Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN PROYEK

KONSTRUKSI

Penyusunan Jadwal Proyek


(Bar Chart dan CPM)

Dewantoro, ST, MT
 Perencanaan Proyek merupakan proses/upaya peletakan dasar
tujuan dan sasaran, temasuk penyiapan segala sumber daya.
 Sebuah rencana proyek yang baik dapat berfungsi sebagai :
 Sarana komunikasi bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan proyek
 Dasar pengaturan alokasi sumber daya
 Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan
menyadari pentingnya unsur waktu
 Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian
 Rencana proyek harus dapat menjawab pertanyaan :
 Kegiatan apa yang akan dilaksanakan (What)
 Bagaimana melaksanakannya (How)
 Siapa yang akan melaksanakannya (Who)
 Kapan dilaksanakannya (When)
Untuk mencapai tujuan organisasi,
Menentukan Tujuan sasaran-sasaran proyek (waktu, jadwal,
dan Sasaran kualitas) harus dicapai terlebih dahulu

Menyangkut kebijakan dan kegiatan


organisasi yang mendasar, misalnya :
Merumuskan Perencanaan Strategis
keputusan untuk mengerjakan sendiri
atau menyerahkannya kepada kontraktor,
konsultan, dll.
Menjabarkan Perencanaan Operasional :
•Paket Kerja (Struktur Rencana Kegiatan) Merinci rencana ke dalam bentuk hal-hal
•Organisasi yang bersifat operasional, dimulai dari
•Anggaran perencanaan lingkup kegiatan proyek,
•Jadwal organisasi dan tim pelaksana, anggaran,
•Sumber Daya jadwal pelaksanaan, dan alokasi sumber
daya dan menentukan standar mutu.
(Tenaga Kerja, Alat, Material, Uang, Metode)
•Standar Mutu

Menentukan apa yang akan dilakukan,


What, How, Who, When bagaimana caranya, siapa yang
mengerjakannya, dan kapan
dilaksanakan.
 Definisi :
Jadwal Proyek merupakan penjabaran rencana proyek ke dalam
urutan kegiatan yang sistematis berikut waktu pelaksanaannya.
 Fungsi Jadwal Proyek :
◦ Sebagai sarana koordinasi dan integrasi bagi pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek.
◦ Sebagai sarana pengendalian, sebagai tolok ukur dalam mengkaji kurun
waktu penyelesaian suatu pekerjaan.
◦ Dapat menunjukkan kegiatan yang memerlukan prioritas.
 Dalam menyusun jadwal proyek, harus memperhatikan :
◦ Mencakup kegiatan secara menyeluruh, memuat, mengidentifikasi
kegiatan, urutan, dan waktu pengerjaan aktivitas proyek.
◦ Anggaran
◦ Komunikasi (mudah dipahami)
 Setiap pengelola proyek selalu berusaha mencari
metoda yang dapat meningkatkan kemampuannya
dalam menangani proyek, sehingga dapat mencapai
sasaran (triple constraint)

Metoda-metoda dalam Penyusunan Jadwal Proyek :


» Bagan Balok (Bar Chart/Gantt Chart)
Kegiatan disajikan dalam bentuk balok-balok
» Analisis Jaringan Kerja (Network Analysis/Network Planning)
Kegiatan disajikan dalam jaringan kerja
 Ditemukan oleh H.L. Gantt (1917)
 Sampai saat ini masih digunakan secara luas, baik
secara tersendiri maupun digabung dengan metoda lain,
seperti Network Analysis.
 Kelebihan :
◦ Mudah dibuat dan dipahami.
◦ Jika digabung dengan Kurva S dapat digunakan sebagai alat
perencanaan dan komunikasi.
 Kekurangan :
◦ Tidak menunjukkan hubungan ketergantungan antar kegiatan.
◦ Tidak mudah dilakukan updating.
◦ Untuk proyek yang berukuran sedang, besar, apalagi yang
kompleks, tidak memungkinkan penyajian yang sistematis.
 Contoh : Kegiatan Waktu yang diperlukan
Rencana (hari) Aktual (hari)
A 4 4
B 3 3
C 5 8
D 6 belum diketahui
E 8 belum diketahui
F 5 belum diketahui
 Penggambaran grafis (model) dari suatu proyek yang memuat
informasi mengenai kegiatan-kegiatan proyek, seperti (waktu/ jadwal
pelaksanaan kegiatan, ketergantungan kegiatan, dll.)
 Jika dipandang dari segi penyusunan jadwal, dapat dikatakan bahwa
metoda ini merupakan suatu langkah penyempurnaan dari Gantt Chart
 Beberapa teknik perencanaan yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah :
 Critical Path Method(CPM)
 Program Evaluation and Review Technique (PERT)
 Precedence Diagram Method (PDM)
 Untuk menggambarkan keterkaitan antar kegiatan proyek, dikenal 2
macam jaringan :
 Activity on Arrow (CPM, PERT)
 Activity on Node (PDM)
 Dapat digunakan dalam perencanaan dan pengendalian jalannya suatu
proyek
Simbol dan Notasi (pada Network AOA) :
 Event (peristiwa, kejadian) dilambangkan dengan lingkaran dan biasa
dinotasikan dengan angka yang dituliskan dalam lingkaran tersebut,
contoh :
Event ke-1 dituliskan sebagai 1
 Activity (aktivitas, kegiatan) dilambangkan dengan anak panah dan
biasa dinotasikan dengan huruf besar yang dituliskan di atas garis
tersebut, contoh :
A
Aktivitas A dapat dituliskan sebagai
Dummy, merupakan aktivitas fiktif C
A
yang perlu digambarkan untuk
dummy
menunjukkan ketergantungan B
D
kegiatan, contoh :
Aktivitas C dapat dimulai setelah A dan B selesai, sedangkan
aktivitas D dapat dimulai setelah B selesai (tidak tergantung pada A)
Aturan dasar logika Jaringan Kerja :
 Dalam menyusun suatu jaringan kerja, ada beberapa aturan dasar
yang perlu diperhatikan :
◦ Sebelum suatu aktivitas boleh dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya
harus sudah berakhir.
◦ Tanda panah hanya menyatakan hubungan ketergantungan, panjang dan
kemiringannya tidak mengandung pengertian apapun.
◦ Nomor event tidak boleh sama, penomoran biasanya dimulai dari kiri ke
kanan.
◦ Di antara dua event tidak boleh terdapat dua aktivitas atau lebih secara
langsung, harus dibuat sebuah aktivitas dummy.
◦ Suatu jaringan kerja hanya boleh memiliki sebuah initial event dan sebuah
terminal event.
A 2
D
3
Contoh Sebuah Network : 5
B E F
1 3 4 5
7 4 3
C
12
A B - Aktivitas A mendahului aktivitas B.
2 - Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B.
- Aktivitas B merupakan successor aktivitas A.

B
- Aktivitas A mendahului aktivitas B, C, dan D.
- Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B, C, dan D.
A C
2 - Aktivitas B, C, dan D merupakan successor aktivitas A.
D

A
- Aktivitas A, B, dan C mendahului aktivitas D.
- Aktivitas A, B, dan C merupakan predecessor aktivitas D.
B D
4 - Aktivitas D merupakan successor aktivitas A, B, dan C.
C

A - Diagram jaringan kerja yang SALAH, karena dalam dua


1 2 event terdapat dua aktivitas secara langsung.
B

salah

- Diagram jaringan kerja yang BENAR, aktivitas B tidak


A
1 3 secara langsung terjadi antara event 1 dan event 3, tetapi
B
B
B melalui event 2 terlebih dahulu.
dummy
2 - Aktivitas antara event 1 dan event 2 merupakan aktivitas
semu (dummy) dan dilambangkan dengan garis terputus-
benar
putus.
Critical Path Method (CPM)
 Pada tahun 1957 sebuah proyek pabrik kimia milik du Pont Company dibangun
dengan rencana anggaran sebesar $10.000.000, rencana ini kemudian
diperbaiki, dan hasilnya diperoleh penghematan biaya 10% menjadi $9.000.000.
Metode yang digunakan untuk memperbaiki rencana tersebut kemudian dikenal
dengan nama Critical Path Method (Metoda Lintasan Kritis).
 CPM kini biasa digunakan untuk menjadwalkan proyek yang sudah sering
dilakukan sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sudah dapat dipastikan.
Biasanya berupa proyek-proyek Engineering Konstruksi.
N o . A k t. N a m a A k t. D u rasi A k t. P e n d a h u lu
1 A 5 -
2 B 4 -
3 C 8 -
4 D 3 A
5 E 7 A
6 F 5 C
7 G 4 C
8 H 3 B, D
9 I 9 F, H
10 J 11 F, H
11 K 8 E, I
12 L 10 G, J
Prinsip-prinsip yang Perlu Diperhatikan dalam
Memperkirakan Waktu Kegiatan :
1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya
2. Perhatikan Ketersediaan Sumber daya
3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha
tambahan lain
4. Bebas pertimbangan mencapai target
5. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi
6. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
7. Tidak memasukkan hal-hal tidak terduga

Jam orang
Kurun Waktu (Durasi)  t 
Jumlah Tenaga Kerja
ESij
TEi A
EFij TEj
i j
LSij tij
Notasi yang digunakan : TLi TLj

LFij
 TE : Earliest Event Occurence Time (saat paling cepat terjadinya event)
 TL : Latest Event Occurence Time (saat paling lambat terjadinya event)
 ES : Earliest Activity Start Time (Earliest Start). Saat paling cepat dimulainya
aktivitas
 EF : Earliest Activity Finish Time (Earliest Finish). Saat paling cepat
selesainya aktivitas.
 LS : Latest Activity Start Time (Latest Start). Saat paling lambat dimulainya
aktivitas.
 LF : Latest Activity Start Time (Latest Finish). Saat paling lambat selesainya
aktivitas.
 S : Total Slack/Total Float
 SF : Free Slack/Free Float
 A : Kode aktivitas
 t : Duration (time) = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas.
 Saat paling cepat terjadinya initial event adalah hari ke 0 sehingga
TE0= 0 (kecuali untuk proyek yang berhubungan dengan proyek
lain/sebelumnya)
 Jika initial event terjadi pada hari ke 0 ( TEi = 0 ; i = 0),
maka ES = TE = 0
ij i
EFij = ESij + tij
 Pada event yang menggabungkan beberapa aktivitas ( Merge Event),
berlaku
TEj = Max{EFi1j, EFi2j, EFi3j}
EFi1j

TEj
EFi2j
j
TLj
EFi3j

Karena suatu event hanya terjadi jika aktivitas-aktivitas yang


mendahuluinya telah selesai, maka saat paling cepat terjadinya event
tersebut sama dengan nilai terbesar dari saat yang paling cepat selesainya
aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event.
 Pada terminal event berlaku TLj = TEj
 Pada saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas sama dengan saat
paling lambat selesainya aktivitas tersebut dikurangi dengan durasinya.
LSij = LFij - tij

LFij = TLj
 Pada event yang menyebarkan aktivitas (Burst Event) yang menjadi
pangkal beberapa aktivitas berlaku :
TLi = Min{LSij1, LSij2, LSij3}
LSij1

TEi
LSij2
i
TLi
LSij3

Setiap aktivitas hanya dapat dimulai bila event yang mendahuluinya telah
terjadi, maka saat paling lambat terjadinya suatu event sama dengan nilai
terkecil dari saat paling lambat dimulainya aktivitas-aktivitas yang
berpangkal pada event tersebut.
 Free Float/Free Slack (Kelonggaran Bebas, SF)
Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan
aktivitas proyek tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya aktivitas yang
mengikutinya.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara TEj (saat paling cepat terjadinya event di akhir
suatu aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya aktivitas tersebut) : SFij=TEj-EFij
dan karena EFij=TEi+Tij maka :
SFij=TEj-TEi -tij

 Total Float/Total Slack (Kelonggaran Total, S)


Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan
aktivitas proyek tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara LSij (saat paling lambat dimulainya suatu
aktivitas) dan ESij (saat paling cepat dimulainya suatu aktivitas), atau selisih antara LFij
(saat paling lambat selesainya suatu aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya
suatu aktivitas) : Sij=LSij-ESij, dan karena ESij=TEi (dari perhitungan maju) dan
LSij=TLj-tij (dari perhitungan mundur), maka :
Sij=TLj - tij-TEi
Sij=LFij-EFij, dan karena EFij=TEi+tij (dari perhitungan maju) dan LFij=TLj (dari
perhitungan mundur), maka :
Sij=TLj -TEi - tij
 Lintasan Kritis dibentuk oleh beberapa Aktivitas Kritis,
yaitu aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran,
sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh.
 Lintasan (path) kritis karena bila kegiatan yang
terdapat pada lintasan ini berubah waktu
penyelesainnya, maka penyelesaian proyek secara
keseluruhan akan berubah (panjang lintasan kritis
menunjukkan waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan).
 Perhitungan parameter waktu untuk lintasan kritis :
◦ Perhitungan waktu paling cepat
◦ Perhitungan waktu paling lambat
FREE SLACK
SFij=TEj-TEi -tij

TOTAL SLACK

Sij=TLj -TEi - tij


Durasi Kegiatan
Kegiatan (minggu) Mendahului

A 21 -
B 5 A
C 7 A
D 2 B
E 5 C, D
F 8 C, D
G 2 E, F
Durasi Kegiatan ES EF LS LF SF S

Keg (minggu) Mendahului


ES+t LF-t TEj-TE-t TLj-TEi-t
LS-ES

A 21 - 0 21 0 21 0 0
B 5 A 21 26 21 26 0 0
C 7 A 21 28 21 28 0 0
D 2 B 26 28 26 28 0 0
E 5 C, D 28 33 31 36 0 3
F 8 C, D 28 36 28 36 0 0
G 2 E, F 36 38 36 38 0 0
Durasi Kegiatan
Kegiatan (minggu) Mendahului

A 3 -
B 2 A
C 4 A
D 3 A
E 5 B
F 7 C
G 1 B,D
H 3 E
I 2 F,G,H

Buatlah Jaringan Kerja, Lintasan Kritis, Free Slack dan Total


Slack

Anda mungkin juga menyukai