentukan berapa batas-batas skor kinerja perusahaan yang


memenuhi kriteria perusahaan seperti ditunjukkan tebel
diatas.

3.29. Advertising merupakan salah satu komponen yang berpengaruh


signifikan terhadap biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
Berikut data distribusi frekuensi pengeluaran advertising dari 60
perusahaan :

Statistik Deskriptif -114-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Pengeluaran
Jumlah
Advertising
Perusahaan
(Juta rupiah)
25 – 39 5
40 - 54 12
55 – 69 18
70 – 84 14
85 - 99 7
100 – 114 4

Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata pengeluaran advertising dari 60 perusahaan
tersebut baik dengan metode standar maupun metode
short-cut.
b. Hitung pula median dan modus dari pengeluaran advertising
tersebut.
c. Tentukan berapa besarnya pengeluaran advertising dari
perusahaan yang mengeluarkan biaya advertising 5%
tertinggi ?
d. Tentukan berapa besarnya pengeluaran adversiting untuk
perusahaan yang mengeluarkan biaya advertising 25%
terendah.

3.30. Era globalisasi menyebabkan kebutuhan akan dunia maya


melalui fasilitas internet semakin menjadi kebutuhan pokok
masyarakat. PT Telkomsia ingin mengevaluasi apakah perlu
dilakukan tambahan jaringan dengan berdasarkan pada
kapasitas penggunaan internet rata-rata perbulan dari para
pelanggannya. Dari data 100 responden pelanggan diperoleh
tabel distribusi penggunaan internet seperti ditunjukkan pada
tabel berikut ini.
Pemakaian Jumlah
internet (mb) Perusahaan
25 – 39 5
40 - 54 12
55 – 69 18
70 – 84 14
85 - 99 7
100 – 114 4

Statistik Deskriptif -115-


Bab 3 Pengukuran Central Tendecny

Pertanyaan :
a. Tentukan berapa rata-rata pemakaian internet dari para
pelanggannya ?
b. Hitung pula berapa pemakaian kapasitas terbanyak yang
digunakan oleh pelanggannya. Hitung pula median dari
kapasitas penggunaan internet para pelanggannya.
c. Perusahaan akan menambah jaringan internet jika 15%
penggunaan kapasitas tertinggi besarnya diatas 80 megabite
(mg). Apakah persyaratan tersebut memenuhi syarat untuk
dilakukannya penambahan jaringan tersebut?

Statistik Deskriptif -116-

Anda mungkin juga menyukai