BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan wadah dalam membentuk
sumber daya manusia yang handal, menguasai IPTEK, professional,
mempunyai daya saing yang tinggi dan mampu mengabdikan potensi
diri dalam masyarakat dan negara. Jurusan Statistika FMIPA ITS
Surabaya memiliki visi Menjadi lembaga pendidikan dan
pengembangan statistika bertaraf internasional yang berkontribusi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang industri,
komputasi, bisnis-ekonomi, sosial-pemerintahan, dan lingkungankesehatan, oleh karena itu untuk mendukung tujuan tersebut,
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk penguasaan ilmu akademis
namun diharapkan mahasiswa juga bisa mengembangkan dan
mengaplikasikan potensi diri dalam bidang ilmunya dalam
kehidupan luas. Bentuk aplikasi ilmu statistik sebagai kelengkapan
teori adalah dengan pelaksanaan Kerja Prraktek (yang selanjutnya
akan disingkat penulisannya menjadi KP). Jadi, KP ini dimaksudkan
agar mahasiswa Jurusan Statistika mampu meng aplikasikan ilmunya
guna mencari solusi dari permasalahan di tempat kerja.
Jurusan Statistika merupakan salah satu jurusan di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember sebagai sebuah institusi di Indonesia
yang berupaya mengembangkan sumber daya manusia serta Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan cara mendidik
mahasiswa menjadi manusia Indonesia yang bermutu baik secara
intelegent maupun skill yaitu menerapkan ilmu yang diajarkan pada
perkuliahan di jurusan Statistika ITS. Salah satu kurikulum untuk
menerapkan ilmu yang telah didapat yaitu kurikulum KP, dimana KP
ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja,
bersosialisasi dengan lingkungan kerja dan untuk memenuhi beban
Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Statistika FMIPA-ITS. Jurusan
3
Ilmu statistika akan diterapkan pada pelaksanaan KP dalam
bidang pelayanan jasa khususnya di PT Pelabuhan Indonesia III atau
lebih dikenal dengan sebutan PT PELINDO III. PELINDO III
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan.
Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Keberadaan PELINDO III tak lepas dari
wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari
Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau
maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keber
langsungan dan kelancaran arus distribusi logistik.
Penerapan ilmu statistika Research and Development
Departement Analysis Data diharapkan mampu membantu
kelancaran arus distribusi dan meningkatkan kreatifitas serta inovasi
teknologi positif yang berguna bagi bangsa dan negara.
Pengaplikasian ilmu Statistika pada ranah kerja bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam menganalisis data yang ada, misal saja
data trafik yang ada pada divisi pelayanan kapal dan terminal yang
ada di kantor pusat PT PELINDO III.
Data trafik merupakan data jumlah lalu lintas barang maupun
penumpang yang terjadi di semua jajaran cabang lingkungan PT
PELINDO III. Data trafik mencakup pelayanan penumpang orang
dan hewan yang naik dan turun dari dalam negeri maupun luar
negeri. Data pelayanan barang mencakup jumlah lalu lintas barang
yang bongkar dan muat yang terbagi dalam berbagai tipe, misalkan
saja curah cair, curah kering, batubara dan lain sebagainya.
Berdasarkan jumlahan data trafik yang terkumpul di divisi pelayanan
dan terminal dari berbagai jajaran cabang menimbulkan
permasalahan yang ingin diketahui bagaimana karakteristik data,
apakah terdapat trend yang cukup signifikan dari data yang
terkumpul setiap tahunnya dan apakah terdapat gap yang rasional
dari perkembangan setiap tahunnya.
4
Data trafik akan dianalisis menggunakan ilmu statistika dan
diharapkan dapat menghasilkan informasi yang pada akhirnya akan
menjadi faktor dalam penentuan keputusan bagi keberlanjutan
perusahaan. Harapannya informasi yang telah didapatkan dapat
dijadikan sebagai solusi yang mampu membantu perusahaan
menganalisis sistem untuk mencari alternatif proses pemecahan
masalah yang ada dengan lebih efisien.
1.2
Tujuan
Tujuan dari KP ini dibagi menjadi dua yaitu Tujuan Umum
dan Tujuan Khusus, yang mana akan ditunjukkan sebagai berikut.
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan KP adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan pengalaman dalam bersosialisasi dengan
lingkungan kerja.
2. Mempelajari, menambah wawasan, dan mengetahui sistem
kerja yang berada di PT PELINDO III.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan KP adalah sebagai berikut.
1 Mendeskripsikan data Arus Pelayanan Penumpang Tahun 20112015.
2 Mendeskripsikan data Arus Pelayanan Barang Tahun 20112015.
Manfaat
Pelaksanaan KP mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS
mempunyai manfaat sebagai berikut.
1.3.1 Manfaat Bagi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Kota Surabaya, Jawa Timur
Adanya kerja sama secara langsung antara PT PELINDO III
dengan dunia pendidikan. Memberikan pengetahuan tentang
bagaimana mengolah dan menganalisis data dengan tepat. Salah
1.3
5
satunya data yang dapat dianalisis adalah data mengenai trafik atau
lalu lintas kapal barang yang bersandar maupun yang berangkat dari
masing masing pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III (Persero).
1.3.2 Manfaat Bagi Mahasiswa
KP yang dilakukan dapat memberikan pengalaman dan
pengetahuan tentang realita lapangan kerja serta mampu meng
aplikasikan ilmu teori statistika dalam bentuk nyata.
1.3.3 Manfaat Bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Mampu menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang yang
dikuasai dan dapat menjalin kerjasama yang baik antara lingkungan
akademis dengan dunia kerja serta instansi pemerintah atau
perusahaan yang bersangkutan.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1
Profil Perusahaan
Visi
Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa
Pelabuhan yang Prima
Misi
1.
2.
3.
4.
5.
2.3
Struktur Organisasi
2.4
11
2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan. Usaha-usaha yang
dijalankan oleh PELINDO III meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1
Tanggal
01 Juni 2016
02 Juni 2016
2
03 Juni 2016
08 Juni 2016
3
14 Juni 2016
20 Juni 2016
4
22 Juni 2016
5
23 Juni 2016
Kegiatan
Briefing, Entry JKK SPPD, Penomoran Surat
dan Entry Surat Masuk
Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi
keuangan, Koding surat dan Entry surat masuk
13
24 Juni 2016
27 Juni 2016
6
28 Juni 2016
29 Juni 2016
7
30 Juni 2016
surat masuk
Konsultasi dan Diskusi data Trafik dan
Kinerja dengan divisi Pelayanan Kapal, Entry
JKK SPPD dan Distribusi surat masuk
Entry JKK SPPD, Penulisan buku ekspedisi
keuangan, Koding surat, Entry surat masuk
dan Distribusi surat masuk
14
15
3.2
3.14 Arus
Penum
pang
3.26 Arus
Hewa
n
3.15 Luar
Neg
eri
3.21 Dala
m
Neg
eri
3.27 Luar
Neg
eri
3.33 Dala
m
Neg
eri
3.39 Carg
o
3.38 Arus
Baran
g
3.48 Cura
h
Cair
3.54 Cura
h
Keri
ng
3.59
3.2.2
Indikator
3.16 Debarkasi/Tur
un (orang)
3.19 Embarkasi/Nai
k (orang)
3.22 Debarkasi/Tur
un (orang)
3.25 Embarkasi/Nai
k (orang)
3.28 Impor/Turun
(ekor)
3.31 Ekspor/Naik
(ekor)
3.34 Bongkar
(ekor)
3.37 Muat (ekor)
3.40 General cargo
(Ton/M3)
3.43 Bag Cargo
(Ton/M3)
3.46 Unitized/pallet
(Ton/M3)
3.49 Cair BBM
(Ton)
3.52 Cair Non
BBM (Ton)
3.55 Curah Kering
(Ton)
3.58 Batubara
(Ton)
17
3.60
Analisis deskriptif adalah metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga
menjadi informasi yang berguna (Walpole, 1995). Analisis
deskriptif juga dapat diartikan sebagai analisis yang
digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
karakteristik dan pola data.
3.61
Statistika deskriptif dalam hal ini akan
digunakan pada data trafik penumpang dan barang pada
jajaran cabang pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III
Surabaya. Analisis tersebut meliputi perhitungan nilai ratarata, nilai maksimum, nilai minimum, varians dan pola data
yang disajikan dalam bentuk grafik. Data trafik yang akan
digunakan merupakan data series tahun 2011-2015. Data
arus penumpang dalam satuan orang dan ekor pada arus
angkutan hewan. Satuan yang digunakan pada arus barang
berbeda sesuai dengan jenis muatannya, yaitu Ton/m3 pada
muatan cargo, Ton pada muatan curah kering dan Ton/Liter
pada muatan curah cair. Deskriptif akan difokuskan pada
trend yang terjadi pada trafik di masing-masing jajaran
cabang. Rumusan dan penjelasan metode statistika deskriptif
yang akan digunakan untuk penyelesaian tugas khusus
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
1. Rata-rata (Mean)
3.62
Nilai rata-rata adalah nilai jumlah keseluruhan data
dibagi dengan banyaknya data.
3.63
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah
sebagai berikut,
n
3.64
xi
i 1
(3.1)
3.65
3.66
Keterangan :
xi:data ke-i
3.67
n : banyak data
2. Nilai Maksimum dan Minimum
3.68
Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari data,
sedangkan nilai minimum adalah nilai terkecil dari data
3. Varians
3.69
Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap
data terhadap rata-rata hitungnya. Fungsinya untuk mengetahui
tingkat penyebaran atau variasi data.
4. Grafik Batang (Bar Chart)
3.70
Grafik batang adalah grafik yang digunakan untuk
meng gambarkan data atau informasi pada periode tertentu. Bar
bisa di plot secara vertical maupun horizontal yang menunjukkan
perbandingan antar kategori.
3.71
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK
4.1
19
Divisi umum merupakan divisi dimana semua keperluan
kantor pelindo pusat dipenuhi dan juga mengenai segala administrasi
di kantor pusat. Divisi umum memiliki satu senior manager yang
membawahi langsung dua asisten senior manager. Asisten senior
manager tersebut adalah asm keuangan kantor pusat dan asm tata
usaha dan rumah tangga.
Tugas peserta KP di divisi umum antara lain membantu
distribusi keluar masuknya surat, memberi nomor surat,
mendistribusikan surat masuk, dan mengentri jurnal keuangan untuk
surat perjalanan dinas. Peserta KP belum mendapatkan penugasan
khusus yang sesuai dengan bidang/jurusan statistika pada saat
ditempatkan di divisi umum. Divisi umum kantor pusat memberikan
banyak pelajaran mengenai administrasi kantor bagi peserta KP.
4.2
Pelayanan Kapal & Terminal
Pelayanan jasa yang tersedia di PT. Pelindo III diantara nya
adalah Dry Bulk Cargo, Liquid Bulk Cargo, Container Cargo, Break
Bulk Cargo, RORO Cargo, Vessel, Passenger, dan General Cargo
yang diterapkan di jajaran cabang PT. Pelindo III yang terletak di 7
propinsi. Tujuh Propinsi yang menjadi area operasi beserta daftar
cabang PT. Pelindo III dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Area Operasi PT. Pelabuhan Indonesia III
Propinsi
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Bali
NTT
NTB
4.2.1
21
Gambar 4.1 Perkembangan Arus Penumpang Naik dan Turun Dari Luar Negeri (a)
dan Dalam Negeri (b) Tahun 2011-2015
A.
Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa arus penumpang dari luar negeri meningkat dari tahun 2011-2015.
Jumlah penumpang yang turun tahun 2011 sebesar 12.894
orang meningkat hingga 64.970 orang pada tahun 2015,
sedangkan jumlah arus penumpang dari luar negeri yang
naik tahun 2011 sebesar 21.093 orang meningkat hingga
68.119 orang pada tahun 2015. Arus penumpang dari dalam
negeri terjadi kenaikan dan penurunan dari tahun 2011
hingga 2015, namun jika di lihat pada Gambar 4.1 bagian B
secara keseluruhan arus penumpang yang turun dan naik dari
tahun 2011 hingga 2015 mengalami penurunan dengan
jumlah arus penumpang yang turun sebesar 1.810.403 orang
menurun hingga 1.483.871 orang pada tahun 2015,
sedangkan arus penumpang yang naik sebesar 1.727.561
orang menurun hingga 1.522.990 orang pada tahun 2015.
Deskripsi Data Arus Penumpang Orang
Jajaran cabang PT. PELINDO III tidak semua
menyediakan layanan jasa penumpang orang atau dermaga
pelabuhan penumpang orang baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri. Pelabuhan-pelabuhan yang menyediakan
jasa layanan untuk penumpang orang adalah Celukan
Bawang, Bima, Maumere, Kumai, Lembar, Kotabaru,
Sampit, Benoa, Tanjung wangi, Gresik, Tanjung emas,
Tenau, Banjarmasin dan Tanjung perak.
23
penumpang dari luar negeri relatif rendah dan tidak
mengalami perkembangan yang signifikan.
Penumpang dari luar negeri jumlahnya cukup sedikit
dan aktivitas naik turunnya hanya dari beberapa cabang
pelabuhan, namun dapat dilihat bahwa dari tahun 2011
hingga 2015 terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada
jumlah penumpang dari dalam negeri. Penumpang dari luar
negeri yang naik maupun turun di jajaran cabang pelabuhan
cenderung meningkat setiap tahunnya.
Grafik mengenai jumlahan pengunjung yang naik
ataupun turun di jajaran cabang yang berasal dari dalam
negeri dapat dilihat pada Gambar 4.3. Berdasarkan Gambar
4.3 dapat diketahu bahwa arus penumpang yang naik
maupun turun dari dalam negeri pada pelabuhan-pelabuhan
jajaran cabang PT. PELINDO III (Persero) lebih banyak di
banding arus penumpang dari luar negeri. Pelabuhan tanjung
perak merupakan pelabuhan dengan arus penumpang dari
dalam negeri yang paling tinggi di banding cabang
pelabuhan lain, namun pada Pelabuhan Tanjung Perak
mengalami penurunan dari tahun 2011 sebesar 980.853
orang menurun hingga 651.932 orang pada tahun 2015.
Penurunan arus penumpang tersebut juga terjadi pada
Pelabuhan Banjarmasin, Kotabaru, Sampit dan Kumai.
Pelabuhan yang mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke
2015 adalah Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Bima.
Pelabuhan bima tahun 2011 jumlah arus penumpangnya
sebesar 356.735 orang meningkat hingga 468.075 orang
pada tahun 2015, sedangkan Pelabuhan Bima tahun 2011
jumlah arus penumpangnya sebesar 54.126 orang meningkat
hingga 84.174 orang pada tahun 2015.
25
dibandingkan lainnya, di pelabuhan Benoa jumlah
penumpangnya dari tahun 2011-2015 terus meningkat.
B.
27
paling sedikit terletak pada Pelabuhan Tanjung Tembaga,
Pelabuhan Maumere dan Pelabuhan Tanjung Emas.
Pelabuhan Tanjung Perak, Bima dan Tanjung Intan
memiliki aktivitas pengangkutan hewan yang hampir sama
tinggi. Pelabuhan Tanjung Perak terjadi peningkatan di tahun
2015, sedangkan di Pelabuhan Bima dan Tanjung Intan
mengalami penurunan jumlah pengangkutan hewan di tahun
2015.
4.2.2
sebanyak 42%. Curah cair yang terbanyak kedua yaitu sebesar 38%.
Muatan cargo yang paling sedikit aktivitasnya hanya terdapat 20%
dari keseluruhan jenis muatan bongkar muat di jajaran cabang
pelabuhan. Berdasarkan persentase jenis muatan pada aktivitas
bongkar muat barang diketahui jenis muatan curah kering yang
paling banyak. Selanjutnya, ingin diketahui bagaimana
perkembangan dari aktivitas bongkar muat barang di cabang
pelabuhan. Perkembangan akan ditunjukkan pada Gambar 4.7 yang
dibedakan dari jenis muatannya dan dalam lima tahun terakhir yaitu
2011-2015.
29
curah cair yang paling stabil perkembangannya jika
dibandingkan jenis muatan lainnya. Jenis muatan curah cair
di tahun 2011-2014 tidak terdapat penurunan yang signifikan
dan dapat dikatakan stabil, namun di tahun 2015 terjadi
penurunan. Penurunan jumlah bongkar muat curah cair di
tahun 2015 tidak drastis dan tidak terlalu signifikan.
A.
31
jumlahan bongkar muat dengan tipe muatan cargo yang
hampir sama yaitu sebesar 1 juta Ton/m3 setiap tahunnya.
Pelabuhan Tanjung Emas, Sampit dan Gresik
cenderung menurun jumlah bongkar muat cargonya dalam
lima tahun terakhir. Pelabuhan Tenau Kupang dan Kumai
berkebalikan dengan pelabuhan lainnya di Tenau Kupang
dan Kumai terjadi peningkatan. Peningkatan yang cukup
signifikan terjadi di pelabuhan Tenau Kupang khususnya di
tahun 2015. Pelabuhan yang tidak terdapat perubahan yang
cukup signifikan dalam lima tahun terakhir adalah pelabuhan
Tanjung Wangi dan Lembar.
B.
Gambar 4.9 Arus Bongkar Muat Barang Tipe Muatan Curah Kering
33
bongkar muat tipe muatan curah kering yang hampir sama
yaitu 5 juta Ton dalam lima tahun terakhir. Aktivitas bongkar
muat curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak dalam lima
tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup stabil.
Pelabuhan Banjarmasin berkebalikan dengan tanjung perak,
dalam lima tahun terakhir terjadi fluktuasi dan pada tahun
2015 terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Pelabuhan Tanjung Wangi, Sampit, Lembar, Kumai
dan Celukan Bawang juga memiliki rata-rata aktivitas
bongkar muat curah kering yang hampir sama yaitu sekitar
500 ribu Ton. Pelabuhan tanjung wangi, celukan bawang dan
kumai aktivitas bongkar muat curah kering dalam lima tahun
terakhir berfluktuatif. Pelabuhan lembar memiliki trend naik
pada aktivitas bongkar muat curah kering. Pelabuhan Kumai
berbanding terbalik dengan Pelabuhan Lembar, Pelabuhan
Kotabaru memiliki trend menurun dalam lima tahun terakhir.
C.
Gambar 4.10 Arus Bongkar Muat Barang Tipe Muatan Curah Cair
35
terjadi penurunan jumlah muatan curah cair di ketiga
pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Tenau Kupang, Gresik, Tanjung Wangi,
Benoa dan Sampit juga melayani bongkar muat curah cair
namun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan 4
pelabuhan tadi. Rata-rata jumlah bongkar muat curah cair di
Pelabuhan Tenau kupang, Gresik, Tanjung Wangi, Benoa dan
Sampit ada pada 800 ribu 1 juta Ton/Liter dalam lima
tahun terakhir.
Pelabuhan Banjarmasin dan Bima lebih sedikit lagi
aktivitas bongkar muar curah cairnya, hanya terdapat 300
ribu 400 ribu Ton/Liter setiap tahunnya. Pelabuhan Celukan
Bawang yang paling sedikit jumlah muatan curah cairnya.
Rata-rata bongkar muat curah cair di Pelabuhan Celukan
Bawang dalam lima tahun terakhir hanya 4.608 Ton/Liter.
Arus curah cair di masing-masing pelabuhan jajaran cabang
sebagian besar adalah stabil setiap tahunnya dalam lima
tahun terakhir tidak terdapat penurunan maupun kenaikan
yang signifikan di setiap cabang pelabuhan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada data trafik
penumpang dan barang tahun 2011-2015 di jajaran cabang pelabuhan
lingkungan PT. PELINDO III (Persero) Surabaya dapat diketahui
secara grafis atau statistika deskriptif sebagai berikut.
1. Arus penumpang dari dalam negeri lebih besar dibanding dari
luar negeri. Untuk penumpang luar negeri aktivitas tertinggi ada
di Pelabuhan Benoa, sedangkan untuk penumpang dalam negeri
aktivtas tertinggi ada di pelabuhan tanjung perak. Arus hewan
luar negeri yang masuk (impor) tertinggi terdapat pada
Pelabuhan Tanjung Intan, sedangkan arus hewan dalam negeri
naik tertinggi terdapat pada pelabuhan tanjung perak, untuk arus
hewan turun tertinggi terdapat pada Pelabuhan Tenau Kupang.
2. Jenis muatan yang paling banyak dari aktivitas bongkar muat
barang di jajaran cabang pelabuhan lingkungan PT. PELINDO
III (Persero) adalah jenis curah kering. Arus bongkar muat
barang dalam lima tahun terakhir cenderung mengalami
penurunan. Muatan curah kering penurunannya cukup drastis di
tahun 2015, berbeda dengan jenis muatan lainnya yaitu cargo
dan curah cair. arus barang di pelabuhan yang paling tinggi
aktivitasnya dengan jenis muatan general cargo adalah
Pelabuhan Tanjung Perak dan Banjarmasin. Pelabuhan yang
paling tinggi aktivitasnya dengan jenis muatan curah kering
adalah Pelabuhan Kotabaru. Pelabuhan yang paling tinggi
aktivitasnya dengan jenis muatan curah cair adalah Pelabuhan
Tanjung Intan
5.2
Saran
Saran kepada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah
data yang digunakan dalam bentuk lebih rinci misal harian,
mingguan ataupun bulanan. PT. Pelindo III memerhatikan
kepentingan ataupun layanan fasilitas di masing-masing pelabuhan
cabang guna meningkatkan aktivitas arus penumpang maupun
37
barang di jajaran cabang pelabuhan. Arus penumpang cenderung
menurun dalam lima tahun terakhir sehingga perlu adanya promosi
atau peningkatan fasilitas pelayanan kapal penumpang pada jajaran
cabang pelabuhan.