Anda di halaman 1dari 8

1.

Menentukan Invers dengan Metode Gauss/Eliminasi Gauss


Suatu matriks bujur sangkar A berordo

( n n )

dikatakan memiliki invers matriks yang

berordo ( n n ) berlaku hal-hal sebagai berikut :


I =A A1= A1 A
Disamping itu untuk dapat dikatakan suatu matriks memiliki invers adalah matriks tersebut
harus merupakan matriks non singular atau determinan dari matriks tersebut tidak sama dengan nol.
Jika metode eliminasi Gauss-Jordan diterapkan dalam matriks persegi, metode tersebut dapat
digunakan untuk menghitung invers dari matriks. Eliminasi Gauss-Jordan hanya dapat dilakukan
dengan menambahkan dengan matriks identitas dengan dimensi yang sama, dan melalui operasioperasi matriks :

[ AI ] = A1 [ AI ] =[ I A 1 ]
Berikut aplikasi penggunaan Metode Gauss/Eliminasi Gauss dalam menentukan invers sebuah
Matriks :
Perlu diketahui bahwa metode Gauss, telah mengalami perkembangan sehingga disebut sebagai
metode Gauss-Jordan, Metode ini diberi nama Gauss-Jordan untuk menghormati "CarlFriedrich
Gauss dan Wilhelm Jordan".
Penjelasan :
Metode Gauss-Jordan :
menghasilkan matriks dengan bentuk baris eselon yang tereduksi (reduced row echelon form)
Eliminasi Gauss :
hanya menghasilkan matriks sampai pada bentuk baris eselon (row echelon form). Matriks dapat
dikatakan Eselon-baris apabila memenuhi persyaratan berikut :

Di setiap baris, angka pertama selain 0 harus 1 (leading 1).


Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris akhir dari
matriks.
Jika ada baris yang leading 1 maka leading 1 di bawahnya, angka 1-nya harus berada lebih
kanan dari leading 1 di atasnya.
Jika kolom yang memiliki leading 1 angka selain 1 adalah nol maka matriks tersebut
disebut Eselon-baris tereduksi

CONTOH :

Diketahui : sebuah matriks


Ditanya :

[ ] [ ]

1 3 2
1 0 0
A= 0 4 1 dan I = 0 1 0
2 5 1
0 0 1

, maka

A =

Penyelesaian :
1. Tambahkan Matriks A atau [A] dengan sebuah matriks identitas :
1 3 2 1 0 0
I A1= 0 4 1 0 1 0
2 5 1 0 0 1

2. Kemudian ganti baris 3 dengan baris 1, sehingga membentuk :


2 5 1 0 0 1
1
IA = 0 4 1 0 1 0
1 3 2 1 0 0

3. Setelah itu bagi baris 1 dengan 2 :[baris 1 2]

1 2,5 0,5 0 0 0,5


1
IA =0 4
1 0 1 0
1 3
2 1 0 0

4. Kurangi baris 3 dengan baris 1 :[baris 31]

1 2,5 0,5 0 0 0,5


IA = 0 4
1 0 1
0
0 0,5 1,5 1 0 0,5
1

5. Kemudian bagi baris 2 dengan 4 :[baris 3 1,375 ]

1 2,5 0,5 0
0
0,5
I A = 0 1 0,25 0 0,25
0
0 0,5 1,5 1
0 0,5
1

6. Kurangi baris 3 dengan ( 0,5 baris 2 ) :[ baris 3(0,5 baris 2)]

1 2,5 0,5 0
0
0,5
1
IA = 0 1
0,25 0
0,25
0
0 0 1,375 1 0,125 0,5

7. Bagi baris 3 dengan 1,375 : [ baris 3 1,375 ]

1 2,5 0,5
0
0
0,5
I A1= 0 1 0,25
0
0,25
0
0 0
1
0,727 0,091 0,364

Catatan : Matriks ini sekarang sudah dalam bentuk Eselon baris


8. Kurangi baris 1 dengan (0,5 baris 3) : baris 1(0,5 baris 3)

1 2,5
0
0,364 0,045
0,682
I A = 0 1 0,25
0
0,25
0
0 0
1
0,727 0,091 0,364
1

9. Kurangi baris 2 dengan (0, 25 baris3) : baris 2(0,2 5 baris 3)

1 2,5 0 0,364 0,045


0,682
I A = 0 1 0 0,812 0,273
0,091
0 0 1 0,727 0,091 0,364
1

10. Kurangi baris 1 dengan (2 ,5 baris 2) : baris 1( 2, 5 baris 2)

1 0 0 0,09 1 0,636 0,455


I A = 0 1 0 0,812 0,273
0,091
0 0 1 0,727 0,091 0,364
1

Catatan : Matriks ini sekarang sudah dalam bentuk Eselon baris terekdusi
Konklusi :
Maka, hasil yang didapatkan adalah :

[ ]

1 0 0
0,091 0,636 0,455
1
I = 0 1 0 dan A = 0,812 0,273
0,091
0 0 1
0,727 0,091 0,364

2. Penyelesaian Sistem Persamaan dalam aljabar Linear, dengan metode :


Row Picture
Column Picture
Matriks Form
Soal :
Diketahui :
3 x+2 y=4 . persamaan1
2 x 4 y =8 . persamaan 2

Carilah Penyelesaian persamaan di atas dalam bentuk :


1. Row Picture
2. Column Picture
3. Matriks Form
Penyelesaian :
1. Row Picture :
a. Bentuk Persamaan baru dari persamaan 2 :
2 x 4 y =8
2 x =8+4 y

x=

8+4 y
2

x=4 +2 y . persamaan3

b. Substitusi nilai x pada Persamaan 3 di persamaan 1 :


3 x+2 y=4
3(4+2 y)+2 y=4
12+6 y +2 y =4

12+8 y=4
8 y=412

8 y=8
y=1

c. Substitusi nilai y = -1 pada Persamaan 2 :


2 x 4 y =8
2 x 4 (1)=8

2 x (4 ) =8
2 x + 4=8

2 x =84
2 x =4

x=2
d. Maka Titik Koordinat dari Persamaan di atas adalah (2,-1)
e. Bentuk grafik persamaan tersebut, dengan mencari titik titik perpotongan pada garis
cartesius, berikut caranya :
Pada persamaan 3 x+2 y=4 :
-

Jika

x=0 , maka :

3 ( 0 ) +2 y=4
2 y=4

y=2
-

Jika

y=0 ,

maka :

3 x+2(0)=4
3 x=4

x=

4
3

x=1,33
Pada persamaan 2 x 4 y =8 :
-

Jika

x=0 , maka :

2 ( 0 )4 y=8
4 y=8
y=

8
4

y=2

Jika

y=0 , maka :

2 x 4 (0)=8

2 x =8
x=

8
2

x=4

Berikut gambar grafiknya :


3 x+2 y=4
2 x 4 y =8

2. Column Picture :
V1
V2

[] [ ] []
3 x + 2 y= 4
2
4
8

Berikut Grafik dari Vektor vektornya :

V1

V2

3. Matriks Form :

A= [ V 1 V 2 ] = 3 2
2 4

Karena,

A . M =B , maka M =

B
1
=A B
A

1
1. Cari invers dari A atau A :

A1=

A =

1 4 2
| A| 2 3

1 4 2
16 2 3

4 2
2 3
A1=
16

[ ]

1
A1= 4
1
8

1
8
3
16

Sehingga :
1
1
4 8
+
1+1
4
8 4
4 8
2
M=
=
= 16 =
1 3 8
8 24
1
+(
)
16
8 16
16
16

[ ][ ] [ ] [

][

Anda mungkin juga menyukai