Anda di halaman 1dari 3

TERMOKIMIA

MEMBAHAS HUBUNGAN ANTARA KALOR DENGAN REAKSI KIMIA

Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi yaitu sistem dan lingkungan.

Sistem : segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari


perubahan energi.

Lingkungan : hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat


mempengaruhi sistem.

Perpindahan energi dapat berupa kalor (q) atau dalam beberapa bentuk
lain yang secara keseluruhan disebut kerja (W). Perpindahan energi berupa kalor
atau kerja akan mempengaruhi jumlah keseluruhan energi didalam sistem yang
disebut energi dalam (E). Konsep-konsep mengenai kalor dan kerja penting sekali
untuk dapat mengerti istilah termodinamika.

1. KALOR
Kalor diartikan sebagai energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu,
energi sebagai kalor mengalir dari benda yang lebih panas (suhu lebih tinggi)
ke benda yang lebih dingin (suhu lebih rendah), sampai tercapai suhu yang
sama.
 Kapasitas kalor : banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu 1oC.
 Kalor jenis : banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu 1 gram zat sebesar 1oC
 Kalor jenis molar : banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu 1 mol zat sebesar 1oC

Air (H2O) pada suhu 15 oC mempunyai :


𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 (𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 ) = 1 = 4,184
𝑔𝑟𝑎𝑚𝑜 𝐶 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑜 𝐶

𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 (𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 ) = 18
𝑚𝑜𝑙 𝑜 𝐶
Contoh :
1. Berapa kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 735 gram air
dari 21oC menjadi 98oC( dianggap kalor jenis air tetap).
2. 150 gram timbal pada suhu air memdidih (100oC), dimasukkan ke dalam
50 gram air pada wadah yang diisolasi pada suhu 22 oC, campuran akhir
timbal-air pada suhu 28,8oC. Berapa panas jenis timbal?

2.KALOR REAKSI

Di laboratorium , penentuan kalor reaksi dilakukan dengan alat disebut


kalorimeter bom.

Kalor yang dilepaskan dari reaksi sebagian besar digunakan untuk meningkatkan
suhu air disekeliling bom, dan sebagian kecil untuk meningkatkan suhu
(kalorimeter bom itu sendiri + pengaduk).

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka : qr + qair + qkalorimeter = 0 atau

qr = - ( qair + qkalorimeter )

Contoh :

1. Pembakaran 1,01 gram sukrose(C12H22O11), dalam kalorimeter bom,


menyebabkan suhu air meningkat dari 24,92 menjadi 28,33oC. Kalorimeter
berisi 980 gram air dan kapasitas kalor kalorimeter 785 J/oC.
Berapakah kalor pembakaran sukrosa dinyatakan dalam KJ/mol C12H22O11.
2. Perubahan asam benzoat sering digunakan di laboratorium untuk
menentukan kapasitas kalor dari kalorimeter bom yang digunakan jika
pembakaran 1,0 grm asam benzoat (C7H6O2) menyebabkan suhu naik
4,96oC, jika kalorimeter bom berisi 1085 gram air, berapakah kapasitas
kalor dari kalorimeter? (kalor pembakaran asam benzoat = -26,42 KJ/gram)

3. ENTALPI DAN PERUBAHAN ENTALPI

Perubahan yang berhubungan dengan kalor reaksi yang diukur untuk reaksi
yang berlangsung di atmosfer terbuka (reaksi yang berlagsung pada keadaan
tekanan konstan dan dengan kerja terbatas, yaitu jenis kerja tekanan-volume),
fungsi yang dapat memenuhi tujuan ini disebut Entalpi (H).
Perubahan Entalpi (ΔH) :

Reaksi eksoterm = reaksi yang mengeluarkan kalor (artinya entalpi hasil reaksi
lebih rendah dari pada entalpi pereaksinya berarti terjadi penurunan entalpi,
sehingga ΔH = -).
Reaksi endoterm = reaksi yang menyerap kalor (artinya entalpi hasil reaksi
lebih besar dari pada entalpi pereaksinya berarti terjadi kenaikan entalpi,
sehingga ΔH = +).

Campuran reaksi diusahakan pada keadaan tekanan atmosfer, banyaknya


energi kalor yang diukur pada tekanan konstan, qp = ΔH.

Contoh : 1,5 gram NH4NO3 dilarutkan kedalam 35 gram H2O dalam wadah
gelas gabus dan diaduk suhu larutan turun dari 22,7 menjadi 19,4oC.
a. Apakah ini proses eksoterm atau endoterm, jelaskan.
b. Berapakah kalor larutan NH4NO3 dalam air, dinyatakan dalam KJ/mol
NH4NO3.

Salah satu kegunaan konsep entalpi adalah memungkinkan menghitung


sejumlah besar kalor reaksi dari pengukuran yang relatif sedikit.
1. ΔH adalah sifat ekstensif : perubahan entalpi berbanding langsung dengan
jumlah zat-zat yang terlibat dalam suatu proses.
2. ΔH berubah tanda jika proses reaksi berlangsung sebaliknya.
3. Hukum Hess tentang penjumlahan kalor konstan, yaitu jika suatu proses
dapat dianggap berlangsung dalam beberapa tahapan atau tingkatan,
perubahan entalpi untuk seluruh proses dapat diperoleh dengan
menjumlahkan perubahan-perubahan entalpi dari setiap tahap.
4. ENTALPI PEMBENTUKAN STANDARD (∆𝐻𝑓𝑜 )
Entalpi pembentukan standard adalah entalpi pembentukan 1 mol suatu
senyawa dari unsur-unsurnya, sedangkan entalpi pembentukan unsur = 0.
Entalpi (kalor) reaksi = selisih dari jumlah etalpi hasil reaksi dengan jumlah
ental pereaksi.

Anda mungkin juga menyukai