Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR FISIKA STATISTIK

SOAL DAN PEMBAHASAN LKM 08


(STATISTIK FERMI-DIRAC)

OLEH KELOMPOK 1:
 I KADEK YUDI PERMANA PUTRA NIM. 1513021010/VIA
 I GEDE ANGGA WIGUNA NIM. 1513021012/VIA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
JUNI
2018
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) NO. 08
MATERI: STATISTIK FERMI-DIRAC

1. Sebuah ruang fase terdiri dari 2 cell, masing-masing sell berisi enam kompartemen. Ke dalam
ruang fase tersebut didistribusikan 4 buah partikel. Tentukanlah: (a) Probabilitas
termodinamika untuk makrostate Ni = 4, Nj = 0, Ni = 1, Nj = 3, Ni = 2, Nj =2, Ni = 0, Nj=4,
(b) Tentukan peluang thermodinamika maksimum, tunjukkan susunannya dengan gambar.
Pembahasan :
Diketahui :
 Ruang fase terdiri dari 2 cell, masing-masing sell berisi empat kompartemen. Ke
dalam ruang fase tersebut didistribusikan 4 buah partikel. 𝑁𝑖 = 4, 𝑁𝑗 = 0, 𝑁𝑖 = 1,𝑁𝑗
= 3, 𝑁𝑖 = 2, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑖 = 0,𝑁𝑗 = 4
Ditanya :
a) Probabilitas termodinamika untuk makrostate untuk 𝑁𝑖 = 4, 𝑁𝑗 = 0, 𝑁𝑖 = 1,𝑁𝑗 = 3, 𝑁𝑖
= 2, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑖 = 0,𝑁𝑗 = 4 =....?
b) Peluang termodinamika maksimum dan menunjukkan susunannya dengan gambar
Penyelesaian
a) Menentukan Probabilitas termodinamika untuk makrostate untuk 𝑁𝑖 = 4, 𝑁𝑗 = 0, 𝑁𝑖
= 1, 𝑁𝑗 = 3, 𝑁𝑖 = 2, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑖 = 0, 𝑁𝑗 = 4
1) Peluang Termodinamika (W) untuk 𝑁𝑖 = 4, 𝑁𝑗 = 0 dan n = 4
 Untuk 𝑁𝑖 = 4
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑖 𝑖
4!
𝑊𝑖 =
4! (4 −
4)!
4!
𝑊𝑖 =
4! 0!
 Untuk 𝑁𝑗 = 𝑊𝑖 = 1
0
𝑛!
𝑊𝑗 =
𝑁𝑗! (𝑛 − 𝑁𝑗)!
4!
𝑊𝑗 =
0! (4 − 0)!
4!
𝑊𝑗 =
0! 4!
𝑊𝑗 = 1
 Sehingga Probabilitas Termodinamika (W) adalah :
𝑊 = 𝑊𝑖 . 𝑊𝑗
𝑊 = 1𝑥1
𝑊 =1
2) Peluang Termodinamika (W) untuk 𝑁𝑖 = 1, 𝑁𝑗 = 3 dan n = 4
 Untuk 𝑁𝑖 = 1
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑖 𝑖
4!
𝑊𝑖 =
1! (4 −
1)!
4!
𝑊𝑖 =
1! 3!
4𝑥3!
𝑊𝑖 =
1𝑥3!
 Untuk 𝑁𝑗 = 𝑊𝑖 = 4
3
𝑛!
𝑊𝑗 =
𝑁𝑗! (𝑛 −
𝑁𝑗)!
4!
𝑊𝑗 =
3! (4 − 3)!
4!
𝑊𝑗 =
3! 1!
4𝑥3!
𝑊𝑗 =
3! 1!
𝑊𝑗 = 4
 Sehingga Probabilitas Termodinamika (W) adalah :
𝑊 = 𝑊𝑖 . 𝑊𝑗
𝑊 = 4𝑥4
𝑊 = 16
3) Peluang Termodinamika (W) untuk 𝑁𝑖 = 2, 𝑁𝑗 = 2 dan n = 4
 Untuk 𝑁𝑖 = 2
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! 𝑛 − 𝑁 )!
(
𝑖 𝑖
4!
𝑊𝑖 =
2! (4 −
2)!
4!
𝑊𝑖 =
2! 2!
4𝑥3𝑥2!
𝑊𝑖 =
2𝑥1𝑥2!
 Untuk 𝑁𝑗 = 𝑊𝑖 = 6
2
𝑛!
𝑊𝑗 =
𝑁𝑗! (𝑛 −
𝑁𝑗)!
4!
𝑊𝑗 =
2! (4 − 2)!
4!
𝑊𝑗 =
2! 2!
4𝑥3𝑥2!
𝑊𝑗 =
2𝑥1𝑥2!
𝑊𝑗 = 6
 Sehingga Probabilitas Termodinamika (W) adalah :
𝑊 = 𝑊𝑖 . 𝑊𝑗
𝑊 = 6𝑥6
𝑊 = 36
4) Peluang Termodinamika (W) untuk 𝑁𝑖 = 0, 𝑁𝑗 = 4 dan n = 4
 Untuk 𝑁𝑖 = 0
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑖 𝑖
4!
𝑊𝑖 =
0! (4 − 0)!
4!
𝑊𝑖 =
0! 4!
 Un tuk 𝑁𝑗 = 4
𝑊𝑖 = 1 �!
𝑁𝑗! (𝑛 −
𝑁𝑗)!

𝑊𝑗 = 4!
𝑊𝑗 =
4! (4 − 4)!
4!
𝑊𝑗 =
4! 0!
𝑊𝑗 = 1
 Sehingga Probabilitas Termodinamika (W) adalah :
𝑊 = 𝑊𝑖 . 𝑊𝑗
𝑊 = 1𝑥1
𝑊 =1
b) Menentukan Peluang termodinamika maksimum dan menunjukkan susunannya
dengan gambar
Berdasarkan perhitungan di atas tampak bahwa peluang termodinamika maksimum
terjadi pada saat 𝑁𝑖 = 2 dan 𝑁𝑗 =2. Oleh karena itu peluang termodinamika
maksimumnya adalah:
𝑊 = 𝑊𝑖 . 𝑊𝑗
𝑊 = 6𝑥6
𝑊 = 36
Jika dinyatakan dengan gambar menjadi:
 Sel I (Wi = 6)
. . . . . .

. . . .

. .
 Sel j (Wj = 6)
. . . . . .

. . . .

. .

2. Pada suatu ruang fase terdapat 8 titik fase yang tersebar dalam 4 cell yaitu : cell 1 berisi 3 titik
fase, cell 2 berisi 2 titik fase, cell 3 berisi 2 titik fase dan cell 4 berisi 1 titik fase. Masing-
masing cell terdisi dari 8 kompartemen. (a) Tentukanlah perbandingan peluang
thermodinamika antara statistik Maxwell-Boltzmann, statistik Bose-Einstein dan statistik
Fermi-Dirac!, (b) Tentukanlah peluang thermodina-mika antara statistik Maxwell-Boltzmann,
statistik Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac, jika masing-masing cell terdiri dari 6
kompartemen !
Pembahasan
Diketahui :
 Suatu ruang fase terdapat 8 titik fase yang tersebar dalam 4 cell, yaitu : cell 1 berisi 3
titik fase, cell 2 berisi 2 titik fase, cell 3 berisi 2 titik fase dan cell 4 berisi 1 titik fase.
Masing-masing cell terdisi dari 8 kompartemen.
Ditanya :
a) Tentukanlah perbandingan peluang termodinamika antara statistik Maxwell-
Boltzmann, statistik Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac!
b) Tentukanlah peluang termodinamika antara statistik Maxwell-Boltzmann, statistik
Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac, jika masing-masing cell terdiri dari 6
kompartemen!
Penyelesaian :
a) Menentukan perbandingan peluang termodinamika antara statistik Maxwell-
Boltzmann, statistik Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac
 Peluang termodinamika statistik Maxwell-Boltzmann
𝑁!
𝑊 =
𝑁𝑖 ! 𝑁𝑗 ! 𝑁𝑘 !
𝑁𝑙 !
8!
𝑊 =
3! 2! 2! 1!
8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3!
𝑊 =
3! × 2 × 1 × 2 × 1 × 1
𝑊 =8×7×6×5
𝑊 = 1680
 Peluang termodinamika statistik Bose-Einstein
𝑛 = 8, 𝑁𝑖 = 3, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑘 = 2, 𝑁𝑙 = 1
 Untuk
𝑊𝑖
(𝑁 + 𝑁𝑖 −
𝑊𝑖 =
1)! (𝑛 − 1)!
𝑁𝑖 !
(8 + 3 − 1)!
𝑊𝑖 =
(8 − 1)!
3!
10!
𝑊𝑖 =
7! 3!
10 × 9 × 8 × 7!
𝑊𝑖 =
7! × 3 × 2 × 1
𝑊𝑖 = 10 × 3 ×
4
𝑊𝑖 = 120
 Untuk
𝑊𝑗
(𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)!
𝑊𝑗
= (𝑛 − 1)! 𝑁𝑖 !
(8 + 2 −
1 )!
𝑊𝑗
= (8 − 1)! 2!
9!
𝑊𝑗 =
7! 2!
9 × 8 × 7!
𝑊𝑗 =
7! × 2 × 1
𝑊𝑗 = 9 × 4
𝑊𝑗 = 36
 Untuk
𝑊𝑘

𝑊𝑘 = (𝑁 + 𝑁𝑖 −
1)! (𝑛 − 1)!
𝑁𝑖 ! (8 + 2 − 1)!
𝑊𝑘 =
(8 − 1)! 2!
9!
𝑊𝑘 =
7! 2!
9 × 8 × 7!
𝑊𝑘 =
7! × 2 × 1
𝑊𝑘 = 9 × 4
𝑊𝑘 = 36
 Untuk
𝑊𝑙 (𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)!
𝑊𝑙
= (𝑛 − 1)! 𝑁𝑖 !
(8 + 1 −
1)!
𝑊𝑙
= (8 − 1)! 1!
8!
𝑊𝑙 =
7! 1!
8 × 7!
𝑊𝑙 =
7! × 1
𝑊𝑙 = 8 × 1
𝑊𝑙 = 8
Jadi :
𝑊 = 𝑊𝑖 × 𝑊𝑗 × 𝑊𝑘 × 𝑊𝑙
𝑊 = 120 × 36 × 36 × 8
𝑊 = 1244160
 Peluang termodinamika statistik Fermi-Dirac
𝑛 = 8, 𝑁𝑖 = 3, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑘 = 2, 𝑁𝑙 = 1
 Untuk 𝑊𝑖
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑖 𝑖
8!
𝑊𝑖 =
3! (8 − 3)!
8!
𝑊𝑖 =
3! 5!
 Untuk 𝑊𝑗
8 × 7 × 6 × 5!
𝑊𝑖 =
3×2×1×
5!
𝑊𝑖 = 8 × 7
𝑊𝑖 = 56

𝑛!
𝑊𝑗 =
 Untuk 𝑁𝑗! (𝑛 − 𝑁𝑗)!
𝑊𝑘 8!
𝑊𝑗 =
2! (8 − 2)!
8!
𝑊𝑗 =
2! 6!
8 × 7 × 6!
𝑊𝑗 =
2 × 1 × 6!
𝑊𝑗 = 4 × 7
𝑊𝑗 = 28

𝑊𝑘 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁
)!
𝑘 𝑘
8!
𝑊𝑘 =
2! (8 −
2 )!
8!
𝑊𝑘 =
2! 6!
8 × 7 × 6!
𝑊𝑘 =
2×1×
6!
 Untuk 𝑊𝑘 = 4 × 7
𝑊𝑙 𝑊𝑘 = 28

𝑊𝑙 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 −
𝑁 )!
𝑙 𝑙
8!
𝑊𝑙 =
1! (8 − 1)!
8!
𝑊𝑙 =
1! 7!
8 × 7!
𝑊𝑙 =
1 × 7!
𝑊𝑙 = 1 × 8
𝑊𝑙 = 8
Jadi :
𝑊 = 𝑊𝑖 × 𝑊𝑗 × 𝑊𝑘
× 𝑊𝑙
𝑊 = 56 × 28 × 28 ×
8
𝑊 = 351232
Sehingga perbandingan peluang termodinamika antara statistik Maxwell-
Boltzmann, statistik Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac, yaitu 1680 :
1244160 : 351232
b) Menentukan peluang termodinamika antara statistik Maxwell-Boltzmann, statistik
Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac, jika masing-masing cell terdiri dari 6
kompartemen
 Peluang termodinamika statistik Maxwell-Boltzmann
𝑁!
𝑊 =
𝑁𝑖 ! 𝑁𝑗 ! 𝑁𝑘 !
𝑁𝑙 !
6!
𝑊 =
3! 2! 2! 1!
6 × 5 × 4 × 3!
𝑊 =
3! × 2 × 1 × 2 × 1
×1
𝑊 =6×5
𝑊 = 30
 Peluang termodinamika statistik Bose-Einstein
𝑛 = 6, 𝑁𝑖 = 3, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑘 = 2, 𝑁𝑙 = 1
 Untuk
𝑊𝑖
(𝑁 + 𝑁𝑖 −
𝑊𝑖 =
1)! (𝑛 − 1)!
𝑁𝑖 !
(6 + 3 − 1)!
𝑊𝑖 =
(6 − 1)!
3!
8!
𝑊𝑖 =
5! 3!
8 × 7 × 6 × 5!
𝑊𝑖 =
5! × 3 × 2
×1
𝑊𝑖 = 8 × 7
 Untuk 𝑊𝑖 = 56
𝑊𝑗

(𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)!
𝑊𝑗
= (𝑛 − 1)! 𝑁𝑖 !
(6 + 2 −
1 )!
𝑊𝑗
= (6 − 1)! 2!
7!
𝑊𝑗 =
5! 2!
7 × 6 × 5!
𝑊𝑗 =
5! × 2 × 1
𝑊𝑗 = 7 × 3
𝑊𝑗 = 21
 Untuk
𝑊𝑘 (𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)!
𝑊𝑘
= (𝑛 − 1)! 𝑁𝑖 !
(6 + 2 −
1 )!
𝑊𝑘
= (6 − 1)! 2!
7!
𝑊𝑘 =
5! 2!
7 × 6 × 5!
𝑊𝑘 =
5! × 2 × 1
𝑊𝑘 = 7 × 3
𝑊𝑘 = 21
 Untuk
𝑊𝑙 (𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)!
𝑊𝑙
= (𝑛 − 1)! 𝑁𝑖 !
(6 + 1 −
1)!
𝑊𝑙
= (8 − 1)! 1!
6!
𝑊𝑙 =
5! 1!
6 × 5!
𝑊𝑙 =
5! × 1
𝑊𝑙 = 6 × 1
𝑊𝑙 = 6
Jadi :
𝑊 = 𝑊𝑖 × 𝑊𝑗 × 𝑊𝑘
× 𝑊𝑙
𝑊 = 56 × 21 × 21 ×
6
𝑊 = 148176
 Peluang termodinamika statistik Fermi-Dirac
𝑛 = 6, 𝑁𝑖 = 3, 𝑁𝑗 = 2, 𝑁𝑘 = 2, 𝑁𝑙 = 1
 Untuk 𝑊𝑖
𝑊𝑖 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑖 𝑖
8!
𝑊𝑘

 Untuk
𝑊𝑗

 Untuk
� × 6 × 5!
𝑊𝑖 =
� 3×2×1×
� 5!
� 𝑊𝑖 = 8 × 7
𝑊𝑖 = 56
=
𝑛!
𝑊𝑗 =
𝑁𝑗! (𝑛 − 𝑁𝑗)!
3
8!
! 𝑊𝑗 =
2! (8 − 2)!
8!
( 𝑊𝑗 =
2! 6!
8 8 × 7 × 6!
𝑊𝑗 =
2 × 1 × 6!
− 𝑊𝑗 = 4 × 7
𝑊𝑗 = 28
3
)
!
8
!


3
!

5
!
8
×
7
𝑊𝑘 = 𝑛!
𝑁! (𝑛 − 𝑁 )!
𝑘 𝑘
8!
𝑊𝑘 =
2! (8 −
2)!
8!
𝑊𝑘 =
2! 6!
8 × 7 × 6!
𝑊𝑘 =
2×1×
6!
 Untuk 𝑊𝑘 = 4 × 7
𝑊𝑙 𝑊𝑘 = 28

𝑊𝑙 = 𝑛!
𝑁 ! (𝑛 −
𝑁 )!
𝑙 𝑙
8!
𝑊𝑙 =
1! (8 − 1)!
8!
𝑊𝑙 =
1! 7!
8 × 7!
𝑊𝑙 =
1 × 7!
𝑊𝑙 = 1 × 8
𝑊𝑙 = 8
Jadi :
𝑊 = 𝑊𝑖 × 𝑊𝑗 × 𝑊𝑘
× 𝑊𝑙
𝑊 = 56 × 28 × 28 ×
8
𝑊 = 351232
Sehingga perbandingan peluang termodinamika antara statistik Maxwell-
Boltzmann, statistik Bose-Einstein dan statistik Fermi-Dirac, yaitu 30 : 148176 :
27000
3. Jelaskan secara singkat perbedaan antara statistik Maxwell, statistik Bose-Einstein, dan
statistik Fermi-Dirac !
Pembahasan
Perbedaan antara statistik Maxwell-Boltzmann, statistik Bose-Einstein, dan statistik Fermi-Dirac
dapat dilihat pada tabel berikut.
No Pembeda Statistik Maxwell- Statistik Bose- Statistik Fermi-Dirac
Boltzmann Einstein
1. Asumsi Molekul dianggap Molekul tidak dapat Molekul tidak dapat
berbeda satu sama lain dibedakan satu sama dibedakan satu sama
lain lain
2. Sesuatu yang Phase Point Kompartemen Kompartemen yang
disusun dibagi dua
3. Ruang Fase Membicarakan titik-titik Membicarakan titik- Membicarakan titik-
representatif dalam titik representatif titik representatif dalam
koordinat posisi dan dalam koordinat koordinat posisi dan
koordinat kecepatan posisi dan koordinat koordinat momentum
momentum
4. Asumsi 1 cell dianggap memiliki 1 cell dibagi menjadi 1 cell dibagi menjadi
terhadap cell 1 kompartemen beberapa beberapa kompartemen
kompartemen dan , kompartemen tersebut
tidak dibagi menjadi 2 dan
memperhitungkan memperhitungkan
Prinsip Pauli Prinsip Pauli
5. Persamaan 𝑁𝑖 1 𝑁𝑖 1 𝑁𝑖 1
= = =
fungsi distribusi 𝑛 𝐵 exp 𝑎̂ 𝑊𝑖 𝑛 𝐵 exp 𝑎̂ 𝑊𝑖 − 1 𝑛 𝐵 exp 𝑎̂ 𝑊𝑖 + 1
6. Peluang 𝑊𝑖 = 𝑁! 𝑊𝑖 =(𝑁 + 𝑁𝑖 − 1)! 𝑊𝑖 = ∏
𝑛!
∏𝑁! (𝑛 − 1)! 𝑁 ! 𝑁 ! (𝑛 −
termodinamika 𝑖 𝑖
)!
𝑁
𝑖 𝑖
7. Partikel yang Boltzon Boson Fermion
dikaji
8. Fungsi Fungsi gelombangnya Fungsi gelombang Fungsi gelombang
gelombang tidak banyak tidak terpengaruh berubah tanda terhadap
bertumpangan oleh pertukaran setiap pertukaran setiap
pasangan partikel pasangan partikel
4. Soal Tidak Lengkap

5. Sudah Dijawab

6. Berikanlah interpretasi fisis grafik gambar (4-2), (4-3a), (4-3b), dan (4-3c).
Jawaban:
Ordinat dari kurva adalah jumlah titik representatif per
dNv vx yvz satuan volume ruang momentum. Garis tebal adalah
dvx dvy dvz distribusi pada T = 0 K. Kerapatan adalah kosntan pada
T=0 K T1 semua titik untuk w < wmo atau (p < p ) dan nol di luar
mo
T2
harga ini. Garis putus-putus adalah distribusi pada
wmow temperatur yang lebih tinggi, T1 dan T2 . Jika T  = 0,
Gbr 2a: Distribwums0i dalamwmo ruang momentum menurut
fungsi turun secara asimtotik menuju nol sehingga energi
bertambah, dan tidak ada batas atas yang lebih tajam untuk
energi atau momentum. Harga wm tidak menyatakan energi
Gambar 4-2 yang
menunjukkan Distribusi maksimum pada temperatur T, tetapi harga wmo
dalam ruang momentum
menurut statistik Fermi- menyatakan energi maksimum pada T = 0 K.
Dirac.

Adapun makna fisis dari grafik distribusi kelajuan di


dNv
dv
atas adalah bahwa pada temperature nol absolute,
T=0 kerapatan partikel yang berkelajuan v adalah
maksimum, sedangkan partikel partikel yang berada
T1
dalam suatu daerah bertemperatur T, di mana T ≠ 0,
vmo v
maka kerapatan partikel tersebut akan menurun seiring
T2 dengan bertambahnya kelajuan partikel.

Gambar 4-3a yang menunjukkan


distribusi kelajuan menurut
statistik Fermi-Dirac.

Adapun makna fisis dari grafik ditribusi kelajuan


dNv
dv sebagai fungsi energi seperti di atas adalah pada
tempratur nol mutlak, semua partikel masih memiliki
T=
energi sebesar wm dan kerapatan partikel bertambah
T1 o

w
wmo
T2
seiring dengan pertambahan energi. Sebaliknya pada
temperature selain nol mutlak (T≠0), kerapatan partikel
menurun seiring dengan pertambahan energi

dNw Adapun makna fisis dari grafik fungsi distribusi energi


dw
di atas adalah bahwa pada temperature nol Kelvin,
T= partikel masih memiliki energi sebesar
wmo dan
T1
kerapatan partikel tiap perubahan kecil energi ( dw )
bertambah secara eksponensial seiring dengan
w
wmo pertambahan energi sampai pada batas maksimum ( wmo
T2
).

Gambar 4-3c yang


menunjukkan distribusi
energi Vm kT
7. Buktikanlah persamaan (4-15), dN 
lnexp(wm  w   k dv x
vx
h x

Jawaban:
Persamaan tersebut dapat diturunkan dari fungsi distribusi kecepatan yaitu sebagai
berikut:

d 3Nvxvyvz  2Vm 1
dvx dvy dvz
exp (w  ) / kT1
3

h3 wm
Selanjutnya, lakukan integrasi pada pada seluruh nilai vy dan vz, sehingga persamaan
diatas menjadi
 
2m3V  1 
dNv w  3    exp (w  w ) / kT 1
dvy dvz dvx
x
h  m 
1
Dengan w  m v  v  v
2 2 2
 
x y z
2
Untuk menghitung integrasi tersebut, maka dapat diumpamakan vy dan vz sebagai suatu
vriabel dalam koordinat siku-siku, karena itu, vy dan vz merupakan komponen luas, dan
integral lipat dua tersebut merupakan integral bidang dari fungsi vy dan vz, untuk seluruh
bidang vy dan vz. Dengan demikian, jika dituliskan dalam koordinat polar, maka;
V 2 V 2  r 2
x y
Dengan elemen luasnya adalah sebagai berikut.
dvz dvy  r dr d  r d  dr

Oleh karena itu, maka:


 
 
 
  

2m3V r dr d
dN v  
3

  m r v v
2 2
 dvx
 
h 1
  x m  
 ekp   2  1
 kT  
 
  
Di

mana,

1 

m r 2  v2  v 
 2 x m  1 mr2 1 mv 2  v
   x m
kT 2 kT 2 kT
Jika:
1 
mv2  v
1 mr 2 kT  2 x m  
= x, r dr   
2 kT dx , dan ekp a
m kT 

 

Maka diperoleh persamaan:
2m3V
  dx d 
kT   dvx
dNvx  3 m a ex  1
h
00 

2m3V kT  dx 
dNvx  3 m  aex 1
 2 dvx
h
0 
Oleh karena
 dx 
  x   ln
a  x


0
ae 1 e
0 
 dx  1

   ln 1 
ae x 1  a
0 
Sehingga akhirnya diperoleh persamaan sebagai berikut.
4 m2V kT   1 2   
dNvx  3
ln exp  w  mvx  kT   1dvx
h  2 
  
1
Oleh karena w  mv 2 , maka
x x
2

 4 m2V kT
dNvx ln exp w
 wx  kT   1 dvx
h3 (Terbukti)

Jadi, terbukti bahwa dNvx  4 m2V kT


ln exp w  wx  kT   1dv x
h3

8. Sudah Dijawab

9. Hitunglah kontribusi elektron terhadap panas jenis molar tungsten dalam bentuk R.
Jawaban:
Dalam statistic Fermi-Dirac, meskipun distribusi energinya lebih besar untuk elektron
dibandingkan dengan teori pada statistic yang lain, akan tetapi perubahan energy karena
temperature adalah kecil dan perubahan ini hanyalah perubahan energy yang berhubungan
dengan kapasitas panas.
Energi rata-rata (𝑊̅ ) dari electron didefinisikan sebagai berikut
∫ ~ 𝑊𝑑𝑁
𝑊= ̅ 0 𝑊
… … . . (1)
~
∫0 𝑑𝑁𝑊
Pada nol absolute, batas limit atas integral dapat diambil 𝑊𝑚0 karena pada temperatur ini
tidak ada elektron dengan energi yang lebih besar dan 𝑊𝑚0(𝑊𝑚0 merupakan energi
maksimum pada T=0 kelvin). Untuk W< 𝑊𝑚0 pada T = 0 K, maka
4𝜋𝑉
3⁄2
𝑑𝑁𝑊 (2𝑚) √𝑊𝑑𝑊 … … … (2)
= ℎ3
didapatkan
𝑊𝑚0
∫ 𝑊 3⁄
𝑑𝑊 2 5
𝑊 ⁄2 2 3 ( ) )−3⁄ … . . (3)
̅𝑊̅̅ 𝑊 5⁄ 2 (
̅= 0 2 5 2
𝑊𝑚0 = = 𝑊
0
∫ 𝑊 ⁄ 1 2 𝑚0
𝑑𝑊 52
3⁄ 𝑚0
0 2 𝑊 2
3
̅𝑊̅0̅ = 3⁄ 𝑊𝑚0
5
Dengan menggunakan perluasan deret untuk 𝑊𝑚 sebagai fungsi T dan integrasi dari 0 sampai
~ maka energy rata-rata pada sembarang temperature adalah:
5𝜋2 𝐾 2
𝑊̅ = 3⁄5 [1 ( ) + ⋯ ] … … . (4)
+ 𝑇
12 𝑊𝑚0
Jumlah total energy U dan N elektron adalah
𝑈 = 𝑁𝑊̅
Kapasitas panas pada volume konstan adalah
𝑑𝑢
𝑑𝑊̅
𝐶𝑉 = =
𝑁𝑑𝑇 𝑑𝑇
35
𝐶𝑉 = 𝑁 ( 𝜋2 𝐾2(2𝑇))
5 12 𝑊𝑚0
𝜋2𝐾2(2𝑇)
𝐶𝑉 = 𝑁 ( )
4𝑊𝑚0
𝑁𝜋2𝐾2𝑇
𝐶𝑉 =
2𝑊𝑚0
Jika N merupakan bilangan Avogadro maka NK = R sehingga persamaan (6) menjadi :
𝜋2𝐾2𝑇
𝐶𝑉 =
2𝑊𝑚0
Jadi menurut Statistik Fermi-Dirac, kapasitas panas molar (𝐶𝑉) berbanding lurus dengan
temperatur. Dalam hal ini, electron akan menyumbangkan/mengkontribusikan
𝜋 𝐾 𝑇 mole
2 2
2𝑊𝑚0

untuk kapasitas panas molar atau panas jenis molar.

10. Berapakah fraksi kontribusi pada (a) terhadap panas jenis 3R ? Ambil wmo= 9,0 eV?
Jawaban:
3
W

W0 
 0W2
dw
0
m 1


0
Wm 0 W 2 dw

3
W  W
0 m0
2
Karena wmo= 9,0 eV maka akan diperoleh :
3
W  W
0 m0
2
3
W  (9,0 eV )
0
2
27
W  eV
0
2
Kapasitas panas pada volume konstan adalah

N  2k 2
cv  T
2Wmo
Jika N = N0 maka Nk = 3R
Maka dari itu cv menjadi panas jenis molar :
N  2k 2
cv  T
2Wmo
 2 kT
cv  3R
2.9
 2kT
cv  3R
18

 2kTR
cv 
6

Anda mungkin juga menyukai