Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RUANG LINGKUP REKAYASA TRANSPORTASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi

Dosen Pengampu : Decky Rochmanto, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Ahmad Yusuf Rifqi Ashal ( 191230000378 )


2. Dwi Abdul Aziz ( 191230000381 )
3. Muhammad Fathurrozi ( 191230000389 )
4. Hasan Mahdi ( 191230000392 )
5. Muhammad Panji Tirta Negara ( 191230000402 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyanyang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
pengikutnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun,
penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalammualaikum wr.wb

Jepara, 19 Maret 2020


Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Rekayasa Transportasi.........................................................................2
B. Pengertian Moda Transportasi...............................................................................2
C. Macam-macam Moda Transportasi.......................................................................2
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi : adalah suatu usaha atau cara atau aktivitas untuk


memindahkan atau mengangkut orang atau barang dari suatu tempat (Origin) ke
tempat lain (Destination) dengan aman, nyaman, lancar dan terjangkau. Agar
orang atau barang dapat mencapai tujuan dalam kondisi tersebut maka perlu
didukung dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Untuk
kebutuhan akan jasa transportasi ini maka harus dilihat siapa yang akan
menggunakan jasa ini, untuk apa dia ingin menggunakannya, bagaimana bentuk
jasa yang diinginkan serta berbagai pandangan yang mempengaruhi dan perlu
diperhatikan

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian rekayasa transportasi


2. Pengertian Moda Transportasi
3. Macam-macam moda transportasi

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian rekayasa transportasi


2. Menjelaskan pengertian moda transportasi
3. Menjelaskan macam-macam moda transportasi

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekayasa Transportasi

Rekayasa Transportasi ( Transportation Engineering) : adalah penerapan


prinsip-prinsip sains dan teknologi dalam perencanaan, desain fungsional,
pengoperasian dan pengelolaan berbagai fasilitas untuk segala bentuk moda
transportasi dengan tujuan untuk menjamin pergerakan orang dan barang yang
aman, nyaman, lancar, terjangkau dan ramah lingkungan.

Teknik Lalu-lintas ( Traffic Engineering) adalah satu bagian dari upaya


rekayasa transportasi, juga Teknik Jalan Raya terutama tentang geometrik desain,
dan semua bentuk penelitian baik berupa model atau perhitungan, simulasi yang
ditunjang oleh sains dan teknologi demi mendapatkan hasil yang lebih baik,
efisien dan efektif.

B. Pengertian Moda Transportasi

Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan


alat angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat
lain.

C. Macam-macam Moda Transportasi

1. Moda Transportasi Udara

Karakteristik moda transportasi udara :

1. Cepat

3
2. Mampu melintasi rintangan atau hambatan fisik alam yang tidak dapat dilalui
pengangkutan darat

3. Memerlukan sarana (bandara) yang rakus lahan.

4. KEPMENHUB No. KM 47/2002

5. Prasananya adalah ruang angkasa.

6. Pengawasan penggerakan khususnya untuk lorong atau jalur padat.

Sarana moda transportasi udara adalah bandara dan pangkalan udara.


Berbedaan dari keduanya adalah Bandar udara yaitu lapangan terbang yang
diperlukan untuk mendarat dan lepas landas pesat udara. Sedangkan Pangkalan
udara adalah kawasan di daratan atau diperairan dalam wilayah RI yang
dipergunakan untuk kegiatan penerbangan Tentara Nasional Indonesia.

Klasifikasi Bandar Udara menurut kegunaannya dibedakan menjadi :

1. Bandara yang terbuka untuk melayani angkutan udara ke atau dari luar negeri
(Internasional)

2. Bandara yang tidak terbuka untuk melayani angkutan udara ke atau dari luar
negeri (domestik).

2. Moda Transportasi Laut

4
Jenis - jenis angkutan transportasi laut:

Bulk Cargo

a. Angkutan barang (freight), kering ataupun cair, yang tidak dikemas.

b. Barang mineral (minyak, batu bara, biji besi) dan biji-bijian atau padi-padian.

c. Memerlukan kapal khusus dan juga prasarana transhipment maupun tempat


penyimpanan khusus di pelabuhan.

d. Biasanya Single Origin, Single Destination dan Single Client.

e. Untuk cair disebut "Liquid Bulk" dan kering disebut "Dry Bulk".

Break-bulk Cargo

a. Angkutan barang yang telah dikemas, baik dengan bungkus, kotak ataupun
drum.

b. Numerous origins, destinations and Clients.

c. Sangat sulit dicapai "Economies of Scale".

Moda transpotasi laut memiliki jaringan Transpotasi Laut, yaitu jaringan


yang terbentuk dari sekumpulan rute (lintas) dan noda (simpul) angkutan laut.
Luas terdiri dari rute atau sekumpulan rute, sedangkan node terdiri dari tempat
awal dan berakhirnya angkutan laut (pelabuhan atau dermaga).

Sarana moda transportasi laut yaitu pelabuhan. Prasarana pelabuhan


berdasarkan akses komponen :

1. Akses sisi laut (sea side)

2. Area Intermodality (land-side)

5
3. Akses sisi darat (land-side)

Fungsi prasarana adalah untuk memfasilitasi terjadinya intermodality


(perpindahan antar moda). Prasarana yang dibutuhkan adalah :

1. Dermaga

2. Areal bongkar dan muat barang

3. Areal penyimpanan

4. Areal transhipment

3. Moda Transportasi Darat

Jenis moda transportasi darat ada dua macam yaitu kereta api dan
angkutan umum.

Kereta Api

Defini Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan


tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan
lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api umumnya terdiri
dari lokomotif dan rangkaian kereta atau gerbong. Rangkaian kereta atau gerbong
tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun
barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal yang cukup
efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkan secara maksimal sebagai alat
transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota maupun
antarnegara.

 Jenis - jenis kereta api berdasarkan jumlah rel :

6
Kereta api rel konvensional, menggunakan rel yang terdiri dari dua
batang besi yang di letakkan di bantalan. Di daerah tertentu yang memiliki tingkat
ketinggian yang curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah rel
tersebut serta menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda gigi.

Kereta api monorel, yaitu kereta api yang jalurnya hanya terdiri dari satu
batang besi. Letaknya kereta api di desain menggantung pada rel atau di atas rel.

 Jenis - jenis kereta api berdasarkan atas permukaan lintasan :

Kereta api permukaan (surface), permukaan jalur lintasannya di ata


permukaan tanah.

Kereta api layang (elevated), berjalan diatas dengan bantuan tiang - tiang
, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang agar tidak memerlukan pintu
perlintasan kereta api.

Kereta api bawah tanah (subway), kereta api yang berjalan di bawah
permukaan tanah. Kereta ini dibangun dengan membangun terowongan -
terowongan di bawah tanah sebagai jalurnya.

 Jenis - jenis kereta api berdasarkan jenis angkutannya :

Kereta api penumpang, adalah kereta api yang digunakan untuk


mengangkut orang dari satu stasiun ke stasiun lainnya antar kota.

Kereta api komuter, merupakan kereta api listrik atau kereta api diesel.

Kereta api barang adalah kereta apai yang digunakan untuk mengangkut
barang (cargo).

Terdapat juga kereta api barang dengan trailer khusus yang dipergunakan
untuk mengangkut tank dan perlengkapan militer lainnya.

Karakteristik Kereta api Secara Geografis :

a. Penetapan jalur berbeda dengan jalan raya.

b. Pengembangan jalur sangat terkendala oleh kondisi physiografi.

7
c. Biasanya dirancang untuk memiliki akses ke SDA.

d. Melayani kegiatan ekonomi regional

e. Memiliki kontrol teritorial yang kuat.

Monopoli kereta api

a. Entry to market membutuhkan pendanaan yang besar

b. Di Eropa bersifat monopoli, sedang di AmerikaUtara bersifat oliogopoly

c. Sistem pelayanan bersifat reguler (terjadwal) dan kaku (rigid)

Aspek Teknis

a. Kebutuhan ruang relatif lebih kecil

b. Gradien lebih kecil dan jari - jari tikungan lebih besar

Terminal dan Jaringan Trayek Angkutan Umum

Definisi terminal yaitu tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan


pengoperasian lalu lintas.

Fungsi terminal :

bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyaman untuk


perpindahan dari satu moda ke moda transportasi lainnya.

bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas
untuk menata lalu lintas dan angkutan umum serta menghindari dari kemacetan,
sumber retribusi liar dan sebagai pengendali angkutan umum.

bagi operator atau pengusaha, adalah pengaturan operasi bus, penyediaan


fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai fasilitas pangkalan.

Jenis Terminal

8
a. Terminal penumpang, adalah prasarana transportasi jalan untuk
keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan antar moda
transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.

b. Terminal barang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan


membongkar dan memuat serta perpindahan antar moda transportasi.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe A

- Terletak di Ibukota Propinsi, kotamadya atau kabupaten dalam jaringan


trayek antar kota antar propinsi atau angkutan lintas batas negara.

- Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang - kurangnya kelas


IIIA.

- Jarak antar dua terminal penumpang tipe A sekurang - kurangnya 20 km


di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya. Luas lahan
yang tersedia sekurang - kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan
Sumatera dan 3 ha di pulau lainnya.

- Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal,
sekurang - kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter di pulau
lainnya.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe B

- Terletak di kotamadya atau kabupaten dan dalam jaringan trayek


angkutan kota dalam propinsi.

- Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang -


kurangnya kelas IIIB.

- Jarak antar dua terminal penumpang Tipe B atau dengan terminal tipe A
sekurang - kurangnya 15 km di pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya.

-Tersedia luas lahan sekurang - kurangnya 3 ha untuk terminal di pulau


Jawa dan Sumatera dan 2 ha untuk pulau lainnya.

9
- Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal,
sekurang - kurangnya berjarak 50 meter di pulau Jawa dan 30 meter di pulau
lainnya.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe C

- Terletak di dalam wilayah kabupaten daerah tingkat II dan dalam


jaringan trayek angkutan pedesaan.

- Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi
IIIA.

- Tersedia lahan yang sesuai dengan permintaan angkutan.

- Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand)


akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.
 Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang
peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara
daerah satu dengan daerah yang lain.

B. Saran

 Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah


harus menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti
jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting
adalah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan
infrastruktur-infrastruktur tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Ragam_moda_transportasi

http://isfajrincivil.blogspot.com/2014/03/rekayasa-transportasi.html

https://slideplayer.info/slide/3626424/

12

Anda mungkin juga menyukai