Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan wadah dalam membentuk
sumber daya manusia yang handal, menguasai IPTEK, professional,
mempunyai daya saing yang tinggi dan mampu mengabdikan potensi
diri dalam masyarakat dan negara. Jurusan Statistika FMIPA ITS
Surabaya memiliki visi Menjadi lembaga pendidikan dan
pengembangan statistika bertaraf internasional yang berkontribusi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang industri,
komputasi, bisnis-ekonomi, sosial-pemerintahan, dan lingkungankesehatan, oleh karena itu untuk mendukung tujuan tersebut,
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk penguasaan ilmu akademis
namun diharapkan mahasiswa juga bisa mengembangkan dan
mengaplikasikan potensi diri dalam bidang ilmunya dalam
kehidupan luas. Bentuk aplikasi ilmu statistik sebagai kelengkapan
teori adalah dengan pelaksanaan Kerja Prraktek (yang selanjutnya
akan disingkat penulisannya menjadi KP). Jadi, KP ini dimaksudkan
agar mahasiswa Jurusan Statistika mampu meng aplikasikan ilmunya
guna mencari solusi dari permasalahan di tempat kerja.
Jurusan Statistika merupakan salah satu jurusan di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember sebagai sebuah institusi di Indonesia
yang berupaya mengembangkan sumber daya manusia serta Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan cara mendidik
mahasiswa menjadi manusia Indonesia yang bermutu baik secara
intelegent maupun skill yaitu menerapkan ilmu yang diajarkan pada
perkuliahan di jurusan Statistika ITS. Salah satu kurikulum untuk
menerapkan ilmu yang telah didapat yaitu kurikulum KP, dimana KP
ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja,
bersosialisasi dengan lingkungan kerja dan untuk memenuhi beban
Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Statistika FMIPA-ITS. Jurusan

Statistika dapat diterapkan di dunia kerja dalam beberapa bidang


yaitu industri, ekonomi bisnis, kesehatan, dan sosial pemerintahan.

3
Ilmu statistika akan diterapkan pada pelaksanaan KP dalam
bidang pelayanan jasa khususnya di PT Pelabuhan Indonesia III atau
lebih dikenal dengan sebutan PT PELINDO III. PELINDO III
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan.
Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Keberadaan PELINDO III tak lepas dari
wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari
Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau
maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keber
langsungan dan kelancaran arus distribusi logistik.
Penerapan ilmu statistika Research and Development
Departement Analysis Data diharapkan mampu membantu
kelancaran arus distribusi dan meningkatkan kreatifitas serta inovasi
teknologi positif yang berguna bagi bangsa dan negara.
Pengaplikasian ilmu Statistika pada ranah kerja bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam menganalisis data yang ada, misal saja
data trafik yang ada pada divisi pelayanan kapal dan terminal yang
ada di kantor pusat PT PELINDO III.
Data trafik merupakan data jumlah lalu lintas barang maupun
penumpang yang terjadi di semua jajaran cabang lingkungan PT
PELINDO III. Data trafik mencakup pelayanan penumpang orang
dan hewan yang naik dan turun dari dalam negeri maupun luar
negeri. Data pelayanan barang mencakup jumlah lalu lintas barang
yang bongkar dan muat yang terbagi dalam berbagai tipe, misalkan
saja curah cair, curah kering, batubara dan lain sebagainya.
Berdasarkan jumlahan data trafik yang terkumpul di divisi pelayanan
dan terminal dari berbagai jajaran cabang menimbulkan
permasalahan yang ingin diketahui bagaimana karakteristik data,
apakah terdapat trend yang cukup signifikan dari data yang
terkumpul setiap tahunnya dan apakah terdapat gap yang rasional
dari perkembangan setiap tahunnya.

4
Data trafik akan dianalisis menggunakan ilmu statistika dan
diharapkan dapat menghasilkan informasi yang pada akhirnya akan
menjadi faktor dalam penentuan keputusan bagi keberlanjutan
perusahaan. Harapannya informasi yang telah didapatkan dapat
dijadikan sebagai solusi yang mampu membantu perusahaan
menganalisis sistem untuk mencari alternatif proses pemecahan
masalah yang ada dengan lebih efisien.
1.2

Tujuan
Tujuan dari KP ini dibagi menjadi dua yaitu Tujuan Umum
dan Tujuan Khusus, yang mana akan ditunjukkan sebagai berikut.
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan KP adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan pengalaman dalam bersosialisasi dengan
lingkungan kerja.
2. Mempelajari, menambah wawasan, dan mengetahui sistem
kerja yang berada di PT PELINDO III.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan KP adalah sebagai berikut.
1 Mendeskripsikan data Arus Pelayanan Penumpang Tahun 20112015.
2 Mendeskripsikan data Arus Pelayanan Barang Tahun 20112015.
Manfaat
Pelaksanaan KP mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS
mempunyai manfaat sebagai berikut.
1.3.1 Manfaat Bagi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Kota Surabaya, Jawa Timur
Adanya kerja sama secara langsung antara PT PELINDO III
dengan dunia pendidikan. Memberikan pengetahuan tentang
bagaimana mengolah dan menganalisis data dengan tepat. Salah
1.3

5
satunya data yang dapat dianalisis adalah data mengenai trafik atau
lalu lintas kapal barang yang bersandar maupun yang berangkat dari
masing masing pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III (Persero).
1.3.2 Manfaat Bagi Mahasiswa
KP yang dilakukan dapat memberikan pengalaman dan
pengetahuan tentang realita lapangan kerja serta mampu meng
aplikasikan ilmu teori statistika dalam bentuk nyata.
1.3.3 Manfaat Bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Mampu menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang yang
dikuasai dan dapat menjalin kerjasama yang baik antara lingkungan
akademis dengan dunia kerja serta instansi pemerintah atau
perusahaan yang bersangkutan.

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1

Profil Perusahaan

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal


dengan sebutan PT PELINDO III merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator
terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III
Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). PT PELINDO III
merupakan operator terminal pelabuhan mengelola 43 pelabuhan
dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Keberadaan PELINDO III tidak lepas dari wilayah Indonesia yang
terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke.
PT PELINDO III sebagai jembatan penghubung antar pulau
maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam
keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik. Pelayanan
terbaik dan maksimal merupakan komitmen PT PELINDO III untuk
mejaga kelancaran arus logistik nasional. Komitmen itu tertuang
dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik
dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima.
PT PELINDO III memiliki komitmen yang kuat dalam
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya, setiap
tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Perusahaan juga menerbitkan pedoman etika dan perilaku (Code of
Conduct) sebagai acuan bagi seluruh insan PELINDO III mulai dari
jajaran komisaris, direksi, hingga pegawai untuk beretika dan

berperilaku dalam proses bisnis serta berperilaku dengan pihak


eksternal.

PT PELINDO III bergerak dalam bidang jasa yang


mengutamakan kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas.Hal
yang menjadi budaya perusahaan adalah Customer Focus, Care dan
Integrity. PT PELINDO III juga menjadi BUMN yang memasuki
pasar global. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan memiliki daya
saing yang tinggi dan menjadi perusahaan berkelas internasional.
2.2

Visi dan Misi

Visi
Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa
Pelabuhan yang Prima
Misi
1.
2.
3.
4.
5.

Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui


standar yang berlaku secara konsisten.
Memacu kesinambungan daya saing industri nasional
melalui biaya logistik yang kompetitif.
Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip ke
setaraan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Menjadikan SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan
berpekerti luhur.
Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar
arus perdagangan.

2.3

Struktur Organisasi

Gambar 2.1 merupakan Struktur Organisasi jajaran direksi


dan manajer yang ada di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Kedudukan tertinggi di PT PELINDO III (Persero) adalah direktur
utama, direktur utama membawahi 4 direktur yang ada pada masingmasing divisi di kantor pusat PT PELINDO III. Divisi tersebut
adalah Operasi & Pengembangan Bisnis, Teknik dan Teknologi
Informasi, SDM & Umum dan divisi Keuangan. Direktur utama juga
membawahi secara langsung Satian Pengawasan Internal, Biro
Perencanaan Strategis Perusahaan, Sekertaris Perusahaan dan Biro
Pengadaan Barang dan Jasa.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III


(Sumber: www.pelindo.co.id)

2.4

Jasa Pelayanan Kapal & Terminal


Manajer Pelayanan Kapal memiliki fungsi bertanggung
jawab langsung pada Peningkatan Usaha dan Supervisor Pemasaran
dan Bina Pelanggan.Untuk dapat mencapai tanggung jawab

utamanya dalam hal memastikan peningkatan usaha melalui


perikatan kerjasama, aktivitas yang dilakukannya adalah
pengumpulan data-data pendukung, analisa / evaluasi kerjasama dan
koordinasi dengan dinas-dinas terkait.
Bidang usaha pelayanan kapal meliputi:
a. Pelayanan labuh, yaitu pelayanan penyediaan kolam kolam
pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat tempat
berlabuhnya kapal.
b. Pelayanan Pemanduan, yaitu kegiatan pelayanan membantu
Nakhoda kapal agar navigasi dapat dilaksanakan dengan
selamat, tertib, dan lancar.
c. Pelayanan Penundaan, yaitu kegiatan pelayanan menarik
mendorong atau menggandeng kapal yang berolah gerak untuk
tambat ke atau untuk melepas dari dermaga, jetty, trestel, pier,
pelampung, dolphin, kapal, dan fasilitas tambat lainnya
menggunakan kapal tunda.
d. Pelayanan Penambatan, yaitu kegiatan pelayanan kapal
melakukan ikat tali di tambatan/dermaga untuk melakukan
bongkar muat barang atau kegiatan lainnya.
Bidang usaha pelayanan barang meliputi:
a. Pelayanan Bongkar Muat, yaitu pelayanan pembongkaran
pemuatan muatan dari atau ke kapal.
b. Pelayanan Gudang Penumpukan, yaitu pelayanan penimbunan
sementara muatan setelah dibongkar atau dimuat dari atau ke
kapal pada ruangan tertutup.
c. Pelayanan Lapangan Penumpukan, yaitu pelayanan penumpukan
sementara muatan setelah dibongkar atau akan dimuat dari atau
ke kapal pada lapangan penumpukan terbuka.
2.5

Lingkup Usaha Utama

Sebagai operator terminal pelabuhan, PELINDO III


memiliki beberapa bidang usaha yang menjadi bisnis inti
perusahaan. Lingkup usaha yang dijalankan oleh PELINDO III
diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 88 Tahun

11
2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan. Usaha-usaha yang
dijalankan oleh PELINDO III meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas,


curah cair, curah kering, dan Ro-Ro.
Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang.
Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk
pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas.
Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk
bertambat.
Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun
penumpang dan/atau kendaraan.
Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat
penimbunan barang, alat bongkat muat, serta peralatan
pelabuhan.
Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan
pelayanan air bersih.
Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan
konsolidasi barang.
Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.

Bidang usaha tersebut dijalankan oleh PELINDO III secara


profesional demi memberikan pelayanan terbaik demi terciptanya
kepuasan pelanggan.

(Halaman Ini Sengaja Dikosongkan)

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1

Waktu dan Tempat Pelaksanaan KP

Pelaksanaan KP dilaksanakan selama 30 hari atau 1 bulan


kerja terhitung pada tanggal 01 Juni 30 Juni 2016 di bagian Umum
PT. PELINDO III (Persero), Jalan Perak Timur No. 610 Surabaya
60165. Kegiatan KP selama 30 hari mengikuti kegiatan kantor

di mana masa kerja di mulai pukul 08.00 17.00 WIB (senin


kamis) dan 07.00 16.00 WIB (jumat). Tugas dan kegiatan
selama KP di bagian Umum PT. PELINDO III (Persero), Jalan
Perak Timur No. 610 Surabaya ditampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan KP
No

Tanggal

01 Juni 2016
02 Juni 2016

2
03 Juni 2016
08 Juni 2016
3
14 Juni 2016
20 Juni 2016
4
22 Juni 2016
5

23 Juni 2016

Kegiatan
Briefing, Entry JKK SPPD, Penomoran Surat
dan Entry Surat Masuk
Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi
keuangan, Koding surat dan Entry surat masuk

Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi


keuangan, Koding surat, Entry surat masuk
dan Distribusi surat masuk
Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi
keuangan, Koding surat, Entry surat masuk
dan Distribusi surat masuk
Konsultasi data survey karyawan dengan
divisi SDM, Entry JKK SPPD dan Distribusi

13

24 Juni 2016
27 Juni 2016
6
28 Juni 2016
29 Juni 2016
7
30 Juni 2016

surat masuk
Konsultasi dan Diskusi data Trafik dan
Kinerja dengan divisi Pelayanan Kapal, Entry
JKK SPPD dan Distribusi surat masuk
Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi
keuangan, Koding surat, Entry surat masuk
dan Distribusi surat masuk

14

15

3.2

Metodologi Penyelesaian Tugas Khusus


3.3
Metode yang akan digunakan dalam
penyusunan laporan KP di PT PELINDO III adalah
menggunakan statistika deskriptif pada data trafik pelayanan
kapal dan terminal jajaran cabang lingkungan PT PELINDO
III.
3.2.1 Data Trafik Pelayanan Kapal
3.4
Data yang digunakan dalam analisis
merupakan data trafik pada masing-masing jajaran cabang di
lingkungan PT PELINDO III. Data merupakan jumlahan
trafik naik maupun turun penumpang dan juga bongkar
maupun muat barang yang dikumpulkan dari 16 cabang di
lingkungan PT PELINDO III. Masing-masing cabang
memberikan data rekap hasil atau jumlahan dari semua
aktivitas ke PT PELINDO III Kantor Pusat pada setiap akhir
tahun. Variabel yang akan dianalisis antara lain adalah
sebagai berikut.
A. Arus Penumpang
3.5
Arus penumpang adalah jumlahan penumpang yang naik dan
turun di pelabuhan. Penumpang kapal laut selain dibedakan dari
kegiatan naik atau turun kapal, juga dibedakan berdasarkan
penumpang luar negeri dan penumpang dalam negeri.
B. Arus Barang
3.6
Bongkar muat barang di masing-masing cabang pelabuhan di
bedakan berdasarkan 3 jenis muatan yaitu sebagai berikut.
1. Muatan cargo yaitu muatan yang memiliki / menggunakan
kemasan tertentu. Contoh : peti-peti, karung-karungan,
karton, kelontongan dan lainya.
2. Muatan cair / Hasil minyak (Oil product).Yaitu muatan
olahan dari hasil minyak. Contoh : MDF, Bensin, Kerosine,
Minyak kelapa sawit dan lainya.
3. Muatan kering Yaitu muatan yang tidak menggunakan
kemasan. Contoh : Batu bara, Gandum, Semen, Biji besi,
Jagung, Kopra dan lainya.

Identifikasi variabel beserta pengelompokkan jenis barang


dapat dilihat pada Tabel 3.2.
3.8
3.9
3.10
3.7

3.11 Tabel 3.2 Identifikasi Variabel


3.12 Variab
3.13
el

3.14 Arus
Penum
pang

3.26 Arus
Hewa
n

3.15 Luar
Neg
eri
3.21 Dala
m
Neg
eri
3.27 Luar
Neg
eri
3.33 Dala
m
Neg
eri
3.39 Carg
o

3.38 Arus
Baran
g

3.48 Cura
h
Cair
3.54 Cura
h
Keri
ng

3.59
3.2.2

Analisis Statistika deskriptif

Indikator
3.16 Debarkasi/Tur
un (orang)
3.19 Embarkasi/Nai
k (orang)
3.22 Debarkasi/Tur
un (orang)
3.25 Embarkasi/Nai
k (orang)
3.28 Impor/Turun
(ekor)
3.31 Ekspor/Naik
(ekor)
3.34 Bongkar
(ekor)
3.37 Muat (ekor)
3.40 General cargo
(Ton/M3)
3.43 Bag Cargo
(Ton/M3)
3.46 Unitized/pallet
(Ton/M3)
3.49 Cair BBM
(Ton)
3.52 Cair Non
BBM (Ton)
3.55 Curah Kering
(Ton)
3.58 Batubara
(Ton)

17
3.60
Analisis deskriptif adalah metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga
menjadi informasi yang berguna (Walpole, 1995). Analisis
deskriptif juga dapat diartikan sebagai analisis yang
digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
karakteristik dan pola data.
3.61
Statistika deskriptif dalam hal ini akan
digunakan pada data trafik penumpang dan barang pada
jajaran cabang pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III
Surabaya. Analisis tersebut meliputi perhitungan nilai ratarata, nilai maksimum, nilai minimum, varians dan pola data
yang disajikan dalam bentuk grafik. Data trafik yang akan
digunakan merupakan data series tahun 2011-2015. Data
arus penumpang dalam satuan orang dan ekor pada arus
angkutan hewan. Satuan yang digunakan pada arus barang
berbeda sesuai dengan jenis muatannya, yaitu Ton/m3 pada
muatan cargo, Ton pada muatan curah kering dan Ton/Liter
pada muatan curah cair. Deskriptif akan difokuskan pada
trend yang terjadi pada trafik di masing-masing jajaran
cabang. Rumusan dan penjelasan metode statistika deskriptif
yang akan digunakan untuk penyelesaian tugas khusus
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
1. Rata-rata (Mean)
3.62
Nilai rata-rata adalah nilai jumlah keseluruhan data
dibagi dengan banyaknya data.
3.63
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah
sebagai berikut,
n

3.64

xi
i 1

(3.1)
3.65
3.66

Keterangan :
xi:data ke-i

3.67
n : banyak data
2. Nilai Maksimum dan Minimum
3.68
Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari data,
sedangkan nilai minimum adalah nilai terkecil dari data
3. Varians
3.69
Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap
data terhadap rata-rata hitungnya. Fungsinya untuk mengetahui
tingkat penyebaran atau variasi data.
4. Grafik Batang (Bar Chart)
3.70
Grafik batang adalah grafik yang digunakan untuk
meng gambarkan data atau informasi pada periode tertentu. Bar
bisa di plot secara vertical maupun horizontal yang menunjukkan
perbandingan antar kategori.
3.71
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK

4.1

Kerja Praktek di PT Pelindo III


Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan kerja praktek
salah satunya yaitu mendapatkan sosialisasi antar peserta KP dan
pegawai. Salah satu bentuk sosialisasi tersebut adalah diadakannya
pengarahan di hari pertama pelaksanaan KP, serta adanya pengenalan
divisi yang akan ditempatkan untuk peserta KP. Selain itu sosialisasi
yang ada dalam lingkup PT PELINDO III (Persero) tidak hanya
diperoleh dalam hal bekerja, namun adanya kegiatan olah raga
bersama yang dilaksanakan setiap hari jumat juga merupakan
sosialisasi yang diperoleh peserta KP. Adapun, peserta KP dapat
lebih bersosilisasi saat jam istirahat makan siang karena tersedia
kantin dimana semua pegawai akan melakukan makan siang
bersama. Acara lain yang mengajak mahasiswa peserta KP
bersosialisasi dengan sesama pegawai adalah acara buka bersama
yang dilakukan di penghujung bulan ramadhan. Kedekatan juga
dapat dirasakan dengan sesama mahasiswa kerja praktek yang
berasal dari kampus maupun kota lain. Acara yang diadakan oleh
pihak PT. PELINDO III merupakan wadah yang baik untuk menjalin
silaturahmi dan kerjasam antar peserta KP dan juga pegawai.

19
Divisi umum merupakan divisi dimana semua keperluan
kantor pelindo pusat dipenuhi dan juga mengenai segala administrasi
di kantor pusat. Divisi umum memiliki satu senior manager yang
membawahi langsung dua asisten senior manager. Asisten senior
manager tersebut adalah asm keuangan kantor pusat dan asm tata
usaha dan rumah tangga.
Tugas peserta KP di divisi umum antara lain membantu
distribusi keluar masuknya surat, memberi nomor surat,
mendistribusikan surat masuk, dan mengentri jurnal keuangan untuk
surat perjalanan dinas. Peserta KP belum mendapatkan penugasan
khusus yang sesuai dengan bidang/jurusan statistika pada saat
ditempatkan di divisi umum. Divisi umum kantor pusat memberikan
banyak pelajaran mengenai administrasi kantor bagi peserta KP.
4.2
Pelayanan Kapal & Terminal
Pelayanan jasa yang tersedia di PT. Pelindo III diantara nya
adalah Dry Bulk Cargo, Liquid Bulk Cargo, Container Cargo, Break
Bulk Cargo, RORO Cargo, Vessel, Passenger, dan General Cargo
yang diterapkan di jajaran cabang PT. Pelindo III yang terletak di 7
propinsi. Tujuh Propinsi yang menjadi area operasi beserta daftar
cabang PT. Pelindo III dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Area Operasi PT. Pelabuhan Indonesia III
Propinsi
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Bali
NTT
NTB

Cabang PT. Pelindo III


Gresik, Tanjung Wangi, Tanjung Perak,
Probolinggo
Tanjung Emas, Tanjung Intan
Sampit, Kumai
Banjarmasin, Kotabaru
Benoa, Celukan Bawang
Tenau Kupang, Maumere
Lembar, Bima

Laporan KP ini memaparkan statistika deskriptif


jumlah arus pelayanan kapal baik arus penumpang dan arus
barang dari tahun 2011 hingga tahun 2015 pada semua
jajaran cabang PT. PELINDO III.

4.2.1

Deskripsi Data Arus Penumpang (Passenger) Tahun


2011-2015
Pada PT. Pelabuhan Indonesia III (persero) arus penumpang di bagi menjadi dua berdasarkan jenis
penumpangnya yaitu Arus Penumpang (orang) dan Arus
Penumpang (hewan). Berikut merupakan perkembangan dari
tahun 2011-2015. Analisis deskriptif arus penumpang yang
akan disajikan adalah deskriptif mengenai arus naik turun
penumpang yang terjadi di cabang pelabuhan lingkungan PT
PELINDO III (Persero) tahun 2011-2015.
Gambar 4.1 menunjukkan perkembangan arus penumpang baik dari dalam maupun luar negeri pada 16
cabang pelabuhan. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa
penumpang dari luar negeri meningkat dari tahun 2011-2015
baik penumpang yang naik maupun penumpang yang turun.
Penumpang dalam negeri pada tahun 2011-2015 penumpang
yang turun lebih banyak di banding penumpang yang naik.
Jika dibandingkan antara arus penumpang dari luar negeri
dan luar negeri secara keseluruhan jumlah arus penumpang
dari dalam negeri lebih banyak dibanding jumlah arus
penumpang dari luar negeri.

21

Gambar 4.1 Perkembangan Arus Penumpang Naik dan Turun Dari Luar Negeri (a)
dan Dalam Negeri (b) Tahun 2011-2015

A.

Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa arus penumpang dari luar negeri meningkat dari tahun 2011-2015.
Jumlah penumpang yang turun tahun 2011 sebesar 12.894
orang meningkat hingga 64.970 orang pada tahun 2015,
sedangkan jumlah arus penumpang dari luar negeri yang
naik tahun 2011 sebesar 21.093 orang meningkat hingga
68.119 orang pada tahun 2015. Arus penumpang dari dalam
negeri terjadi kenaikan dan penurunan dari tahun 2011
hingga 2015, namun jika di lihat pada Gambar 4.1 bagian B
secara keseluruhan arus penumpang yang turun dan naik dari
tahun 2011 hingga 2015 mengalami penurunan dengan
jumlah arus penumpang yang turun sebesar 1.810.403 orang
menurun hingga 1.483.871 orang pada tahun 2015,
sedangkan arus penumpang yang naik sebesar 1.727.561
orang menurun hingga 1.522.990 orang pada tahun 2015.
Deskripsi Data Arus Penumpang Orang
Jajaran cabang PT. PELINDO III tidak semua
menyediakan layanan jasa penumpang orang atau dermaga
pelabuhan penumpang orang baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri. Pelabuhan-pelabuhan yang menyediakan
jasa layanan untuk penumpang orang adalah Celukan
Bawang, Bima, Maumere, Kumai, Lembar, Kotabaru,
Sampit, Benoa, Tanjung wangi, Gresik, Tanjung emas,
Tenau, Banjarmasin dan Tanjung perak.

Gambar 4.2 merupakan grafik jumlahan pengunjung


yang naik ataupun turun di jajaran cabang yang berasal dari
luar negeri. Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui
pelabuhan yang teradapat arus penumpang dari luar negeri
hanya pelabuhan tanjung emas, benoa dan lembar.
Penumpang dari luar negeri yang paling tinggi aktivitasnya
ada di Pelabuhan Benoa.

Gambar 4.2 Arus Penumpang Luar Negeri di Cabang Pelabuhan

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa pelabuhan


tanjung emas mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke 2012,
namun dari tahun 2012 hingga tahun 2015 jumlah arus
penumpangnya tergolong stabil. Pelabuhan Benoa dan
Lembar mengalami kenaikan dari tahun 2011-2015 dengan
puncak kenaikan pada tahun 2015 masing-masing sebanyak
133.089 orang dan 73.608. Cabang pelabuhan lainnya arus

23
penumpang dari luar negeri relatif rendah dan tidak
mengalami perkembangan yang signifikan.
Penumpang dari luar negeri jumlahnya cukup sedikit
dan aktivitas naik turunnya hanya dari beberapa cabang
pelabuhan, namun dapat dilihat bahwa dari tahun 2011
hingga 2015 terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada
jumlah penumpang dari dalam negeri. Penumpang dari luar
negeri yang naik maupun turun di jajaran cabang pelabuhan
cenderung meningkat setiap tahunnya.
Grafik mengenai jumlahan pengunjung yang naik
ataupun turun di jajaran cabang yang berasal dari dalam
negeri dapat dilihat pada Gambar 4.3. Berdasarkan Gambar
4.3 dapat diketahu bahwa arus penumpang yang naik
maupun turun dari dalam negeri pada pelabuhan-pelabuhan
jajaran cabang PT. PELINDO III (Persero) lebih banyak di
banding arus penumpang dari luar negeri. Pelabuhan tanjung
perak merupakan pelabuhan dengan arus penumpang dari
dalam negeri yang paling tinggi di banding cabang
pelabuhan lain, namun pada Pelabuhan Tanjung Perak
mengalami penurunan dari tahun 2011 sebesar 980.853
orang menurun hingga 651.932 orang pada tahun 2015.
Penurunan arus penumpang tersebut juga terjadi pada
Pelabuhan Banjarmasin, Kotabaru, Sampit dan Kumai.
Pelabuhan yang mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke
2015 adalah Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Bima.
Pelabuhan bima tahun 2011 jumlah arus penumpangnya
sebesar 356.735 orang meningkat hingga 468.075 orang
pada tahun 2015, sedangkan Pelabuhan Bima tahun 2011
jumlah arus penumpangnya sebesar 54.126 orang meningkat
hingga 84.174 orang pada tahun 2015.

Gambar 4.3 Arus Penumpang Dalam Negeri di Cabang Pelabuhan

Penumpang dari dalam negeri memang cukup banyak jika


dibandingkan dengan jumlah penumpang dari luar negeri.
Namun, dalam perkembangannya jumlah penumpang dari
dalam negeri cenderung menurun setiap tahunnya hingga
akhir tahun 2015 kemarin. Pelabuhan besar seperti Tanjung
Perak, Banjarmasin, Sampit dan Kumai selalu terjadi
penurunan jumlah penumpang setiap tahunnya dalam lima
tahun terakhir. Pelabuhan Tanjung Emas, Gresik, Kotabaru,
Tenau Kupang, Maumere dan Bima cenderung stabil dan
meningkat jumlah penumpang kapal lautnya dalam tahun
2011-2015. Pelabuhan Benoa yang paling berbeda jika

25
dibandingkan lainnya, di pelabuhan Benoa jumlah
penumpangnya dari tahun 2011-2015 terus meningkat.
B.

Deskripsi Data Arus Penumpang Hewan


Jasa pelayanan penumpang hewan tidak semua
cabang dapat melayani. Pelabuhan yang melayani
penumpang hewan atau angkut hewan antara lain adalah
pelabuhan Tanjung Intan, Bima, Kumai, Lembar, Sampit,
Tanjung wangi, Gresik, Tenau, Banjarmasin dan Tanjung
Perak.
Arus hewan di bagi menjadi arus hewan dari luar
negeri (ekspor dan impor) dan arus hewan dari dalam negeri
(naik dan turun). Namun untuk arus hewan ekspor di
pelabuhan cabang PT. PELINDO III (Persero) tidak ada.
Deskriptif mengenai perkembangan arus hewan yang ada di
jajaran cabang pelabuhan akan disajikan dalam Gambar 4.3.

Gambar 4.4 Perkembangan Arus Hewan Tahun 2011-2015

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa arus


angkutan hewan dalam lima tahun terakhir adalah fluktuatif
baik hewan yang diangkut naik maupun hewan yang turun.
Hewan yang turun paling tinggi terejadi di tahun 2013,
sedangkan yang naik terejadi di tahun 2015.
Selanjutnya, Gambar 4.5 merupakan grafik jumlahan
arus hewan di masing-masing cabang pelabuhan. Gambar
4.5 merupakan grafik jumlahan untuk arus hewan impor,
naik dan turun. Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa
arus naik turun hewan yang paling tinggi ada di pelabuhan

tenau kupang jika dibandingkan dengan pelabuhan lainnya.


Aktivitas angkutan naik turun hewan juga cukup stabil
dalam lima tahun terakhir. Tahun 2014 dan 2015 terjadi
penurunan jumlah angkutan hewan di Pelabuhan Tenau
Kupang.

Gambar 4.5 Jumlah Arus Hewan 2011-2015

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa


setiap cabang pelabuhan mengalami kenaikan dan penurunan
setiap tahunnya. Namun jika dilihat secara keseluruhan arus
hewan tertinggi terletak pada Pelabuhan Tenau Kupang,
dimana mengalami penurunan pada tahun 2011 ke 2012 dan
tahun 2013 ke 2014, untuk puncak arus hewan tertinggi pada
pelabuhan tenau kupang terjadi pada tahun 2013 yaitu
sebesar 38.896 ekor. Pelabuhan yang memiliki arus hewan

27
paling sedikit terletak pada Pelabuhan Tanjung Tembaga,
Pelabuhan Maumere dan Pelabuhan Tanjung Emas.
Pelabuhan Tanjung Perak, Bima dan Tanjung Intan
memiliki aktivitas pengangkutan hewan yang hampir sama
tinggi. Pelabuhan Tanjung Perak terjadi peningkatan di tahun
2015, sedangkan di Pelabuhan Bima dan Tanjung Intan
mengalami penurunan jumlah pengangkutan hewan di tahun
2015.
4.2.2

Deskripsi Data Arus Barang (Cargo) Tahun 2011-2015


Arus barang adalah kegiatan dimana barang di kirim
dari satu daerah ke daerah lain pengiriman dapat antar kota,
antar pulau bahkan antar negara. Tipe muatan bongkar muat
dibagi menjadi tiga yaitu Muatan Cargo, Muatan Curah Cair
dan Muatan Curah Kering. Analisis deskriptif yang akan
disajikan adalah deskriptif mengenai arus bongkar muat
barang yang terjadi di cabang pelabuhan lingkungan PT
PELINDO III (Persero) tahun 2011-2015. Gambar 4.6
menunjukkan persentase jenis muatan yang ada dari seluruh
aktivitas bongkar muat pada 16 cabang pelabuhan.

Gambar 4.6 Persentase Jenis Muatan Seluruh Cabang Pelabuhan

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa jenis muatan yang


paling banyak dari aktivitas bongkar muat di seluruh cabang
pelabuhan adalah muatan curah kering. Muatan curah kering

sebanyak 42%. Curah cair yang terbanyak kedua yaitu sebesar 38%.
Muatan cargo yang paling sedikit aktivitasnya hanya terdapat 20%
dari keseluruhan jenis muatan bongkar muat di jajaran cabang
pelabuhan. Berdasarkan persentase jenis muatan pada aktivitas
bongkar muat barang diketahui jenis muatan curah kering yang
paling banyak. Selanjutnya, ingin diketahui bagaimana
perkembangan dari aktivitas bongkar muat barang di cabang
pelabuhan. Perkembangan akan ditunjukkan pada Gambar 4.7 yang
dibedakan dari jenis muatannya dan dalam lima tahun terakhir yaitu
2011-2015.

Gambar 4.7 Perkembangan Arus Bongkar Muat Barang

Berdasarkan Gambar 4.7 diketahui bahwa sebagian besar


bongkar muat barang mengalami trend menurun khusunya di
tahun 2015. Jenis muatan cargo yang paling sedikit
jumlahnya namun tidak terdapat penurunan yang drastis
dalam lima tahun terakhir. Jenis muatan curah kering yang
paling banyak namun dlaam lima tahun terakhir
perkembangannya fluktuatif, turun di tahun 2013 dan 2015
dan yang paling rendah ada pada tahun 2015. Jenis muatan

29
curah cair yang paling stabil perkembangannya jika
dibandingkan jenis muatan lainnya. Jenis muatan curah cair
di tahun 2011-2014 tidak terdapat penurunan yang signifikan
dan dapat dikatakan stabil, namun di tahun 2015 terjadi
penurunan. Penurunan jumlah bongkar muat curah cair di
tahun 2015 tidak drastis dan tidak terlalu signifikan.
A.

Deskripsi Data Arus Barang Muatan Cargo


Muatan cargo adalah jenis muatan yang memiliki
atau menggunakan kemasan tertentu. Misalnya saja,
kemasan peti, karung dan lain sebagainya. Jenis muatan
cargo biasanya selain memiliki berat dengan satuan ton juga
memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau biasa disebut
volume. Maka dari itu, jenis muatan cargo satuannya adalah
Ton/m3.
Hampir semua pelabuhan cabang melayani aktivitas
bongkar muat barang dengan tipe muatan adalah cargo.
Deskriptif mengenai jumlah muatan cargo di masing-masing
pelabuhan akan ditunjukkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8
menunjukkan arus kegiatan bongkar maupun muat barang
dengan tipe muatan cargo pada jajaran cabang pelabuhan
lingkungan PT. PELINDO III (Persero). Gambar 4.8
menunjukkan arus bongkar muat cargo di jajaran cabang
pelabuhan yang paling tinggi ada pada pelabuhan tanjung
perak dan Banjarmasin. Pelabuhan gresik juga tinggi
aktivitas bongkar muat cargo dan hanya di pelabuhan gresik
yang kegiatan bongkar muat cargonya stabil dalam llima
tahun terakhir. Cabang pelabuhan yang paling sedikit
aktivitas bongkar muatnya adalah pelabuhan benoa, tanjung
tembaga dan maumere.

Gambar 4.8 Arus Bongkar Muat Barang Tipe Muatan Cargo

Gambar 4.8 menunjukkan arus bongkar muat di


jajaran cabang pelabuhan yang paling tinggi ada pada
Pelabuhan Tanjung Perak dan Banjarmasin. Pelabuhan
Tanjung Perak hampir stabil dalam lima tahun terakhir ratarata terdapat 6 juta Ton/m3 bongkar muat dengan tipe muatan
cargo. Pelabuhan Banjarmasin selama tahun 2011-2014 tidak
terjadi penurunan dan peningkatan yang cukup signifikan
dan stabil, namun pada tahun 2015 terdapat penurunan yang
cukup drastis terhadap jumlah bongkar muat cargo di
Pelabuhan Banjarmasin. Penurunan di pelabuhan
Banjarmasin cukup tinggi hingga 7 juta Ton/m3.
Pelabuhan Tenau Kupang, Tanjung Emas, Gresik,
Sampit, Kotabaru, Lembar dan Kumai memiliki rata-rata

31
jumlahan bongkar muat dengan tipe muatan cargo yang
hampir sama yaitu sebesar 1 juta Ton/m3 setiap tahunnya.
Pelabuhan Tanjung Emas, Sampit dan Gresik
cenderung menurun jumlah bongkar muat cargonya dalam
lima tahun terakhir. Pelabuhan Tenau Kupang dan Kumai
berkebalikan dengan pelabuhan lainnya di Tenau Kupang
dan Kumai terjadi peningkatan. Peningkatan yang cukup
signifikan terjadi di pelabuhan Tenau Kupang khususnya di
tahun 2015. Pelabuhan yang tidak terdapat perubahan yang
cukup signifikan dalam lima tahun terakhir adalah pelabuhan
Tanjung Wangi dan Lembar.
B.

Deskripsi Data Arus Barang Muatan Curah Kering


Curah kering adalah jenis muatan yang tidak
menggunakan kemasan tertentu dalam proses pengiriman
atau pengangkutan barang di dalam kapal. Jenis muatan
curah kering biasanya dapat berupa batu bara, gandum,
semen, biji besi, jagung, kopra dan lain sebagainya.
Jenis muatan curah kering hanya memiliki satu
satuan berat karena tidak menggunakan kemasan atau tidak
berbentuk pada muatannya. Satuan berat curah kering
tergantung dari jenis barang namun satuan general yang
biasa digunakan di pelabuhan untuk jenis muatan curah
kering adalah Ton. Arus bongkar muat curah kering cukup
tinggi di masing-masing pelabuhan jajaran cabang.
Deskriptif mengenai jumlah muatan curah kering di
masing-masing pelabuhan akan ditunjukkan pada Gambar
4.9. Gambar 4.9 menunjukkan arus kegiatan bongkar
maupun muat barang dengan tipe muatan curah kering pada
jajaran cabang pelabuhan lingkungan PT. PELINDO III
(Persero). Cabang pelabuhan yang paling tinggi aktivitas
bongkar muatnya adalah pelabuhan kotabaru. Pelabuhan
yang paling sedikit aktivitas bongkar muatnya adalah
pelabuhan tenau kupang, bima dan maumere. Pelabuhan
benoa dan tanjung tembaga tidak terdapat kegiatan bongkar

muat dengan tipe muatan curah keringnya. Pelabuhan


kotabaru paling tinggi aktivitas bongkar muat tipe muatan
curah kering dengan rata-rata 18 juta Ton selama lima tahun
terakhir. Pelabuhan maumere paling sedikit aktivitas
bongkar muat tipe muatan curah kering rata-rata hanya
terdapat 84 Ton selama lima tahun terakhir.

Gambar 4.9 Arus Bongkar Muat Barang Tipe Muatan Curah Kering

Berdasarkan Gambar 4.9 pelabuhan kotabaru yang


aktivitasnya paling tinggi, namun dalam lima tahun terakhir
terjadi penurunan. Penurunan yang cukup signifikan terjadi
pada tahun 2015, dari rata-rata tahun sebelumnya terdapat 18
juta ton bongkar muat curah kering di pelabuhan kotabaru
pada tahun 2015 hanya ada 3 juta Ton.
Pelabuhan Tanjung Perak, Banjarmasin, Tanjung
Emas, Tanjung Intan dan Gresik memiliki rata-rata arus

33
bongkar muat tipe muatan curah kering yang hampir sama
yaitu 5 juta Ton dalam lima tahun terakhir. Aktivitas bongkar
muat curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak dalam lima
tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup stabil.
Pelabuhan Banjarmasin berkebalikan dengan tanjung perak,
dalam lima tahun terakhir terjadi fluktuasi dan pada tahun
2015 terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Pelabuhan Tanjung Wangi, Sampit, Lembar, Kumai
dan Celukan Bawang juga memiliki rata-rata aktivitas
bongkar muat curah kering yang hampir sama yaitu sekitar
500 ribu Ton. Pelabuhan tanjung wangi, celukan bawang dan
kumai aktivitas bongkar muat curah kering dalam lima tahun
terakhir berfluktuatif. Pelabuhan lembar memiliki trend naik
pada aktivitas bongkar muat curah kering. Pelabuhan Kumai
berbanding terbalik dengan Pelabuhan Lembar, Pelabuhan
Kotabaru memiliki trend menurun dalam lima tahun terakhir.
C.

Deskripsi Data Arus Barang Muatan Curah Cair


Curah cair adalah jenis muatan olahan dari hasil
minyak. Jenis muatan curah cair dapat berupa MDF, Bensin,
Kerosine, Minyak kelapa sawit dan lain sebagainya. Jenis
muatan curah cair karena berbentuk cairan maka memiliki
satuan berat Ton/Liter. Deskriptif mengenai jumlah muatan
curah cair di masing-masing pelabuhan akan ditunjukkan
pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 menunjukkan arus bongkar
muat tipe muatan curah cair yang paling banyak ada di
pelabuhan Tanjung Intan. Pelabuhan Tanjung Perak, Tenau
Kupang, Tanjung Emas, Tanjung Wangi, Benoa, Kotabaru
dan Kumai juga cukup tinggi aktivitas bongkar muat curah
cairnya.

Gambar 4.10 Arus Bongkar Muat Barang Tipe Muatan Curah Cair

Berdasarkan Gambar 4.10 diketahui bahwa


pelabuhan tanjung intan arus bongkar muat curah cair stabil
dalam lima tahun terakhir, dan tidak terdapat peningkatan
atau penurunan yang cukup berarti. Rata-rata bongkar muat
curah cair di pelabuhan tanjung intan hingga 21 juta
Ton/Liter.
Pelabuhan Tanjung Perak, Kotabaru, Tanjung Emas
dan Kumai juga cukup tinggi arus bongkar muat curah
cairnya hingga 3 juta 5 juta Ton/Liter setiap tahunnya.
Pelabuhan Tanjung Perak mengalami penurunan jumlah
muatan curah cair di tahun 2012 dan 2013, namun pada
tahun 2014 meningkat cukup tinggi hingga 2015 juga terus
meningkat. Pelabuhan Tanjung Emas, Kotabaru dan Kumai
stabil jumlahnya di tahun 2011-2014, namun di tahun 2015

35
terjadi penurunan jumlah muatan curah cair di ketiga
pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Tenau Kupang, Gresik, Tanjung Wangi,
Benoa dan Sampit juga melayani bongkar muat curah cair
namun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan 4
pelabuhan tadi. Rata-rata jumlah bongkar muat curah cair di
Pelabuhan Tenau kupang, Gresik, Tanjung Wangi, Benoa dan
Sampit ada pada 800 ribu 1 juta Ton/Liter dalam lima
tahun terakhir.
Pelabuhan Banjarmasin dan Bima lebih sedikit lagi
aktivitas bongkar muar curah cairnya, hanya terdapat 300
ribu 400 ribu Ton/Liter setiap tahunnya. Pelabuhan Celukan
Bawang yang paling sedikit jumlah muatan curah cairnya.
Rata-rata bongkar muat curah cair di Pelabuhan Celukan
Bawang dalam lima tahun terakhir hanya 4.608 Ton/Liter.
Arus curah cair di masing-masing pelabuhan jajaran cabang
sebagian besar adalah stabil setiap tahunnya dalam lima
tahun terakhir tidak terdapat penurunan maupun kenaikan
yang signifikan di setiap cabang pelabuhan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada data trafik
penumpang dan barang tahun 2011-2015 di jajaran cabang pelabuhan
lingkungan PT. PELINDO III (Persero) Surabaya dapat diketahui
secara grafis atau statistika deskriptif sebagai berikut.
1. Arus penumpang dari dalam negeri lebih besar dibanding dari
luar negeri. Untuk penumpang luar negeri aktivitas tertinggi ada
di Pelabuhan Benoa, sedangkan untuk penumpang dalam negeri
aktivtas tertinggi ada di pelabuhan tanjung perak. Arus hewan
luar negeri yang masuk (impor) tertinggi terdapat pada
Pelabuhan Tanjung Intan, sedangkan arus hewan dalam negeri
naik tertinggi terdapat pada pelabuhan tanjung perak, untuk arus
hewan turun tertinggi terdapat pada Pelabuhan Tenau Kupang.
2. Jenis muatan yang paling banyak dari aktivitas bongkar muat
barang di jajaran cabang pelabuhan lingkungan PT. PELINDO
III (Persero) adalah jenis curah kering. Arus bongkar muat
barang dalam lima tahun terakhir cenderung mengalami
penurunan. Muatan curah kering penurunannya cukup drastis di
tahun 2015, berbeda dengan jenis muatan lainnya yaitu cargo
dan curah cair. arus barang di pelabuhan yang paling tinggi
aktivitasnya dengan jenis muatan general cargo adalah
Pelabuhan Tanjung Perak dan Banjarmasin. Pelabuhan yang
paling tinggi aktivitasnya dengan jenis muatan curah kering
adalah Pelabuhan Kotabaru. Pelabuhan yang paling tinggi
aktivitasnya dengan jenis muatan curah cair adalah Pelabuhan
Tanjung Intan

5.2

Saran
Saran kepada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah
data yang digunakan dalam bentuk lebih rinci misal harian,
mingguan ataupun bulanan. PT. Pelindo III memerhatikan
kepentingan ataupun layanan fasilitas di masing-masing pelabuhan
cabang guna meningkatkan aktivitas arus penumpang maupun

37
barang di jajaran cabang pelabuhan. Arus penumpang cenderung
menurun dalam lima tahun terakhir sehingga perlu adanya promosi
atau peningkatan fasilitas pelayanan kapal penumpang pada jajaran
cabang pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai