Anda di halaman 1dari 33

Turbin Air

Tu r b i n a i r m e r u p a k a n
komponen utama PLTA yang
berfungsi merubah energi
potensial air dan energi
ki net i k me n j a d i e ne rg i
mekanik
Klasifikasi Turbin Air

Turbin air pada sebuah pembangkit tenaga listrik didasarkan atas

beberapa segi seperti :

1.Perubahan Momentum

2.Arah aliran

3.Kedudukan Poros

4.Kriteria Pemilihan Jenis Turbin

5.Dll.
Perubahan Momentum

1. Turbin Impuls
2. Turbin Reaksi
Struktur Turbin
Turbin Impuls

Turbin impuls adalah turbin tekanan sama dimana proses penurunan


tekanan airnya hanya terjadi didalam distributor / nozzelnya dan tidak
terjadi pada sudu-sudu jalannya.
Air yang keluar nozle mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin,
sehingga terjadi perubahan momentum (impulse) akibatnya roda turbin
berputar.
Contoh :
1.Turbin Turgo
2.Turbin Crossflow atau ossberger
3.Turbin Pelton
Turbin Impuls

Keuntungan
- Daya yang dihasilkan besar.
- Konstruksi yang sederhana.
- Mudah dalam perawatan.
- Teknologi yang sederhana mudah di terapkan di daerah yang
terisolir.
Kekurangan
- Head tinggi sehingga memerlukan investasi lebih besar.
- Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik
dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil energi
terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan gesekan
dengan permukaan sudu turbin.
Turbin Impuls

Tinggi Jatuh Air Aktual


Turbin Turgo

Turbin turgo merupakan turbin impulse dengan pancaran air dari nozle
membentur sudu pada sudut 20º dan dapat beroperasi pada head 30 s/d
300 m. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin Pelton, oleh
karena itu dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator
sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Turbin Crossflow

Jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki
yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Ossberger
merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin
crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec
dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Pelton

Turbin Pelton merupakan turbin impuls, yang prisip kerjanya mengubah


energi potensial air menjadi energi kinetik dalam bentuk pancaran air.
Pancaran air yang keluar dari mulut nozzle diterima oleh sudu-sudu pada
roda jalan sehingga berputar. Dari putaran inilah menghasilkan energi
mekanik yang memutar poros generator sehingga menghasilkan energi
listrik.
Turbin Reaksi

Turbin Reaksi adalah turbin kecepatan lebih dimana air yang melewati
runner mengalami penurunan tekanan baik pada sudu pengatur maupun
pada runner

Contoh : 

1. Turbin Deriaz 6. Turbin Francis.


2. Turbin Bulb 7. Turbin Moody
3. Turbin Tubular 8. Tyson
4. Turbin Propeller (fixed blade) 9. Turbin Nagler
5. Turbin Kaplan (adjutable blade) 10.   Straflo
Turbin Reaksi

Keuntungan
-  Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih.
Pada waktu air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi
jatuh telah bekerja di dalam suddu pengarah diubah sebagai
kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimamfaatkan dalam
sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi
jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin.
Kekurangan
-
Turbin Reaksi

Tinggi jatuh air efektif


Turbin Reaksi
Turbin Deriaz
Turbin Bulb
Turbin Tubular
Turbin Propeller (fixed blade)

Turbin propeller tersusun dari beberapa blade atau sudu seperti pada
perahu. Pada umum nya sudu Turbin Propeller mempunyai tiga hingga
enam sudu.
Turbin Kaplan (adjutable blade)

Turbin Kaplan mirip dengan turbin propeller yang membedakan adalah


Runner atau sudu-sudu nya dapat diatur dengan maksud untuk
meningkatkan efisiensi turbin. Turbin ini dikembangkan pada tahun
1913 oleh Profesor Austria Viktor Kaplan,
Turbin Francis

Turbin francis adalah jenis turbin Reaksi dimana perubahan energi terjadi
pada sudu pengarah dan sudu gerak. Aliran air masuk ke sudu pengarah
dengan kecepatan semakin naik dengan tekanan yang semakin turun sampai
roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi dan tekanan turun
sampai di bawah 1 atm.
Berdasarkan Arah Aliran

1. Turbin Aliran Tangensial

2. Turbin Aliran Aksial

3. Turbin Aliran Radial - Aksial


Turbin Aliran Tangensial

Turbin Pelton
Turbin Aliran Tangensial

Turbin Cross-Flow.
Turbin Aliran Aksial

Turbin Kaplan

Turbin Propeller
Turbin Aliran Radial - Aksial

Turbin Francis
Kedudukan Poros

Penentuan tata letak turbin ditentukan berdasarkan kapasitas 

terpasang, turbin dengan  kapasitas  dibawah 10 MW pada umum nya 

posisi kedudukan porosnya  horisontal . 

Turbin Francis dan Kaplan dengan kapasitas besar biasanya 

Kedudukan poros atau sudu nya vertikal, posisi ini menjadi 

penggunaan paling baik untuk head yang didapatkan dan membuat 

instalasi generator lebih ekonomis. 
Turbin Francis

Poros vertikal
Poros Horisontal
Turbin Kaplan

Poros vertikal Poros Horisontal


Turbin Pelton

Poros vertikal

Poros horisontal
Pemilihan Jenis Turbin

Pemilihan jenis turbin dan kapasitasnya dapat diperhitungkan dengan


mempertimbangkan parameter-parameter yang mempengaruhi sistem
operasi turbin, yaitu :

1. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head)

2. Debit / Flow air.

Contoh :

- Turbin Pelton efektif untuk operasi pada head tinggi

- Turbin Francis efektif untuk operasi pada head sedang

- Turbin Propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.


Daerah Operasi Turbin

Jenis Turbin Variasi Head, m


Kaplan dan Propeller 2 < H < 20

Francis 10 < H < 350

Peiton 50 < H < 1000

Crossflow 6 < H < 100

Turgo 50 < H < 250
Daerah Operasi Turbin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai