Anda di halaman 1dari 19

DEFINISI DALAM PERHITUNGAN PAJAK

Pendapatan Kotor (Gross Income=GI) adalah jumlah semua pendapatan baik yang
berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntansi.
Pengeluaran (Expenses = E) adalah biaya-biaya yang harus ditanggung ketika terjadi
transaksi bisnis, termasuk di antaranya pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Pendapatan terkena Pajak (Taxable Income = TI) adalah jumlah pendapatan yang akan
dikenakan pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Perhitungannya : TI = GI – E - D
DEFINISI DALAM PERHITUNGAN PAJAK
Pendapatan Kapital (Capital Gain = CG) adalah suatu pendapatan
yang diperoleh bila harga jual dari suatu aset melebihi harga
belinya, dapat dihitung sbb : CG = SP – P, dimana:
SP = selling price
P = First Cost = harga beli
Dan CG > 0.
Kerugian Kapital (Capital Loss = CL) terjadi bila harga jual suatu
aset kurang dari nilai bukunya (BV), dapat dihitung sbb: CL = BVt - SP
DEFINISI DALAM PERHITUNGAN PAJAK
Depreciation recapture (DR) terjadi apabila suatu aset terdepresiasi
dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya pada saat
itu.
DR = SP – BVt, di mana DR > 0.
DR termasuk dalam pendapatan yang terkena pajak, bukan sebagai
pendapatan kapital.
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN DASAR PERPAJAKAN

Taxes = (TI) T, dimana :


 TI = taxable Income (pendapatan terkena pajak)
 T = tax rate (tingkat pajak yg dikenakan utk TI)

Dari persamaan sebelumnya, TI bisa disubstitusi, sehingga menjadi :


Taxes = (G-E-D) T
CONTOH SOAL 1
Pada tahun 1994, PT BCD memiliki pendapatan kotor sebesar Rp 5.5
milyar dengan total pengeluaran dan depresiasi untuk tahun tersebut
adalah Rp 3.7 milyar. Berapakah pajak pendapatan yang harus
dibayar oleh perusahaan bila pada interval TI tersebut, tingkat pajak
yang dikenakan adalah 45%?
SOLUSI CONTOH SOAL 1
Besarnya pendapatan terkena pajak adalah:
TI = Rp 5.5 milyar – Rp 3.7 milyar
= Rp 1.8 milyar

Pajak yang dibayar = Rp 1.8 milyar x 0.45


= Rp 810 juta
EFEK PAJAK PADA MODEL DEPRESIASI YANG BERBEDA

Pemilihan model depresiasi dapat mempengaruhi besarnya nilai


PW pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Metode depresiasi yang berbeda, nilai PW pajak yang akan
dibayar akan semakin rendah apabila metode depresiasi yang
digunakan semakin cepat menurunkan nilai dari aset yang
didepresiasi
TI = CFBT – D, di mana CFBT : cash flow before taxes
CFAT = CFBT – Taxes, di mana CFAT : cash flow after taxes
CONTOH SOAL 2 : EFEK PAJAK PADA MODEL DEPRESIASI YANG
BERBEDA

Misalkan harga awal sebuah aset adalah Rp 50 juta dengan umur 5 tahun.
Aliran kas sebelum pajak setiap tahunnya adalah Rp 20 juta. Apabila
tingkat pajak yang dikenakan adalah 30% dan ROR setelah pajak
adalah 10%, bandingkan nilai present worth dari pajak yang dikenakan
apabila digunakan metode:
1. Depresiasi Garis lurus
2. Depresiasi SOYD
SOLUSI CONTOH SOAL 2
Depresiasi garis lurus, besar depresiasi tiap tahun sama (Dt = 50
juta/5=Rp 10 juta)
TI = Rp 20 juta – Rp 10 juta
= Rp 10 juta
Dengan tingkat pajak 30% per tahun, maka besar pajak per tahun
adalah :
P = 0.3 x Rp 10 juta = Rp 3 juta
SOLUSI CONTOH SOAL 2
Tahun BTCF Depresiasi TI Pajak

0 50,000,000

1 20,000,000 16,666,666.667 3,333,333.333 1,000,000

2 20,000,000 13,333,333.333 6,666,666.667 2,000,000

3 20,000,000 10,000,000.000 10,000,000.000 3,000,000

4 20,000,000 6,666,666.667 13,333,333.333 4,000,000

5 20,000,000 3,333,333.333 16,666,666.667 5,000,000


SOLUSI CONTOH SOAL 2
PW pajak dengan metode SL
 PW = 3 juta (P/a, 10%, 5)

= 3 juta (3.791)
= 11.373 juta
PW dengan metode SOYD
 PW = 1 juta (P/A, 10%,5)+1(P/G,10%,5)
= 1 juta (3.791)+1 juta (6.862)
= 10.653 juta
MENTABULASIKAN ALIRAN KAS
SETELAH PAJAK

Analisa-analisa seperti present worth, annual worth, ROR dan sebagainya,


pada prinsipnya tetap sama antara sebelum dan sesudah pajak.

Nilai-nilai aliran kas antara sebelum dan sesudah pajak berbeda, sehingga
kesimpulan dari analisa-analisa di atas bisa berbeda.
CONTOH SOAL 3 TABULASI ALIRAN KAS SETELAH PAJAK

Sebuah peralatan penunjang produksi direncanakan akan


dibeli pada tahun ini oleh PT OPQ. Harga awal adalah Rp
50 juta, dengan masa pakai 5 tahun dan sisa 0.
Selama 5 tahun, pendapatan yang diharapkan adalah (28
juta – 1 juta*n), di mana n adalah tahun terjadinya aliran
kas. Sedangkan pengeluaran tahunan diperkirakan(9.5
juta + 0.5 juta*n).
a) Apabila tingkat pajak efektif adalah 30 % dan metode depresiasi yang
digunakan adalah SL, tabulasikan aliran kas setelah pajak dari alat tsb.
b) Hitung pula present worth dari aliran kas tersebut bila MARR setelah
pajak 8%
SOLUSI CONTOH SOAL 3

Th Revenue Expense BTCF D TI Pajak ATCF

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


0 50 -50 -50

1 27 10 17 10 7 2.1 14.9

2 26 10.5 15.5 10 5.5 1.65 13.95

3 25 11 14 10 4 1.2 12.8

4 24 11.5 12.5 10 2.5 0.75 11.75

5 23 12 11 10 1 0.3 10.7
SOLUSI CONTOH SOAL 3
Nilai Present Worth dari aliran kas setelah Pajak:
P = -50juta +14.9 juta (P/F, 8%,1) + 13.95 juta (P/F, 8%,2) + 12.8
juta (P/F, 8%,3) + 11.75 juta (P/F, 8%,4) + 10.7 juta (P/F, 8%,5)
= Rp 1.8346 juta
EFEK PENDAPATAN KAPITAL DAN PAJAK

Pada saat inflasi, harga jual suatu aset biasanya meningkat, namun nilai buku
dari aset tersebut tidak bisa disesuaikan dengan terjadinya inflasi, shg
menghasilkan pendapatan kapital.

CGt = SPt - BVt dengan Pc = Tc (CGt)


Di mana :
• BVt = nilai buku suatu aset pada akhir tahun t
• SPt = harga jual aset di akhir tahun ke t
• CGt =pendapatan kapital dari aset yang dijual pada tahun ke t.
• Tc = tingkat pajak yang dikenakan pada pendapatan kapital
• Pc = besarnya pajak dari pendapatan kapital.
CONTOH SOAL 4
Sebuah traktor memiliki harga Rp 60 juta dengan umur 7 tahun dan
nilai sisa Rp 4 juta. Dengan menggunakan metode depresiasi garis
lurus, maka nilai buku traktor tersebut pada akhir tahun ke -3 adalah
Rp 36 juta.
Misalkan traktor tadi dijual seharga Rp 40 juta pada akhir tahun ke-3
dan pendapatan kapital dikenakan pajak dengan tingkat 28%,
berapakah pajak dari pendapatan kapital tersebut?
Bila traktor tadi tetap dipakai dan baru dijual di akhir tahun ke – 7
dengan harga Rp 10 juta, berapakah pajak pendapatan kapital
yang dikenakan?
SOLUSI CONTOH SOAL 4
Pendapatan kapital yang diperoleh adalah :
CG3 = 40 juta – 36 juta = Rp 4 juta
Maka besarnya pajak pendapatan kapital yang dikenakan adalah :
Pc = TcCG3 = 0.28 x Rp 4 juta = Rp 1.68 juta

Anda mungkin juga menyukai