Anda di halaman 1dari 2

13-3 PARADOKS HIDROSTATIKA Jika sejumlah bejana berbagai bentuk saling dihubungkan seperti pada Gambar 13-4 (a),

lalu ke dalamnya dituangkan suatu zat cair, maka permukaan zat cair itu dalam masing - masing bejana akan terletak horisontal sama tinggi. Ketika asas - asas hidrostatika belum dipahami betuk, hal ini merupakan peristiwa yang aneh sekali dan dinamakan orang paradoks hidrostatika. Sepintas lalu bejana C, misalnyaakan menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap atasnya daripada B, dan karena itu cairan akan terpaksa mengalir dari C ke B. Tetapi persamaan (13-4) menyatakan, bahwa tekanan hanya bergantung pada dalamnya zat cair di bawah permukaannya, dan sama sekali bukan padabentuk bejana tempat zat cair itu. Karena dalamnya zat cair sama di setiap bejana, tekanan terhadap alas masing - masingpun sama dan karena itu sistem dalam kesetimbangan.

Gmb. 13-4. (a) Paradoks hidrostatika. Permukaan cairan di semua bejana sama tinggi (b) Gaya terhadap cairan dalam bejana C. Penjelasan lebih terperinci di bawah ini dapat membantu kita memahami kejadian tersebut. Lihatlah bejana C pada gambar 13.4 (b). Gaya - gaya yang dikerjakan oleh dindingnya terhadap zat cair ditunjukkan oleh anak - anak panah. Arah gayadi mana - mana tegak lurus dinding bejana gaya - gaya miring terhadap dinding yang condong dapat diuraikan menjadi komponen horisontal dan komponen vertikal. Berat zat cair dalam bagian - bagian yang dibubuhi huruf A didukung oleh komponen vertikal gaya gaya tersebut. Jadi tekanan pada dasar bejana tersebut hanyalah berat zat cair vertikal gaya - gaya tersebut. Jadi, tekanan pada dasar bejana tersebut hanyalah berat zat cair dalam kolom B berbentuk silinder. Yang dijelaskan di atas berlaku untuk semua bejana, bagaimanapun bentuknya. 13-4 PENGUKUR TEKANAN Pengukur tekanan yang paling sederhana ialah manometer pipa terbuka, terlukis pada Gambar 13-5 (a). Alat ini berupa pipa berbentuk U yang bverisi zat cair. Ujung yag satu menderita tekanan p yang hendak diukur, sedangkan ujungnya yang satu lagi berhubungan denga atmosfir.tekanan pada dasar

kolom sebelah kiri ialah p + gy1,. Sedangkan pada dasar kolom sebelah kanan pa + gy2, di mana p ialah rapat massa dalam manometer itu. Karena tekanan - tekanan tersebut keduanya bekerja terhadap titik yang sama, maka: p + gy1 = pa + gy2 dan p - pa = g(y2 - y1) = pgh

Gmb. 13-5. (a) Manometer pipa terbuka. (b) Barometer. Tekanan p itu disebut tekanan mutlak, sedangkan selisih p - p, antara tekanan ini dengan tekanan atmosfir disebut tekanan realtif atau tekanan pengukur (gauge pressure). Ternyata pula, bahwa tekanan pengukur itu sebanding dengan selisih tinggi kolom - kolom zat cair itu. Barometer raksaterdiri dari atas npipa gelas panjang yang sesudah diisi dengan raksa lalu dibalik dan dimasukkan ke dalam bejana berisi raksa pula, seperti pada gambar 12-5 (b). Dalam ruang diatas kolom raksa hanya ada uap raksa yang tekanannya pada suhu kamar demikian kecilnya sehingga boleh diabaikan. Teranglah bahwa: Pa = g(y2 - y1) = pgh Karena manometer dan barometer raksa sangat sering dipakai dilaboratorium, tekanan atmosfir dan tekanan - tekanan lainnya lazim dinyatakan dengan ucapan sekianinci raksa, sentimeter raksa, atau milimeter raksa. Walaupun semua bukan merupakan satuan sesungguhnya, akan tetapi karena demikian diskriptifnya, satuan - satuan tersebut seringdipakai. Tekanan yang dihasilkanoleh kolom raksayang tingginya satumilimeter biasadisebut satu Torr, sebagai penghormatan kepada sarjana fisika bangsa italia, Toirricelli, yang pertama - tama menyelidiki kolom barometer raksa.

Anda mungkin juga menyukai