BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, salah satu indikator yang menunjukkan mutu sebuah
lembaga pendidikan adalah sarana dan prasarana yang tak hanya memadai, namun
juga dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu, sarana seperti bangunan yang
dapat menunjang proses pendidikan sangat diperlukan.
sebanyak sembilan lantai dan dibangun di lahan seluas 2.177 m2. Pembangunan
gedung TILC ini ditangani oleh PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau
yang biasa dikenal dengan PT. PP (Persero) Tbk sebagai main contractor. PT.
Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk merupakan salah satu perusahaan milik
BUMN yang bergerak di bidang konstruksi bangunan di Indonesia. Dengan adanya
kegiatan praktik kerja ini, diharapkan penulis tidak hanya memperoleh ilmu – ilmu
baru namun juga dapat mengimplementasikan ilmu teknis selama kuliah ke dunia
kerja.
Berdasarkan pada Gambar 1.1 dapat terlihat batas - batas wilayah secara geografis
adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara : Jalan Aleandra II
2. Sebelah barat : Kawasan rumah penduduk Desa Blimbing Sari
3. Sebelah selatan : Hotel Talenta 3
4. Sebelah timur : SD Percobaan 2
5. Struktur bangunan :
Struktur bawah pada Gedung TILC menggunakan jenis pondasi bored pile.
Dimensi bored pile yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.5 halaman 49.
Struktur atas maupun struktur bawah pada bangunan Gedung TILC
menggunakan sistem beton bertulang dengan mutu yang berbeda – beda. Uji
slump pada beton dilakukan dan didasarkan pada SNI 1972:2008. Di bawah ini
merupakan mutu beton serta nilai slump test yang digunakan dalam struktur
proyek Gedung TILC yang dirangkum dalam Tabel 1.3.
Jenis tulangan yang digunakan pada struktur Proyek Gedung TILC UGM
adalah tulangan ulir dengan diameter yang berbeda – beda. Diameter tulangan
ulir yang digunakan adalah mulai dari 10 mm hingga 25 mm. Mutu tulangan
pada seluruh struktur Gedung TILC adalah BjTD42, yaitu tulangan baja deform
atau tulangan baja ulir dengan tegangan leleh ( fy ) = 420 MPa dan tegangan
putus tarik ( fu ) = 560 MPa. Sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
maka struktur tulangan baja yang digunakan pada Gedung TILC UGM harus
memenuhi standar SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton.
2. Pengadaan langsung
Metode pengadaan langsung adalah metode pelelangan yang dilaksanakan
untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan syarat tertentu. Syarat
dari metode pengadaan langsung adalah nilai proyek tidak lebih dari
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Ketentuan pelaksanaan pengadaan
langsung adalah sebagai berikut:
a. Pembelian / pembayaran langsung kepada penyedia untuk pengadaan
barang/jasa yang menggunakan bukti kuitansi,
b. Permintaan penawaran yang disertai klarifikasi serta negosiasi teknis dan
harga kepada penyedia jasa untuk pengadaan langsung yang menggunakan
Surat Perintah Kerja (SPK).
3. Penunjukan langsung
Metode pengadaan langsung adalah metode yang dilaksanakan untuk
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dalam keadaan tertentu dengan
mengundang 1 penyedia jasa terpilih, disertai negosiasi teknis dan harga.
Metode ini dapat dipilih pada keadaan tertentu seperti berikut:
a. Penyelenggaraan persiapan kegiatan yang mendadak untuk menindaklanjuti
komitmen internasional yang dihadiri oleh presiden atau wakil presiden.
b. Pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem
konstruksi dan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang tidak
diperhitungkan sebelumnya.
c. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi yang hanya dapat disediakan oleh 1
penyedia jasa yang mampu.
d. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi lainnya yang spesifik dan hanya dapat
dilakukan oleh pemegang hak paten, atau pihak yang mendapat izin dari
pemegang hak paten.
e. Barang/jasa konstruksi yang setelah tender ulang mengalami kegagalan.
f. Pekerjaan sarana, prasarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan
masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan oleh pengembang
(developer) yang bersangkutan.
g. Barang/jasa bersifat rahasia untuk kepentingan negara meliputi intelijen,
perlindungan saksi, pengamanan presiden dan wakil presiden beserta
keluarga serta tamu negara, atau barang/jasa lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Tender cepat
Tender cepat adalah metode yang dapat dilakukan pada proyek yang spesifikasi
dan volume pekerjaan sudah dapat ditentukan secara rinci serta pelaku usaha
telah terkualifikasi melalui sistem informasi kinerja penyedia. Syarat atau
ketentuan dalam tender cepat antara lain:
a. Peserta telah terkualifikasi dalam sistem informasi kinerja penyedia
b. Peserta hanya memasukkan penawaran harga
c. Evaluasi penawaran harga dilakukan melalui aplikasi
d. Penetapan pemenang didasarkan pada harga penawaran terendah.
5. Seleksi / tender
Metode seleksi / tender dilakukan apabila metode pemilihan penyedia lain tidak
dapat digunakan. Pelaksanaan tender khususnya pada pekerjaan konstruksi
memiliki tahapan sebagai berikut:
a. Pengumuman dan undangan
b. Pelaksanaan kualifikasi
c. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan
d. Pemberian penjelasan dan
e. Penyampaian dokumen penawaran
f. Evaluasi dokumen penawaran
g. Penetapan pengumuman pemenang
h. Sanggah dan sanggah banding (khusus pekerjaan konstruksi)
Pada proyek ini nilai pagu yang dilelangkan sebesar Rp. 270.000.000.000,00 (Dua
Ratus Tujuh Puluh Miliar Rupiah) dan diikuti oleh 38 peserta lelang. Daftar peserta
yang mengikuti tender Proyek Pembangunan Paket 4 diuraikan dalam Tabel 1.4 di
bawah ini.
Pada tahapan evaluasi dokumen, diperoleh 6 peserta tender yang lolos. Keseluruhan
dari peserta yang lolos merupakan penyedia jasa konstruksi yang termasuk dalam
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dikarenakan proyek ini merupakan
proyek pendidikan milik instansi pemerintah dengan kualifikasi yaitu penyedia jasa
milik pemerintah. Enam peserta tersebut antara lain PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk, PT. Hutama Karya (Persero), dan PT. PP (Persero) Tbk.
Setelah melakukan rangkaian tahapan tender melalui LPSE, diperoleh pemenang
tender untuk proyek tersebut yaitu PT. PP (Persero) Tbk.
2. Harga satuan
Harga satuan atau unit price merupakan kontrak dimana harga satuan tetap
untuk setiap unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu dan dalam batas
waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. volume pekerjaan masih bersifat perkiraan saat kontrak ditandatangani,
5. Kontrak payung
Jenis kontrak yang terakhir adalah kontrak payung, yaitu kontrak yang ruang
lingkupnya belum bisa didefinisikan secara rinci dan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan. Kontrak payung dalam
pelelangan dapat digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. barang/jasa merupakan item yang mudah didefinisikan untuk memudahkan
penyusunan persyaratan barang/jasa,
b. penggunaan barang/jasa bersifat kebutuhan, yaitu selalu ada permintaan
rutin setiap tahunnya atau berulang,
c. barang/jasa merupakan satu kesatuan dan bukan merupakan bagian dari
suatu paket kegiatan dalam penyusunan anggaran.
kontrak ini dipilih karena sistem unit price dianggap lebih menguntungkan
penyedia jasa dibandingkan sistem lain serta memiliki tingkat resiko baik dari segi
kenaikan harga pasar, perubahan lingkup pekerjaan, hingga keterlambatan
pembayaran yang paling rendah. Sistem pembayaran dari proyek dilakukan dengan
sistem termin sebanyak 6 (enam) tahapan sesuai dengan progress dari pekerjaan
yang telah selesai.