BAB III
(perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan
Pada pelaksanaan proyek Meikarta, tahapan kegiatan tersebut dibagi menjadi 5, yaitu
proyek:
1. Perencanaan (Planning)
direncanakan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan dan
dianggarkan.
b. Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek
III-1
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
melaksanakan pekerjaan.
Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas maupun
pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan, serta saran untuk memilih
2. Pengorganisasian (Organizing)
unsur-unsur organisasi.
terdiri dari : pemberi tugas (owner), konsultan (designer, supervisor) dan pelaksana
tipe organisasi, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi
yang sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan yang dilakukan antara
lain:
III-2
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab delegasi kewenangan terlihat jelas.
3. Penjadwalan (Schedulling)
menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku,
tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Pendekatan yang
populer yang digunakan adalah Diagram Gantt atau Metode Bagan Balok (Bar
Chart). Diagram Gantt adalah alat bantu yang digunakan untuk penjadwalan proyek
besar dengan membaginya menjadi tugas dan subtugas, lalu menguraikannya pada
baris waktu.
c. Menunjukan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk setiap pekerjaan.
d. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan
4. Pelaksanaan (Actuating)
rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan pelaksanaan ini
sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai dengan bidangnya dan selalu
tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan yang telah disepakati bersama.
III-3
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari salah satu unsur akan menimbulkan
a. Mengkoordinasikan kegiatan.
Manfaat dari fungsi pelaksaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan
5. Pengendalian (Controlling)
sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan. Untuk keperluan
ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam membimbing dan
Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah data output yang
III-4
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Fungsi pengendalian dilaksanakan oleh
sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi pengendalian harus dipersiapkan secara
tepat dan segera agar menjadi bermanfaat. Laporan-laporan itu juga harus disimpan
sebagai referensi dimasa yang akan datang sehingga suatu sistem pengarsipan secara
tertib dan benar, yaitu format-format laporan yang baik, ketepatan waktu pembuatan
suatu perusahaan dengan bidang kerja masing-masing yang berbeda maka diperlukan
suatu organisasi kerja yang dapat mengatur kegiatan yang satu dengan yang lainnya
secara terpadu.
Organisasi adalah bentuk dari kerja sama suatu kelompok manusia secara sistematis dari
bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
tujuan, atau bisa diartikan kumpulan sekelompok orang yang bekerja dengan bidang
keahlian masing-masing bersama sama untuk mencapai tujuan yang sama agar
mendapatkan nilai efisiensi kerja dan tepat waktu. Jadi maksud dibentuknya organisasi
mangatur unsur-unsur sumber daya perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja tenaga
ahli, material, dan lain-lain dalam suatu gerak langkah yang sinkron untuk mencapai
Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur organisasi yang jelas, maka
suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dari pelaksanaan proyek
III-5
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
pembangunan dapat tercapai sesuai dengan persyaratan waktu, biaya dan mutu yang
Pada pembangunan Proyek Meikarta Area B8, organisasi–organisasi yang terlibat dari
segi pembiayaan, segi pengawasan, segi perencanaan dan segi pelaksanaan adalah
sebagai berikut :
1. Owner
Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek
membiayai proyek.
Pada proyek pembangunan Meikarta yang bertindak selaku pemberi tugas (owner)
adalah Lippo Group. Tugas dan wewenang pemilik proyek atau owner adalah:
proyek.
manajemen konstruksi ( MK ).
pekerjaan konstruksi.
III-6
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
perkembangan proyek.
2. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas proyek adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh pemberi
kata lain, konsultan pengawas proyek mewakili atau bertindak sebagai koordinator
atas nama pemberi tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan dan
(owner). Pada Proyek Meikarta yang bertindak selaku konsultan pengawas adalah
digariskan sebelumnya.
III-7
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3. Kontraktor
53021 adalah PT. Abadi Prima Intikarya. Tugas dan wewenang kontraktor adalah
III-8
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
pembangunan.
Adapun struktur organisasi dari PT. Abadi Prima IntiKarya adalah sebagai berikut
III-9
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
A. Project Manager
kemampuan membuat tim proyek agar tetap solid, mampu memonitor dan
mengontrol budget dengan membuat bar chart & critical path serta
(terhadap kontrak).
unitnya.
dilaksanakan.
III-11
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
pelaksanaan proyek.
kepada owner.
kepada Kepala Proyek yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
tim proyek.
internal.
III-12
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
proyek
C. Business
Structure).
proyek.
III-13
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
D. Material
E. Quality Control
III-14
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Control.
III-15
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
peralatan kerja
F. HSE
berikut :
proyek.
kerja.
G. Teknik
III-16
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
volume pekerjaan.
lapangan.
H. Planning
pelaksanaan
III-17
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
waktu rencana, atau lebih cepat atau lebih lambat dari rencana
dan mutu.
I. Site Operational
sebagai berikut :
lingkup proyek.
III-18
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
4. Sub Kontraktor
suatu paket pekerjaan dalam proyek yang pemilihannya biasa dengan penunjukan
utama.
utama.
pelaksanaan pekerjaan.
proyek yang diperlukan dalam setiap pelaksanaan proyek, baik proyek dengan skala
Dengan adanya hubungan kerja ini, diharapkan adanya kerja sama yang baik antara
pihak-pihak yang terkait, agar pekerjaan yang dilaksanakan tidak saling tumpang
tindih antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya, sehingga terwujud hasil
pelaksanaan sesuai dengan tujuan, tepat mutu dan tepat waktu. Semua unsur arus
III-19
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
ketentuan yang berlaku, hubungan kerja antar pemberi tugas dan kontraktor
pelaksana pada umumnya dituangkan dalam suatu kontrak atau surat Perjanjian
Area B8, Tower 53021 adalah koordinasi. Dikarenakan pemberi tugas maupun
III-20
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Contract), kontrak harga pasti (Lump Sump Contract), kontrak harga satuan
(Unit Price Contract). Dari ketiga jenis kontrak tersebut, yang paling sering
digunakan pada proyek konstruksi di Indonesia adalah jenis kontrak harga pasti
Pada Proyek Pembangunan Meikarta Area B8, Tower 53021, digunakan Lump
Sum
kalender setelah invoice lengkap dan benar diterima oleh PIHAK PERTAMA.
III-21
Proyek Meikarta Area B8 Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
III-22