Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)


Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Menurut Robert J. Kodoatie (2005), infrastruktur adalah suatu sistem yang


menunjang sistem ekonomi dan sosial serta menjadi penghubung dalam sistem
lingkungan. Infrastruktur merupakan sistem yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam mengambil kebijakan. Pembangunan infrastruktur saat ini menjadi tuntutan
yang mengimbangi perkembangan zaman seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan berkembangnya pola pikir manusia. Dengan tersedianya infrastuktur
dalam suatu kawasan, masyarakat memiliki akses untuk meningkatkan
produktivitasnya sehingga akan berpengaruh dalam perkembangan ekonomi
kawasan tersebut.

Dalam dunia pendidikan, salah satu indikator yang menunjukkan mutu sebuah
lembaga pendidikan adalah sarana dan prasarana yang tak hanya memadai, namun
juga dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu, sarana seperti bangunan yang
dapat menunjang proses pendidikan sangat diperlukan.

Menyadari akan pentingnya infrastruktur untuk mendukung pendidikan dan


pengembangan riset, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan gencar
melakukan pembangunan gedung learning center. Gedung yang dibangun antara
lain Gedung Dental Learning Center (DLC) di Fakultas Kedokteran Gigi, Gedung
Advanced Pharmaceutical Science Learning Center (APSLC) di Fakultas Farmasi,
Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) di kawasan UGM, dan Gedung
Field Research Center (FRC) di Kulon Progo.

Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) dibangun dengan tujuan


sebagai pusat pengembangan penelitian dan inovasi teori bagi mahasiswa Sekolah
Vokasi UGM. Dengan adanya gedung TILC diharapkan nantinya mahasiswa –
mahasiswa Sekolah Vokasi UGM dapat menjadi tenaga kerja terdidik yang tak
hanya mahir namun juga dapat mengimplementasikan hasil – hasil penelitiannya
secara fungsional kepada masyarakat. Gedung TILC memiliki jumlah lantai

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131 1


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 2

sebanyak sembilan lantai dan dibangun di lahan seluas 2.177 m2. Pembangunan
gedung TILC ini ditangani oleh PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau
yang biasa dikenal dengan PT. PP (Persero) Tbk sebagai main contractor. PT.
Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk merupakan salah satu perusahaan milik
BUMN yang bergerak di bidang konstruksi bangunan di Indonesia. Dengan adanya
kegiatan praktik kerja ini, diharapkan penulis tidak hanya memperoleh ilmu – ilmu
baru namun juga dapat mengimplementasikan ilmu teknis selama kuliah ke dunia
kerja.

1.2 Lokasi Proyek


Proyek pembangunan Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) terletak
di kawasan UGM, tepatnya di Jalan Yacaranda, Blimbing Sari, Caturtunggal,
Depok, Sleman, Yogyakarta. Denah proyek Gedung TILC dapat dilihat pada
Gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1 Denah Proyek Gedung TILC


(Sumber: Google Maps)

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 3

Berdasarkan pada Gambar 1.1 dapat terlihat batas - batas wilayah secara geografis
adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara : Jalan Aleandra II
2. Sebelah barat : Kawasan rumah penduduk Desa Blimbing Sari
3. Sebelah selatan : Hotel Talenta 3
4. Sebelah timur : SD Percobaan 2

1.3 Data Umum Proyek


Data – data mengenai rincian proyek Gedung TILC Universitas Gadjah Mada dapat
diuraikan pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Data Umum Proyek


Data Umum Keterangan
Nama proyek Gedung Teaching Industry Learning Center
Lokasi proyek Jalan Yacaranda, Blimbing Sari, Caturtunggal,
Depok, Sleman, Yogyakarta
Pemilik proyek Universitas Gadjah Mada
Konsultan MK PT. Bita Enarcon Engineering
Kontraktor umum PT. PP (Persero) Tbk.
Jenis kontrak Harga satuan ( unit price )
Sumber dana Pinjaman Luar Negeri JICA No.IP-576,
Tahun Anggaran 2019 dan 2020
Nilai kontrak ± Rp 236.214.335.000,00
Sistem pembayaran Tahap I 15% (uang muka)
Tahap II 35% (prestasi fisik 25%)
Tahap III 20% (prestasi fisik 50%)
Tahap IV 15% (prestasi fisik 75%)
Tahap V 10% (prestasi fisik 100%)
Tahap VI 5% (BAST-II)
Lingkup kerja proyek Pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal,
dan lansekap
Waktu mulai proyek 12 November 2019
Waktu selesai proyek 28 Maret 2021
Masa pemeliharaan 180 hari kalender / 6 (enam) bulan
(29 Maret – 29 September 2021)
(Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2019)

1.4 Data Teknis Proyek


Gedung TILC Universitas Gadjah Mada memiliki data teknis proyek yang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Jumlah lantai : sembilan ( 9 ) lantai

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 4

2. Tinggi bangunan : ± 44,323 m


3. Total luas bangunan : ± 9.864,53 m2
4. Fungsi bangunan :
Setiap lantai dari Gedung TILC memiliki fungsi yang berbeda seperti terlihat
pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2 Fungsi Gedung TILC


Lantai Tinggi per lantai (m) Fungsi bangunan
Lantai 1 4,5 area expo hasil inovasi
Lantai 2 4,2 kelas – kelas dan ballroom
Lantai 3 4,2 ruang dekanat dan pimpinan
Lantai 4 4,2 centre of excellent
Lantai 5 4,2 centre of excellent
Lantai 6 4,2 centre of excellent
Lantai 7 4,2 centre of excellent dan laboratorium
Lantai 8 4,2 co-working space
Lantai 9 3,5 co-working space
roof 6,9 sebagai atap
(Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2019)

5. Struktur bangunan :
Struktur bawah pada Gedung TILC menggunakan jenis pondasi bored pile.
Dimensi bored pile yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.5 halaman 49.
Struktur atas maupun struktur bawah pada bangunan Gedung TILC
menggunakan sistem beton bertulang dengan mutu yang berbeda – beda. Uji
slump pada beton dilakukan dan didasarkan pada SNI 1972:2008. Di bawah ini
merupakan mutu beton serta nilai slump test yang digunakan dalam struktur
proyek Gedung TILC yang dirangkum dalam Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Mutu Beton Struktur Gedung TILC


Mutu Beton Nilai Slump Test
Struktur
fc’
Bored pile 25 MPa 12 ± 2 cm
Pile cap 30 MPa 12 ± 2 cm
Tie beam 30 MPa 12 ± 2 cm
Kolom 30 MPa 12 ± 2 cm
Balok 30 MPa 12 ± 2 cm
Shear wall 30 MPa 12 ± 2 cm
Slab (Plat lantai) 30 MPa 12 ± 2 cm
Tangga 30 MPa 12 ± 2 cm
(Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2019)

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 5

Jenis tulangan yang digunakan pada struktur Proyek Gedung TILC UGM
adalah tulangan ulir dengan diameter yang berbeda – beda. Diameter tulangan
ulir yang digunakan adalah mulai dari 10 mm hingga 25 mm. Mutu tulangan
pada seluruh struktur Gedung TILC adalah BjTD42, yaitu tulangan baja deform
atau tulangan baja ulir dengan tegangan leleh ( fy ) = 420 MPa dan tegangan
putus tarik ( fu ) = 560 MPa. Sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
maka struktur tulangan baja yang digunakan pada Gedung TILC UGM harus
memenuhi standar SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton.

1.5 Tata Cara Pelelangan


Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 Pasal 1
ayat (36), Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Tender merupakan salah satu proses
utama dalam keberlangsungan pelaksanaan konstruksi. Dengan adanya proses
tender, maka owner (pemilik proyek) dapat memperoleh konsultan, pengawas, dan
pelaksana yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Metode pemilihan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya menurut Peraturan Presiden No. 16 Tahun
2018 dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. E-purchasing
E-purchasing merupakan metode yang dilaksanakan untuk barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya yang sudah tercantum dalam katalog elektronik.
Katalog elektronik adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar,
jenis, spesifikasi teknis, dan harga tertentu dari berbagai penyedia jasa/barang
pemerintah. Ketentuan metode pemilihan ini adalah:
a. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi yang telah terdaftar dalam katalog
elektronik,
b. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi yang menyangkut pemenuhan kebutuhan
nasional yang ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala daerah.

2. Pengadaan langsung
Metode pengadaan langsung adalah metode pelelangan yang dilaksanakan
untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan syarat tertentu. Syarat

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 6

dari metode pengadaan langsung adalah nilai proyek tidak lebih dari
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Ketentuan pelaksanaan pengadaan
langsung adalah sebagai berikut:
a. Pembelian / pembayaran langsung kepada penyedia untuk pengadaan
barang/jasa yang menggunakan bukti kuitansi,
b. Permintaan penawaran yang disertai klarifikasi serta negosiasi teknis dan
harga kepada penyedia jasa untuk pengadaan langsung yang menggunakan
Surat Perintah Kerja (SPK).

3. Penunjukan langsung
Metode pengadaan langsung adalah metode yang dilaksanakan untuk
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dalam keadaan tertentu dengan
mengundang 1 penyedia jasa terpilih, disertai negosiasi teknis dan harga.
Metode ini dapat dipilih pada keadaan tertentu seperti berikut:
a. Penyelenggaraan persiapan kegiatan yang mendadak untuk menindaklanjuti
komitmen internasional yang dihadiri oleh presiden atau wakil presiden.
b. Pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem
konstruksi dan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang tidak
diperhitungkan sebelumnya.
c. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi yang hanya dapat disediakan oleh 1
penyedia jasa yang mampu.
d. Barang/jasa/pekerjaan konstruksi lainnya yang spesifik dan hanya dapat
dilakukan oleh pemegang hak paten, atau pihak yang mendapat izin dari
pemegang hak paten.
e. Barang/jasa konstruksi yang setelah tender ulang mengalami kegagalan.
f. Pekerjaan sarana, prasarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan
masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan oleh pengembang
(developer) yang bersangkutan.
g. Barang/jasa bersifat rahasia untuk kepentingan negara meliputi intelijen,
perlindungan saksi, pengamanan presiden dan wakil presiden beserta
keluarga serta tamu negara, atau barang/jasa lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 7

4. Tender cepat
Tender cepat adalah metode yang dapat dilakukan pada proyek yang spesifikasi
dan volume pekerjaan sudah dapat ditentukan secara rinci serta pelaku usaha
telah terkualifikasi melalui sistem informasi kinerja penyedia. Syarat atau
ketentuan dalam tender cepat antara lain:
a. Peserta telah terkualifikasi dalam sistem informasi kinerja penyedia
b. Peserta hanya memasukkan penawaran harga
c. Evaluasi penawaran harga dilakukan melalui aplikasi
d. Penetapan pemenang didasarkan pada harga penawaran terendah.

5. Seleksi / tender
Metode seleksi / tender dilakukan apabila metode pemilihan penyedia lain tidak
dapat digunakan. Pelaksanaan tender khususnya pada pekerjaan konstruksi
memiliki tahapan sebagai berikut:
a. Pengumuman dan undangan
b. Pelaksanaan kualifikasi
c. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan
d. Pemberian penjelasan dan
e. Penyampaian dokumen penawaran
f. Evaluasi dokumen penawaran
g. Penetapan pengumuman pemenang
h. Sanggah dan sanggah banding (khusus pekerjaan konstruksi)

Proyek pembangunan Gedung TILC UGM menggunakan metode yang paling


umum digunakan yakni tender melalui unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE). Metode ini dipilih karena melalui tender owner akan memperoleh calon
penyedia jasa yang menawarkan harga terbaik dengan kualitas terbaik. Persyaratan
dan tahapan proses tender proyek paket 4 Gedung TILC UGM melalui unit LPSE
diuraikan sebagai berikut:
1. Kualifikasi peserta tender LPSE
Secara umum persyaratan bagi peserta LPSE diuraikan sebagai berikut:
a. Memiliki SIUJK sub bidang BG007 Jasa Pelaksanaan Konstruksi Bangunan
Pendidikan Kualifikasi B2 yang masih berlaku,

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 8

b. Memiliki SBU Kualifikasi B2, sub bidang BG007 Bangunan Gedung


Pendidikan yang masih berlaku,
c. Memiliki akta pendirian perusahaan beserta perubahan terakhir,
d. TDP atau NIB yang masih berlaku serta memiliki NPWP,
e. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir,
f. Peserta lelang dan manajemennya tidak sedang dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan,
g. Peserta tidak termasuk dalam Daftar Hitam,
h. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3x NPT
(Nilai Pengalaman Tertinggi) dengan ketentuan pengalaman pekerjaan pada
subklasifikasi sesuai SBU yang disyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun.
Nilai KD paling kurang sama dengan HPS,
i. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO 90012015, Sertifikat Manajemen
Lingkungan ISO 140012015, Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001 2007 yang dibuktikan dengan dokumen sertifikat yang
masih berlaku,
j. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai minimal 10/100 dari
nilai total HPS, yang disertai dengan laporan keuangan Tahun 2018 (laporan
keuangan wajib telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik),
k. Peserta yang melakukan KSO memenuhi ketentuan dokumen kualifikasi,
l. Pengalaman minimal 1 pekerjaan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir untuk
gedung Green Building dengan skema GBCI dan strata sertifikat minimal
gold, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak dan minimal 1 pekerjaan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
untuk Gedung Pendidikan Tinggi setara Universitas, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi
pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 tahun,
m. Memiliki minimal 1 (satu) tenaga tetap bersertifikasi ahli SKA madya, dan
memiliki tenaga ahli serta tenaga teknis.

Pembangunan Gedung TILC beserta 3 (tiga) gedung lainnya, yaitu Gedung


APSLC, DLC, TILC, dan FRC dipaketkan dalam Proyek Pembangunan Paket 4.

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 9

Pada proyek ini nilai pagu yang dilelangkan sebesar Rp. 270.000.000.000,00 (Dua
Ratus Tujuh Puluh Miliar Rupiah) dan diikuti oleh 38 peserta lelang. Daftar peserta
yang mengikuti tender Proyek Pembangunan Paket 4 diuraikan dalam Tabel 1.4 di
bawah ini.

Tabel 1.4 Daftar Peserta Tender LPSE


No. Peserta Tender No. Peserta Tender
1 CV. Kemuning Sembilan 20 PT. Adhi Persada Gedung
2 Archindo Citra Pratama 21 CV. TRIGIL
3 PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk 22 CV. Surya Adhitama Abadi
4 PT Mega Persada Nuswantara 23 PT. Citra Teknik Nasional Sejati
5 PT. Anggaza Widya Ridhamulia 24 PT. Multi Info Infrastruktur
6 PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung 25 PT. Langlang Buana Sakti Tbk
7 PT. PP Urban 26 PT. Buha Riama
8 PT. Carresih Abadi 27 CV. Pelita Putra Pratama
9 PT. Cakrabuana Mawajaya 28 CV. TREEDI Consultant
10 PT.Humason Jaya 29 PT. Bhinneka Citra Prima
11 CV. Makarya 30 Metal Group Construction
12 PT Waskita Beton Precast, Tbk 31 Tatakarsa Kreasindo
13 PT. Romansa Elektrikal Indonesia 32 CV.sakatama djaja
14 PT. Mitra Andalan Sakti 33 PT. PP (Persero) Tbk
15 PT.Sinar Cerah Sempurna 34 PT. Hutama Karya (Persero)
16 PT. Armada Hada Graha 35 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
17 CV. Maharani 36 PT Brantas Abipraya (Persero)
18 CV. Sari Indo Tehnik 37 PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk.
19 CV.INDO TATA 38 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
(Sumber: lpse.ristekdikti.go.id)

2. Tahapan pelaksanaan tender


Tahapan tender proyek Gedung TILC UGM melalui LPSE antara lain:
a. Pengumuman prakualifikasi (seleksi sebelum upload dokumen penawaran)
b. Download dokumen kualifikasi
c. Pengiriman persyaratan kualifikasi
d. Evaluasi dokumen kualifikasi
e. Penetapan hasil kualifikasi
f. Pengumuman hasil prakualifikasi
g. Masa sanggah prakualifikasi
h. Download dokumen pemilihan
i. Pemberian penjelasan
j. Upload dokumen penawaran
k. Pembukaan dan evaluasi penawaran file I : Administrasi dan Teknis

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 10

l. Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis


m. Pembukaan dan evaluasi penawaran file II : Harga
n. Penetapan pemenang
o. Pengumuman pemenang
p. Masa sanggah
q. Surat penunjukan penyedia barang/jasa dan penandatanganan kontrak

Pada tahapan evaluasi dokumen, diperoleh 6 peserta tender yang lolos. Keseluruhan
dari peserta yang lolos merupakan penyedia jasa konstruksi yang termasuk dalam
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dikarenakan proyek ini merupakan
proyek pendidikan milik instansi pemerintah dengan kualifikasi yaitu penyedia jasa
milik pemerintah. Enam peserta tersebut antara lain PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk, PT. Hutama Karya (Persero), dan PT. PP (Persero) Tbk.
Setelah melakukan rangkaian tahapan tender melalui LPSE, diperoleh pemenang
tender untuk proyek tersebut yaitu PT. PP (Persero) Tbk.

Tahapan selanjutnya setelah ditentukan pemenang tender adalah perjanjian kontrak


pembayaran. Menurut Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 terdapat beberapa
jenis kontrak pembayaran pada suatu proyek, antara lain:
1. Lump sum
Lump sum merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah
harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu. Ketentuan kontrak
lump sum adalah sebagai berikut:
a. resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa,
b. pembayaran didasarkan pada tahapan produk / keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan kontrak.

2. Harga satuan
Harga satuan atau unit price merupakan kontrak dimana harga satuan tetap
untuk setiap unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu dan dalam batas
waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. volume pekerjaan masih bersifat perkiraan saat kontrak ditandatangani,

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 11

b. pembayaran berdasarkan pada hasil pengukuran bersama dan realisasi


volume pekerjaan,
c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

3. Gabungan lump sum dan harga satuan


Kontrak jenis ini merupakan kontrak yang menggabungkan sistem lump sum
dan unit price dalam satu pekerjaan. Ketentuan kontrak gabungan lump sum dan
harga satuan adalah sebagai berikut:
a. menetapkan dan menentukan terlebih dahulu item yang tergolong lump sum
maupun harga satuan,
b. memastikan item pekerjaan yang telah digolongkan tertuang jelas dalam
dokumen kontrak.

4. Terima jadi (turnkey)


Turnkey adalah kontrak pekerjaan konstruksi atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. harga pasti dan tetap hingga seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan,
b. pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan yang
tertulis dalam kontrak.

5. Kontrak payung
Jenis kontrak yang terakhir adalah kontrak payung, yaitu kontrak yang ruang
lingkupnya belum bisa didefinisikan secara rinci dan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan. Kontrak payung dalam
pelelangan dapat digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. barang/jasa merupakan item yang mudah didefinisikan untuk memudahkan
penyusunan persyaratan barang/jasa,
b. penggunaan barang/jasa bersifat kebutuhan, yaitu selalu ada permintaan
rutin setiap tahunnya atau berulang,
c. barang/jasa merupakan satu kesatuan dan bukan merupakan bagian dari
suatu paket kegiatan dalam penyusunan anggaran.

Sebagai pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp 236.214.335.000,00 ,


PT. PP Persero Tbk menggunakan jenis kontrak unit price atau harga satuan. Jenis

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Paket 4 UGM (TILC)
Kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 12

kontrak ini dipilih karena sistem unit price dianggap lebih menguntungkan
penyedia jasa dibandingkan sistem lain serta memiliki tingkat resiko baik dari segi
kenaikan harga pasar, perubahan lingkup pekerjaan, hingga keterlambatan
pembayaran yang paling rendah. Sistem pembayaran dari proyek dilakukan dengan
sistem termin sebanyak 6 (enam) tahapan sesuai dengan progress dari pekerjaan
yang telah selesai.

Amelia Putri Sabela 17.B1.0131

Anda mungkin juga menyukai